Mengapa perlu dilakukan audit laporan laba rugi? Apa alasan audit laporan laba rugi? Audit laporan laba rugi adalah bagian dari Audit Laporan Keuangan secara keseluruhan. Pada artikel sebelumnya tentang 3 hal yang harus diperhatikan saat audit Laporan Laba Rugi telah disinggung mengenai tujuan pemeriksaan atas perkiraan laba rugi.
Dan kali ini, blog manajemen keuangan, menghidangkan sajian renyah tentang 5 alasan audit laporan laba rugi, yaitu:
- Memeriksa apakah ada internal control perusahaan?
- Mencatat pendapatan.
- Mencatat biaya atau beban
- Membandingan pendapatan dan beban
- Memeriksa apakah sudah sesuai Standar Akuntansi Keuangan?
Mari dibahas satu-per-satu beserta contoh riil di lapangan berikut ini…
Daftar Isi :
01: Memeriksa Tugas Internal Control
A: Alasan Memeriksa Internal Control
Alasan #1 adalah untuk memeriksa apakah ada internal control yang baik atas pendapatan dan beban.
Jika internal control atas pendapatan cukup kuat. Berarti seluruh pendapatan yang menjadi hak perusahaan dalam suatu periode telah atau akan diterima dan dicatat oleh perusahaan.
Jika internal kontrol atas beban cukup kuat. Berarti biaya yang menjadi beban perusahaan dalam suatu periode telah atau akan dibayar dan dicatat seluruhnya oleh perusahaan, selain itu diharapkan efisiensi bisa ditingkatkan.
Bila semua aktivitas perusahaan bisa dilakukan dengan tingkat efisiensi tinggi tentunya akan menurunkan pengeluaran biaya dan beban, akibatnya akan meningkatkan laba perusahaan.
Banyak perusahaan yang sudah memiliki standar operasional prosedur dan job desription pegawai yang bagus, num dalam pelaksanaannya tidak berjalan sesuai harapan karena kurang atau tidak adanya kontrol yang baik.
so, agar kejadian seperti ini tidak berulang di perusahaan Anda, maka perhatikan fungsi internal control di perusahaan Anda, apakah sudah berjalan dengan semestinya atau belum.
B: Ciri Internal Control yang Baik
Dan paling tidak ada 8 ciri internal control yang baik atas pendapatan dan beban, yaitu :
- Digunakannya formulir-formulir yang prenumbered, seperti purchase requisition, purchase order, receiving report, official receipt, sales order, delivery order, sales invoice dan lainnya.
- Adanya tugas dan tanggungjawab antara fungsi-fungsi di dalam perusahaan.
- Digunakannya anggaran pendapatan dan biaya (budget) dan setiap akhir bulan dibuat perbandingan antara budget dengan realisasinya dan kemudian di analisis variance yang terjadi.
- Adanya sistem otorisasi yang dipegang oleh beberapa orang berdsarkan jenjang jabatannya.
- Digunakannya komputer untuk menghitung gaji dan Pajak Penghasilan (PPh 21)
- Digunakannya time card untuk mengontrol jumlah jam kerja dari masing-masing pegawai.
- Adanya personal file untuk masing-masing pegawai yang antara lain memuat surat pengangkatan sebagai pegawai, kenaikan gaji, jenjang jabatan, status keluarga dan data penting lainnya untuk masing-masing pegawai.
- Adanya bagian audit internal yang berfungsi antara lain untuk memeriksa keandalan dan keakuratan data akuntansi.
02: Memeriksa Pencatatan Pendapatan
A: Tujuan Pemeriksaan Pencatatan Pendapatan
Alasan #2 adalah untuk memeriksa apakah semua pendapatan yang menjadi hak perusahaan telah dicatat dengan menggunakan cut-off yang tepat.
Hal ini bertujuan agar auditor benar-benar yakin bahwa :
- Semua pendapatan dari kegiatan operasi maupun di luar kegiatan operasi misalnya pendapatan bunga, penjualan barang-barang scrap, seluruhnya sudah dicatat dalam pembukuan perusahaan dan uangnya telah atau akan diterima oleh perusahaan.Jangan sampai ada pendapatan yang masuk ke kantong karyawan, direksi atau pemegang saham yang merupakan pemilik perusahaan.
- Semua pendapatan dicatat dalam periode yang tepat, yaitu periode terjadinya dan tidak terjadi pergeseran waktu pencatatan untuk tujuan windows dressing.
- Tidak ada pendapatan yang bukan menjadi hak perusahaan, misalnya pendapatan dari bisnis pribadi pemegang saham atau pemilik, dicatat sebagai pendapatan perusahaan, untuk tujuan windows dressing.
03: Memeriksa Pencatatan Beban
Alasan yang ketiga ini adalah untuk memeriksa apakah semua biaya yang menjadi beban perusahaan telah dicatat dengan menggunakan cut-off yang tepat.
- Semua biaya, dari kegiiatan operasi maupun di luar kegiatan operasi.Misalnya biaya bunga, kerugian penarikan aset tetap, seluruhnya sudah dicatat dalam pembukuan perusahaan.Baik yang uangnya sudah dibayarkan maupun baru akan dibayarkan dalam periode berikutnya.
- Semua biaya dicatat dalam periode yang tepat, yaitu periode terjadinya, dan tidak terjadi pergeseran waktu pencatatan untuk tujuan window dressing.
- Tidak ada biaya yang bukan menjadi beban perusahaan, misalnya biaya pribadi pemegang atau pemilik, dicatat sebagai biaya perusahaan.
04: Memeriksa Perbandingan Pendapatan dan Beban
Alasan yang keempat adalah untuk memeriksa apakah terdapat fluktuasi yang besar dalam perkiraan pendapatan dan beban.
Jika dibandingkan bulan per bulan atau jika dibandingkan dengan anggaran pendapatan dan beban. Jika terlihat ada fluktuasi yang besar, auditor harus memeriksa alasan dari kenaikan atau penurunan yang besar tersebut, apakah masuk akal atau tidak. Ada kemungkinan perusahaan melakukan kesalahan pencatatan, misalnya yang seharusnya masuk ke biaya penjualan tapi dicatat sebagai biaya umum dan administrasi.
***
Kemungkinan lain ada pergeseran waktu pencatatan, misalnya penjualan tahun 2018 dicatat sebagai penjualan tahun 2017. Bisa juga perusahaan SENGAJA melakukan pergeseran pos anggaran lainnya, Karena anggaran tertentu sudah habis dipakai sedangkan pos anggaran lainnya masih banyak yang belum terpakai.
Langkah-langkah menyusun anggaran dapat dipelajari di Contoh SOP Finalisasi Anggaran
05: Memeriksa Kesesuaian Standar Akuntansi Keuangan
A: Kebijakan Akuntansi Penting
Alasan kelima adalah untuk memeriksa apakah pendapatan dan beban telah dilaporkan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
Pada catatan atas laporan keuangan harus dijelaskan beberapa kebijakan akuntansi yang penting, misalnya :
- Apakah perusahaan menggunakan metode akrual dalam pencatatan beban dan pendapatan?
- Bagaimana metode pengakuan pendapatan yang digunakan?
- Pemeliharaan, perbaikan (repairs) dan penyempurnaan serta penambahan (improvement)
- Laba rugi penjualan aset tetap.
B: Video Akuntansi Forensik dan Audit Investigasi
Dan untuk menambah dan memperluas wawasan kita tentang audit laporan keuangan, tonton video singkat berikut ini…
Bagaimana menurut njenengan kisanak?
06: Kesimpulan – Alasan Audit Laporan Laba Rugi
Mengapa loparan laba rugi (profit loss statements) perlu diaudit? Karena laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan benar sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia.
Laporan Laba Rugi perusahaan adalah salah satu dari Laporan Keuangan perusahaan (financial statements).
Bila laporan laba rugi yang dibuat tidak mencerminkan kondisi dan kinerja sebenarnya dari perusahaan, maka fungsi laporan keuangan secara keseluruhan tidak optimal. Akibatnya keputusan dan kebijakan yang diambil pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan pun tidak menghasilkan goal yang diharapkan. Maka itulah pentingnya audit laporan laba rugi.
Demikian artikel yang membahas tentang 5 Alasan Audit Laporan Laba Rugi (income statement) yang menunjukkan kinerja perusahaan pada periode waktu tertentu, misalnya satu bulan, semester, dan tahun. Tanpa perhatian yang sungguh-sungguh pada sisi ini, bisa jadi perusahaan akan terganggu aktivitasnya. Selanjutnya berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan serta perjalanan perusahaan ke masa depan. Maka, perhatikan hal ini agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dan bila Anda ingin mengetahui cara sederhana dan powerful untuk menata sistem keuangan, termasuk dalam membuat laporan laba rugi, langsung saja ke: SOP Keuangan dan Accounting Tools.
Bagaimana dengan laporan laba rugi bisnis anda?
Catatan kecil:
Boleh mengutip artikel ini, namun mohon kesadarannya yang super tinggi untuk menyebutkan dan menyertakan sumbernya ya bos. Thanks
