Apa tujuan Investasi Saham oleh suatu perusahaan? Investasi dalam saham perusahaan lain adalah salah satu cara perusahaan menanamkan dana yang dimiliki. Penerimaan yang diperoleh perusahaan dari hasil pembagian dividen menjadi pendapatan yang akan meningkatkan jumlah kas dan laba perusahaan.
Bagaimana perlakuan akuntansi terhadap investasi saham, bagaimana cara mencatat dan melaporkan investasi saham? Mari ikuti pembahasan beserta contoh pencatatan jurnal investasi saham berikut ini..
01: Akuntansi Investasi Saham
A: Klasifikasi Investasi Saham
Saham-saham yang dibeli akan dicatat sebagai investasi jangka pendek atau jangka panjang tergantung dari tujuan pembeliannya.
Bila saham-saham itu dibeli dengan tujuan penggunaan uang yang ‘nganggur’ dan penjualannya untuk memenuhi kebutuhan uang, maka pembelian saham akan dicatat sebagai investasi jangka pendek dan termasuk dalam kelompok aktiva lancar.
Sebaliknya bila saham-saham yang dibeli tidak untuk tujuan seperti di atas maka akan dicatat sebagai investasi jangka panjang.
Pembahasan detilnya dapat dipelajari di artikel berikut: Obligasi : Cara Mudah Pencatatan Akuntansi Saham dan Obligasi
B: Tujuan Investasi Saham
Penanaman modal dalam saham yang dikelompokkan sebagai investasi jangka panjang biasanya dilakukan dengan tujuan untuk :
- Mengawasi perusahaan lain.
- Memperoleh pendapatan yang tetap setiap periode.
- Membentuk suatu dana khusus.
- Menjamin kontinuitas penyediaan bahan baku.
- Menjaga hubungan antar perusahaan.
Penanaman modal dalam bentuk saham bisa dilakukan dalam bentuk saham biasa atau saham prioritas. Tergantung pada tujuan yang diharapkan dari investasi tersebut.
Jika investasinya dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan yang tetap setiap periode maka lebih baik mambeli saham prioritas.
Namun bila investasinya dilakukan dengan tujuan untuk mengawasi perusahaan lain maka lebih baik membeli saham biasa karena dengan saham biasa memiliki hak suara.
Perusahaan-perusahaan yang memiliki sebagian besar saham perusahaan lain disebut perusahaan induk dan perusahaan yang diawasi disebut anak perusahaan.
C: Metode Pencatatan Penanaman Modal Dalam Saham
Jumlah saham yang dimiliki perusahaan akan menentukan metode pencatatan yang harus digunakan.
Persentase pemilikan saham akan menentukan terhadap metode yang digunakan untuk melakukan pencatatan penanaman modal dalam saham.
Apa itu persentase pemilikan saham?
Menurut para ahli keuangan, yang dimaksud dengan persentase pemilikan saham adalah persentase jumlah lembar saham yang dimiliki oleh seorang investor dibandingkan dengan jumlah lembar saham yang beredar di pasar keuangan.
D: Kepemilikan Saham
Pengelompokan persentase pemilikan saham adalah sebagai berikut :
1: Persentase pemilikan saham kurang dari 20% dari jumlah saham yang beredar.
2: Persentase pemilikan saham di kisaran 20% sampai dengan 50% dari jumlah saham yang beredar.
3: Persentase pemilikan saham lebih dari 50% dari jumlah saham yang beredar.
Pengelompokan tersebut adalah sebagai pedoman dalam memilih metode pencatatan yang sesuai. Namun dalam situasi tertentu pengelompokan tersebut bisa berubah, misalnya, sebuah perusahaan memiliki saham perusahaan lain kurang dari 20%, tapi perusahaan pertama dapat mempengaruhi perusahaan yang sahamnya dimiliki.
Pada situasi seperti itu maka perusahaan yang memiliki saham kurang dari 20% itu bisa menggunakan metode pencatatan investasi dalam saham yang persentase pemilikan sahamnya ada di kisaran 20% sampai dengan 50%.
Perusahaan yang memiliki saham perusahaan lain lebih dari 50% dari jumlah saham yang beredar disebut sebagai perusahaan induk (parent company).
Entitas bisnis atau perusahaan yang sahamnya dimiliki disebut anak perusahaan (subsidiary company).
Laporan keuangan kedua perusahaan ini (induk dan anak) disusun menjadi satu dalam laporan keuangan yang dikonsolidasikan.
02: Metode Pencatatan Investasi Saham
Bagaimana perlakuan dan pencatatan investasi dalam saham? Berdasarkan pada pengelompokan persentase seperti di atas, ada 3 metode pencatatan penanaman modal dalam saham, yaitu:
1: Harga Pokok (Cost Method)
Investasi saham dalam perusahaan lain yang jumlahnya kurang dari 20% dari jumlah saham yang beredar dan tidak dapat mempengaruhi perusahaan yang sahamnya dimiliki dicatat dengan metode harga pokok.
Metode ini memperlakukan penanaman modal dalam saham akan dicantumkan dalam neraca sebesar harga pokoknya.
Perubahan-perubahan harga pasar tidak dicatat dan laba atau rugi akan diakui pada saat saham-saham tersebut dijual.
Bila penanaman modal dalam saham tersebut dilakukan pada saham-saham yang memenuhi persyaratan untuk disebut sebagai marketable securities maka perusahaan dapat menggunakan metode harga pokok atau harga pasar yang lebih rendah.
Perlakuannya seperti pada investasi jangka pendek. Perhitungan harga pokok atau harga pasar yang lebih rendah diterapkan pada jumlah keseluruhan saham-saham tersebut.
Perbedaan dengan investasi jangka pendek adalah pada perlakuan terhadap rekening Rugi Penurunan Nilai Surat Berharga.
Dalam investasi jangka pendek rekening Rugi Penurunan Nilai Surat Berharga ini diperhitungkan dalam Laporan Laba Rufi, sedangkan dalam investasi jangka panjang rekening ini dikelompokkan dalam kelompok modal.
Baca juga : Aktivita Tetap: Cara Menghitung Harga Perolehan Fixed Asset Perusahaan
2: Pemilikan (Equity Method)
Apa yang dimaksud dengan equity method?
Menurut para pakar saham, pengertian metode pemilikan (equity method) adalah suatu metode untuk mencatat penanaman modal dalam saham dengan melakukan pencatatan investasi dalam saham sebesar harga pokoknya.
Metode pemilikan (equity method) digunakan oleh investor yang memiliki saham perusahaan lain dengan jumlah persentase saham sebesar 20% sampai dengan 50% dari saham yang beredar.
Metode ini juga digunakan oleh investor yang memiliki jumlah saham sebesar 20% dari saham yang beredar, namun bisa mempengaruhi perusahaan yang sahamnya dimiliki.
Setiap akhir periode akuntansi, harga pokok ini diubah sesuai dengan bagian laba atau rugi yang diperoleh perusahaan yang sahamnya dimiliki.
Dividen yang diterima dari saham-saham ini dicatat mengurangi saldo rekening penanaman modal dalam saham. Bagian laba atau rugi oleh investor dicatat sebagai laba atau rugi untuk tahun buku yang bersangkutan.
3: Equity Method dan Laporan Keuangan Konsolidasi
Metode ini merupakan metode ekuitas yang diperluas, yakni penggabungan antara equity method dan dibuat laporan keuangan yang dikonsolidasikan untuk kedua perusahaan
Metode ini digunakan oleh investor yang memiliki saham perusahaan lain yang jumlahnya lebih dari 50% dari saham beredar.
Melalui metode ini Laporan Keuangan perusahaan induk (parent company) harus dikonsolidasikan dengan laporan keuangan anak perusahaan (subsidiary company).
Apabila Anda ingin mengetahui cara mengukur kinerja keuangan perusahaan keuangan? Baca artikel menarik ini : Kinerja Keuangan: Inilah Cara Menilai Kinerja Keuangan Sebuah Bank.
03: Kesimpulan
Dalam melakukan dan menjalankan operasi perusahaan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Untuk memperoleh dana alternatif dan memenuhi kebutuhan dana tersebut, perusahaan seringkali memanfaatkan sumber dana eksternal, yakni dana yang diperoleh dari pihak luar misalnya melakukan investasi saham.
Metode seperti ini adalah lazim dalam dunia bisnis. Untuk memperoleh modal segar, perusahaan bisa melakukan IPO di bursa saham.
Pencatatan saham perusahaan di bursa efek yang dilakukan dengan perencanaan dan perhitungan yang akurat serta strategi jangka panjang yang baik akan meningkatkan kinerja perusahaan.
Sebaliknya, bila pencatatan saham perusahaan di bursa efek, misalnya idx, dilakukan tanpa perencanaan dan pengelolaan bisnis yang baik, maka hasilnya tidak bagus, bahkan membuat perusahaan ngos-ngosan.
Oleh karena itu, sebelum menjual saham perusahaan ke publik, maka lakukan dengan bijak dan penuh perhitungan serta analisis yang akurat, dan metode pencatatan penanam saham di bursa efek bisa menggunakan salah satu dari 3 metode di atas.
Ada masukkan?
Demikian sedikit yang bisa kami share tentang akuntansi investasi saham. Jika Anda merasa memperoleh manfaat dari pembahasan ini, silahkan share ke orang lain agar semakin banyak orang yang memperoleh manfaat. Dan satu lagi, bila Anda mengutip artikel ini, akan lebih bijak jika menyebutkan dan menyertakan sumber artikel. Terima kasih.
3 pemikiran pada “Menimbang 3 Metode Pencatatan Investasi Saham, Mana yang Sesuai untuk Anda?”
Komentar ditutup.
Apa ada perbedaan buat masyarakat yang beli di bursa saham? 🙂
Hmmm… teknikal sekali ya.
Saya mencoba mencernanya.
Makasih kunjungannya