Cara Efektif Mencatat Kerugian Kontrak Pembelian Barang dengan Tepat

Pembelian adalah aktivitas utama perusahaan selain proses produski dan penjualan. Kerugian kontrak pembelian barang terkadang terjadi dan tak terduga, seperti yang kita pahami bahwa pembelian barang dari supplier atau pemasok dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, bahan pembantu dan sarana pendukung operasional perusahaan atau dijual kembali kepada pihak lain.

Dalam proses pembelian, perusahaan bisa menggunakan sistem pembelian sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Salah satunya adalah sistem pembelian kontrak. Namun, kadangkala suatu peristiwa yang tidak kita inginkan terjadi. Akibatnya terjadi kerugian dalam kontrak pembelian barang tersebut. Lalu bagaimana cara melakukan pencatatan kerugian tersebut? Ikuti pembahasannya berikut ini…

 

01: Mekanisme Kontrak Pembelian dan Pencatatan Akuntansinya

Aktivitas utama sebuah perusahaan adalah transaksi pembelian dan penjualan.

Pembelian barang dari supplier atau pemsaok dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, bahan pembantu, sarana pendukung operasional perusahaan, atau untuk diperdagangkan kembali (perusahaan dagang).

Sedangkan aktivitas penjualan adalah kegiatan utama perusahaan untuk memperoleh pendapatan, baik menjual produk atau jasa hasil produksi sendiri atau menjualkan produk pihak lain.

 

A: Strategi Pembelian Barang

Jenis Metode Pembelian Barang

Setiap perusahaan tidak ingin mengalami kerugian. Untuk menghindari atau meminimalisir kerugian perusahaan menggunakan berbagai cara, metode dan strategi terbaik sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya, termasuk strategi pembelian barang.

Bagaimana metode pembelian barang yang dilakukan perusahaan agar tidak mengalami kerugian?

Secara garis besar ada dua metode atau strategi pembelian barang yang dilakukan oleh perusahaan agar tidak mengalami kerugian yaitu :

1: Menggunakan kontrak pembelian

Strategi pembelian barang yang dilakukan dengan menggunakan kontrak pembelian barang.

2: Tidak dengan kontrak Pembelian.

Strategi pembelian barang yang dilakukan tanpa menggunakan kontrak pembelian barang.

 

Penggunaan Metode Pembelian Barang

Penggunakan metode itu biasanya tergantung pada jenis, volume dan nilai barang yang dibeli.

Bila kerjasama jual beli tersebut dilakukan dengan menggunakan kontrak pembelian, maka sebelum kontrak pembelian barang itu ditandatangani biasanya dilakukan beberapa kali pembicaraan atau negosiasi untuk mendapatkan kesepakatan yang saling menguntungkan kedua belah pihak (win win solution).

Hal-hal yang dibicarakan menyangkut segala sesuatu yang berkaitan dengan pembelian barang, antara lain:

  1. harga barang,
  2. volume atau jumlah pembelian,
  3. diskon pembelian,
  4. retur pembelian,
  5. sistem pembayaran, dan
  6. sistem pengiriman.

Setelah pokok-pokok itu disetujui, selanjutnya kedua belah pihak menuangkan hal-hal yang disepakati itu dalam sebuah surat perjanjian kontrak pembelian.

Dalam kontrak pembelian tersebut ditentukan jumlah yang akan dibeli dengan harga tertentu.

Dalam kontrak pembelian tersebut ada juga pokok-pokok yang bisa diubah dengan persetujuan dan kesepakatan kedua belah pihak. Demikian juga ada  point-point yang tidak bisa diubah.

 

B: Penurunan Harga Setelah Kontrak Pembelian

Perubahan seringkali terjadi secara cepat dan tak terduga, termasuk perubahan harga, baik penurunan harga maupun kenaikan harga barang. Ketika kondisi normal, perusahaan membeli barang dagangan seharga Rp xxxx, namun setelah satu bulan terjadi perubahan harga secara signifikan.

Kejadian seperti itu, mau tidak mau akan memerlukan penyesuaian-penyesuaian agar perusahaan tidak mengalami kerugian yang besar.

Seperti kondisi saat ini, di mana seluruh dunia mengalami pandemi Cavid-19, harga oksigen satu bulan yang lalu mungkin hanya Rp xxxx, namun setelah beberapa hari terjadi perubahan harga yang signifikan.

***

Atas terjadinya perubahan harga tersebut, lalu bagaimana perlakuan akuntansinya?

Bila terjadi penurunan harga sesudah dibuatnya kontrak pembelian sebelum saat pengiriman barang dagangan, maka dalam hal kontrak pembelian yang tidak dapat diubah, maka kerugian penurunan harga diakui pada periode tersebut.

Dan bila Anda ingin mengetahui lebih mendalam mengenai proses pembelian perusahaan distribusi AMDK dan galon, langsung saja baca artikel tentang Sistem Akuntansi Pembelian Kredit Perusahaan Distribusi Air Mineral.

 

02: Pencatatan Kerugian Kontrak Pembelian Barang

staf pembelian

A: Cara Pencatatan Jurnal Transaksi Pembelian Barang

Bagaimana cara melakukan pencatatan kerugian kontrak pembelian?

Bila terjadi kerugian pembelian barang dari supplier atau pemasok maka perusahaan akan melakukan pencatatan dengan cara men-DEBIT rekening kerugian dan meng-KREDIT taksiran kerugian kontrak pembelian barang dagangan.

Jadi ada dua account yang digunakan oleh perusahaan berkaitan dengan kerugian pembelian kontrak ini, yaitu:

1: Account Rugi Penurunan Harga Barang Dagangan

2: Account Taksiran Kerugian Kontrak Pembelian Barang Dagangan

Rekening atau account rugi penurunan harga barang dagangan ini adalah rekening nominal dan dicantumkan dalam laporan laba rugi (statements of profit or loss).

Sedangkan rekening atau akun Taksiran Kerugian Kontrak Pembelian Barang Dagangan merupakan rekening utang yang akan dicantumkan atau disajikan dalam neraca atau laporan posisi keuangan (statements of financial position).

 

B: Cara Menghitung Kerugian Pembelian Barang

Perhatikan contoh berikut ini:

Pada tanggal 1 Desember 2021 PT Sukses Penuh Keberkahan membuat kontrak pembelian barang sebanyak 1.000 unit. Beberapa kesepakatan kontrak pembelian produk tersebut antara PT Sukses Penuh Keberkahan dengan supplier adalah sebagai berikut:

  1. Harga produk disepakati sebesar Rp. 1.500 per unit.
  2. Produk yang dibeli akan diterima pada bulan April 2022.

Pada akhir periode 31 Desember 2021 harga pasar barang-barang tersebut mengalami perubahan dan menjadi sebesar Rp. 1.400 per unit.

Proses menghitung kerugian kontrak pembelian adalah sebagai berikut:

1: Harga kontrak :

= Rp. 1.500 x 1.000 unit
= Rp. 1.500.000,-

2: Harga pasar :

= Rp. 1.400 x 1.000 unit
= Rp. 1.400.000,-

Jadi perusahaan mengalami kerugian sebesar :

= Rp. 1.500.000 – Rp. 1.400.000
= Rp. 100.000,-

 

C: Contoh Pencatatan Jurnal Kerugian Pembelian Barang

Bagaimana cara mencatat kerugian kontrak pembelian tersebut? Begini cara pencatatan jurnal kerugian pembelian tersebut…

1: Pencatatan jurnal pembelian barang dagang pada akhir periode, 31 Desember 2021

Pada akhir tahun tepatnya tanggal 31 Desember 2021 kerugian sebesar Rp. 100.000,- tersebut dicatat dengan jurnal sebagai berikut :

(Debit) Rugi dari Kontrak Pembelian Barang Rp. 100.000,-
(Kredit) Taksiran Rugi Kontrak Pembelian Barang Rp. 100.000,-

 

2: Pencatatan jurnal pembelian barang dagang saat barang diterima

Pada saat barang-barang diterima dalam bulan April 2022, rekening atau akun PEMBELIAN akan di-debit dengan jumlah Rp. 1.400.000,-

Dan rekening atau akun Taksiran Rugi Kontrak Pembelian dihapuskan.

Pencatatan jurnal transaksi pembelian yang dibuat pada bulan April 2022 sebagai berikut :

(Debit) Pembelian Barang                                                 Rp. 1.400.000,-
(Debit) Taksiran Rugi Kontrak Pembelian Barang    Rp. 100.000,-
(Kredit) Utang Dagang                                                           Rp. 1.500.000,-

Apabila kontrak pembelian dapat diubah jika terjadi perubahan harga, maka penurunan harga yang terjadi pada tanggal 31 Desember 2021 di atas tidak dibuatkan jurnal. Tapi dalam neraca diberi Catatan Kaki yang menjelaskan adanya penurunan harga tersebut.

 

D: Sistem Pencatatan Debet Kredit dalam Pembelian

Secara umum, pembelian barang dagangan dicatat dengan prinsip debit dan kredit sebagai berikut:

1: Jurnal pembelian barang dagangan non PPN dengan pembayaran tunai

(Debit) Persediaan Barang Dagangan … Rp xxxx
(Kredit) Cash …. Rp xxxx

Jika pembayaran dilakukan secara kredit, maka perusahaan meng-kredit akun Utang Usaha.

Perhatikan contoh berikut ini:

PT Wajik Kletik Kalibening membeli bahan baku berupa beras ketan senilai Rp 10.000.000, gula merah aren Rp 1.000.000 dan kelapa Rp 500.000. Pembayaran akan dilakukan 15 hari setelah tanggal invoice. Transaksi ini akan dicatat oleh perusahaan sebagai berikut:

Persediaan Beras Ketan … Rp 10.000.000 (Debit)
Persediaan Gula Merah Aren … Rp 1.000.000 (Debit)
Kelapa …. Rp 500.000 (Debit)
Utang Usaha …. Rp 11.500.00 (Kredit)

Pada saat PT Wajik Kletik Kalibening melunasi utang, maka dicatat seperti berikut ini:

(Debit) Utang Usaha … Rp 11.500.000
(Kredit) Kas …. Rp 11.500.000

 

2: Pencatatan pembelian barang dagangan dengan PPN secara kredit

(Debit) Pembelian Barang Dagangan … Rp xxxx
(Debit) PPN Masukkan … Rp xxxx
(Kredit) Utang Usaha … Rp xxxx

Bila pembayaran dilakukan secara tunai, maka perusahaan meng-Kredit akun Kas.

Perhatikan contoh berikut ini:

PT Arek Sidoarjo Sukses membeli barang-barang dagangan dari salah satu supplier di jalan Betro Sidoarjo senilai Rp 70.000.000 dengan pembayaran dilakukan secara kredit sudah termasuk PPN. Transaksi pembelian ini akan dicatat oleh perusahaan sebagai berikut:

Persediaan Barang Dagangan … Rp 63.000.000 (Debit)
PPN ….. Rp 7.000.000 (Debit)
Piutang Usaha …. Rp 70.000.000

Dari dua contoh ini, saya berharap pembaca bisa mudah untuk memahaminya. Bagaimana, gampang kan?

 

E: Video  Jurnal Pembelian Barang Dagangan

Dan untuk melengkapi pembahasan tentang jurnal pembelian barang dagangan, berikut ini saya sajikan video pembelajaran dari Youtube

 

03: Kesimpulan Tentang Kontrak Pembelian Barang

Proses penjualan dan pembelian adalah kegiatan penting perusahaan. Aktivitas penjualan dilakukan perusahaan untuk memperoleh pendapatan, sedangkan aktivitas pembelian dilakukan perusahaan untuk tujuan antara lain:

  • memperoleh bahan baku (raw material) dalam proses produksi.
  • mendapatkan  bahan baku pendukung produksi.
  • memenuhi peralatan dan barang-barang yang digunakan sebagai pendukung operasional perusahaan, seperti kendaraan, ATK, keperluan kantor.

Proses dan sistem pembelian yang digunakan perusahaan pun bermacam-macam tergantung pada kondisi dan kebutuhan perusahaan.

Ada yang beli putus dan sistem kontrak dan bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, misalnya kerugian, maka perusahaan harus melakukan pencatatan jurnal transaksi pembelian sesuai dengan standar akuntansi keuangan (SAK) yang berlaku, seperti yang telah dijelaskan dalam contoh pencatatan jurnal kerugian pembelian barang yang sudah dijelaskan di atas.

Demikian pembahasan singkat mengenai materi pembelian barang, khususnya tentang cara membuat jurnal pembelian barang terhadap kerugian kontrak pembelian barang. Semoga bermanfaat dan Terima kasih.

 

Note:
Boleh mengutip artikel ini, tapi sebutkan sumbernya ya bro, jangan asal copy paste tak bertanggungjawab dengan menggunakan aplikasi spin re-writer dan di upload ke internet baik oleh Anda sendiri/klien Anda. Thanks!

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.