8 Aset Tetap Tak Berwujud yang Wajib Diketahui oleh Profesional Keuangan dan Pengusaha

Aset Tak Berwujud (Intangible Assets) adalah aset tetap yang umurnya lebih dari satu tahun dan tidak mempunyai bentuk fisik. Aset tak berwujud adalah hak-hak yang dimiliki suatu entitas, yang dapat digunakan lebih dari satu tahun. Jenis aset seperti ini mempunyai nilai karena diharapkan dapat memberikan sumbangan pada laba perusahaan.

Apa saja jenis-jenis aktiva atau aset tak berwujud dan  bagaimana perlakuan akuntansinya terhadap aktiva tetap tak berwujud? Ikuti uraian beserta contoh berikut ini.

 

01: Kriteria Aset Tak Berwujud

kriteria aset tak berwujud

A: Harga Perolehan Aset Tetap Tidak Berwujud

Pencatatan aset tetap tak berwujud yang dimiliki perusahaan dicatat dalam rekening senilai harga perolehannya.

Harga perolehan ini tergantung pada CARA PEROLEHAN aset tetap tak berwujud tersebut. Jika diperoleh dari pembelian maka harga perolehannya sebesar jumlah uang yang dikeluarkan dalam pembeliannya. Bila aktiva tetap tidak berwujud diperoleh dari penukaran dengan aktiva maka harga perolehannya sebesar harga pasar aktiva yang dipakai sebagai penukar.

“Bila aset tetap tak berwujud diperoleh tanpa ada pengeluaran maka tidak diperbolehkan untuk mencantumkan aktiva tetap tidak berwujud dalam neraca.”

 

B: Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Tidak Berwujud

Apakah harga perolehan aktiva tetap tidak berwujud diamortisasi?

Bisa iya, bisa tidak, tergantung pada umur aktiva tersebut. Bila aktiva tetap tidak berwujud itu umurnya terbatas maka harga perolehannya diamortisasi selama umurnya. Tapi jika aktiva tetap tidak berwujud itu uurnya tidak terbatas maka harga perolehannya tetap dicantumkan dalam neraca.

Harga perolehan aset tetap tak berwujud yang umurnya tidak terbatas kadang-kadang dihapuskan dari neraca. Penghapusan tersebut bisa dilakukan sekaligus atau dalam beberapa tahun seperti halnya amortisasi.

Penghapusan ini dilakukan bila jelas diketahui aktiva tetap berwujud tadi sudah tidak ada gunanya lagi atau hanya akan berguna dalam beberapa tahun lagi.

Amortisasi aktiva tetap tidak berwujud dilakukan dengan mendebit rekening biaya dan mengkredit rekening aktiva yang bersangkutan atau rekening akumulasi amortisasi.

 

02: Jenis Aktiva Tetap Tidak Berwujud dan Metode Pencatatan

Contoh Aktiva Tetap Tidak Berwujud - Brand Google

Berikut ini 8 jenis aset tetap tak berwujud yang sebaiknya diketahui orang-orang yang menekuni bidang akuntansi keuangan dan para pemilik usaha bisnis:

1. Patent

A: Pengertian Patent

Patent adalah suatu hak yang diberikan kepada pihak yang menemukan sesuatu hal baru untuk membuat, menjual atau mengawasi penemuanya selama jangka waktu tertentu.

Kalau patent itu tidak dapat diperpanjang maka penemuan tadi akan diperbarui atau diubah sehingga akan diperoleh patent baru.

Patent bisa digunakan sendiri oleh penemunya atau diserahkan kepada pihak lain dengan perjanjian – perjanjian tertentu.

Bila patent itu diperoleh karena pengembangan, maka yang termasuk dalam harga perolehannya adalah:

  • Biaya pendaftaran,
  • Biaya pembuatan model dan gambar, dan
  • Semua biaya yang dikeluarkan untuk membuat percobaan dan pengembangan.

Apabila terjadi pelanggaran terhadap hak patent maka biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjaga hak ini akan dikapitalisir.

 

B: Nilai Amortisasi dan Jurnal Pencatatan Patent

Patent akan diamortisasi selama umur kegunaannya selama periode tertentu. Umur patent bisa dihitung atas dasar unit produk yang akan dibuat.

Jurnal amortisasi aset tidak berwujud jenis patent adalah sebagai berikut:

[Debit] Amortisasi Patent                                          Rp xxx
[Kredit] Patent ( atau Akumulasi Amortisasi Patent)          Rp xxx

Amortisasi patent akan dikelompokkan dalam biaya produksi.

Bila patent itu digunakan dalam proses produksi maka amortisasi patent akan dikelompokkan dalam biaya produksi.

Namun bila patent itu digunakan untuk kegiatan yang berhubungan dengan penjualan.

Maka amortisasi aset tak berwujud patent akan dibebankan sebagai biaya penjualan.

 

2. Hak Cipta (Copy Right)

8 aktiva tetaptidak berwujud yang perlu diketahui orang akuntansi dan pemilik usaha

A: Pengertian Hak Cipta

Hak cipta adalah hak yang diberikan kepada pengarang atau artis untuk menerbitkan, menjual, atau mengawasi hasil karyanya yang berupa musik atau pekerjaan pementasan. Hak ini diberikan untuk jangka waktu tertentu dan bisa melakukan perpanjangan waktu lagi.

Sebagaimana hak patent maka hak cipta bisa dijual atau diberikan kepada pihak lain dengan perjanjian tertentu.

Semua biaya yang berhubungan dengan penyusunan karya cipta termasuk biaya-biaya pendaftaran dan memperoleh hak di masukkan dalam harga perolehan hak cipta.

Jika hak cipta itu dibeli maka harga perolehannya adalah jumlah uang yang dibayarkan, karena pertimbangan konservatif harga perolehan hak cipta dihapuskan sekaligus dan dibebankan pada penghasilan yang pertama kali dari sumber ini.

 

3. Aset Tak Berwujud – Merek Dagang

Aktiva Tetap Tidak Berwujud - Merk dagang BMW

A: Pengertian Merk Dagang

Merek dagang bisa didaftarkan sehingga akan dilindungi oleh undang-undang.

Hak untuk menggunakan suatu merk dagang adalah tidak terbatas. Merek dagang bisa juga diperoleh dari suatu pembelian. Keadaan ini harga perolehan yang dicatat adalah harga beli dan semua biaya pembelian.

Bila merk dagang ini dibuat sendiri maka harga perolehannya adalah biaya-biaya untuk merencanakan dan mendaftarkan.

 

B: Amortisasi Merk Dagang

Karena umurnya tidak terbatas maka tidak dilakukan amortisasi atau depresiasi aset tak berwujud.

Tapi terkadang karena anggapan akan adanya perubahan-perubahan di masa yang akan datang, misalnya perubahan permintaan, Maka harga perolehan merk dagang akan dihapuskan dalam periode yang pendek. Contoh aset tak berwujud ini adalah BMW.

 

4. Aset Tak Berwujud – Franchises

A: Pengertian Franchises

Franchises adalah hak yang diberikan oleh suatu pihak (disebut franchisor) kepada pihak lain untuk menggunakan fasilitas yang dimiliki oleh franchisor. Pihak yang memberikan hak (franchisor) bisa badan pemerintah atau perusahaan swasta.

 

B: Jenis Franchises

Ada 2 jenis kelompok franchises yaitu :

  • Sisem franchise untuk produk dan jasa
  • Sistem franchise lisensi untuk merk dagang.

 

5. Aset Tak Berwujud – Leasehold

macam macam aktiva tidak berwujud

A: Pengertian Leasehold

Leasehold adalah hak dari penyewa untuk menggunakan aktiva aktiva tetap dalam suatu perjanjajian sewa menyewa.

Bila sewa dibayar setiap periode maka biaya sewa tadi dibebankan dalam periode terjadinya.

Jika sewa dibayar dimuka untuk beberapa tahun maka ada dua perlakuan yaitu sebagai berikut :

  • Diperlakukan sebagai sewa dibayar dimuka yang termasuk dalam aktiva lancar.
    Perlakuan seperti ini bila biaya sewa tadi dibayar untuk beberapa periode yang relatif tidak lama.
  • Diperlakukan sebagai aktiva tetap tidak berwujud jika sewa yang dibayar dimuka itu untuk beberapa periode yang relatif lama.

Biaya sewa yang dibayar dimuka yang dikategorikan sebagai aktiva lancar atau aktiva tetap tidak berwujud harus dialokasikan sebagai beban periodik selama jangka waktu sewa. Bila jangka waktu sewa itu panjang dan sewa dibayar dimuka dicatat dalam kelompok aktiva tetap tidak berwujud.

 

B: Amortisasi dan Pencatatan Akuntansi Leasehold

Perhitungan nilai amortisasi setiap periodenya dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

  • Menggunakan Metode Garis lurus
  • Menggunakan Nilai tunai

Rekening yang digunakan untuk mencatat uang sewa yang dibayar di muka dan dikelompokkan dalam aktiva tetap tidak berwujud adalah Leasehold.

Jurnal amortisasi setiap periode dicatat dalam debit rekening biaya sewa dan kreditnya rekening Leasehold.

[Debit] Biaya Sewa               Rp  xxx
[Kredit] Leasehold                           Rp xxx

 

C: Sewa Menyewa Leasehold

Selama jangka waktu sewa jika oleh penyewa dilakukan perbaikan atau penambahan terhadap aktiva yang disewanya, biaya perbaikan ini menjadi beban penyewa. Pada saat jangka waktu sewa berakhir, perbaikan tadi menjadi milik pemilik aktiva.

Jadi penyewa hanya dapat memanfaatkan perbaikan tadi selama jangka waktu sewa.

Biaya perbaikan yang dikeluarkan oleh penyewa dicatat dalam rekening Perbaikan Aktiva Yang Disewa.

Rekening masuk dalam kelompok aktiva tetap tidak berwujud.

Biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan aktiva yang disewa diamortisasi selama jangka waktu sewa atau umur perbaikan tadi pilih yang lebih pendek.

Walaupun perbaikan yang dilakukan penyewa akan menaikkan nilai aktiva pemilik akan mencatat kenaikan nilai aktiva jika jangka waktu sewa sudah selesai.

Pada waktu tersebut jika perbaikan itu masih bernilai akan dicatat oleh pemilik.

Namun terkadang perbaikan yang dilakukan penyewa sudah habis umurnya pada saat jangka waktu sewa itu selesai, sehingga pemilik tidak memperoleh manfaat dan tidak perlu menaikkan nilai aktivanya.

 

6. Aset Tak Berwujud – Goodwill

goodwill adalah

A: Pengertian Goodwill

Goodwill adalah semua kelebihan yang terdapat dalam suatu usaha seperti letak perusahaan yang baik, nama yang terkenal dan pimpinan yang ahli.

Secara akuntansi, goodwill definisikan sebagai kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba di atas keadaan normal yang diakibatkan oleh adanya faktor-faktor yang disebutkan dalam paragraf di atas.

Laba di atas keadaan normal adalah suatu tingkat pendapatan dari investasi yang melebihi jumlah yang akan dapat menarik investor dalam bidang usaha tersebut.

 

B: Pembukuan Goodwill

Goodwill dicatat dalam pembukuan bila timbul dari :

  • Pembelian
  • Transaksi-transaksi perusahaan seperti merger, reorganisasi, perubahan bentuk perusahaan, pembelian sebagian perusahaan atau perubahan pemilikan dalam firma.

Dalam pembelian suatu perusahaan, pendapatan perusahaan di masa lalu dipakai sebagai dasar untuk menaksir pendapatan-pendapatan yang akan datang.

Jadi taksiran laba yang akan datang ini yang akan dibeli dan dipakai untuk menentukan besarnya goodwill yang akan dibayar .

Sebelum menghitung goodwill harus ditentukan terlebih dahulu nilai aktiva yang ada (selain goodwill).

Dasar yang digunakan biasanya adalah harga pasar atau jumlah yang akan dapat direalisasi dari aktiva tersebut.

Perbedaan antara jumlah uang yang dibayarkan dengan nilai bersih aktiva merupakan jumlah goodwill.

Besarnya jumlah goodwill tergantung pada perundingan harga, tapi pembeli bisa memakai beberapa metode untuk menentukan besarnya goodwill.

 

C: Cara Menghitung Nilai Goodwill

Metode-metode yang dapat dipakai untuk menghitung goodwill akan diuraikan berikut ini:

Sebagai ilustrasi penggunaan metode perhitungan goodwill, perhatikan contoh soal aset tak berwujud beserta jawabannya berikut ini:

Data-data yang dimiliki PT Hebat Jaya Makmur sebagai berikut :

Laba bersih (tidak termasuk elemen-elemen luar biasa) :

Contoh Laba Bersih

Pendapatan bersih rata-rata per tahun Rp. 25.500.000 : 5 = Rp. 5.100.000.

Pendapatan tiap tahun yan akan datang ditaksir sebesar = Rp 5.000.000

Pada tanggal 1 Januari 2016:

  • aktiva/aset (tanpa goodwill) dinilai sebesar Rp. 45.000.000,
  • utang sebesar Rp. 5.000.000

 

Proses Perhitungan Nilai Goodwill

Cara #1. Kapitalisasi Pendapatan Bersih Rata-rata

Dalam cara ini jumlah yang akan dibayarkan untuk perusahaan yang dibeli dihitung dengan mengkapitalisasi taksiran pendapatan yang akan datang dengan tarif.

Tarif ini menunjukkan hasil yang diharapkan dan investasi tersebut. Selisih jumlah yang akan dibayarkan dengan nilai bersih aktiva adalah jumlah yang akan dicatat sebagai goodwill. Misalnya, hasil dari investasi diharapkan sebesar 10% maka jumlah yang akan dibayar dihitung sebagai berikut :

Jumlah yang dibayarkan :


pengukuran aset tetap tidak berwujud

Cara #2. Kapitalisasi Kelebihan Pendapatan Rata-rata

Dalam cara ini perhitungan goodwill didasarkan pada pendapatan bersih rata-rata dan nilai aktiva yang akan dibeli.

Misalnya dari contoh soal aset tak berwujud di atas, hasil yang diharapkan dari investasi tersebut sebesar 10%.

Dan kelebihan pendapatan akan dikapitalisir dengan tarif 20%. Maka, kelebihan pendapatan dihitung sebagai berikut :

contoh soal aset tak berwujud
Terkadang pembayaran terhadap kelebihan pendapatan dinyatakan dalam bentuk waktu.

Jadi kapitalisasi kelebihan pendapatan dengan tarif 20% adalah sama dengan pembayaran kelebihan pendapatan selama 5 tahun.

Cara perhitungannya adalah sebagai berikut:
= 100% : 20%
= 5

Bila perusahaan dibeli tanpa perhitungan goodwill tersendiri, maka aktiva yang dibeli harus dinilai dan selisih dengan jumlah yang dibayarkan dicatat sebagai goodwill.

Bila perusahaan ditukar dengan saham, Maka jika ada selisih antara nilai nominal saham dengan nilai aktiva (termasuk goodwill) dicatat sebagai Agio/Disagio Saham.

 

D: Contoh Soal Goodwill beserta Pembahasan Jawaban

Perhatikan contoh soal aktiva tetap tidak berwujud berikut ini:

  1. Aktiva nilainya    = Rp. 40.000.000
  2. Goodwill              = Rp. 5.000.000

Ditukar dengan 40.000 lembar saham dengan nominal Rp. 1.000.000

Jurnal pencatatan transaksi yang dibuat oleh perusahaan yang mengeluarkan saham untuk mencatat transaksi di atas adalah sebagai berikut :


jenis jenis aktiva tetap tidak berwujud

Goodwill yang diperkirakan umurnya tidak terbatas akan dicatat dengan dasar harga perolehannya, tapi bila keadaan menunjukkan bahwa kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan sudah berkurang dan kelebihan-kelebihan ini sebelumnya dicatat sebagai goodwill maka diadakan penyesuaian terhadap goodwill.

Pengurangan ini akan dibebankan sebagai elemen-elemen luar biasa. Terkadang pengurangan ini akan dibebankan sebagai biaya bila dianggap ada hubungannya dengan penghasilan periode tersebut,  jika goodwill umurnya terbatas maka dilakukan amortisasi setiap periode.

 

7. Beban Yang Ditangguhkan dalam Aset Tak Berwujud

jembatan aset

A: Apa itu Beban yang ditangguhkan?

Beban yang ditangguhkan juga merupakan aktiva tetap tidak berwujud.

Bedanya dengan aktiva tetap tidak berwujud yang telah disebutkan di atas adalah Bahwa aktiva tidak berwujud itu mempunyai nilai karena merupakan hak yang diharapkan dapat membantu mendapatkan laba.

Sedangkan beban yang ditangguhkan itu mempunyai nilai karena merupakan pembayaran di muka untuk beberapa periode yang relatif lama, karena pembayaran biaya di muka ini dilakukan untuk beberapa periode maka setiap periode dilakukan amortisasi yang termasuk dalam beban yang ditangguhkan adalah biaya pendirian perusahaan.

Biaya-biaya yang terjadi dalam mendirikan perusahaan seperti izin, pajak biaya cetak saham, dan formulir dikapitalisasi dalam rekening Biaya Pendirian.

 

B: Beban yang ditangguhkan menurut Para Ahli

Ada beberapa pendapat para ahli yang berhubungan dengan biaya pendirian perusahaan, yaitu sebagai berikut:

Pendapat ahli #1:

Karena biaya pendirian itu memberikan manfaat selama perusahaan berdiri maka biaya pendirian tidak diamortisir dan akan nampak dalam neraca selama perusahaan itu masih ada.

Pendapat ahli #2:

Biaya pendirian ini tidak memberikan manfaat langsung kepada operasi perusahaan, oleh karena itu biaya pendirian akan diamortisir. Dan dalam angka waktu amortisasi tidak tentu tapi tergantung pada kebijaksanaan perusahaan. Terkadang tidak diamortisir, tapi dihapuskan sekaligus dalam tahun pertama.

 

8. Biaya Penelitian dan Pengembangan dalamAset Tak Berwujud

Aktiva Tetap Tidak Berwujud - Biaya Penelitian

Di perusahaan-perusahaan besar ada divisi yang khusus melakukan penelitian dan percobaan untuk memperbaiki  dan mengembangkan proses produksi maupun produknya.

Biaya penelitian dan pengembangan dapat dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya atau dikapitalisir dan dikelompokkan dalam aset tidak berwujud.

Pemilihan salah satu cara ini didasarkan pada kemungkinan sukses tidaknya penelitian atau pengembangan tersebut.

 

03: Kesimpulan tentang Intangible Assets

Aset tetap tidak berwujud atau Intangible Assets adalah harta kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan diharapkan bisa memberikan nilai tambah serta pendapatan bagi perusahaan.

Ada perlakukan akuntansu khusus terhadap jenis aset tidak berwujud, mulai dari perhitungan perolehannya, perhitungan nilainya serta pencatatan jurnal akuntansinya. Dan beberapa contoh telah kami sajikan, mudah-mudahkan lebih mudah untuk memahami serta mempraktikannya dalam pekerjaan sehari-hari.

Demikian yang dapat saya bagikan mengenai makalah aset tak berwujud, dengan topik pembahasan antara lain:

  • Karakteristik dan  kriteria aset tak berwujud
  • Pengukuran pada aset tetap tidak berwujud
  • Contoh aset tidak berwujud
  • Pencatatan aset tak berwujud
  • Jurnal amortisasi aset tidak berwujud

Semoga bermanfaat. Terima kasih.*****

Note: Diperbolehkan mengutip artikel ini dengan menyertakan sumber link-nya ya mas dan mbak, agar tidak ada yang dirugikan. Thanks!

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.