Cara Praktis Menggunakan 2 Metode Rekonsiliasi Bank untuk Mempermudah Pekerjaan

Metode rekonsiliasi bank adalah proses membandingkan pencatatan dalam rekening kas perusahaan dengan catatan bank. Tujuan rekonsiliasi adalah untuk memeriksa ketelitian pencatatan, selain itu untuk menge-cek penerimaan dan pengeluaran yang sudah terjadi di bank tapi belum dicatat oleh perusahaan.

Bagaimana cara atau metode rekonsiliasi bank? Pada kesempatan ini kami akan membahas 2 (dua) metode rekonsiliasi bank adalah:

  1. Rekonsiliasi Bank (Bank Reconcilition)  4 (empat) kolom.
  2. Rekonsiliasi Bank 8 (delapan) kolom.

Bagaimana implementasi penggunaan 2 metiode tersebut?Mari dimulai pembahasan beserta contohnya.

 

01. Metode Rekonsiliasi Bank(Bank Reconciliation)

1: Metode Rekonsiliasi Saldo Awal, Penerimaan, Pengeluaran dan Saldo Akhir

Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir biasanya dilakukan oleh auditor sebagai alat pengujian yang menyeluruh terhadap transaksi-transaksi kas.

Melalui metode ini selain saldo akhir saldo awal dan saldo akhir akan dapat diketahui perbedaan jumlah penerimaan dan pengeluaran antara bank dan catatan kas.

Susunan kolom-kolom untuk melakukan rekonsiliasi ini adalah saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir.

Untuk melakukan pekerjaan ini diperlukan pengetahuan mengenai prosedur pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank.

Kenapa demikian?

Karena prosedur yang digunakan itu akan mempengaruhi jumlah-jumlah yang akan direkonsiliasikan.

Perhatikan contoh ini :

Pada prosedur penerimaan kas dinyatakan bahwa check-check yang ditolak oleh bank dapat diperlakukan sebagai pengurang jurnal penerimaan kas atau sebagai pengeluaran kas.

Bila diperlakukan sebagai pengurang jurnal penerimaan kas.

Maka jumlah penerimaan menurut jurnal ini akan lebih kecil jika dibandingkan dengan jurnal penerimaan kas di mana check kosong diperlakukan sebagai pengeluaran.

Perbedaan prosedur seperti ini akan mempengaruhi laporan rekonsilisasi bank.

Pembahasan rekonsiliasi bank dan form-form yang digunakan bisa dibaca serta di-download di: Template Rekonsiliasi Bank

 

2: Jenis Metode Rekonsiliasi Bank Adalah?

Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir bisa dibuat dalam 2 (dua) metode, yaitu:

  1. Metode rekonsiliasi bank 4 kolom
  2. Metode rekonsiliasi bank 8 kolom

Jika dibandingkan dengan dengan rekonsiliasi saldo akhir maka metode rekonsiliasi bank 4 kolom adalah perluasan dari metode rekonsiliasi saldo bank untuk saldo kas.

Sedangkan metode rekonsiliasi bank 8 kolom adalah perluasan dari metode rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan  saldo yang benar. Oleh karena itu, prosedur dalam membuat rekonsiliasi saldo akhir juga berlaku dalam rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir, hanya saja yang terakhir ini lebih komplek.

Karena yang direkonsiliasikan dalam bentuk berkolom ini saldo akhir suatu periode yang menjadi saldo awal periode berikutnya, misalnya Desember dan Januari, maka penerimaan dan pengeluaran Januari serta saldo akhir Januari maka setiap elemen dalam rekonsiliasi ini akan mempengaruhi 2 kolom, sehingga setoran dalam perjalanan bulan Desember akan menambah saldo 31 Desember dan mengurangi penerimaan bulan Januari.

Hal ini bisa terjadi karena bank mencatat setoran tadi dalam bulan Januari yang seharusnya merupakan setoran bulan Desember.

Sampai di sini semakin jelas ya?

Agar semakin menguasai dan memahami penerapan metode rekonsiliasi bank ini serta dapat langsung dipraktekan dalam dunia kerja, saya sajikan contoh implementasi 2 metode rekonsiliasi bank, step by step berikut ini.

Mari dilanjut bacanya ya…

 

02. Proses Rekonsiliasi Bank

Ada dua contoh yang akan saya sajikan, yaitu  contoh rekonsiliasi bank 4 kolom dan contoh soal rekonsiliasi bank 8 kolom.

Ada 3 langkah untuk melakukan rekonsiliasi bank, baik menggunakan metode rekonsiliasi bank 4 kolom maupun 8 kolom, yaitu:

1: Membuat perbandingan antara catatan kas perusahaan dengan laporan bank

Untuk membantu memudahkan dalam memahami metode rekonsiliasi, perhatikan contoh berikut ini:

bank reconcilation process
Langkah-langkah rekonsiliasi bank.

Dari contoh di atas, kita membuat perbandingan laporan bank dengan catatan perusahaan tahun 2014 dan 2015. Berdasarkan catatan perusahaan menunjukkan saldo tanggal 31 Januari 2015 sebesar Rp 614.000, sedangkan laporan bank Rp 546.700. Jadi ada selisih sebesar Rp 67.300. Selisih inilah yang harus dicari penyebabnya, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan benar-benar akurat.

 

2: Membuat ringkasan perbandingan laporan bank dan catatan kas

Langkah kedua ini adalah kelanjutan dari langkah pertama. Di langkah #1 sudah diketahui ada selisih kas antara catatan perusahaan dengan catatan bank. Di langkah kedua inilah dicari penyebabnya.

Berikut ini contoh ringkasan perbandingan antara laporan bank dan catatan kas perusahaan:

rekonsiliasi bank adalah
Proses rekonsiliasi bank

 

3: Membuat Laporan Rekonsiliasi Bank

Laporan rekonsiliasi ini disusun berdasarkan data-data dari ringkasan perbandingan catatan kas perusahaan dengan laporan bank. Bagaimana cara membuat laporan rekonsiliasi bank? Berikut ini langkah-langkahnya…

 

03. Laporan Rekonsiliasi Bank

Bagaimana bentuk laporan rekonsiliasi bank? Berikut saya sajikan 2 contoh bentuk laporan rekonsilisasi bank. Dua contoh bentuk laporan rekonsiliasi bank ini sesuai dengan metode rekonsiliasi bank yang kita gunakan.

1: Bank Reconciliation 4 Kolom

A: Membuat Laporan Rekonsiliasi Bank 4 Kolom

Berikut ini disajikan  contoh laporan rekonsiliasi bank 4 kolom berikut ini:

Contoh Rekonsiliasi Bank 4 Kolom
Laporan Rekonsiliasi Bank 4 Kolom

Sesudah menyusun rekonsiliasi laporan bank, perlu dibuat jurnal untuk membetulkan catatan kas.

Dari laporan rekonsiliasi bank 4 kolom di atas, kita melihat bahwa  yang dibuat koreksinya hanya elemen-elemen yang memengaruhi saldo kas tanggal 31 Januari 2015.

 

B: Membuat Jurnal Penyesuaian Rekonsiliasi Bank 4 Kolom

Setelah membuat laporan rekonsiliasi bank 4 kolom, selanjutnya kita membuat jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 Januari 2015 adalah sebagai berikut:

(Debit)  Kas = Rp. 8.000
(Kredit) Pendapatan jasa giro = Rp. 8.000

(Debit)  Biaya bank = Rp. 1.600
(Kredit) Kas  = Rp. 1.600

(Debit) Piutang = Rp. 14.000
(Kredit) Kas  = Rp. 14.000

(Debit) Piutang = Rp. 900
(Kredit) Kas  = Rp. 900

 

C: Membuat Pencatatan Gabungan

Pencatatan ayat jurnal penyesuaian atas transaksi-transaksi dia atas dapat dibuat menjadi satu jurnal umum gabungan sebagai berikut:

(Debit) Biaya bank = Rp. 1.600
(Kredit) Piutang = Rp. 14.900

(Debit) Pendapatan jasa giro = Rp. 8.000
(Kredit) Kas = Rp. 8.500

Bila check yang beredar tidak semuanya di-uangkan ke bank pada bulan berikutnya, perbedaan antara pengeluaran bank dengan pengeluaran kas hanya sebesar check yang belum diuangkan tadi. Perbedaan ini juga mempengaruhi saldo bank dengan saldo kas.

 

2: Bank Reconcilition 8 Kolom

A: Pengertian Rekonsiliasi Bank 8 Kolom

Metode rekonsiliasi bank 8 kolom ini prinsipnya sama dengan rekonsiliasi saldo akhir untuk menunjukkan saldo yang benar.

Jadi akan disusun rekonsiliasi untuk saldo bank tersendiri dan saldo kas tersendiri. Hal itu dilakukan karena yang akan direkonsiliasi ada 4 elemen, yaitu :

  • Saldo Awal
  • Penerimaan
  • Pengeluaran
  • Saldo Akhir

Dengan demikian rekonsiliasinya menjadi 8 kolom, masing-masing untuk bank dan kas.

Paham ya? Mantap!

Mari dilanjutkan ya…

 

B: Laporan Rekonsiliasi Bank 8 Kolom

Berdasarkan data-data dari contoh soal rekonsiliasi bank atas, bila disusun dengan menggunakan metode rekonsiliasi bank 8 kolom akan nampak seperti berikut ini:

contoh soal rekonsiliasi bank
Tabel Rekonsiliasi Bank

Jumlah yang benar menurut bank dan kas menunjukkan jumlah yang sama. Hal ini berarti saldo-saldo dan penerimaan serta pengeluaran sudah direkonsiliasikan.

 

C. Format Laporan Rekonsiliasi Bank

Format rekonsiliasi 8 kolom di atas merupakan modifikasi dari laporan rekonsiliasi 4 kolom. Bentuk seperti itu adalah bentuk untuk mencari saldo yang benar dengan 8 kolom juga.

Perbedaannya adalah dalam cara penyajian, yaitu 4 kolom di atas dan 4 kolom di bawah. atau dikenal dengan rekonsiliasi bank bentuk staffel.

Laporan rekonsiliasi bank bentuk staffel adalah laporan rekonsiliasi bank yang disusun dari atas ke bawah atau vertikal. Sedangkan bila laporan rekonsiliasi bank tersebut disajikan menyamping ke kanan biasa dikenal dengan laporan rekonsiliasi bank bentuk skontro.

Perhatikan laporan rekonsiliasi bank bentuk skontro berikut ini:

Format Laporan Rekonsiliasi Bank
Laporan rekonsiliasi bank bentuk skontro

Jumlah-jumlah sebelum koreksi untuk saldo tanggal 31 Desember 2014 penerimaan bulan Januari. Pengeluaran bulan Januari dan saldo tanggal 31 Januari 2015 diperoleh dari rekening Kas. Jurnal penerimaan dan pengeluaran kas dan laporan bank tanggal 31 Januari 2015.

Jumlah penerimaan dan pengeluaran bank bulan Januari diperoleh dengan dengan menjumlahkan setoran-setoran dan pengeluaran-pengeluaran selama bulan Januari seperti yang nampak dalam laporan bank.

Walaupun cara menyajikan laporan rekonsiliasi diatas berbeda, tapi prinsip yang digunakan rekonsiliasi bank sama.

Sampai di sini sudah jelas kan?

Oke siplah, tinggal dipraktekkan di perusahaan tempat Anda berkarya.

 

Kesimpulan tentang Bank Reconciliation

Bank reconciliation atau rekonsiliasi bank adalah proses pemeriksaan antara catatan transaksi kas yang dilakukan oleh pihak bank dengan catatan perusahaan. Jika ada perbedaan, maka harus dicari penyebabnya, selanjutnya disamakan dengan metode yang disarankan ilmu akuntansi.

Mengapa hal itu perlu dilakukan penyamaan catatan?

Karena laporan keuangan yang dihasilkan serta disajikan kepada pihak internal maupun eksternal kudu akurat. Jika catatan kas bank berbeda dengan pencatatan perusahaan berarti laporan keuangan tidak akurat dan jika dijadikan bahan pertimbangan dalam memutuskan strategi perusahaan di masa depan akan melenceng alias tidak akurat dan akhirnya kinerja perusahaan pun tidak naik atau bahkan turun. Sampai di sini paham ya?

Sementara itu yang bisa saya bagikan, semoga bermanfaat dan lain kali dilanjutkan pada artikel bermanfaat lainnya. Terima kasih*****

Note:
Jika Anda mengutip artikel ini mohon disebutkan link sumbernya sehingga tidak menimbulkan kerugian pada pihak tertentu.

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.