SOP Produksi adalah dokumen yang berisi pedoman dan panduan untuk melakukan semua aktivitas di divisi produksi dan yang terkait dengannya, seperti Bagian pembelian (Purchasing), Gudang (Inventory) dan Marketing.
Dan berikut ini kami sajikan 12 contoh Standar Operasional Prosedur – SOP Produksi adalah :
- Prosedur Pembelian Raw Material dan Bahan Baku Produksi
- Prosedur Pengeluaran Raw Material dan Bahan Baku dari Gudang
- Standard Operating Procedure Pemasukan Barang Jadi Ke Gudang
- Prosedur Penghitungan Persediaan Barang
- SOP Pembuatan Dokumen Aktivitas Produksi
- SOP Pengiriman Hasil Produksi
- Standard Operating Procedure Proses Produksi
- Standar Operasional Prosedur – Pemeriksaan Kualitas Persediaan Barang
- SOP Quality Control Produk
- Standard Operating Procedure Quality Control Sistem Produksi
- SOP Pemeriksaan Kualitas Mesin
- Standard Operating Procedure Uji Material Baru
Bagaimana format SOP Produksi serta cara membuatnya? Langsung saja mari ikuti pembahasan lengkapnya berikut ini….
01: SOP Pembelian Raw Material dan Bahan Baku Produksi
A: Format Standar Operasional Prosedur Produksi – Pembelian Raw Material dan Bahan Baku
1: Tujuan
Untuk memberi panduan dalam melakukan aktivitas pembelian raw material dan bahan baku untuk produksi.
2: Alat dan Bahan
- Telepon
- Komputer
- Internet
3: Unit Kerja Terkait
- Bagian Produksi
- Bagian Pembelian
4: Dokumen yang digunakan
- Surat Permintaan Pembelian
- Surat Penawaran Harga
- Surat Order Pembelian
5: Prosedur Pelaksanaan
Prosedur #1:
Bagian Pembelian mendapat permintaan pembelian dari bagian produksi.
Prosedur #2:
Bagian produksi memberikan rekomendasi nama supplier/ pemasok, alamat, telepon, dan contact person.
Prosedur #3:
Bagian Pembelian melakukan verifikasi apakah supplier/ pemasok itu merupakan pemasok utama atau bukan.
Kalau bukan, maka akan dilakukan perbandingan harga dari beberapa pemasok.
Prosedur #4:
Memasukkan nomor katalog, deskripsi barang, harga per unit, total unit dan harga (kaitannya dengan pengeluaran kas) di Surat Permintaan Pembelian.
Prosedur #5:
Memastikan bahwa barang yang diminta tidak ada di gudang.
Prosedur #6:
Memutuskan untuk melakukan pembelian barang.
Prosedur #7:
Memberi tanda tangan dan nama serta tanggal pada form permintaan pembelian.
Prosedur #8:
Mengumpulan permintaan pembelian kepada karyawan yang diberi tugas untuk mengajukan persetujuan.
Prosedur #9:
Karyawan yang telah bertugas akan memeriksa form permintaan pembelian dan mengirim email ke pemasok.
Prosedur #10:
Pemasok akan menentukan apakah barang yang diminta tersebut dapat dibeli dengan regular Purchase Order atau tidak.
6: Flowchart: Proses Pembelian raw material dan Bahan Baku untuk Produksi
B: Contoh Standar Operasional Prosedur Pembelian raw material dan Bahan Baku untuk Produksi
Berikut contoh format SOP pembelian bahan baku produksi:
Halaman #1:
Halaman #2:
Apa saja pekerjaan dan job desk seorang admin produksi? Baca tugas admin produksi.
02: SOP Pengeluaran Raw Material dan Bahan Baku Produksi dari Gudang
A: Format Standar Operasional Prosedur Produksi – Pengeluaran Raw Material dan Bahan Baku dari Gudang
1: Tujuan
Untuk memberikan panduan kegiatan pengeluaran raw material/ bahan baku dari gudang.
2: Alat dan Bahan
- Alat Pengiriman Bahan Baku
3: Unit Kerja Terkait
- Bagian Produksi
- Bagian Gudang
4: Dokumen yang digunakan
- Daftar Kegiatan Produksi
- Form Penggunaan Bahan Baku
- Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang
- Bukti Terima Barang
- Kartu Persediaan Barang
5: Prosedur Pelaksanaan
Prosedur #1:
Petugas Bagian Produksi membuat jadwal produksi harian berupa Daftar Kegiatan Produksi Harian (DKPH) dan Form Penggunaan Bahan Baku (FPBB).
Prosedur #2:
Dokumen-dokumen tersebut diajukan kepada Manajer Produksi untuk disetujui.
Prosedur #3:
Dari bagian produksi, DKPH dan FPBB ini kemudian diberikan kepada Bagian Gudang dan Persediaan
Prosedur #4:
Kepala Bagian Gudang dan Persediaan memeriksa dokumen tersebut, selanjutnya membuat Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang (BPPBG).
Prosedur #5:
Petugas Gudang dan Persediaan ini mengirimkan bahan baku kepada bagian produksi, dan meminta tanda tangan penerima di Bukti Terima Barang.
Prosedur #6:
Staf Gudang dan Persediaan mencatat bahan baku yang keluar dari gudang dalam Kartu Persediaan Barang (KPB) sesuai dengan rincian barangnya tersebut.
6: Flowchart: Prosedur Pengeluaran Barang dari Gudang untuk Produksi
B: Contoh Standar Operasional Prosedur Produksi – Pengeluaran Raw Material dan Bahan Baku dari Gudang
Perhatikan contoh format SOP produksi tentang pengeluaran bahan baku produksi dari gudang”
Halaman #1:
Halaman #2:
03: SOP Penyimpanan Barang Jadi Ke Gudang
A: Format Standar Operasional Prosedur Penyimpnanan Barang Jadi ke Gudang
1: Tujuan:
Memberikan pedoman dan panduan kegiatan penyimpanan barang jadi ke gudang agar berjalan lancar dan tetap terjaga kuantitas dan kualitanya.
Sehingga proses distribusi produk juga bisa berrjalan dengan baik.
2: Alat dan Bahan
- Gudang Persediaan
- Alat pengangkutan dan pengiriman barang
3: Unit Kerja Terkait
- Bagian Produksi
- Bagian Gudang
4: Dokumen yang Digunakan
- Laporan Produk Jadi
- Kartu Persediaan Barang
- Kartu Penghitungan Persediaan
5: Prosedur Pelaksanaan:
Prosedur #1:
Bagian finishing produksi membuat Laporan Produk Jadi dan menyerahkan ke Bagian Produksi untuk diotorisasi.
Prosedur #2:
Bagian finishing produk menyerahkan produk jadi yang telah dikemas dan salinan laporan produk jadi yang sudah diotorisasi kepada Bagian Gudang dan Persediaan.
Laporan barang jadi asli yang sudah diotorisasi diarsipkan di bagian produksi.
Prosedur #3:
Petugas Bagian Gudang dan Persediaan memeriksa kuantitas dan spesifikasi produk yang terdapat di Laporan.
Produk Jadi, kondisi fisiknya, dan melakukan penghitungan di bawah pengawasan Kepala/Supervisor Bagian Gudang dan Persediaan.
Prosedur #4:
Penghitungan barang ini dilakukan dua kali.
Penghitungan pertama dan kedua dilakukan oleh orang yang berbeda (pemeriksaan independen secara intern dengan dokumen Kartu Penghitungan Persediaan)
Prosedur #5:
Petugas Bagian Gudang dan Persediaan memasukkan barang jadi ke gudang dan mencatat di Kartu Persediaan Barang apabila telah sesuai dengan dokumennya.
Prosedur #6:
Penyusunan barang di gudang disusun berdasarkan tipe barang dan tanggal penerimaan.
6: Flowchart: Prosedur Penyimpanan Barang Hasil Produksi di Gudang
B: Contoh Standar Operasional Prosedur Produksi – Penyimpanan Barang Jadi ke Gudang
Halaman #1:
Halaman #2:
04: Prosedur Perhitungan Persediaan Barang
A: Format Standar Operasional Prosedur Produksi – Penghitungan Barang Persediaan
1: Tujuan:
Memastikan pelaksanaan proses penghitungan fisik barang persediaan efektif dan akurat.
2: Alat dan Bahan
- Alat penghitung
3: Bagian Terkait
- Bagian Gudang
- Bagian Produksi
4: Dokumen yang Digunakan
- Kartu Penghitungan Persediaan
- Kartu Penghitungan Persediaan
5: Prosedur Pelaksanaan
Prosedur #1:
Sistem penghitungan fisik persediaan barang dilakukan oleh perusahaan untuk menghitung secara fisik persediaan yang disimpan di gudang.
Prosedur #2:
Hasil perhitungan tersebut digunakan untuk meminta pertanggungjawaban bagian gudang dan persediaan tentang aktivitas penyimpanan, dan catatan persediaan.
Prosedur #3:
Penghitungan barang dilakukan oleh karyawan yang tidak diberi tanggungjawab untuk menyimpan persediaan barang.
Prosedur #4:
Tiap karyawan di bagian gudang mendapat tugas yang jelas tentang jenis persediaan barang yang menjadi tanggung jawabnya.
Prosedur #5:
Harus dilakukan penghitungan kedua oleh karyawan bagian gudang lain setelah pemeriksaan pertama dilakukan.
Prosedur #6:
Pemeriksaan dilakukan setiap hari, khususnya setiap ada barang persediaan yang masuk dan keluar dari gudang. Selanjutnya dicatat dalam Kartu Penghitungan Persediaan.
Prosedur #7:
Harus menggunakan kartu yang mempunyai nomor urut tercetak, dan kartu penghitungan persediaan tersebut diawasi penggunaannya.
Prosedur #8:
Tempatkan karyawan yang bertugas sebagai pengawas untuk menentukan semua jenis persediaan diberi kartu dan tidak ada satu jenis persediaan pun yang diberi lebih dari satu kartu.
Prosedur #9:
Pada akhir periode, Kepala/ Supervisor Bagian Gudang dan Persediaan memeriksa ulang Kartu Persediaan Barang agar sesuai dengan Kartu Penghitungan Persediaan.
6: Flowchart: Prosedur Penghitungan Persediaan barang
B: Contoh Standar Operasional Prosedur Produksi – Penghitungan Persediaan Barang di Gudang
Halaman #1:
Halaman #2:
05: SOP Produksi – Pembuatan Dokumen Aktivitas Produksi
A: Format Standar Operasional Prosedur Produksi – Pembuatan Dokumen Aktivitas Produksi
1: Tujuan:
Menjamin terlaksananya administrasi berjalan baik sehingga proses produksi tetap terjaga dan berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
2: Alat dan Bahan
- Data proses produksi
- Hard copy dokumen produksi
3: Pihak Terkait
- Bagian Produksi
- Bagian Gudang
5: Prosedur Pelaksanaan:
Prosedur #1:
Dokumen yang dibuat dan telah mendapatkan persetujuan pihak berwenang harus diberikan kepada yang berhak menerima, yaitu semua pihak yang terkait dalam proses.
Prosedur #2:
Pihak berwenang yang menandatangani dokumen harus bertanggung jawab penuh terhadap isi dan informasi dokumen tersebut.
Prosedur #3:
Arsip dokumen harus disimpan dengan baik dalam bentuk hardcopy ataupun softcopy.
Prosedur #1:
Penomoran dokumen di bagian produksi dbuat dengan format sebagai berikut:
GNT/Kode Dokumen-No.Urut/Bulan/Tahun
Keterangan:
- GNT = Nama perusahaan
- Kode Dokumen = Singkatan dari nama dokumen
- Urut = 3 digit angka, dimulai dari 001 (nol-nol-satu) lagi pada awal tahun, dan apabila telah mencapai 999 sebelum tahun tersebut berakhir, maka dapat memulainya lagi dari angka satu dan tetap dimulai dari awal lagi ketika berganti tahun
- Bulan = 3 huruf awal nama bulan dimana transaksi tersebut terjadi.
- Tahun = 4 digit terakhir dari tahun buku dimana transaksi tersebut terjadi
- Contoh : penomoran transaksi pertama pembelian bahan baku di bulan Januari 2020, Dokumen terkait à Surat Pengembalian Barang No. SPB: GNT/SPB-001/Jan/2012
- Dokumen Bagian Produksi yang diberikan kepada pihak eksternal harus diberi stempel perusahaan di sebelah tandatangan dari pihak yang berwenang.
B: Contoh Standar Operasional Prosedur Produksi – Pembuatan Dokumen Aktivitas Produksi
Halaman #1:
Tampilan Halaman #2:
06: SOP Produksi – Pengiriman Hasil Produksi
A: Format Standar Operasional Prosedur Produksi – Pengiriman Hasil Produksi
1: Tujuan:
Menjamin pengiriman hasil produksi sesuai dengan jumlah permintaan
2: Alat dan Bahan
- Alat pengiriman barang
3: Pihak Terkait
- Kepala Bagian Gudang
- Kepala Bagian Produksi
- Bagian Penjualan
4: Dokumen yang Digunakan
- Memo Kepala Bagian
- Laporan Produksi Barang
5: Prosedur Pelaksanaan:
Prosedur #1:
Kepala Bagian Produksi membuat laporan kepada Bagian Penjualan bahwa barang telah selesai diproduksi dan siap dikirim.
Prosedur #2:
Setelah memperoleh laporan umpan balik, Kepala Bagian Produksi akan memberikan memo kepada petugas Bagian Produksi terkait dengan jumlah barang yang akan dikirim.
Prosedur #3:
Kepala Bagian produksi kemudian memberikan memo kepada Kepala Gudang untuk mempersiapkan produk yang akan dikirim
6: Flowchart: Pengiriman hasil produksi
B: Contoh Standar Operasional Prosedur Produksi – Pengiriman umum departemen produksi
07: SOP Produksi – Proses Produksi
A: Format Standar Operasional Prosedur Produksi – Proses Produksi
1: Tujuan:
Untuk menjamin proses produksi berjalan baik dan memenuhi target standar kuantitas dan kualitas yang sudah ditetapkan.
2: Alat dan Bahan
- Alat Produksi
- Alat quality control
3: Pihak Terkait
- Bagian Produksi
- Bagian Research and Development
- Bagian quality control
- Bagian Gudang
4: Dokumen yang digunakan
- Daftar Kegiatan Produksi Harian
- Laporan Hasil Pengujian Produk
- Bukti Terima Dokumen
- Lembar Penggunaan Bahan Baku
- Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang
- LPJ
5: Prosedur Pelaksanaan
Prosedur #1:
Bagian Produksi menerima Laporan Hasil Pengujian Produk yang akan diproduksi dari Bagian Research and Development yang telah disetujui dalam rapat direksi.
Kepala Bagian Produksi membuat Bukti Terima Dokumen dan ditandatangani pula oleh karyawan bagian Research and Development yang memberikan Laporan Hasil Pengujian Produk tersebut.
#2: Rencana dan Jadwal Produksi
- Karyawan Bagian Produksi mempersiapkan jadwal produksi dan form permintaan produksi bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi sebanyak 2 rangkap.Form tentang kegiatan produksi :
- Daftar Kegiatan Produksi Harian
- Lembar Penggunaan Bahan Baku.
- Kepala/ Karyawan yang bertugas Bagian Produksi memeriksa dan menandatangani Daftar Kegiatan Produksi Harian (DKPH) dan Lembar Penggunaan Bahan Baku (LPBB).
- Lembar pertama formulir tersebut diserahkan ke Bagian Gudang, lembar kedua asli disimpan Bagian Produksi.
- Kepala Bagian Gudang mendata seluruh komponen dan kebutuhan bahan baku. Kemudian memeriksa jumlah bahan baku yang tersedia dengan yang dibutuhkan
#3: Persiapan produksi.
- Karyawan Bagian Produksi memeriksa jumlah bahan baku yang diterima dari gudang dengan cara memeriksa kesesuaian antara LPBB dengan Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang (BPPBG) yang dibuat oleh Bagian Gudang.
- Kepala Bagian Produksi memastikan persiapan bahan baku telah sesuai dengan jenis produk yang akan diproduksi.
- Menempatkan bahan baku ke dalam mesin proses bahan baku dengan kuantitas yang disesuaikan kapasitas masing-masing mesin.
Pelaksanaan Produksi:
#1: Proses Produksi
- Selama proses produksi hanya Direktur Utama (pengawas), Direktur Produksi, Manager Produksi, Kepala Bagian Produksi dan staf/pegawainya yang diijinkan memasuki area produksi.
- Masing-masing pekerja bagian produksi bekerja sesuai tanggung jawabnya dalam hal mengawasi mesin dan proses produksinya.
- Tahapan proses produksi
#2: Inspeksi Produk
- Tiap-tiap produk diperiksa apakah kualitasnya sudah memenuhi standar yang ditetapkan oleh bagian quality control sesuai dengan prosedur pemeriksaan barang.
- Produk yang tidak memenuhi standar disisihkan dan ditempatkan pada rejected product area dan tidak dihitung sebagai produk jadi.
#3: Produk Jadi
- Menghitung jumlah barang jadi.
- Barang jadi yang sudah didata tersebut dimasukkan bagian ke dalam gudang dengan melampirkan Laporan Produk Jadi, yang telah mendapat persetujuan Kepala Bagian Produksi dan sesuai prosedur pelaksana.
- Di gudang dilakukan perhitungan kembali kuantitas produk jadi untuk diperiksa dengan yang tertera pada LPJ. Dan dilakukan penghitungan oleh petugas Bagian Gudang di bawah pengawasan Kepala Bagian Gudang.
- Penghitungan barang ini dilakukan dua kali. Perhitungan pertama dan kedua dilakukan oleh orang yang berbeda
#4: Laporan Produksi
Menyampaikan dan melaporkan kegiatan produksi yang terjadi selama berkala kepada jajaran manajemen perusahaan yang lain.
6: Proses Akuntansi Biaya
Proses akutansi biaya adalah proses untuk menentukan harga produk yang diproduksi dan proses dimana dilakukan perhitungan mengenai harga pokok penjualan dari produk.
Data-data hasil dari proses ini nantinya akan berpengaruh pada Laporan Keuangan yang disusun oleh Bagian Keuangan.
7: Flowchart: Prosedur aktivitas produksi
B: Contoh Standar Operasional Prosedur Produksi – Aktivitas Produksi
Halaman #1:
Tampilan Halaman #2:
Contoh Halaman #3:
Halaman #4:
08: SOP Produksi – Pemeriksaan Kualitas Persediaan Barang
A: Format Standar Operasional Prosedur Produksi – Pemeriksaan Kualitas Persediaan Barang
1: Tujuan
- Untuk menjamin kualitas bahan baku/ raw material dari supplier dan barang hasil produksi sudah sesuai dengan standar produk yang telah ditetapkan perusahaan.
- Untuk menjamin kualitas proses produksi tetap terjaga dengan baik sesuai yang telah ditetapkan perusahaan.
2: Pihak Terkait
- Bagian Produksi
- Kepala Bagian Quality Control
- Bagian Pembelian
3: Prosedur Pelaksanaan
A: Bahan Baku dan Raw Material dari pemasok
- Melakukan pemeriksaan bahan baku dari supplier sebelum barang masuk ke gudang dan dikirimkan ke ruang produksi.
- Memeriksa setiap bahan baku/ raw material agar kualitasnya memenuhi standar yang telah ditetapkan untuk digunakan dalam proses produksi.
- Bahan baku yang tidak memenuhi standar dipisahkan dan dicatat jumlahnya, selanjutnya dilaporkan ke Kepala Bagian Pembelian (sesuai ketentuan retur pembelian).
- Raw material/ bahan baku yang memenuhi standar selanjutnya diserahkan ke bagian produksi untuk diproses lebih lanjut.
- Petugas Bagian Quality Control kemudian memberikan laporan kepada Bagian Produksi dan mendapatkan persetujuannya tentang kontrol yang dilakukan dan hasilnya berupa Laporan Pemeriksaan Kualitas Persediaan (LPKP).
B: Untuk Barang Produksi
- Melakukan inspeksi produk dalam setiap rangkaian proses produksi dan pastikan tidak ada yang cacat, apabila ada yang kualitasnya buruk maka segera diperbaiki dahulu sebelum masuk ke proses selanjutnya.
- Tiap-tiap produk hasil produksi diperiksa apakah kuantitas dan kualitasnya sudah memenuhi standar yang dirancang dan ditetapkan.
- Produk yang tidak memenuhi standar disisihkan dan ditempatkan pada rejected product area dan didata jumlahnya dan diperbaiki terlebih dahulu.
- Untuk produk yang sudah memenuhi standar diserahkan langsung pada bagian pengepakan.
- Kepala Bagian Quality Control lalu memberikan laporan kepada Kepala Bagian Produksi dan mendapatkan persetujuannya tentang kontrol yang dilakukan dan hasilnya berupa Laporan Pemeriksaan Kualitas Persediaan (LPKP).
4: Flowchart SOP : Pemeriksaan kualitas persediaan barang
B: Contoh Standar Operasional Prosedur Produksi – Pemeriksaan Kualitas Persediaan Barang
Perhatikan contoh bentuk SOP produksi tentang pemeriksaan kualitas persediaan barang berikut ini:
Halaman #1:
Halaman #2:
09: SOP Produksi – Pemeriksaan Kualitas Hasil Produksi
A: Format Standar Operasional Prosedur Produksi – Pemeriksaan Kualitas Hasil Produksi
1: Tujuan
Memastikan kualitas produk hasil produksi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
2: Alat dan Bahan
- Alat pemeriksa produk
3: Pihak Terkait
- Bagian Quality Control
- Bagian Produksi
4: Dokumen yang Digunakan
- Laporan Pemeriksaan Kualitas Sistem Produksi
5: Prosedur Pelaksanaan
- Melakukan inspeksi produksi minimal sekali dalam sebulan dan memastikan diproses sudah sesuai dengan standar produksi.
- Bila ada yang tidak memenuhi standar produksi maka akan ditelusuri penyebabnya.
- Kepala Bagian Quality Control lalu memberikan laporan kepada Kepala Produksi untuk mendapatkan persetujuan mengenai pemeriksaan yang dilakukan dan hasilnya tersaji secara rinci dalam Laporan Pemeriksaan Kualitas Sistem Produksi.
- Kepala Bagian Produksi memberikan feed back dengan melakukan perbaikan.
6: Flowchart SOP: Prosedur pemeriksaan hasil produksi
B: Contoh Standar Operasional Prosedur Produksi – Pemeriksaan Hasil Produksi
Perhatikan contoh format SOP produksi tentang pemeriksaan hasil produksi:
10: SOP Pemeriksaan Kualitas Sistem Produksi
A: Format Standar Operasional Prosedur Produksi – Quality Control Sistem Produksi
1: Tujuan
Menjamin kualitas sistem produksi sesuai dengan standar sehingga proses produksi berjalan baik dan mencapai target yang telah ditetapkan.
2: Alat dan Bahan
- Alat pemerikasaan sistem produksi
3: Pihak Terkait
- Bagian Quality Control
- Bagian Produksi
4: Dokumen yang Digunakan
- Laporan Pemeriksaan Kualitas Sistem Produksi
5: Prosedur Pelaksanaan:
Prosedur #1:
Melakukan pemeriksaan sistem produksi minimal dilakukan sekali dalam sebulan dan memastikan terlaksana sesuai proses dan standar produksi.
Prosedur #2:
Bila ada yang tidak memenuhi standar maka segera diperbaiki sebelum digunakan untuk berproduksi.
Prosedur #3:
Kepala Bagian Quality Control kemudian memberikan laporan kepada Kepala Bagian Produksi untuk memperoleh persetujuan.
Persetujuan mengenai pemeriksaan yang dilakukan dan hasilnya disajikan dalam Laporan Pemeriksaan Kualitas Sistem Produksi.
Prosedur #4:
Kepala Bagian Produksi memberikan umpan balik dengan menyelidiki sistem produksi dan melakukan perbaikan.
Prosedur #5:
Kepala Bagian Produksi memberikan memo kepada Kepala Bagian Quality Control bahwa sistem produksi dalam proses atau sudah diperbaiki.
6: Flowchart: Prosedur pemeriksaan kualitas sistem produksi
B: Contoh Standar Operasional Prosedur Produksi – Pemeriksaan Kualitas Sistem Produksi
Halaman #1:
Halaman #2:
11: SOP Produksi – Pemeliharaan Mesin dan Peralatan Produksi
A: Format Standar Operasional Prosedur Pemeliharaan Mesin dan Peralatan Produksi
1: Tujuan
Untuk memastikan kondisi mesin dan peralatan produksi tetap terjaga dengan baik kualitasnya sehingga proses produksi tetap berjalan dengan baik dan lancar.
2: Alat dan Bahan
- Alat pemeriksaan mesin dan peralatan produksi
3: Pihak Terkait
- Bagian Teknik dan Maintenance
- Bagian Finance & Accounting
4: Dokumen yang Digunakan
- Laporan Pemeriksaan Kualitas Mesin
- Memo Pengajuan Dana
- Nota Pengeluaran Kas
5: Prosedur Pelaksanaan
Prosedur #1:
Melakukan inspeksi mesin dan peralatan produksi minimal sekali sebulan dan memastikan tidak ada yang cacat, rusak, serta komponen-komponennya lengkap.
Prosedur #2:
Bila ada yang tidak memenuhi standar (kondisi tidak bagus) maka segera diperbaiki sebelum digunakan untuk berproduksi.
Prosedur #3:
Kepala Bagian teknik dan maintenance kemudian memberikan laporan kepada Kepala Bagian Produksi untuk mendapatkan persetujuan mengenai pemeriksaan.
Pemeriksaan yang dilakukan dan disajikan dalam Laporan Pemeriksaan Kualitas Mesin.
Prosedur #4:
Kepala Bagian teknik dan maintenance melengkapi memo pengajuan dana untuk perawatan mesin dan peralatan.
Prosedur #5:
Memo ini kemudian diserahkan ke bagian keuangan.
Prosedur #6:
Kepala Bagian teknik dan maintenance juga melengkapi Nota Pengeluaran Kas, kemudian diserahkan kepada petugas bagian kas.
Selanjunya Nota Pengeluaran Kas ini akan diproses untuk pengeluaran biaya perawatan (sesuai prosedur bagian keuangan – baca standar operasional prosedur Finance di atas ).
6: Flowchart: Prosedur Pemeliharaan Mesin dan Peralatan Produksi
B: Contoh Standar Operasional Prosedur Produksi – Pemeliharaan Mesin dan Peralatan Produksi
Perhatikan contoh SOP Produksi tentang pemeliharaan mesin dan peralatan produksi:
Halaman #1:
Halaman #2:
12: Standar Operasional Prosedur Produksi – Pengujian Material Baru
A: Format Standar Operasional Prosedur Produksi – Tes Material Baru
1: Tujuan
Memastikan new material sesuai dengan kapasitas mesin dan standar produksi
2: Alat dan Bahan
- Alat uji material
- Alat Survey
3: Pihak Terkait
- Bagian Research and Development
- Bagian Teknik dan Maintenance
- Bagian Pembelian
- Bagian Produksi
4: Dokumen yang Digunakan:
- Laporan tes material baru
- Laporan hasil survey pasar
5: Prosedur Pelaksanaan:
Prosedur #1:
Menerima laporan pengujian material baru dari Bagian Research and Development.
Prosedur #2:
Petugas Bagian Teknik dan Maintenance melakukan uji material terhadap kapasitas mesin.
Prosedur #3:
Bila sesuai dengan kapasitas mesin, Kepala Bagian Teknik dan Maintenance memberikan laporan kepada Kepala Bagian Produksi.
Prosedur #4:
Kepala Bagian Produksi selanjutnya memberrikan laporan kepada Kepala Bagian Pembelian untuk melakukan survey mengenai harga bahan baku baru tersebut di pasar.
Prosedur #5:
Petugas Bagian Produksi kemudian mengadakan survey dan memberikan laporan kepada Kepala Bagian Produksi.
Prosedur #6:
Bila harga sesuai dengan standar produksi, Kepala Bagian Produksi akan memberikan laporan ke Kepala Bagian Produksi untuk melakukan produksi.
Prosedur #7:
Kepala Bagian Produksi selanjutnya mengirimkan laporan tentang pelaksanaan produksi ke Kepala Bagian Teknik dan Maintenance untuk melakukan persiapan mesin produksi.
5: Flowchart SOP : Prosedur pengujian material/ bahan baku baru
B: Contoh Standar Operasional Prosedur Produksi – Pengujian Material/ Bahan Baku Baru
Berikut ini contoh SOP document tentang pengujian material dan bahan baku baru yang akan digunakan dalam produksi:
Halaman #1:
Halaman #2:
13: Kesimpulan
Standar Operasional Prosedur – SOP Produksi adalah dokumen yang memberikan panduan tata cara pelaksanaan kegiatan produksi.
Kegiatan dari pemesanan bahan baku (raw material), penggunaan bahan baku untuk produksi, proses produksi, quality control hingga penyimpanan barang jadi di gudang.
Tujuan SOP Produksi selain untuk memberikan panduan aktivitas produksi, juga menjadi tools tercapainya target produksi yang telah direncanakan.
12 Contoh Standard Operating Procedure bagian produksi yang telah disajikan ini semoga bisa membantu bagi usaha dan bisnis Anda.
Dan bila ingin mengetahui pengelolaan bagian lain, seperti Finance & Accounting, silahkan Anda membacanya di: accounting standard operating procedure template.
Demikian yang dapat saya bagikan mengenai 12 sop example full form bagian produksi.
Semoga bermanfaat. Terima kasih.*****