Audit Laporan Laba Rugi: 3 Hal Penting yang Harus Diperhatikan

Komponen laba rugi terdiri dari pos-pos:

  • pendapatan operasi,
  • harga pokok penjualan,
  • beban operasi, pendapatan, dan
  • beban di luar operasi dan pos luar biasa.

Audit Laporan Laba Rugi adalah salah satu bagian dari audit laporan keuangan. Apa saja yang perlu diperhatikan ketika melakukan audit laporan laba rugi? yuk dibahas step-by-step dalam artikel berikut ini..

 

01: Tujuan Audit Laporan Laba Rugi

A: Tujuan Audit Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Apa sih tujuan dilakukannya audit terhadap laporan laba rugi?

Secara singkat ada beberapa tujuan audit laporan laba rugi, yaitu untuk :

  1. Mengetahui dan memastikan bahwa ada prosedur internal yang baik dalam atas pendapatan dan beban serta dijalankan secara baik.
  2. Memeriksa dan memastikan bahwa pendapatan yang benar-benar menjadi hak perusahaan sudah dicatat dalam pembukuan perusahaan.
  3. Memonitor dan memeriksa apakah semua biaya yang menjadi beban perusahaan sudah dicatat dalam pembukuan perusahaan.
  4. Memantau dan memeriksa seberapa besar perbandingan antara periode sebelumnya dengan periode saat diaudit.
  5. Mengetahui dan memeriksa apakah semua pencatatan dan penyajian beban serta pendapatan sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.

Dengan 5 tujuan itulah, mengapa laporan laba rugi atau statement of profit or loss perlu diaudit, selengkapnya silahkan baca dan pelajari 5 alasannya income statement audit.

 

B: Unsur Penting Audit Laporan Laba Rugi

Dan 3 hal ini harus diperhatikan saat melakukan audit laporan laba rugi, yaitu :

1: Prinsip Conservatism

Menurut para ahli, prinsip conservatism dalam pengakuan pendapatan dan beban adalah mencakup:

  • Beban yang belum pasti terjadi tetapi diperkiraan akan menjadi beban perusahaan pada periode yang diaudit, jumlahnya bisa diestimasi dan cukup material, harus dicatat sebagai beban. Misalnya, garansi untuk penjualan produk-produk perusahaan, harus di-accrued per tanggal laporan Neraca.
  • Pendapatan yang belum pasti terjadi, belum boleh dicatat sebagai pendapatan perusahaan.

Pendapatan pada umumnya diakui pada saat penyerahan barang untuk perusahaan dagang dan industri, pada saat penyerahan jasa atau pada saat bisa dibuatkan faktur untuk perusahaan jasa, kecuali :

  • Diakui pada saat penerimaan uang, misalnya untuk penjualan tunai dan penjualan cicilan.
  • Untuk perusahaan kontraktor ada dua pilihan pengakuan pendapatan yaitu menggunakan metode kontrak selesai (completed contract method) dan metode persentase penyelesaian (percentage of completion method).
  • Untuk jenis barang tertentu yang harga jualnya sudah pasti barangnya pasti terjual atau cepat rusak, pendapatan bisa diakui pada saat selesainya produksi. Misalnya, untuk logam mulia dan hasil pertanian.

 

2: Konsep Matching Cost Against Revenue

Komponen-komponen yang ada dalam Income Statement atau laporan laba rugi harus dibandingkan antara pendapatan yang menjadi hak perusahaan dalam periode yang diaudit dengan biaya yang menjadi beban perusahaan untuk periode yang sama. Tanpa memperhatikan apakah uangnya sudah diterima untuk pendapatan dan dibayarkan untuk biaya atau belum.

Menurut PSAK dan IFRS, pendapatan dan beban harus dicatat dengan dasar akrual (accrual basis) bukan dasar kas (cash basis).

Saat kita melakukan audit pendapatan (revenue) dan biaya (cost), maka seorang auditor harus memperhatikan jangan sampai ada pergeseran waktu dalam pengakuan pendapatan dan beban.

Misalkan, auditor memeriksa laba rugi untuk tahun 2017, yang dilaporkan perusahaan sebagai pendapatan tahun 2017 haruslah pendapatan yang betul-betul menjadi hak perusahaan dalam tahun 2017.

Begitu juga yang dilaporkan sebagai beban tahun 2017 haruslah yang betul-betul merupakan beban perusahaan dalam tahun 2017.

form audit laporan laba rugi
contoh form audit laporan laba rugi

Baca artikel terkait tentang istilah-istilah populer dalam laporan laba rugi perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur.

 

3: Waktu

Prosedur Pemeriksaan

Waktu yang digunakan untuk memeriksa pos pendapatan dan beban (pos-pos laba rugi) tidak sebanyak waktu yang digunakan untuk memeriksa pos-pos laporan posisi keuangan (neraca), karena beberapa alasan berikut ini :

Pada saat memeriksa pos laporan Neraca, sekaligus sudah diperiksa atau dikaitkan dengan pos laba rugi yang bersangkutan, misalnya :

formulir audit lap laba rugi
Contoh form audit statement of Profit or Loss

Audit Transaksi Mata Uang Asing (Valas)

Menurut standar akuntansi keuangan di Indonesia, transaksi yang terjadi dalam mata uang asing harus dicatat dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.

Aset dan kewajiban moneter yang tercantum dalam mata uang asing pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca), harus dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengan Bank Indonesia pada tanggal Neraca, selisih kurs yang terjadi dibebankan atau dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan.

Pengertian kurs tengah adalah kurs beli ditambah kurs jual kemudian dibagi dua. Sedangkan yang dimaksud aset moneter adalah kas, bank, piutang.

Apa itu Liabilitas Moneter?

Liabilitas moneter adalah liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang.

Perhatikan contoh berikut ini:

Misalkan PT Manajemen Keuangan Network Fintech Jaya mempunyai saldo piutang dari PT Berkah Jaya per 31 Desember 2017 sebesar $100.000 yang berasal dari penjualan barang dagangan tanggal 17 Oktober 2017.

Kurs 1 US$ tanggal 17 Oktober 2017 misalnya Rp. 12.500,- sehingga saldo per 31 Dsember 2017 tercatat Rp. 1,25 M. Misalkbya pada saat itu kurs Bank Indonesia per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut :

  • Kurs Beli 1 US$ = Rp. 12.500,-
  • Kurs Jual 1 US$ = Rp. 12. 750,-
  • Maka Kurs tengah 1 US$ = Rp. 12.500/Rp 12.750 = Rp 12.625,-

Pada tanggal 31 Desember 2017 harus dibuat jurnal koreksi untuk melakukan penyesuaian selisih kurs adalah sebagai berikut :

Jurnal Penyesuaian di PT Fintech Jaya :

(Debit) Piutang     Rp.  12.500.000
(Kredit) Laba Rugi Selisih Kurs  Rp. 12.500.000

Jurnal Penyesuaian di PT Berkah Jaya :

(Debit) Laba Rugi Selisih Kurs     Rp. 12.500.000
(Kredit) Utang                                 Rp. 12.500.000

Proses Audit Laporan Laba Rugi

Pada saat melakukan tes transaksi (test of recorded transactions) sekaligus diaudit pos-pos laporan laba rugi.

pos-pos laporan laba rugi
Contoh Audit Komponen-komponen Laporan Laba Rugi

Audit prosedur atas pos-pos laporan laba rugi yang biasa dijalankan adalah Analytical Review Procedures (prosedur penelaahan analisis)

Prosedur ini dijalankan dengan membuat perbandingan antara laba rugi periode yang diperiksa dengan periode sebelumnya.

Dihitung kenaikan dan penurunan baik dalam rupiah maupun persentase serta alasan-alasan kenaikan dan penurunan.

Selain itu harus dibuat perbandingan antara laba rugi periode yang diperiksa dengan anggarannya, kemudian dibuat analisis variance-nya.

Dalam analytical review procedures juga harus dibuat analisis rasio keuangan untuk mengatur likuiditas, rentabilitas, leverages dan lainnya untuk dibandingkan dengan rasio industri.

  1. Menganalisis beberapa pos laba rugi yang penting atau yang ada kaitannya dengan perhitungan pajak (untuk koreksi fiskal), misalnya : other income (expense), travelling expenses, professional fees.
  2. Melakukan pemeriksaan atas subsequent payment (pembayaran sesudah tanggal laporan posisi keuangan (neraca) dan subsequent collection (penagihan sesudah tanggal neraca).

 

02: Kesimpulan

Laporan Laba Rugi atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai Statement of Profit or Loss, atau ada yang menyebutnya dengan istilah Income Statement adalah salah satu jenis laporan keuangan perusahaan jasa, dagang dan manufaktur serta entitas lainnya yang dibuat oleh pihak manajemen sebagai bentuk pelaporan kinerja perusahaan selama periode satu bulan atau satu tahun.

Ada dua komponen inti dalam laporan laba rugi, yaitu pendapatan atau revenue dan biaya atau cost. Selisih antara pendapatan dikurangi biaya menghasilkan laba atau rugi. Laba apabila nilai pengurangan itu positif (+) dan Rugi, apabila hasil pengurangan pendapatan dengan biaya adalah negatif (-).

Audit Laporan Laba Rugi dilakukan untuk memeriksa apakah komponen-komponen yang disajikan di laporan tersebut sudah dilakukan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku ataukah masih ada penyimpangan, sehingga akurasi laporan laba rugi tersebut tinggi dan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan.

__

Apabila ingin melakukan pembenahan dan pengelolaan sistem keuangan yang baik untuk usaha Anda, saran kami segera implementasikan SOP Keuangan beserta Accounting Tools.

Demikian pembahasan tentang 3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Audit Laporan Laba Rugi. Semoga bermanfaat dan silahkan dibagikan kepada mereka yang membutuhkan agar semakin banyak orang yang mendapatkan kemanfaatan dari artikel ini.

Sebagai catatan kecil, silahkan mengutip artikel in, namun mohon dengan kesadarannya untuk menyebutkan dan menyertakan sumber link artikelnya ya. Thanks

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.