Akuntansi Biaya: Pengertian, Konsep, Klasifikasi, Metode dan Contoh Aplikasinya

Akuntansi biaya adalah bagian dari akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Fungsi akuntansi biaya adalah untuk mengukur apakah kegiatan usaha menghasilkan laba atau sisa hasil usaha tersebut?

Bagaimana agar perusahaan memperoleh laba? Salah satu caranya adalah perusahaan melakukan alokasi biaya yang efisien, dan informasi biaya ini diperoleh melalui akuntansi biaya, untuk lebih gamblang mari baca sampai kelar pembahasannya berikut ini. Let’s dive right in

 

01: Akuntansi Keuangan dalam Akuntansi Biaya

Akuntansi keuangan adalah

Pembahasan cost accounting tidak bisa dilepaskan dari financial accounting dan management accounting. Oleh karena itu sebelum membahas akuntansi biaya, kita mengawali pembahasan tentang akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.

Tujuannya adalah agar kita memperoleh gambaran utuh dan karakteristik dari dua tipe akuntansi tersebut yang berpengaruh terhadap akuntansi biaya.

***

A: Pemakai Laporan Akuntansi Keuangan dan Tujuan Pemakai

Akuntansi keuangan adalah ditujukan untuk menyajikan informasi keuangan bagi pemakai di luar perusahaan.

Untuk suatu perusahaan yang besar, pemakai luar ini adalah:

  • Pemegang saham
  • Kreditur
  • Pelanggan
  • Para analis keuangan
  • Karyawan
  • Instansi pemerintah.

Tujuan pemakai luar dalam mendapatkan Laporan Keuangan perusahaan adalah agar mereka dapat mengambil keputusan tentang hubungan mereka dengan perusahaan yang bersangkutan.

***

Perhatikan contoh-contoh berikut ini:

Contoh akuntansi biaya 01:

Seorang pemagang saham menghadapi 2 alternatif, apakah ia akan membeli saham dalam perusahaan tertentu atau dalam perusahaan lain.

 

Contoh akuntansi biaya 02:

Seorang kreditur mungkin ingin memutuskan:

  • apakah ia akan memperluas kreditnya kepada perusahaan tertentu,
  • menetapkan syarat-syarat pemberian kredit, serta
  • merundingkan pasal-pasal khusus dalam perjanjian kredit

 

Contoh fungsi Akuntansi Biaya 03:

Para karyawan mungkin ingin menetapkan usul jumlah kenaikan upah yang dapat dipikul oleh perusahaan.

 

Contoh fungsi Akuntansi Biaya 04:

Instansi pemerintah menentukan informasi laba yang diperoleh suatu perusahaan untuk menetapkan jumlah pajak penghasilan yang menjadi kewajiban perusahaan.

Dari contoh-contoh tersebut di atas, informasi keuangan perusahaan diperlukan oleh pihak luar.

Manfaatnya sebagai petunjuk untuk menetapkan hubungan apa yang akan dilaksanakan oleh pemakai laporan tersebut dengan perusahaan.

Mereka tidak mengambil keputusan mengenai perusahaan itu sendiri, melainkan mengenai jenis dan sifat hubungan antara pemakai luar dengan perusahaan.

 

B: Ruang Lingkup Informasi Akuntansi Keuangan

Akuntansi keuangan pada umumnya menyajikan informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan.

Neraca perusahaan menyajikan semua aktiva, utang, dan modal perusahaan, sebagai keseluruhan.

Sedangkan statements profit & loss menyajikan hasil kegiatan perusahaan sebagai keseluruhan pula.

Lingkup yang luas yang dicakup oleh laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan adalah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai laporan di luar perusahaan.

Seperti telah disebutkan di atas, pemakai luar membuat keputusan-keputusan yang bersangkutan dengan hubungan mereka dengan perusahaan sebagai keseluruhan.

***

Seorang pemegang saham hanya dapat membeli saham yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Ia tidak dapat membeli saham dari bagian perusahaan tersebut.

Seorang kreditur harus memperhitungkan risiko pemberian kredit kepada perusahaan sebagai keseluruhan, bukan atas dasar sukses salah satu bagian perusahaan.

Hal ini tidak berarti bahwa informasi mengenai bagian-bagian perusahaan tidaklah penting bagi pihak luar.

Tapi informasi tersebut hanya diperlukan oleh pihak luar sebagai perluasan dari informasi mengenai perusahaan sebagai keseluruhan.

 

C: Fokus Informasi Akuntansi Keuangan

Ditinjau dari waktu, fokus informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan adalah masa lalu.

Akuntansi keuangan berorientasi pada masa lalu untuk menggambarkan pertanggungjawaban dana yang dipercayakan oleh pihak luar kepada manajemen perusahaan.

 

D: Rentang Waktu Akuntansi Keuangan

Ditinjau dari rentang waktu yang dicakup oleh laporan yang dihasilkan, akuntansi keuangan mencakup jangka waktu yang sudah tertentu.

Biasanya satu tahun, setengah tahun, satu kuartal, atau satu bulan.

Periode waktu yang dicakup oleh laporan keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan biasanya kurang fleksibel.

Sekali ditetapkan bahwa neraca dan laporan laba rugi akan diterbitkan setiap setengah tahun, jangka waktu ini jarang sekali mengalami perubahan.

 

E: Kriteria Informasi Akuntansi Keuangan

Kriteria yang dominan untuk menilai informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.

Prinsip-prinsip tersebut dibuat oleh organisasi yang berwenang, misalnya Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam).

Atau sebagai hasil dari pemakaian suatu prinsip dalam praktik yang telah lama berlaku.

Penggunaan prinsip akuntansi yang lazim dalam penyusunan laporan keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan adalah akibat tuntutan kebutuhan pihak luar perusahaan.

Untuk menentukan hubungan antara pemakai luar dengan perusahaan, mereka perlu menganalisis laporan keuangan yang dihasilkan berbagai perusahaan.

Agar mereka dapat memperbandingkan berbagai laporan keuangan dari berbagai perusahaan tersebut.

Maka mereka memerlukan jaminan bahwa laporan keuangan berbagai perusahaan tersebut telah disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim.

 

F: Disiplin Sumber Akuntansi Keuangan

Akuntansi adalah ilmu terapan.

Sebagai ilmu terapan, akuntansi mendasarkan diri pada prinsip dan konsep yang dikembangkan dalam suatu ilmu dasar atau disiplin.

Akuntansi keuangan adalah hanya bersumber pada satu disiplin.

 

G: Komponen/ Isi Laporan Akuntansi Keuangan

Akuntansi keuangan menghasilkan laporan keuangan periodik yang umumnya terdiri dari:

  • neraca
  • laporan laba rugi
  • laporan perubahan modal
  • laporan posisi keuangan

Laporan ini berisi informasi ringkas posisi keuangan pada tanggal tertentu, hasil usaha, perubahan modal, dan perubahan arus kas untuk periode tertentu.

Karena laporan tersebut ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak luar/

Maka informasi yang disajikan di dalamnya bersifat ringkas dan mengenai perusahaan sebagai keseluruhan.

 

H: Sifat Informasi Akuntansi Keuangan

Informasi yang disajikan kepada pihak luar memerlukan ketepatan yang tinggi, karena umumnya menyangkut masa yang telah lalu.

Ketidaktepatan informasi untuk pihak luar akan menyebabkan berkurangnya kepercayaan pihak luar terhadap laporan keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan.

 

02: Akuntansi Manajemen dalam Akuntansi Biaya

Akuntansi Manajemen Adalah

A: Pemakai Laporan Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen adalah ditujukan untuk menyediakan informasi keuangan bagi keperluan manajemen.

Materi Akuntansi manajemen berhubungan dengan informasi mengenai perusahaan untuk memberikan manfaat bagi mereka yang berada dalam perusahaan.

Perhatikan contoh berikut ini:

Contoh 01:

Seorang manajer pemasaran ingin memutuskan apakah ia akan menerima pesanan dari pelanggan barunya.

Pelanggan tersebut menginginkan harga di bawah harga yang telah ditetapkan, namun menghendaki volume barang dalam jumlah besar.

Manajer tersebut membutuhkan informasi mengenai biaya pembuatan produk yang dipesan tersebut.

Dan perhitungan mengenai laba yang akan dihasilkan produk tersebut jika pesanan tersebut diterima.

 

Contoh 02:

Manajer produksi memerlukan informasi biaya produksi untuk menerapkan tindakan-tindakan yang harus diambil dalam mendorong efisiensi produksi.

Dari contoh-contoh tersebut dapat diketahui bahwa tujuan pemakai laporan dari dalam perusahaan adalah untuk membuat keputusan mengenai perusahaan atau bagiannya.

Informasi akuntansi adalah masukkan yang penting bagi manajer dalam mengelola kegiatan-kegiatan perusahaan.

Para manajer berkepentingan untuk menerapkan dan menilai tindakan-tindakan mereka dalam perusahaan.

 

B: Ruang Lingkup Informasi Akuntansi Manajemen

Manajemen suatu perusahaan dapat mengambil keputusan hanya mengenai bagian tertentu perusahaan.

Sebagai contoh adalah keputusan yang diambil oleh Direktur Produksi berhubungan dengan penghentian produksi produk tertentu atau penghentian penggunaan mesin tertentu.

Oleh karena itu, Akuntansi Manajemen harus dapat menyediakan informasi keuangan yang relevan dengan bagian-bagian perusahaan.

Tentu saja fungsi akuntansi manajemen dapat juga menyediakan informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan.

Namun ruang lingkup akuntansi manajemen adalah terutama pada bagian-bagian perusahaan.

Ruang lingkup akuntansi manajemen adalah sejalan dengan keputusan-keputusan manajemen pada suatu saat yang umumnya hanya terbatas pada suatu bagian perusahaan.

Keputusan manajemen yang menyangkut perusahaan secara keseluruhan umumnya jarang terjadi.

 

C: Fokus Informasi Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen berorientasi pada masa yang akan datang.

Karena pengambilan keputusan adalah menyangkut masa yang akan datang, bukan masa yang telah lewat.

Tidak seorang pun dapat mengubah apa yang telah terjadi di masa lalu.

Sehingga tidak seorang pun dapat mengambil keputusan mengenai apa yang telah terjadi.

Pengambilan keputusan pada dasarnya adalah pemilihan alternatif tindakan yang akan dilakukan di masa yang akan datang.

 

D: Rentang Waktu Akuntansi Manajemen

materi akuntansi biaya lengkap

Rentang waktu yang dicakup oleh laporan keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen adalah sangat bervariasi.

Dari harian, mingguan sampai bulanan, bahkan ada yang mencakup 10 tahun.

***

Perhatikan contoh penerapan akuntansi manajemen berikut ini:

Untuk keperluan pelaporan keuangan kepada pihak luar perusahaan, akuntansi biaya adalah menyajikan informasi biaya produk secara periodik.

Biasanya bulanan, kuartalan, semesteran, atau tahunan.

Informasi biaya produk tersebut disajikan dalam laporan laba rugi dan neraca.

Untuk keperluan manajemen dalam memantau kemampuan produk dalam menghasilkan laba (product profitability), akuntansi biaya adalah menyajikan informasi biaya daur hidup produk (product life cycle costs).

Daur hidup produk tersebut mencakup:

  • biaya desain dan pengembangan produk,
  • biaya produksi, dan
  • biaya distribusi produk selama umur produk (biasanya lebih dari satu tahun).

 

E: Kriteria Bagi Informasi Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen menghasilkan informasi yang diperlukan oleh manajemen.

Oleh karena itu, akuntansi ini tidak dibatasi oleh prinsip-prinsip akuntansi yang lain.

Kriteria pokok bagi informasi akuntansi manajemen adalah manfaat bagi manajemen.

Jika suatu informasi atau suatu prinsip tertentu ternyata bermanfaat untuk tujuan tertentu manajemen, maka prinsip atau ukuran tersebut dipakai dalam akuntansi manajemen.

Oleh karena itu, perkembangan praktik akuntansi manajemen adalah lebih didasarkan atas logika dan pengalaman. Dan bukan atas dasar diterima tidaknya secara umum di masyarakat.

Tentu saja tidak berarti bahwa prinsip akuntansi yang lazim yang diikuti oleh akuntansi keuangan adalah tidak logis dan tidak merupakan hasil dari pengalaman.

Dalam akuntansi manajemen, praktik-praktik yang telah terbukti bermanfaat di satu perusahaan diharapkan akan menyebar dan diterima secara luas.

Namun demikian, kriteria pokok yang digunakan dalam akuntansi manajemen adalah efektif tidaknya suatu prinsip atau metode bagi manajemen perusahaan secara individual.

Tidak ada organisasi yang berwenang yang mengatur sangsi bagi mereka yang menolak untuk menggunakan praktik-praktik akuntansi manajemen.

 

F: Disiplin Sumber Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen mendasarkan diri pada ilmu ekonomi yang mengatur prinsip-prinsip yang membimbing pengambil keputusan dalam menggunakan sumber-sumber yang langka.

Bagian lain akuntansi manajemen mendasarkan diri pada psikologi sosial, yang berhubungan dengan prinsip-prinsip yang membimbing perilaku manusia dalam organisasi.

Dua disiplin tersebut, yaitu ilmu ekonomi dan psikologi sosial adalah berbeda satu dengan lainnya.

Perbedaan ini menimbulkan masalah dalam memahami prinsip-prinsip akuntansi manajemen yang diciptakan dari kedua disiplin sumber tersebut.

Sebagai contoh adalah pengambilan keputusan pembelian aktiva tetap baru.

Dalam mempertimbangkan apakah perusahaan akan membeli atau tidak aktiva tetap tersebut, prinsip-prinsip ilmu ekonomi adalah yang dipakai sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.

Namun, jika aktiva tersebut telah dibeli, prinsip-prinsip psikologi sosial-lah yang digunakan dalam penyusunan anggaran pusat pertanggungjawaban yang menggunakana aktiva tetap yang baru tersebut.

 

G: Komponen/ Isi Laporan Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen adalah menghasilkan laporan keuangan untuk manajemen dari berbagai jenjang organisasi umumnya menyajikan informasi rinci dan mengenai bagian tertentu perusahaan.

 

H: Sifat Informasi Akuntansi Manajemen

Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen digunakan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer.

Pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang.

Oleh karena itu informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan adalah informasi masa yang akan datang.

Informasi ini berisi unsur taksiran yang besar.

 

03: Persamaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen

Persamaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen

Akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen memiliki dua kesamaan, yaitu:

#1: Pengolah informasi yang menghasilkan informasi keuangan.

Meskipun informasi non-keuangan tersebut merupakan informasi penting yang digunakan oleh manajemen dalam pengelolaan perusahaan.

Namun hampir seluruh informasi non-keuangan tersebut berada di luar ruang lingkup akuntansi.

 

#2: Berfungsi sebagai penyedia informasi keuangan untuk pengambilan kekuasaan

Dua tipe akuntansi tersebut berfungsi sebagai penyedia informasi keuangan yang bermanfaat bagi seseorang untuk pengambilan keputusan.

Pengambil keputusan memerlukan informasi untuk pemilihan alternatif yang dihadapinya, di antaranya adalah informasi keuangan.

Informasi keuangan ini dihasilkan oleh akuntansi.

Namun karena berbagai pengambil keputusan melakukan berbagai macam pengambilan keputusan yang berbeda, maka informasi keuangan yang diperlukan pun berbeda pula.

Sehingga diperlukan tipe akuntansi yang berbeda pula untuk memenuhi kebutuhan pengambilan keputusan tersebut.

Tugas akuntan adalah menyediakan informasi keuangan yang relevan dan andal untuk memenuhi berbagai keperluan yang berbeda tersebut.

 

04: Perbedaaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen

Perbedaaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen

Paling tidak ada 8 perbedaan antara Akuntansi Keuangan dengan Akuntansi Manajemen, yaitu:

#1: Pemakai Utama

Akuntansi Keuangan:

Para manajer puncak dan pihak luar perusahaan.

Akuntansi Manajemen:

Para manajer dari berbagai jenjang organisasi.

 

#2: Ruang Lingkup Informasi

Akuntansi Keuangan:

Perusahaan secara keleseluruhan.

Akuntansi Manajemen:

Bagian perusahaan.

 

#3: Fokus Informasi

Akuntansi Keuangan:

Berorientasi pada masa yang lalu.

Akuntansi Manajemen:

Berorientasi pada masa yang akan datang.

 

#4: Rentang Waktu

Akuntansi Keuangan:

Kurang fleksibel. Biasanya mencakup jangka waktu kuartalan, tengah tahunan, tahunan.

Akuntansi Manajemen:

Fleksibel, bervariasi dari harian, mingguan, bulanan, bahkan dapat mencakup periode 10 tahun.

 

#5: Kriteria bagi Informasi

Akuntansi Keuangan:

Dibatasi oleh prinsip akuntansi berterima umum (PABU).

Akuntansi Manajemen:

Tidak ada batasan, kecuali manfaat yang dapat diperoleh oleh manajemen dari informasi dibandingkan dengan pengorbanan untuk memperoleh informasi tersebut.

 

#6: Disiplin Sumber

Akuntansi Keuangan:

Ilmu ekonomi.

Akuntansi Manajemen:

Ilmu ekonomi dan psikologi sosial.

 

#7:  Isi/ Komponen Laporan

Akuntansi Keuangan:

Laporan berupa ringkasan mengenai perusahaan sebagai keseluruhan.

Akuntansi Manajemen:

Laporan bersifat rinci mengenai bagian dari perusahaan.

 

#8: Sifat Informasi

Akuntansi Keuangan:

Ketepatan informasi adalah hal yang penting.

Akuntansi Manajemen:

Unsur taksiran dalam informasi adalah besar.

 

05: Akuntansi Biaya

akuntansi biaya adalah

A: Pengertian Akuntansi Biaya

Apa itu akuntansi biaya?

Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan.

Dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya.

Objek kegiatan akuntansi biaya adalah biaya.

Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian, serta penafsiran informasi biaya adalah tergantung untuk siapa proses tersebut ditujukan.

Proses akuntansi biaya adalah dapat ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai luar perusahaan.

Dalam hal ini proses akuntansi biaya harus memperhatikan karakteristik akuntansi keuangan.

Dengan demikian akuntansi biaya adalah bagian dari akuntansi keuangan.

Proses akuntansi biaya dapat ditujukan pula untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam perusahaan.

Dalam hal ini akuntansi biaya harus memperhatikan karakteristik akuntansi manajemen. Oleh karena itu, akuntansi biaya adalah bagian dari akuntansi manajemen.

 

B: Tujuan Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya mempunyai 3 tujuan, yaitu:

  1. Penentuan biaya produk
  2. Pengendalian biaya
  3. Pengambilan keputusan khusus

Mari dibedah satu-per-satu tujuan tersebut…

#1: Penentuan biaya produk

Untuk memenuhi tujuan penentuan biaya produk, akuntansi biaya adalah mencatat, menggolongkan, dan meringkas biaya-biaya pembuatan produk atau penyerahan jasa.

Biaya yang dikumpulkan dan disajikan adalah biaya yang telah terjadi adalah biaya di masa yang lalu atau biaya historis.

Umumnya akuntansi biaya untuk penentuan cost product ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak luar perusahaan.

Oleh karena itu, untuk melayani kebutuhan pihak luar tersebut, akuntansi biaya untuk menentukan biaya produk tunduk pada prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.

Di samping itu, penentuan harga produk juga ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manajemen.

Penentuan cost produk untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilayani oleh akuntansi manajemen yang tidak selalu terikat dengan prinsip akuntansi yang lazim.

Misalnya metode variable costing untuk penentuan cost produk dan penyajian informasi biaya.

Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam perencanaan dan pengambilan keputusan jangka pendek.

 

#2: Pengendalian Biaya

Pengendalian biaya harus didahului dengan penentuan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk.

Jika biaya yang seharusnya itu telah ditetapkan, akuntansi biaya adalah bertugas untuk memantau apakah pengeluaran biaya yang sesungguhnya sesuai dengan biaya yang seharusnya tersebut.

Akuntansi biaya kemudian melakukan analisis terhadap penyimpangan biaya sesungguhnya dengan biaya seharusnya.

Dan menyajikan informasi tentang penyebab terjadinya selisih tersebut.

Dari analisis penyimpangan dan penyebabnya tersebut, manajemen perusahaan akan dapat mempertimbangkan tindakan koreksi, jika hal itu perlu dilakukan.

Dari analisis ini juga, manajemen puncak akan dapat mengadakan penilaian prestasi para manajer di bawahnya.

Akuntansi biaya untuk tujuan pengendalian biaya ini lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak dalam perusahaan.

Aspek perilaku manusia dalam akuntansi biaya untuk tujuan pengendalian biaya adalah besar.

Dengan demikian akuntansi biaya untuk tujuan pengendalian biaya adalah bagian dari akuntansi manajemen.

 

#3: Pengambilan keputusan khusus

Tujuan akuntansi biaya untuk pengambilan keputusan khusus adalah menyangkut masa yang akan datang.

Oleh karena itu, informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan khusus selalu berhubungan dengan informasi masa yang akan datang (future cost).

Informasi biaya ini tidak dicatat dalam catatan akuntansi biaya, melainkan hasil dari suatu proses peramalan.

Karena keputusan khusus adalah sebagian besar kegiatan manajemen perusahaan.

Maka laporan akuntansi biaya adalah untuk memenuhi tujuan pengambilan keputusan adalah bagian dari akuntansi manajemen.

Untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam pengambilan keputusan, akuntansi biaya mengembangkan berbagai konsep informasi biaya untuk pengambilan keputusan seperti:

  • biaya kesempatan (opportunity cost),
  • biaya hipotetis (hypothetical cost)
  • biaya tambahan (incremental cost),
  • biaya terhindarkan (avoidable cost), dan
  • pendapatan yang hilang (forgone revenues)

 

06: Biaya dalam Akuntansi

jurnal akuntansi biaya

A: Pengertian Biaya dalam Arti Luas

Biaya adalah objek yang dicatat, digolongkan, diringkas dan disajikan oleh akuntansi biaya.

Lalu, apa biaya itu?

Dalam arti luas, biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu .

Ada 4 unsur pokok dalam definisi biaya tersebut, yaitu:

  1. Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi
  2. Diukur dalam satuan uang,
  3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi
  4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.

 

Perhatikan contoh berikut ini:

Perusahaan percetakan mencetak buku berjudul “Akuntansi Biaya”.

Untuk itu perusahaan memakai 1.000 rim kertas HVS 80 gram dengan harga Rp 2.000 per rim.

Sehingga total harga kertas yang dipakai untuk mencetak buku tersebut Rp 2.000.000.

Dari contoh ini dapat diambil kesimpulan

Kesimpulan #1:

Kertas 1.000 rim yang dipakai dalam pencetakan buku tersebut adalah pengorbanan sumber ekonomi.

Kertas tersebut adalah benda atau sumber ekonomi, kertas memiliki unsur langka.

Untuk mendapatkan kertas tersebut perusahaan membutuhkan pengorbanan uang.

Kesimpulan #2:

Pengorbanan tersebut diukur dalam satuan uang. Jumlah kertas yang dikorbankan untuk membuat buku tersebut adalah 1.000 rim.

Karena harga per rim Rp 2.000, maka biaya pembuatan buku tersebut adalah:

= Rp 2.000 x 1.000
= Rp 2.000.000

Yang merupakan biaya 1.000 rim, melainkan Rp 2.000.000.

Agar pengorbanan sumber ekonomi untuk tujuan tertentu dspst digabungkan/ dijumlah maka ukuran yang dipakai untuk menilai pengorbanan tersebut harus sama.

Satu-satunya ukuran yang dapat digunakan untuk menyamakan ukuran pengorbana sumber ekonomi adalah satuan uang.

Kesimpulan #4:

Pengorbanan sumber ekonomi tersebut telah terjai.

Kesimpulan #5:

Pengorbanan sumber ekonomi tersebut adalah bertujuan, yaitu untuk mencetak buku “Akuntansi Biaya”.

 

Perhatikan satu contoh lagi berikut ini:

Seorang manajer pemasaran merencanakan akan memasang papan reklame di pinggir jalan raya Sidoarjo – Surabaya.

Harga yang harus dibayarkan untuk pembuatan papan reklame tersebut diperkirakan Rp 1.500.000.

Untuk pemasangannya ia akan membayar Rp 200.000. Pajak yang harus dibayar untuk papan reklame tersebut adalah Rp 250.000

Jumlah uang yang akan dikeluarkan untuk pemasangan papan reklame tersebut adalah:

= Rp 1.500.000 + Rp 200.000 + Rp 250.000
= Rp 1.950.000

Nilai sebesar Rp 1.950.000 adalah merupakan biaya.

Biaya tidak hanya berhubungan dengan pengorbanan yang telah terjadi, tapi meliputi juga pengorbanan yang direncanakan akan terjadi.

 

B: Biaya dalam Arti Sempit

Sedangkan dalam arti sempit, biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.

Untuk membedakan pengertian biaya dalam arti luas pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva ini disebut dengan istilah cost.

Seorang manajer mengeluarkan uang Rp 5.000.000  untuk memperoleh mesin photocopy untuk bagiannya.

Pengorbanan uang tersebut adalah cost, dan disajikan sebagai aktiva dalam neraca.

Jika mesin photocopy tersebut digunakan untuk melayani kegiatan usaha perusahaan, maka tahun yang menikmati manfaat mesin tersebut akan dibebani dengan depresiasinya.

Depresiasi mesin ini disebut dengan biaya.

Jadi istilah biaya juga digunakan untuk menunjukkan pengorbanan kos aktiva untuk tujuan tertentu.

***

Istilah cost juga digunakan untuk menunjukkan pengorbanan sumber ekonomi dalam pengolahan bahan baku menjadi produk.

Jika perusahaan mengeluarkan uang untuk membeli bahan baku seharga Rp 10.000.000.

Maka pengeluaran ini membentuk kos persediaan bahan baku, dan dicatat sebagai kos aktiva.

Jika persediaan bahan baku tersebut seharga Rp 2.000.000 dipakai untuk membuat produk.

Maka cost bahan baku tersebut berubah menjadi biaya bahan baku sebesar Rp 2.000.000.

Namun karena pembuatan produk tersebut bertujuan mengubah aktiva (berupa persediaan bahan baku) menjadi aktiva lain (persediaan barang jadi).

Maka pengorbanan bahan baku tersebut, yang berupa biaya bahan baku, akan membentuk cost produksi.

***

Cost produksi ini akan berubah menjadi biaya dan dipertemukan dengan pendapatan penjualan pada saat produk tersebut terjual.

Jika pengetahuan sumber ekonomi tersebut tidak menghasilkan manfaat, maka pengorbanan tersebut adalah RUGI.

Jika seorang pengusaha telah mengeluarkan biaya, tapi pengorbanannya tidak mendatangkan pendapatan (revenue), maka pengorbanan ini disebut rugi.

 

C: Mengapa Informasi Biaya Diperlukan

penggolongan biaya

Perusahaan dapat dipandang sebagai suatu sistem yang memproses masukkan untuk menghasilkan keluaran.

Perusahaan yang bertujuan mencari laba maupun yang tidak bertujuan mencari laba mengolah masukkan.

Berupa sumber ekonomi untuk menghasilkan keluaran berupa sumber ekonomi lain yang nilainya harus lebih tinggi daripada nilai masukkannya. Oleh karena itu, baik dalam usaha bermotif laba maupun yang tidak bermotif laba.

Manajemen selalu berusaha agar nilai keluaran lebih tinggi dari nilai masukkan yang dikorbankan untuk menghasilkan keluaran tersebut.

Sehingga kegiatan organisasi dapat menghasilkan laba  (untuk perusahaan bermotif laba) atau sisa hasil usaha (untuk perusahaan yang tidak bermotif laba).

***

Dengan laba atau sisa hasil usaha tersebut perusahaan akan memiliki kemampuan untuk berkembang. Dan tetap mampu mempertahankan eksistensinya sebagai suatu sistem di masa yang akan datang.

Dengan demikian untuk menjamin bahwa suatu kegiatan usaha menghasilkan nilai keluaran yang lebih tinggi daripada nilai masukkan. Maka diperlukan alat untuk mengukur nilai masukkan yang dikorbankan untuk menghasilkan keluaran.

Fungsi Akuntansi Biaya adalah untuk mengukur pengorbanan nilai masukkan tersebut guna menghasilkan informasi bagi manajemen. Yang salah satu manfaatnya adalah untuk mengukur apakah kegiatan usahanya menghasilkan laba atau sisa hasil usaha tersebut.

Akuntansi biaya adalah juga menghasilkan informasi biaya yang dapat dipakai oleh manajemen sebagai dasar untuk merencanakan alokasi untuk ekonomi yang dikorbankan untuk menghasilkan keluaran.

***

Tanpa informasi biaya, manajemen tidak memiliki ukuran:

Apakah masukkan yang dikorbankan memiliki nilai ekonomi yang lebih rendah daripada nilai keluarannya?”

Sehingga tidak memiliki informasi apakah kegiatan usahanya menghasilkan laba.

Atau sisa hasil usaha yang sangat diperlukan untuk mengembangkan dan mempertahankan eksistensi perusahaannya.

Begitu juga tanpa informasi biaya, manajemen perusahaan tidak memiliki dasar untuk mengalokasikan berbagai sumber ekonomi yang dikorbankan  dalam menghasilkan sumber ekonomi lain.

Akuntansi biaya adalah menyediakan informasi biaya yang memungkinkan manajemen melakukan pengelolaan alokasi berbagai sumber ekonomi.

Untuk menjamin dihasilkannya keluaran yang memiliki nilai ekonomis yang  lebih baik tinggi dibandingkan dengan nilai masukkan yang dikorbankan.

 

D:  Struktur Organisasi dan Proses Produksi Perusahaan Manufaktur

Akuntansi biaya tidak terbatas penerapannya dalam perusahaan manufaktur saja.

Melainkan dapat juga diterapkan dalam perusahaan perbankan, perhotelan, penerbangan, dan perusahaan jasa yang lain.

Umumnya, akuntansi biaya yang diterapkan dalam perusahaan manufaktur lebih kompleks bila dibandingkan dengan yang diterapkan dalam perusahaan jasa.

Untuk memberikan gambaran jenis biaya dan proses pengolahan biaya dalam perusahaan manufaktur.

Maka dalam bagian ini disajikan contoh struktur organisasi perusahaan manufaktur dan proses produksinya.

 

#1: Struktur Organisasi

Perusahaan manufaktur mempunyai aktivitas pokok mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.

Oleh karena itu dua fungsi pokok yang biasanya ada dalam perusahaan manufaktur adalah:

  • Fungsi Produksi
  • Fungsi Pemasaran

Fungsi produksi bertugas untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi, sedangkan fungsi pemasaran bertugas memasarkan produk tersebut.

Untuk mengkoordinasikan dua fungsi tersebut, maka dibentuk fungsi yang ketiga yang biasa disebut dengan fungsi administrasi dan umum.

***

Perhatikan contoh struktur organisasi suatu perusahaan berikut ini:

 

struktur organisasi perusahaan
Contoh: struktur organisasi perusahaan

Penjelasan struktur organisasi:

Dalam struktur organisasi perusahaan tersebut, fungsi produksi berada ditangan Direktur Produksi yang dilaksanakan oleh dua departemen, yaitu:

  • Departemen Produksi
  • Departemen Teknik

Fungsi pemasaran berada di tangan Direktur Pemasaran, yang dilaksanakan oleh dua departemen, yaitu:

  • Departemen Penjualan
  • Departemen Promosi

Fngsi administrasi dan umum berada di tangan Direktur Keuangan dan Direktur Utama yang dilaksanakan oleh 3 departemen, yaitu:

  • Departemen Personalia dan Umum
  • Departemen Keuangan
  • Departemen Akuntansi

Serta bagian-bagian di bawah Direktur Utama, yaitu:

  • Bagian Pemeriksaan Intern
  • Bagian Hubungan Masyarakat
  • Bagian Sekretariat
  • Bagian Pembelian

Oleh karena fungsi pokok dalam perusahaan manufaktur dibagi menjadi 3 golongan tersebut.

Maka biaya dalam perusahaan manufaktur diklasifikasikan menurut fungsi pokok tersebut, yaitu:

  1. Biaya Produksi
  2. Biaya Pemasaran
  3. Biaya Administrasi dan Umum

Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh fungsi produksi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi.

Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan oleh fungsi pemasaran untuk memasarkan produk perusahaan.

Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang dikeluarkan oleh fungsi-fungsi lain, selain fungsi produksi dan fungsi pemasaran.

 

#2: Proses Produksi

Salah satu tujuan akuntansi biaya adalah untuk menentukan harga pokok produksi.

Untuk dapat menentukan harga pokok produksi dengan teliti, perlu dipahami proses pembuatan produk

Dalam menghitung biaya produksi, akuntansi biaya harus mengikuti proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi.

Setiap tahap pengolahan bahan baku memerlukan pengorbanan sumber ekonomi.

Sehingga akuntansi biaya digunakan untuk mencatat setiap sumber ekonomi.

Yakni sumber ekonomi yang dikorbankan dalam setiap tahap pengolahan tersebut.

Tentunya untuk menghasilkan informasi biaya produksi yang dikonsumsi untuk menghasilkan produk.

 

E: Cara Penggolongan Biaya dalam Akuntansi Biaya

rencana-rab

Dalam Akuntansi Biaya, biaya adalah digolongkan dengan berbagai macam cara.

Penggolongan/ klasifikasi biaya ini umumnya ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan klasifikasi akuntansi biaya tersebut.

Karena dalam akuntansi biaya adalah dikenal konsep “different costs for different purpose

Biaya dapat digolongkan menurut 5 hal berikut ini:

  1. Objek pengeluaran
  2. Fungsi pokok
  3. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai
  4. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
  5. Jangka waktu manfaat

Sekarang mari dibahas satu-per-satu…

 

#1: Penggolongan Biaya Menurut Objek Pengeluaran

Cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran adalah dasar penggolongan biaya.

Misalnya, nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”.

Contoh penggolongan biaya atas dasar objek pengeluaran dalam dalam perusahaan kertas adalah sebagai berikut

  • Biaya bahan baku pembuatan kertas
  • Biaya gaji dan upah
  • Biaya soda
  • Biaya depresiasi mesin
  • Biaya asuransi
  • Biaya bunga
  • Biaya zat pewarna.

 

#2: Penggolongan biaya menurut Fungsi Pokok Dalam Perusahaan

Dalam perusahaan manufaktur, ada 3 fungsi pokok, yaitu:

  • Fungsi produksi
  • Fungsi pemasaran
  • Fungsi administrasi dan umum

Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu:

  1. Biaya Produksi
  2. Biaya Pemasaran
  3. Biaya Administrasi dan Umum

Dan begini penjelasannya…

 

A: Biaya Produksi

Apa itu biaya produksi?

Biaya produksi adalah biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.

Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan peralatan, biaya bahan baku, biaya bahan pelengkap, biaya gaji karyawan yang bekerja di bagian produksi.

Menurut objek pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi ini dibagi menjadi:

  • Biaya bahan baku
  • Biaya tenaga kerja langsung
  • Biaya overhead pabrik (factory overhead cost)

Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung disebut juga dengan istilah biaya utama (prime cost).

Sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik sering pula disebut dengan istilah biaya konversi (conversion cost).

Kedua jenis biaya itu merupakan biaya untuk meng-konversi (mengubah) bahan baku menjadi produk jadi.

 

B: Biaya Pemasaran

siklus akuntansi biaya

Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan aktivitas pemasaranproduk.

Contohnya adalah:

  • biaya iklan di Google Ads,
  • biaya promosi,
  • biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli,
  • gaji karyawan bagian-bagian yang melaksanakan aktivitas pemasaran, dan
  • biaya contoh (sample).

 

C: Biaya Administrasi dan Umum

Biaya administrasi dan umum adalah biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.

Contoh ini adalah:

Biaya gaji karyawan bagian Keuangan, Akuntansi, Personalia dan Bagian Hubungan Masyarakat (Humas).

Jumlah biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum sering pula disebut dengan istilah biaya komersial (commercial expense).

 

#3: Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai

Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu:

A: Biaya Langsung (Direct Cost)

Pengertian biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang menjadi penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai.

Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan mudah didentifikasi dengan sesuatu yang dibiayai.

Biaya langsung terdiri dari: Biaya bahan baku dan Biaya tenaga kerja langsung. Biaya langsung departemen (direct department cost) adalah semua biaya yang terjadi di dalam departemen tertentu.

Contohnya, adalah biaya tenaga kerja yang bekerja dalam departemen pemeliharaan, adalah biaya langsung departemen bagi Departemen Pemeliharan. Dan biaya depresiasi mesin yang dipakai dalam departemen tersebut adalah biaya langsung.

 

B: Biaya Tidak Langsung

Pengertian tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai.

Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead cost).

Biaya ini tidak mudah diidentifikasi dengan produk tertentu.

Gaji mandor yang mengawasi pembuatan produk A, B dan C adalah biaya tidak langsung bagi baik produk A, B, maupun C.

Karena gaji mandor tersebut terjadi bukan hanya karena perusahaan memproduksi salah satu produk tersebut, melainkan karena memproduksi ketiga jenis produk tersebut.

Jika perusahaan hanya menghasilkan satu macam produk, misalnya perusahaan semen, pupuk urea, gula. Maka semua biaya adalah biaya langsung dalam hubungannya dengan produk.

Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk sering disebut dengan istilah biaya overhead pabrik.

Dalam hubungannya dengan departemen, biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadi di suatu departemen, tetapi manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen.

Contohnya adalah biaya yang terjadi di departemen pembangkit tenaga listrik.

Biaya ini dinikmati oleh departemen-departemen lain dalam perusahaan, baik untuk penerangan maupun untuk menggerakkan mesin dan peralatan yang mengkonsumsi listrik.

Bagai departemen pemakai listrik, biaya listrik yang diterima dari alokasi biaya departemen pembangkit tenaga listrik adalah biaya tidak langsung departemen.

 

#4: Penggolongan Biaya Menurut Perilaku Perubahan Volume Aktivitas

klasifikasi akuntansi biaya

Dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya dapat digolongkan menjadi 4, yaitu:

A: Biaya Variabel

Pengertian biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.

 

B: Biaya Semi-Variabel

Pengertian biaya semi variabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

Biaya semi variabel mengandung unsur-unsur biaya tetap dan biaya variabel.

 

C: Biaya Semi-fixed

Pengertian biaya semi-fixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah ynag konstan pada volume produksi tertentu.

 

D: Biaya Tetap

Pengertian biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji direktur produksi.

 

#5: Penggolongan Biaya Atas Dasar jangka Waktu Manfaatnya

Atas dasar waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

A: Pengeluaran Modal (capital expenditure)

Pengertian Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (misalnya periode tahunan).

 

B: Pengeluaran Pendapatan (revenue expenditure)

Pengertian pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.

Pada saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut.

Contoh pengeluaran pendapatan antara lain adalah biaya iklan, biaya tenaga kerja.

 

F: Metode Pengumpulan Biaya Produksi dengan Akuntansi Biaya

Dalam pembuat produk terdapat dua kelompok biaya produksi dan biaya non produksi.

Biaya produksi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam bahan baku menjadi produk. Sedangkan biaya non produksi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan non produksi.

Misalnya: biaya aktiviyas pemasaran dan kegiatan administrasi & umum.

Biaya produksi membentuk cost produksi yang digunakan untuk menghitung cost product jadi dan cost product yang pada akhir periode akuntansi masih dalam proses.

Biaya memproduksi ditambahkan pada cost produksi untuk menghitung total cost product.

Pengumpulan biaya produksi sangat ditentukan cara produksi. Secara garis besar, cara memproduksi produk dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:

  • produksi atas dasar pesanan dan
  • produksi massa.

Mari diselami satu-per-satu…

 

#1: Produksi Atas Dasar Pesanan

Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan melakukan pengolahan produknya atas dasar pesanan yang diterima dari pihak luar.

Contoh perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan antara lain:

  • Perusahaan percetakkan
  • Perusahaan furniture
  • Perusahaan dok kapal

Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan, mengumpulkan biaya produksinya dengan menggunakan metode biaya pesanan (job under cost method)

Dalam metode ini, biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu.

Cara menghitung Biaya Produksi per satuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut adalah sebagai berikut:

Total Biaya Produksi untuk pesanan tersebut : Jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.

 

#2: Produksi Massa

Perusahaan yang berproduksi berdasar produksi masa melaksanakan pengolahan produknya untuk memenuhi persediaan di gudang.

Umumnya produknya berupa produk standar.

Contoh perusahaan yang berproduksi massa antara lain adalah perusahaan semen, pupuk, makanan ternak, bumbu masak, dan tekstil.

Perusahaan yang berproduksi masa, mengumpulkan biaya produknya dengan menggunakan metode biaya proses (process cost method).

Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk periode tertentu.

Cara menghitung Biaya Produksi per satuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut adalah sebagai berikut:

Total biaya produksi untuk periode tersebut : Jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.

 

G: Metode Penentuan Biaya Produksi

Metode penentuan biaya produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam biaya produksi.

Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam biaya produksi, terdapat dua pendekatan, yaitu:

  • Full costing
  • Varable costing

Let’s dive right in…

 

#1: Metode Full Costing dalam Akuntansi Biaya

Pengertian metode full costing adalah metode penentuan biaya produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam cost produksi, yang terdiri dari:

  • Biaya bahan baku
  • Biaya tenaga kerja langsung
  • Biaya overhead pabrik

Baik yang berperilaku variabel maupu tetap.

Dengan demikian biaya produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya produksi sebagai berikut:

penggolongan biaya
Unsur biaya produksi – Metode Full Costing

 

Dan bila diilustrasikan dengan sebuah gambar adalah sebagai berikut:

contoh soal akuntansi biaya manufaktur
Gambar: Metode full costing

Keterangan:

Gambar di atas melukiskan unsur biaya produksi dan biaya produk dengan metode full costing.

Biaya produk yang dihitung dengan metode full costing terdiri dari :

  • unsur biaya produksi (biaya bahan baku,
  • biaya tenaga kerja langsung,
  • biaya overhead pabrik variabel,
  • biaya overhead pabrik tetap)

Ditambah dengan biaya non produksi (biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum).

 

#2: Metode Variable Costing dalam Akuntansi Biaya

Pengertian metode variable costing adalah metode penentuan biaya produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam cost produksi, yang terdiri dari:

  • Biaya bahan baku
  • Biaya tenaga kerja langsung, dan
  • Biaya overhead pabrik variabel

Dengan demikian biaya produksi menurut metode variable costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini:

konsep biaya
Unsur biaya produksi – Metode Variable Costing

 

Dan bila diilustrasikan dalam sebuah gambar adalah sebagai berikut:

harga pokok penjualan
Gambar: Biaya produksi dan produk menurut metode variable costing

Keterangan:

Gambar di atas melukiskan unsur biaya produksi dan biaya produk dengan metode variable costing.

Biaya produk yang dihitung dengan pendekatan variable costing terdiri dari unsur biaya produksi variabel, yaitu:

  • biaya bahan baku,
  • biaya tenaga kerja langsung, dan
  • biaya overhead pabrik variabel.

Ditambah biaya non produksi variabel, yaitu: biaya pemasaran variabel, biaya administrasi dan umum variabel. Dan biaya tetap, yaitu biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi dan umum tetap

 

07: Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur vs Dagang

A: Definisi Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

Laporan keuangan adalah hasil proses akuntansi.

Untuk memahami bagaimana pengolahan data biaya dalam akuntansi biaya.

Ada baiknya dipahami lebih dahulu perbedaan laporan laba rugi yang disajikan perusahaan dagang dengan laporan laba rugi yang dihasilkan oleh perusahaan manufaktur.

Aktivitas perusahaan dagang berupa pembelian barang dagangan dari perusahaan lain. Dan penjualan barang dagangan tersebut kepada konsumen atau perusahaan manufaktur.

Perusahaan dagang tidak melakukan pemrosesan terhadap barang dagangan yang dibeli.

 

B: Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

Untuk menjalankan usaha dagangnya, perusahaan dagang mengeluarkan sumber ekonomi untuk:

  • memperoleh barang dagangannya
  • biaya administrasi dan umum
  • serta biaya pemasaran

pengorbanan ini disajikan dalam laporan laba rugi, yang dikelompokkan dalam 3 golongan, yaitu:

Golongan #1:

Pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang dagangan dari perusahaan lain. Pengorbanan ini dikelompokkan dengan judul “harga pokok penjualan”.

Golongan #2:

Pengorbanan sumber ekonomi untuk aktivitas pemasaran barang dagangan. Pengorbanan ini dikelompokkan dengan judul “Biaya Pemasaran”.

Golongan #3:

Pengorbanan sumber ekonomi untuk aktivitas selain perolehan barang dagangan dan pemasaran barang dagangan.

Pengorbanan ini dikelompokkan dengan judul “Biaya Administrasi dan Umum”.

 

C: Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

Berikut ini contoh format Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang:

 

PT Xidev Bening Jaya
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2020

Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

 

#1: Laporan Laba Rugi Metode Full Costing dalam Akuntansi Biaya

Aktivitas perusahaan manufaktur terdiri dari pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Dan penjualan produk jadi tersebur kepada konsumen atau perusahaan manufaktur lain.

Aktivitas pengolahan bakan baku menjadi produk jadi tersebut memerlukan kelompok pengorbanan sumber ekonomi, yaitu: pengorbanan bahan baku, asa tenaga kerj, dan pengorbanan jasa fasilitas.

Untuk memasarkan produk jadi yang dihasilkan, perusahaan manufaktur memerlukan pengorbanan sumber ekonomi.

Dalam pendekatan full costing, berbagai pengorbanan sumber ekonomi ini disajikan dalam statements profit & loss

***

Pengelompokkan pengorbanan sumber ekonomi tersebut itu dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu:

1: Pengorbanan sumber ekonomi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi.

Pengorbanan ini dikelompokkan ke dalam pos “Biaya Produksi” dan dirinci menjadi:

  1. bahan baku,
  2. tenaga kerja langsung,
  3. overhead pabrik.

2: Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan marketing produk jadi.

Pengorbanan ini di kelompokkan ke dalam pos “Biaya Marketing”

3: Pengorbanan sumber ekonomi untuk kegiatan selain produksi dan pemasaran produk.

Pengorbanan ini dikelompokkan ke dalam pos “Beban Administrasi dan Umum”.

***

Dan berikut ini contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur dengan Pendekatan Full Costing:

PT Karya Manajemen Jaya
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2019

contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur

Laporan Laba Rugi Metode Full Costing.
Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur – Metode Full Costing.

 

#2: Laporan Laba Rugi Metode Variable Costing dalam Akuntansi Biaya

Bagaimana format Laporan Laba Rugi perusahaan manufaktur dengan metode Variabel Costing?

Dalam pendekatan variable costing , berbagai pengorbanan sumber ekonomi disajikan dalam statements profit & loss menurut perilaku biaya-nya dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas.

Biaya dalam Laporan Laba Rugi yang disusun dengan metode variable costing disajikan dalam 2 (dua) kelompok, yaitu:

  • variable cost dan
  • fixed cost

Berikut ini contoh Laporan Laba Rugi perusahaan manufaktur dengan metode Variable Costing:

PT Manajemen Network Jaya
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2019

Laporan Laba Rugi perusahaan manufaktur

Laporan Laba Rugi Metode Variabel Costing
Contoh Laporan Laba Rugi perusahaan manufaktur – metode variabel costing

Untuk menambah wawasan kita, saksikan video pendek tentang materi akuntansi biaya yang disampaikan oleh Hima Manajemen Keuangan PKN STAN berikut ini:

Bagaimana, cukup memberikan inspirasi kan?

 

08: Kesimpulan

Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya.

Pembahasan rinci materi akuntansi biaya lengkap yaitu:

  • pengertian biaya,
  • siklus akuntansi biaya,
  • jurnal akuntansi biaya,
  • contoh akuntansi biaya menurut para ahli sudah banyak ditulis dalam karya-karya seperti akuntansi biaya Mulyadi, akuntansi biaya William K Carter (akuntansi biaya Carter).

Objek akuntansi biaya adalah biaya.

Akuntansi biaya adalah menghasilkan informasi biaya untuk memenuhi berbagai macam tujuan.

Untuk tujuan penentuan biaya produksi, akuntasi biaya adalah menyajikan biaya yang telah terjadi di masa yang lalu.

Untuk tujuan pengendalian biaya, akuntansi biaya adalah menyajikan informasi biaya yang diperkirakan akan terjadi dengan biaya yang sesungguhnya terjadi. Kemudian menyajikan analisis terhadap penyimpangannya.

Untuk tujuan pengambilan keputusan khusus, akuntansi biaya adalah menyajikan biaya yang relevan dengan keputusan yang akan diambil.

Dan biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan khusus ini selalu berhubungan dengan biaya masa yang akan datang.

***

Akuntansi biaya dapat berperan sebagai bagian dari akuntansi keuangan. Dalam hal ini karakteristik akuntansi biaya sebagai akuntansi keuangan.

Akuntansi biaya dapat juga berperan sebagai bagian dari akuntansi manajemen. Dalam hal ini akuntansi biaya harus memenuhi karakteristik akuntansi manajemen.

Konsep biaya adalah objek yang diproses oleh akuntansi biaya. Akuntansi biaya dapat diterapkan baik dalam perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa. Demikian yang dapat saya share tentang makalah akuntansi biaya, semoga bermanfaat dan jangan lupa baca juga info tentang SOP Keuangan dan Accounting Tools Sederhana Powerful.

Apabila Anda mengutip artikel ini, akan lebih bijak jika menyebutkan dan menyertakan sumber link-nya ya Mas/Mbak. Terima kasih. *****

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.