Mengenal Konsep Dasar Akuntansi dan Contoh Aplikasinya di Dunia Bisnis

#7: Keberlangsungan Usaha

A: Pengertian Konsep Dasar Akuntansi Kontinuitas Usaha

Konsep kontinuitas usaha atau keberlangsungan usaha menyatakan bahwa jika tidak ada tanda-tanda, gejala-gejala, atau rencana pasti di masa datang. Bahwa kesatuan usaha tersebut akan berlangsung terus sampai waktu yang tidak terbatas.

Konsep ini akan menjadi pertimbangan pada saat penyusunan laporan keuangan atau pada saat akuntansi menghadapi berbagai pilihan dalam proses perekayasaan dan penyusunan standar karena kenyataan bahwa kelangsungan hidup perusahaan di masa datang pasti.

Dalam menghadapi ketidakpastian kelangsungan usaha, akuntansi menganut konsep ini atas dasar penalaran bahwa harapan normal atau umum pendirian perusahaan adalah untuk berlangsung terus dan berkembang, bukan untuk mati atau dilikuidasi.

Validitas harapan normal ini juga didukung secara empiris dengan banyaknya perusahaan yang hidup cukup lama.

B: Penerapan Konsep Kontinuitas Usaha

Perusahaan tidak didirikan untuk usaha-usaha yang sporadik dan berjangka pendek dan begitu hasil yang diinginkan tercapai kemudian perusahaan dilikuidasi karena likuidasi bukan merupakan harapan yang umum dalam pendirian perusahaan, harapan yang logis dan masuk akal adalah justeru kontinuitas usaha.

Semata-mata ada kemungkinan bahwa perusahaan akan bangkrut atau bubar setiap saat tidak dapat dijadikan pegangan dalam perekayasaan pelaporan keuangan atau penyusunan standar.

Walaupun demikian, dalam kasus atau kondisi tertentu yang gejala atau kepastian bahwa perusahaan  akan mengalami masalah dengan kelangsungan hidupnya. Perlakuan akuntansi khusus atas dasar likuidasi dapat diterapkan.

sedang menulis

C: Implikasi Konsep Kontinuitas Usaha

Konsep ini mempunyai implikasi terhadap:

1: Makna laporan periodik.

Dengan konsep kontinuitas usaha, perusahaan berusaha untuk maju dan berkembang dengan jalan menciptakan laba terus menerus jangka panjang.

2: Fungsi Laporan Laba Rugi

Untuk mengukur daya menghasilkan laba jangka panjang, aliran keberlangsungan sumber ekonomi masuk dan keluar kesatuan usaha perlu dibagi-bagi sesuai dengan periode waktunya.

Implikasi konsep ini terhadap standar adalah adanya ketentuan penyajian laporan komparatif. Paling tidak untuk dua periode berturut-turut, karena daya menghasilkan laba jangka panjang menjadi perhatian.

Fluktuasi laba antar periode yang disebabkan oleh kondisi/kejadian istimewa, misalnya rugi atau laba luar biasa harus dilaporkan apa adanya pada periode tersebut bukan langsung dilaporkan dalam perubahan ekuitas (laba ditahan).

Jadi penyusunan laporan laba rugi all-inclusivedan laba komprehensif sebenarnya dilandasi oleh konsep keberlangsungan usaha ini.

3: Fungsi neraca dan penilaian elemennya.

Konsep keberlangsungan usaha sangat besar peranannya dalam mendasari penilaian komponen neraca dan interpretasi jumlah rupiah yang dimuat didalamnya.

Dengan konsep kontinuitas usaha, tujuan pelaporan neraca untuk menunjukkan sisa potensi-potensi jasa atau sumber ekonomi yang belum dikonsumsi dalam tahun yang berakhir pada tanggal neraca.

Dengan kata lain, neraca berfungsu untuk menunjukkan potensi jasa yang masih dimiliki kesatuan usaha untuk menghasilkan pendapatan dalam periode-periode berikutnya.

#8: Penghargaan Sepakatan

A: Pengertian Measured Consideration

Konsep ini menyatakan bahwa jumlah rupiah/ harga agregat atau penghargaan sepakatan (measured consideration) yang terlibat dalam tiap transaksi atau aktivitas pertukaran (exchange activities) merupakan bahan olah dasar akuntansi yang paling objektif.

Terutama dalam mengukur sumber ekonomi yang masuk (pendapatan) dan sumber ekonomi yang keluar (biaya) sebagai konsekuensi, komponen Laporan Keuangan diukur atas dasar penghargaan sepakatan tersebut.

Measured  bermakna bahwa penghargaan tersebut harus diukur dalam satuan moneter (uang) yang jumlahnya disepakati antara pihak yang bertransaksi sehingga measured (sepakatan) dapat diartikan bahwa jumlah rupiah penghargaan adalah hasil pengukuran bersama bukan sepihak. Kata yang paling obyektif menjadi kata kunci dalam konsep tersebut.

B: Landasan Konsep Measured Consideration

Konsep penghargaan kesepakatan ini dilandasi pemikiran bahwa fungsi akuntansi adalah menyediakan informasi yang berpaut dengan kegiatan perusahaan yang sebagian besar terdiri atas transaksi pertukaran dengan perusahaan lain.

Objek yang terlibat dalam tiap transaksi atau kegiatan adalah fenomena atau realitas perusahaan.

Akuntansi berfungsi untuk menyimbolkan secara tepat bermacam-macam aktivitas atau transaksi perusahaan tersebut secara kuantitatif dan bermakna sehingga informasi dapat disampaikan dengan baik dan efektif.

Penghargaan sepakatan adalah dasar kuantifikasi berbagai jenis obyek menjadi objek-objek homogenus yang paling obyektif untuk menyajikan hubungan antar  objek yang bermakna.

Penghargaan sepakatan tersebut akan dicatat dan diolah lebih lanjut dalam sistem akuntansi perusahaan untuk dijadikan data kuantitatif dasar dalam penyusunan berbagai laporan manajerial dan Laporan Keuangan.

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.

2 pemikiran pada “Mengenal Konsep Dasar Akuntansi dan Contoh Aplikasinya di Dunia Bisnis”

  1. Aduh aku bacanya pusing. Kayaknya seribet itu ya akuntansi? Apa aku aja yang ga terbiasa ngurusin keuangan, makanya kesannya jadi ribet?

    Tapi tetap aku share ah, siapa tahu ada teman yang butuh informasi ini.

Komentar ditutup.