15 Materi Akuntansi Biaya yang Harus Anda Kuasai untuk Mengelola Bisnis

Daftar Isi :

05: Cara Menentukan Harga Jual Berdasarkan Perilaku Biaya – Akuntansi Biaya

Cara Menentukan Harga Jual

Bagaimana cara menentukan harga jual produk dengan akuntansi biaya?

Salah satu cara untuk menentukan harga jual produk adalah berdasarkan pada  perilaku biaya.

Harga jual merupakan hal penting bagi penjual. Jualan anda untung atau rugi tergantung pada harga jual produk.

Omset jualan anda juga tergantung pada harga jual produk anda.

Oleh karena itu, penentuan harga jual menjadi hal penting yang perlu mendapatkan perhatian sebelum aktivitas jualan dan promosi dilakukan.

 

A: Cara menentukan harga jual produk dalam Akuntansi Biaya

Cara menentukan harga jual produk dan penanganan masalah harga jual yang digunakan oleh perusahaan atau usaha perorangan memiliki banyak cara.

Dalam perusahaan perorangan dan perusahaan kecil, penentuan harga ditetapkan  oleh manajemen teras, bukan oleh bagian pemasaran, bagian penjualan atau bagian produksi.

Sementara itu, pada perusahaan-perusahaan besar, penetapan harga biasanya ditangani oleh para manajer divisi produksi.

 

#1: Cara menentukan harga jual produk menurut para ahli

Menurut Jerome Mc Carthy, pada dasarnya, penetapan harga yang diinginkan, mengandung tujuan-tujuan tertentu, misalnya contoh yang digambarkan di bawah ini:

cara menentukan harga jual reseller
Cara menentukan harga jual produk

Meskipun pada titik tertentu, ada perusahaan yang tidak mempunyai keleluasaan untuk menentukan harga produknya.

Misalnya dalam divisi penjualan yang dibatasi oleh kuota harga.

Dan dalam pembahasan kali ini, perhatian kita hanya pada pendekatan penentuan harga berdasarkan pada perilaku biaya.

Langkah awal adalah dengan menentukan harga cost plus (cost plus pricing).

Tujuan akuntansi biaya ini adalah untuk mengurangi ketidakpastian dan dapat memberikan keterangan dari beberapa hal lainnya.

Misalnya, jika perusahaan dihadapkan dengan pesanan atau order di bawah harga yang telah ditetapkan, dengan menghubungkan biaya, agar keputusan-keputusan dapat lebih mudah diambil.

 

Cost Plus Pricing

Apa itu cost plus pricing?

Pengertian cost plus pricing adalah biaya tertentu ditambah dengan kenaikan (mark up) yang ditentukan.

Apa yang dimaksud dengan biaya?

Pengertian biaya adalah harga pokok dalam akuntansi manajemen maupun akuntansi biaya (cost accounting).

***

Metode pelaporan cost dan laba rugi secara garis besar dibagi dalam dua cara, yaitu :

#1. Absorption atau Full Cost

Dalam metode ini, biaya pokok produksi terdiri dari harga pokok produksi baku langsung :

  • Biaya bahan baku langsung (Direct Method)
  • Jenis biaya tenaga kerja langsung (Direct Labour)
  • Biaya tak langsung pabrik (factory overhead cost) : tetap dan variabel

 

#2. Variable Costing atau Direct Costing  = Contribution approach = pendekatan kontribusi

Akuntansi biaya (cost accounting) overhead pabrik dalam metode variable costing Harga pokok terdiri dari :

Total biaya variabel = Biaya produksi variabel, mencakup :

  • Biaya bahan baku langsung
  • Biaya tenaga kerja langsung
  • Biaya tak langsung variabel
  • Biaya penjualan dan administrasi variabel

Atau bila disajikan dalam sebuah gambar adalah sebagai berikut :

komponen penentuan harga jual produk
Komponen Harga Pokok Penjualan

 

B: Studi Kasus Penentuan Harga Jual Produk

Bagaimana cara menentukan harga jual produk?

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal akuntansi biaya manufaktur, biaya bahan baku, dan biaya tenaga kerja untuk menentukan harga jual berikut ini:

PT Berkah Jaya perlu menentukan target harga jual salah satu produknya.

Data biaya sehubungan dengan produk ini adalah sebagai berikut :

  • Bahan baku langsung, nilai per unit = Rp. 8.000
  • Tenaga kerja langsung, nilai per unit = Rp. 12.000
  • Biaya overhead pabrik – variabel, nilai per unit = Rp. 3.000
  • Komponen biaya overhead pabrik – tetap, nilai per unit = Rp. 7.000 dan total = Rp. 350.000
  • Biaya penjualan dan administrasi variabel, nilai per unit = Rp. 2.000
  • Biaya penjualan dan administrasi tetap, nilai per unit = Rp. 3.000, dan total = Rp. 200.000

Atau bila ditampilkan dalam satu tabel adalah sebagai berikut:

cara menentukan harga jual
cara menentukan harga jual

Biaya-biaya di atas didasarkan pada volume yang ditetapkan sebesar 50.000 satuan yang diproduksi dan dijual setiap periode.

Perusahaan menggunakan penentuan harga cost plus (cost plus pricing).

Dan perusahaan mempunyai kebijakan menambahkan mark up 50% dari harga pokok produksi (HPP) untuk mendapatkan target harga jual atau menambahkan mark up 80% dari biaya variabel.

 

Contoh soal dan jawaban akuntansi biaya full costing :

(a). Bahan baku = Rp 8. 000

(b) Tenaga kerja = Rp 12.000

(c). Overhead variabel= Rp 3.000

(d).Overhead Tetap = Rp 7.000

(e). Total Biaya Produksi :

= (a) + (b) + (c) + (d)
= Rp 8.0000 + Rp 12.000 + Rp 3.000 + Rp 7.000 = Rp 30.000

(f). 50% Mark up = Rp 15.000
(g). Harga jual target :

= (e) – (f)
= Rp 30.000 + Rp 15.000 = Rp 45.000

contoh soal akuntansi manajemen penentuan harga jual
Proses penentuan harga jual

 

Contoh soal dan jawaban akuntansi biaya variable costing :

Bahan baku                       = Rp   8. 000
Tenaga kerja                      = Rp 12.000
Overhead variabel             = Rp   3.000
Biaya penjualan dan
Adm. Variabel                   = Rp   2.000
Total Biaya Produksi         = Rp 25.000

80% Mark up                     = Rp 20.00
Harga jual target               = Rp 45.000

cara menghitung harga jual makanan ringan
Penentuan harga jual produk

***

Dua contoh soal akuntansi biaya dan jawabannya di atas memberikan suatu target harga jual yang tidak berbeda, begitu pula dalam keuntungan dan seluruh hasil penjualan, jika produk yang ada terjual.

Sebagaimana digambarkan dalam contoh soal akuntansi biaya di atas, maka akuntansi biaya (cost accounting) full costing dan variable costing akan berbeda dalam beberapa hal, antara lain:

  • Produksi sama dengan unit yang dijual. Kedua metode di atas akan menghasilkan laba rugi yang sama.
  • Jika persediaan akhir lebih besar dari persediaan awal maka laba bersih full costing LEBIH BESAR daripada variable costing
  • Bila persediaan akhir lebih kecil daripada persediaan awal maka laba bersih menurut variable costing lebih besar daripada metode full costing.
  • Jika persediaan awal dan persediaan akhir sama, maka laba rugi kedua metode akan sama pula.

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.