14. Marginal Cost untuk Pengambilan Keputusan Khusus – Materi Akuntansi Biaya
A: Pengertian Biaya Marginal (marginal cost)
Pengertian Marginal cost adalah biaya yang harus dipertimbangkan bila suatu keputusan harus diambil mengenai kenaikan atau penurunan dari jumlah satuan produksi di atas suatu tingkat produksi tertentu.
Dari definisi biaya marjinal tersebut dapat dirumuskan bahwa ada 3 hal penting berkaitan dengan proses pengambilan keputusan, yaitu :
- Selama produksi tambahan dan biaya marginalnya tidak mempengaruhi satuan-satuan yang ada dan harga-harga, maka produksi itu diperlukan karena mendatangkan laba, hanya jika harga jualnya melebihi biaya marginal.
- Biaya tetap akan mengalami perubahan, selama produksi tambahan masih dalam batas kapasitas yang ada.
- Tambahan biaya tetap dari biaya tetap pada kapasitas semula menjadi biaya marginal pada keputusan berikutnya.
B: Fungsi Akuntansi Biaya – Konsep Biaya Marginal (Marginal Cost)
Contoh manfaat dan fungsi akuntansi biaya – marginal cost adalah ketika menghadapi masalah-masalah khusus dalam menentukan keputusan seperti berikut ini :
- Penutupan suatu departemen,
- Divisi atau bagian,
- Penutupan suatu unit produksi,
- Memproduksi sendiri atau membeli suku cadang atau bahan baku tidak langsung,
- Perluasan pabrik atau unit usaha, dan
- Menerima atau menolak suatu tawaran khusus.
C: Contoh Penggunaan Marginal Cost dalam Akuntansi Biaya
Perhatikan contoh soal akuntansi biaya marginal dan perhitungan rumus biaya marginal berikut:
PT Manajemen Keuangan Network menerima suatu tawaran atau pesanan KHUSUS.
Perusahaan memproduksi satu jenis produk AX, dengan beroperasi pada kapasitas yang ada, perusahaan dapat memproduksi 50.000 unit per tahun.
Biaya-biaya yang dikeluarkan pada tingkat produksi dan penjualan adalah sebagai berikut :
Harga jual AX = Rp. 30 per unit.
Permasalahannya :
Pembeli menghendaki melakukan sekali pembelian dalam jumlah 10.000 unit AX. Pembeli akan membayar imbalan tetap sebesar Rp. 0,40 per unit, di samping itu pembeli akan mengganti Perusahaan atas seluruh biaya produksi per satuan tersebut.
Tidak akan ada biaya penjualan variabel sehubungan dengan pesanan ini, karena adanya penurunan pertumbuhan ekonomi global, penjualan AX merosot menjadi hanya 40.000 unit per tahun.
Bila PT Manajemen Keuangan Network menyetujui pesanan tersebut, berapa kenaikan dan penurunan LABA bila hanya 40.000 unit satuan produk yang dilakukan dan dijual?
—
Perusahaan akan tetap menanggung beban yang tidak termasuk biaya relevan yang besarnya sama saja bila menerima tawaran tersebut atau menolak tawaran tersebut.
Contoh yang tidak termasuk biaya relevan adalah biaya overhead tetap dan biaya penjualan tetap, sedangkan contoh biaya relevan adalah biaya overhead pabrik variabel dan biaya bahan baku.
Dalam contoh soal akuntansi biaya marginal ini, ada pendapatan relevan (diferensial) berupa imbalan tetap sebesar Rp. 0.40 ditambah dengan biaya per unit, kecuali biaya penjualan variabel Rp. 2.
Jadi yang dibayar pemesan adalah sebagai berikut :
- Imbalan = Rp. 0,40
- Bahan baku = Rp. 6
- Tenaga kerja = Rp. 8
- Overhead varibel = Rp. 1
- Penerimaan relevan per unit = Rp. 15,40
Sedangkan biaya relevan adalah sebagai berikut :
- Bahan baku = Rp. 6
- Tenaga kerja = Rp. 8
- Overhead variabel = Rp. 1
- Jadi biaya relevan adalah sebesar Rp. 15
Pendapatan marjinal atau marginal revenue adalah:
= 10.000 x Rp. 15,40
= Rp 154.000
Biaya marginal adalah:
= 10.000 x Rp. 15
= Rp 150.000
Laba marginal:
= 10.000 x Rp. 0,40
= Rp 4.000
Pendapatan Perusahaan
Pendapatan perusahaan secara keseluruhan dengan membandingkan hubungan antara biaya marjinal dan biaya variabel adalah sebagai berikut :
Dari contoh soal biaya marginal di atas dapat diketahui dengan jelas bahwa penggunaan marginal cost dan marginal revenue sangat membantu proses pengambilan keputusan.
“Dengan menggunakan metode perhitungan marginal cost diperoleh data bahwa dengan menerima pesanan dari pembeli, laba perusahaan bertambah sebesar marginal revenue.”