#5. Prinsip Lengkap (Full Disclousure Principle)
A: Makna Konsep Dasar Full Disclosure Principle
Prinsip Lengkap (Full Disclousure) adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan.
Mengapa kudu lengkap? Karena informasi yang disajikan itu merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi dalam satu periode dan juga saldo-saldo dari rekening-rekening tertentu, maka tidaklah mungkin untuk memasukkan semua informasi yang ada ke dalam laporan keuangan.
B: Keterangan Tambahan Laporan Keuangan
Keterangan tambahan atas informasi dalam laporan keuangan dibuat dalam bentuk:
#1. Catatan kaki (footnotes)
Keterangan tambahan dengan menggunakan catatan kaki (footnotes) biasanya karena tidak diinginkan untuk mengganggu laporan keuangan yang dibuat.
Catatan kaki ini digunakan untuk menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
- Prinsip akuntansi yang digunakan.
- Perubahan-perubahan, seperti perubahan dalam prinsip akuntansi, taksiran-taksiran, kesatuan usaha dan juga kalau ada koreksi-koreksi kesalahan. Catatan kaki ini juga menunjukkan perlakuan terhadap perubahan-perubahan tersebut, apakah dengan cara kumulatif dan retroactif.
- Adanya kemungkinan timbulnya rugi atau laba bersyarat.
- Informasi tentang modal perusahaan, seperti jumlah lembar saham.
- Kontrak-kontrak pembelian.
#2.Menuliskan dengan tanda kurung di bawah elemen yang bersangkutan atau dengan memakai rekening-rekening tertentu
Keterangan tambahan yang ditunjukkan dalam laporan keuangan dengan cara catatan dalam kurung biasanya dibuat bila keterangan tersebut tidak terlalu panjang. Penggunaan rekening sebagai informasi tambahan memerlukan proses pencatatan seperti transaksi-transaksi lainnya.
Cara ini biasanya digunakan untuk menunjukkan metode-metode atau prinsip yang digunakan, misalnya penentuan harga pokok persediaan menggunakan metode LIFO. Metode ini bisa ditunjukkan sebagai keterangan dalam kurung.
Penggunaan rekening sebagai alat untuk menunjukkan adanya informasi tambahan digunakan untuk menunjukkan utang bersyarat seperti wesel yang didiskontokan.
#3. Mencantumkan dalam lampiran-lampiran.
Keterangan tambahan yang dibuat sebagai lampiran laporan keuangan biasanya digunakan untuk menunjukkan perhitungan-perhitungan detail yang mendukung suatu jumlah tertentu atau menunjukkan informasi-informasi keuangan berdasar pada indeks harga (price level adjustment).
Keterangan-keterangan dari pimpinan perusahaan mengenai usaha perusahaan dapat juga dibuat dalam bentuk lampiran.
Demikian 5 konsep dasar akuntansi, dan selanjutnya kita akan membahas 12 konsep dasar akuntansi.
Let’s dive right in …
#6: Kesatuan Usaha
A: Pengertian Konsep Dasar Akuntansi Kesatuan Usaha
Masih menurut para pakar, konsep kesatuan usaha menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan atau badan usaha ekonomi yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan kedudukannya terpisah dari pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana dalam perusahaan.
Kesatuan ekonomi tersebut menjadi pusat perhatian atau sudut pandang ekuntansi. Berdiri sendiri dan bertindak atas namanya sendiri berarti suatu kesatuan atau badan usaha diperlakukan sebagao orang (person).
Dengan demikian, konsep ini mempersonifikasikasi badan usaha, sehingga badan usaha dapat melakukan perbuatan hukum, dan ekonomi, misalnya membuat kontrak atau memiliki aset atas nama badan tersebut dan bukan atas nama pemilik.
Jadi, hubungan antara kesatuan usaha dan pemilik dipandang sebagai hubungan bisnis, hak dan kewajiban atau utang piutang.
Pemisahan kedudukan kesatuan usaha dan pemilik berarti fungsi manajemen terpisah dengan fungsi investasi.
Kesatuan usaha menjadi sudut pandang akuntansi berarti akuntansi berkepentingan dengan pelaporan keuangan kesatuan usaha, bukan pemilik.
Dengan kata lain, kesatuan usaha menjadi kesatuan pelapor (reporting entity) yang bertanggungjawab kepada pemilik. Kesatusan usaha adalah pusat pertanggungjawaban. Laporan keuangan media pertanggungjawaban.
B: Implikasi Konsep Kesatuan Usaha
Perlu dipahami, bahwa konsep ini didukung legitimasi dari segi administrasi yang baik.
Secara administratif , pemisahaan antara pemilikan dan manajemen adalah praktik sehat yang sangat penting.
Dari segi yuridis, konsep ini sangat didukung legitimasinya dengan diakuinya bentuk badan usaha perseroan (PT) secara hukum dan melalui ilustrasi gambar berikut ini disajikan konsep kesatuan usaha sacara diagramatik

Penjelasan Diagramatik Tentang Kesatuan Usaha
Dengan pengertian ini, bila konsep kesatuan usaha dianut, maka konsep ini mempunyai beberapa implikasi sebagai berikut:
1: Batas kesatuan
Walaupun secara yuridis kesatuan usaha didukung keberadaannya, batas kesatuan usaha dari sisi akuntansi bukanlah kesatuan yuridis atau hukum, melainkan kesatuan ekonomi.
Artinya, akuntansi memperlakukan badan usaha sebagai satu kesatuan ekonomi daripada kesatuan yuridis batas kesatuan ekonomi adalah kendali oleh satu manajemen.
Oleh karena itu untuk menentukan kesatuan usaha sebagai pusat pertanggungjawaban keuangan, pertimbangan akuntansi adalah apakah secara ekonomi satu kegiatan usaha atau lebih dapat dianggap berdiri sendiri sebagai satu kesatuan.
Oleh karena itu, standar akuntansi menentukan agar laporan keuangan konsolidasian disusun untuk perusahaan induk yang mempunyai beberapa perusahaan anak yang ada dibawah kendalinya.
2: Ekuitas
Karena hubungan antara kesatuan usaha terpisah dengan pemilik dan hubungan tersebut dianggap sebagai hubungan bisnis, konsep kesatuan usaha mempunyai implikasi terhadap pengertian akuitas.
Dari sudut pandang kesatuan usaha, secara konseptual ekuitas atau modal merupakan utang atau kewajiban perusahaan kepada pemilik.
Hal ini berlawanan dengan pengertian secara struktural bahwa ekuitas adalah hak residual pemilik terhadap aset bersih.
3: Pendapatan
Konsep kesatuan usaha dapat menjelaskan mengapa pendapatan diartikan sebagai kenaikan atau aliran masuk aset.
Dengan konsep kesatuan usaha, semua sumber ekonomi yang dimiliki atau dikuasai oleh perusahaan merupakan aset perusahaan bukan aset pemilik, sehingga pendapatan menambah ekuitas atau utang kesatuan usaha kepada pemilik.
4: Biaya
Sejalan dengan pengertian pendapatan sebagai kenaikan aset, dapat dikatakan bahwa biaya mengurangi ekuitas. Pendapatan dan biaya mempengaruhi ekuitas adalah akibat dianutnya konsep kesatuan usaha.
5: Sistem berpasangan
Sistem berpasangan merupakan konsekuensi logis atau turunan dari konsep kesatuan usaha. Hubungan bisnis antara manajemen dan pemilik mengakibatkan manajemen harus selalu mempertanggungjawabkan aset yang dikelola.
Ini berarti pengaruh transaksi terhadap hubungan bisnis dan posisi keuangan harus selalu ditunjukan dan untuk melaksanakan hal ini dengan mudah dan nyaman, digunakanlah sistem berpasangan.
6: Persamaan akuntansi dalam format Laporan Keuangan
Konsep kesatuan usaha memisahkan manajemen dengan penyedia dana (investor dan kreditor) dan manajemen harus bertanggungjawab kepada mereka.
Pertanggungjawaban menuntuk agar aset yang dipercayakan kepada manajemen selalu ditunjukkan sumber dan asalnya. Pelaporan keuangan harus menunjukkan hubungan ini.
Hubungan fungsional inilah yang disebut persamaan akuntansi. Persamaan akuntansi adalah cara mempresentasikan sistem berpasangan.
Aduh aku bacanya pusing. Kayaknya seribet itu ya akuntansi? Apa aku aja yang ga terbiasa ngurusin keuangan, makanya kesannya jadi ribet?
Tapi tetap aku share ah, siapa tahu ada teman yang butuh informasi ini.