Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Langkah Praktis Membuat Jurnal dan Contoh Nyata

Siklus akuntansi perusahaan jasa dimulai dari proses pembuatan jurnal umum dan khusus. Tahap awal super penting dalam proses penyusunan Laporan Keuangan. Apabila Anda keliru dalam membuat jurnal akuntansi ini maka proses selanjutnya akan ngikut salah. Akibat selanjutnya adalah laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan ekuitas dan laporan cash flow pun tidak benar.

Kejadian itu jangan sampai terjadi, apalagi berulang-ulang, maka perhatikan dan pahami cara yang benar untuk membuat jurnal akuntansi. Bagaimana caranya? Okay, langsung saja mari dipelajari caranya step by step beserta contoh berikut ini…

 

01: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

A: Pengertian Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Menurut para ahli, pengertian siklus akuntansi perusahaan jasa adalah proses dan tahapan-tahapan akuntansi yang terjadi pada perusahaan jasa. Siklus akuntansi tersebut harus berjalan dengan baik dan benar sehingga akan mendukung perusahaan jasa untuk mencapai dan mewujudkan visi misi serta target keuntungan bisnis yang telah ditentukan.

Apabila siklus akuntansi perusahaan jasa tidak berjalan sebagaimana mestinya akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan entitas bisnis menjadi stagnan, atau bahkan bisa terjungkal dan menuju ke death zone alias bangkrut. Jangan sampai seperti itu kan? Bagaimana caranya? mari dilanjutkan membacanya…

 

B: Tahap-tahap Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Apa saja tahap-tahap siklus akuntansi perusahaan jasa? Secara normal, ada 10 tahap siklus akuntansi perusahaan jasa, yaitu:

1: Mengumpulkan bukti-bukti transaksi yang dilakukan oleh perusahaan jasa.

2: Melakukan analisa transaksi untuk mengklasifikasi dan menggolongkan jenisnya.

3: Mencatat hasil analisa transaksi ke dalam buku jurnal umum dan jurnal transaksi.

4: Memindahkan atau mem-posting pencatatan dari buku jurnal umum dan khusus ke dalam buku besar.

5: Memindahkan catatan buku besar ke neraca saldo sebelum penyesuaian.

6: Melakukan proses penyesuaian transaksi dengan adjusted journal.

7: Membuat neraca saldo setelah penyesuaian (adjusted trial balance)

8: Menyiapkan kertas kerja akuntansi 8 kolom atau 1o kolom atau sesuai kebutuhan.

9: Menyusun Laporan Keuangan lengkap yang terdiri dari:

  • Laporan Posisi Keuangan
  • Laporan Perubahan Ekuitas
  • Income Statement
  • Laporan Cash Flow
  • Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes of Financial Statements)

10: Membuat Neraca Saldo Penutup untuk menyiapkan siklus akuntansi periode selanjutnya.

 

02: Pengertian Jurnal Akuntansi

pengertian jurnal akuntansi

A: Pengertian Jurnal Akuntansi Menurut Para Ahli

Apa itu jurnal akuntansi?

Menurut para pakar akuntansi, makna jurnal akuntansi adalah bentuk catatan transaksi perusahaan berdasarkan prinsip akuntansi debit kredit.

Prinsip dasar akuntansi debet kredit menyatakan bahwa setiap transaksi keuangan bisnis minimal mempengaruhi dua akun yang akan dicatat pada sisi debit dan kredit, sehingga membentuk titik keseimbangan atau bahasa akuntansinya ‘balance‘.

Bagaimana aplikasi aturan debet dan kredit untuk mencatat transaksi nyata?

Ketentuan aturan debet dan kredit adalah:

1: Apabila sebuah transaksi bisnis mengakibatkan kenaikan nilai Aset dan Biaya, maka dicatat ke Debet. Ketentuan ini juga digunakan untuk kebalikannya.

2: Sedangkan bila suatu transaksi bisnis mempengaruhi kenaikan nilai kewajiban, modal dan pendapatan, maka dicatat ke Kredit. Hal ini berlaku juga untuk kebalikannya.

 

Contoh Pencatatan Transaksi

Perhatikan contoh sederhana berikut ini:

Misalnya, PT ABCDE melakukan transaksi penjualan laptop merk Asus sebesar Rp 6.000.000 dan dibayar tunai.

Bagaimana langkah-langkah pencatatannya? Begini…

1: Lakukan analisa transaksi

Pada transaksi penjualan di atas ada dua pos yang terpengaruh, yaitu Pendapatan dan Kas.

2: Hitung berapa nilai transaksi yang mempengaruhi dua akun tersebut?

Nilai transasksi untuk pos pendapatan dan kas adalah sebesar Rp 6.000.000

3: Bagaimana pengaruh transaksi terhadap dua akun tersebut?

Transaksi penjualan tunai menyebabkan kenaikan nilai kas dan pendapatan, sehingga menurut aturan debet dan kredit pendapatan dicatat ke Kredit, sedangkan Kas dicatat ke Debet.

Jadi, bagian akunting perusahaan membuat catatan jurnal akuntansi sebagai berikut:

Kas ….. Rp 6.000.000 (Debet)
Pendapatan …. Rp 6.000.000 (Kredit)

Contoh soal jurnal akuntansi dan jawaban:

Agar semakin paham, saya berikan contoh kedua tentang jurnal transaksi pengeluaran kas berikut ini:

Toko online ‘Ora Popo’ membayar biaya iklan Google Ads sebesar Rp 3.000.000. Pengeluaran kas ini akan dicatat oleh toko tersebut dengan langkah-langkah berikut ini:

1: Memastikan akun mana saja yang terpengaruh transaksi tersebut

Ada dua akun yang terpengaruh, yaitu beban iklan dan kas. Kas toko berkurang sebesar Rp 3.000.000 dan beban iklan bertambah sebesar Rp 3.000.000

2: Bagaimana prosedur pencatatan transaksi

Menurut aturan debet dan kredit, kenaikan akun debet dicatat pada sisi Debet, sedangkan penurunan nilai kas dicatat ke sisi Kredit.

3: Pencatatan transaksi

Beban Iklan …. Rp 3.000.000 (Debet)
Kas …. Rp 3.000.000 (Kredit)

Bagaimana, mudah kan? Okay sippp.

 

Persamaan Dasar Akuntansi

Langkah pertama untuk membuat jurnal akuntansi adalah memahami persamaan akuntansi.

Masih ingat kan apa itu persamaan akuntansi?

Sedikit mer-review, dalam persamaan akuntansi, aset adalah penjumlahan dari kewajiban dan ekuitas. Dengan kata lain, jumlah aset harus sama dengan jumlah kewajiban ditambah ekuitas.

Persamaan akuntansi merupakan dasar dari sistem pencatatan dalam akuntansi. di mana Jumlah sisi debit dan kredit selalu sama saat mencatat transaki ke jurnal akuntansi. Sistem ini yang dikenal dengan sistem akuntansi ayat jurnal berpasangan (double entry accounting system).

Sistem akuntansi ayat jurnal berpasangan merupakan alat yang sangat bermanfaat untuk menganalisis pengaruh berbagai jenis transaksi bisnis.

 

B: Langkah-langkah Analisa Transaksi Perusahaan Jasa

Berikut ini 6 langkah untuk menganalisis transaksi dengan menggunakan sistem tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Baca dengan teliti uraian transaksi untuk menentukan akun-akun yang terpengaruh oleh transaksi tersebut, apakah aset, kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan , beban atau prive.
  2. Untuk setiap akun yang terpengaruh oleh transaksi, tentukan apakah saldo akun naik atau turun.
  3. Tentukan apakah setiap kenaikan atau penurunan perlu dicatat sebagai debit dan kredit, dengan mengikuti aturan debit dan kredit.
  4. Catat transaksi dengan menggunakan ayat jurnal.
  5. Pindahbukukan (posting) ayat jurnal ke dalam akun yang sesuai di buku besar secara periodik.
  6. Siapkan daftar saldo yang belum disesuaikan pada akhir periode.

Proses pencatatan transaksi ke jurnal umum dan jurnal khusus ini harus benar, karena sebagai pondasi awal untuk proses selanjutnya dalam membuat laporan keuangan.

 

03: Cara Membuat Jurnal Umum dalam Siklus Perusahaan Jasa

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

A: Sekilas tentang Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Secara sederhana, siklus akuntansi perusahaan jasa adalah dimulai dari:

  • Transaksi: analisis dan mencatat ke jurnal umum/jurnal khusus.
  • Posting/pemindahan saldo dari jurnal ke BUKU BESAR
  • Neraca Saldo sebelum Penyesuaian
  • Proses Penyesuaian dengan Jurnal Penyesuaian
  • Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
  • Laporan Keuangan Lengkap: Laporan Laba Rugi, Neraca, Laporan Perubahan Modal, Laporan Arus Kas, Catatan Atas Laporan Keuangan
  • Proses Penutupan [Closing]

Sebuah transaksi pertama kali dicatat dalam sebuah jurnal.

Secara periodik ayat jurnal tersebut dipindahkan (posting) ke akun yang sesuai di buku besar.

Buku besar mencatat sejarah transaksi dalam setiap akun.

Sampai di sini jelas ya?

Nah sekarang kita berada pada tahap mencatat transaksi ke jurnal

 

B: Analisa dan Pencatatan Transaksi Keuangan Bisnis

Dan untuk membantu memudahkan pemahaman kita, langsung saja mari kita analisa dan contoh pencatatan jurnal transakso dalam siklus akuntansi perusahaan jasa berikut ini:

1:  Jurnal Transaksi Aset, Kewajiban dan Ekuitas

faktor keberhasilan merger dan akuisisi

Bagian pertama, kita akan meng-analisis dan mencatat jurnal umum transaksi-transaksi aset dan ekuitas yang tersaji dalam laporan Neraca.

01: Contoh pencatatan jurnal transaksi kas dan modal

Perhatikan contoh soal dan jawaban berikut ini:

Pada tanggal 01 Februari 2018, Pak Joko menyetorkan uang Rp. 50 juta sebagai modal awal PT Fintech. Proses untuk menganalisis transaksi tanggal 01/02/2018 adalah sebagai berikut :

  1. Pengaruh transaksi ini pada neraca adalah meningkatkan aset dan ekuitas pemilik.
  2. Nama akun di-debit ditulis dulu, kemudian diikuti dengan jumlah yang akan di-debit. Sedangkan nama akun yang di-kredit ditulis di bawahnya, agak menjorok ke kanan, diikuti dengan jumlah yang akan dikredit pada kolom kredit.
  3. Proses pencatatan transaksi dalam jurnal ini disebut menjurnal (journalizing).

Bentuk pencatatan transaksi ini di sebut ayat jurnal (journal entry). Ayat jurnal transaksi ini adalah sebagai berikut:

jurnal umum transaksi modal perusahaan jasa
Contoh pencatatan jurnal transaksi modal

Kenaikan dalam aset (kas) yang dilaporkan di sisi kiri neraca, didebit terhadap akun kas. Kenaikan dalam ekuitas pemilik, yang dilaporkan di sisi kanan neraca, dikredit terhadap akun modal.

Ketika suatu aset diperoleh, kenaikan juga dicatat sebagai debit terhadap akun aset. Begitu juga kenaikan dalam ekuitas pemilik akan dicatat sebagai kredit terhadap akun ekuitas pemilik.

Pengaruh transaksi ini terhadap akun ditunjukan dengan melakukan posting jumlah dan tanggal ayat jurnal ke sisi kiri (debit) Kas dan ke sisi kanan (kredit) Modal. Seperti ditunjukkan seperti berikut ini :

akun T kas modal
Contoh jurnal akuntansi transaksi kas dan modal

02: Contoh pencatatan jurnal transaksi pembelian aktiva tetap

Pada tanggal 3 Februari 2018 PT Fintech membeli tanah seharga Rp. 30 juta secara tunai.

Transaksi ini meningkatkan satu akun aset dan menurunkan akun aset lainnya. Transaksi ini dicatat di jurnal sebagai kenaikan Rp 30 juta di sisi DEBIT pada akun Tanah, dan penurunan Rp 30 juta di sisi KREDIT pada akun Kas., seperti berikut ini :

contoh jurnal umum akun aset tetap
contoh pencatatan jurnal transaksi aset dan kas

Pengaruh transaksi ini ditunjukkan dalam akun PT Fintech berikut ini :

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa - pengaruh transaksi

03: Contoh pencatatan jurnal transaksi pembelian bahan habis pakai

Tanggal 5 Februari 2018 PT Fintech membeli bahan habis pakai secara kredit sebesar Rp. 1.000.000.

Transaksi ini meningkatkan akun aset dan meningkatkan akun kewajiban. Transaksi ini dicatat di jurnal sebagai kenaikan Rp. 1.000.000 di sisi debit pada akun Bahan Habis Pakai dan kenaikan Rp. 1.000.000 di sisi kredit pada akun Utang Usaha.

Perhatikan cara pencatatannya seperti berikut ini :

jurnal umum bahan habis pakai
Contoh pencatatan jurnal transaksi pembelian bahan habis pakai

Pengaruh ayat jurnal ini ditunjukkan dalam akun PT Fintech berikut ini :

contoh jurna; pembelian bahan habis pakai
contoh jurna; pembelian bahan habis pakai

04: Contoh pencatatan jurnal transaksi pembayaran utang

Pada tanggal 10 Februari 2018 PT Fintech membayar utang pada kreditur Rp. 850.000.

Transaksi ini menurunkan akun kewajiban dan menurunkan akun aset. Selanjutnya transaksi ini dicatat di jurnal sebagai penurunan sebesar Rp 850.000 di sisi debit pada akun Utang Usaha dan penurunan sebesar Rp 850.000 di sisi kredit pada akun Kas

Perhatikan prosedur pencatatannya sebagaimana ditunjukan berikut ini :

satu contoh jurnal transaksi pembayarn utang
contoh jurnal transaksi pembayarn utang

Pengaruh ayat jurnal ini ditunjukkan dalam akun PT Fintech berikut ini :

contoh jurnal transaksi kas
contoh jurnal transaksi kas

Aturan Debet Kredit

Empat contoh jurnal akuntansi ini, merupakan akun-akun yang terdapat di NERACA.

Dan bila diperhatikan bahwa sisi kiri akun aset digunakan untuk mencatat kenaikan, dan sisi kanan digunakan untuk mencatat PENURUNAN.

Sisi kanan akun kewajiban dan ekuitas pemilik digunakan untuk mencatat kenaikan, dan sisi kiri akun-akun tersebut digunakan untuk mencatat penurunan.

Sisi kiri semua akun apakah itu aset, kewajiban, atau ekuitas pemilik adalah sisi debit dan sisi kanan adalah sisi kredit.

Jadi, debit dapat berarti kenaikan atau penurunan tergantung pada akun yang terpengaruh. Sama halnya kredit dapat berarti kenaikan atau penurunan tergantung pada akunnya. Aturan umum tentang debit dan kredit untuk akun neraca dapat diringkas sebagai berikut :

prosedur debit kredit
prosedur debit kredit

 

02: Jurnal Transaksi Pendapatan dan Beban

dampak negatif merger dan akuisisi

Berikutnya kita akan menganalisis transaksi pendapatan dan beban yang disajikan dalam Laporan Laba Rugi. Analisis transaksi pendapatan dan beban menitikberatkan pada bagaimana setiap transaksi mempengaruhi ekuitas pemilik.

Transaksi yang meningkatkan pendapatan akan meningkatkan ekuitas pemilik, karena kenaikan dalam ekuitas pemilik dicatat sebagai kredit, begitu pula dengan kenaikan pada akun pendapatan.

Sebaliknya, transaksi yang meningkatkan beban akan menurunkan ekuitas pemilik. Penurunan dalam ekuitas pemilik dicatat sebagai debit, begitu pula halnya dengan kenaikan dalam akun beban.

Langsung saja untuk memperjelas pembahasan ini, mari kita lihat contoh jurnal akuntansi berikut ini:

01: Contoh pencatatan jurnal transaksi penerimaan fee

Pada tanggal 15 Februari 2018, PT Fintech menerima fee sebesar Rp. 8.000.000 dari pelanggan atas keuangan yang diberikan.

Transaksi ini meningkatkan akun aset dan meningkatkan akun pendapatan, kemudia transaksi ini dicatat di jurnal sebagai kenaikan Rp. 8.000.000 di sisi debit pada akun kas dan kenaikan Rp 8.000.000 di sisi kredit pada akun fee seperti berikut ini :

jurnal transaksi penerimaan pendapatan perusahaan jasa
Contoh pencatatan jurnal transaksi penerimaan pendapatan pada perusahaan jasa

02: Contoh pencatatan jurnal transaksi pengeluaran untuk biaya:

Beban-beban yang muncul selama periode akuntansi antara lain :

  • Gaji = Rp. 2.000.000
  • Sewa = Rp. 1.000.000,
  • Utilitas = Rp. 500.000,
  • Dan lain-lain = Rp. 300.000.

Untuk memudahkan ilustrasi, pencatatan ayat jurnal transaksi pembayaran beban tersebut dicatat pada transaksi berikut ini :

pencatatan jurnal transaksi beban atau biaya
contoh pencatatan jurnal transaksi beban perusahaan jasa

Perhatikan bahwa berapa pun banyaknya akun yang terlibat jumlah sisi debit akan selalu sama dengan jumlah sisi kredit dalam suatu ayat jurnal.

Pada 28 Februari 2018 PT Fintech mencatat jumlah bahan habis pakai  seperti kertas, tinta printer, dan bahan lain yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan sebesar Rp 800.000. Transaksi ini menambah jumlah dalam akun beban dan mengurangi jumlah dalam akun aset.

Pencatatan ayat jurnal transaksi ini adalah sebagai berikut :

contoh pencatatan jurnal bahan habis pakai
Prosedur pencatatan jurnal bahan habis pakai

Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa aturan umum dari debit dan kredit untuk menganalisis transaksi yang mempengaruhi akun laporan laba rugi dinyatakan berikut ini :

aturan debit kredit
aturan debit kredit

 

03: Jurnal Prive

merger dan akuisisi adalah

Pengertian Prive

Pemilik perusahaan perorangan dapat menarik kas dari perusahaan untuk keperluan pribadi, dalam hal ini merupakan praktik yang biasa terjadi untuk pemilik yang menghabiskan seluruh waktunya untuk perusahaan karena usaha tersebut bisa jadi merupakan sumber penghasilan utama pemilik.

Karena penurunan dalam ekuitas pemilik dicatat sebagai debit, maka kenaikan dalam penarikan juga dicatat sebagai debit. Penarikan didebit terhadap akun bernama Prive.

Perhatikan contoh soal prive dan jawabannya

Misalnya, pemilik utama PT Fintech, yaitu Pak Joko menarik tunai Rp. 3.000.000 pada tanggal 28/02/2018 untuk keperluan pribadi. Pengaruh transaksi ini adalah meningkatkan akun prive dan menurunkan akun kas. Pencatatan ayat jurnal transaksi prive ini ditunjukan sebagai berikut :

contoh pencatatan jurnal transaksi prive
Prosedur debet kredit untuk membuat jurnal transaksi prive

Contoh pencatatan jurnal transaksi prive:

Contoh soal:

Pada tanggal 01 Januari 2018 ada pengeluaran kas Rp 10.000.000 oleh pemilik Kursus Akuntansi dan Laporan Keuangan Pak Sopo Jarwo untuk keperluan pribadi.

Jawaban:

Atas transaksi tersebut, maka dapat dibuat ayat jurnal sebagai berikut :

contoh jurnal PRIVE
Membuat jurnal akun prive

Penjelasan pencatatan

Perhatikan bahwa jumlah kenaikan yang dicatat dalam suatu akun biasanya sama atau lebih besar daripada jumlah penurunan yang dicatat dalam akun tersebut.

Oleh karena itu saldo normal semua akun nilainya POSITIF, bukan NEGATIF. Sebagai contoh, jumlah debit (kenaikan) dalam akun aset biasanya lebih besar daripada total kredit (penurunan). Jadi akun aset biasanya memiliki saldo debit.

Ketika suatu akun yang biasanya mempunyai saldo debit, ternyata bersaldo kredit atau sebaliknya, berarti telah terjadi KESALAHAN atau terjadi situasi yang tidak biasa.

Sebagai contoh, saldo kreit dalam akun Peralatan Kantor hanya dapat terjadi karena kesalahan. Sebaliknya, saldo debit dalam akun Utang Usaha dapat terjadi karena kelebihan pembayaran.

 

04: Kesimpulan

Jurnal akuntansi adalah catatan yang menganut prinsip debet dan kredit, dimana suatu transaksi keuangan bisnis akan dicatat pada sisi debet dan lawannya bagian kredit.

Prinsip pencatatan seperti ini berlaku umum dalam bidang finance & accounting, baik untuk perusahaan jasa, dagang dan manufaktur.

Pembuatan jurnal akuntansi merupakan langkah penting dalam proses siklus akuntansi pembuatan laporan keuangan suatu entitas bisnis.

Dan bila Anda ingin melakukan penataan sistem akuntansi keuangan usaha Anda dengan perangkat pendukung pelaksanaan sederhana dan powerful, langsung saja ke SOP Finance dan Accounting Tools.

Demikian pembahasan tentang proses pencatatan jurnal transakis dalam siklus akuntansi perusahaan jasa. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Note:
Silahkan mengutip artikel ini dengan menyebutkan dan menyertakan sumbernya ya. Thanks

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.