3. Earning & Efficiency

Profit
Total profit atau laba tahun 2015 naik 4.16% atau sebesar Rp. 1,007 triliun menjadi Rp. 25,20 triliun dibanding tahun 2014 yang sebesar Rp. 24,2 triliun.
Return on Equity (ROE)
BRI merupakan salah satu bank dengan Return on Equity (ROE) tertinggi dalam industri perbankan. Return on Equity (ROE) BRI pada tahun 2015 mencapai 29,89%. Hal ini menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan pada tahun 2014 sebesar 31,19%.
Penurunan Return on Equity (ROE) karena pertumbuhan laba bersih dan juga karena pertumbuhan yang tinggi dari Modal Inti BRI, dari Rp 82.11 triliun menjadi Rp 89.99 triliun. Pertumbuhan modal inti ini terutama berasal dari laba ditahan.
Return on Asset (ROA)
Return on Asset (ROA) BRI pada 31 Desember 2015, berada pada 4,19%, atau sedikit lebih rendah dari posisi tahun 2014 sebesar 4,74%.
Pendorong utama penurunan ini dihasilkan dari peningkatan yang signifikan pada penyisihan risiko kredit pada 2015.
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Rasio BOPO BRI pada tahun 2015 mencapai 67,96% dari 65,37% pada tahun 2014. Hal ini mencerminkan kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan, namun nilai sebesar ini masih bagus karena dibawah 70%.
Rasio BOPO ini mencerminkan komitmen manajemen BRI untuk tetap dapat mempertahankan efisiensi perseroan.
Rasio Biaya Operasional non Bunga dibandingkan Total Aset
Rasio biaya operasional non bunga dibandingkan total aset tahun 2014 sebesar 3.99% dan tahun 2015 sebesar 4.55%, berada sedikit diatas angka normal 3.50%.
Hal ini mencerminkan bank cukup efisien dalam mengelola biaya operasionalnya.
Rasio Biaya Operasional dibanding Pendapatan Bunga
Rasio biaya operasional dibanding pendapatan bunga tahun 2015 sebesar 46,79% sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 42.81% namun masih berada dibawah batas 50%.
Nilai tersebut mencerminkan BRI dinilai efisien dalam mengelola biaya operasionalnya.
Net Interest Margin (NIM)
Net Interest Margin (NIM) BRI pada tahun 2015 sedikit menurun dari 8,51% pada 2014 menjadi 8,13%.
Penurunan NIM antara lain karena produktivitas portofolio non-kredit turun, hal ini didorong oleh peningkatan rata-rata yang signifikan dari aktiva produktif non-kredit pada tahun 2015.
Namun, NIM BRI masih mencerminkan daya saing yang kuat Bank di industri perbankan Indonesia.
Funding Cost
Funding cost BRI pada 2015 sangat bagus, ditandai dengan kecenderungan penurunan menjadi 3.67% dibanding tahun 2014 yang 3.72%.
Rasio funding cost yang relatif kecil ini, mencerminkan bahwa struktur dana BRI didominasi oleh dana murah (low cost deposit) giro dan tabungan dibandingkan total dana pihak ketiga.
Fee Based Income
Pendapatan dari fee based income tahun 2015 sebesar 7,63%, mengalami kenaikan bila dibandingkan 2014 yang sebesar 6.99%.
Hal ini berarti kontribusi pendapatan fee base income terhadap laba perseroan mengalami kenaikan.
Dari angka-angka di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum kondisi profitabilitas dan efesiensi BRI tergolong sangat baik, dan secara rasio cenderung meningkat yang didukung efisiensi operasional serta struktur dana murah.
4. Liquidity

Customer Deposit
Tahun 2015 customer deposit BRI mengalami kenaikan sebesar 7,06% menjadi Rp. 642,77 triliun dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp. 600,40 triliun. Hal ini merupakan suatu indikasi bahwa kepercayaan masyarakat terhadap BRI meningkat.
Low Cost Deposit
Low cost deposit masih mendominasi dana pihak ketiga di mana pada tahun 2015 mencapai 59,21%.
Ada peningkatan sebesar 10,57% bila dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 53,55%.
Loans Deposit Ratio (LDR)
BRI merupakan salah satu bank yang portofolio bisnisnya didominasi oleh fungsi intermediasi di sektor riil.
Hal ini ditunjukkan dari proporsi Bank pinjaman, yang sebagian besar aktiva produktif juga dari pinjaman BRI untuk deposit ratio yang dipertahankan pada tingkat optimal di angka 86,88% pada tahun 2015.
Hal ini selaras dengan strategi BRI untuk meningkatkan produktivitas mempertimbangkan tingkat Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) masih dalam kisaran target internal antara 85% sampai 92%.
Rasio Liquid Asset terhadap Total Asset
Rasio liquid asset terhadap total asset tahun 2015 sebesar 22,98% naik 4,88% bila dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 21.91%.
Ini menunjukkan bahwa tahun 2015 ketersediaan likuid asset sangat memadai sebagai cadangan untuk mendukung likuiditas karena berada di atas quality level 20%.
Rasio Liquid Asset terhadap Customer Deposit
Rasio liquid asset terhadap dana pihak ketiga tahun 2015 adalah sebesar 30,25%. Naik dari tahun 2014 yang sebesar 28.39%. Ini mencerminkan kondisi BRI yang sangat memadai untuk ketersediaan likuiditasnya.
Kondisi likuiditas Bank Rakyat Indonesia di tahun 2015 tergolong sangat memadai bila dilihat dari Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) yang berada di angka 86,88% dan didukung oleh level of liquid asset yang sangat memadai.
Kesimpulan
Dari data-data yang telah disajikan dalam laporan keuangan bank BRI yang terangkum dalam penjelasan rasio-rasio keuangan di atas dapat disimpulkan bahwa
“Kinerja keuangan Bank BRI tahun 2014 dan 2015 sangat sehat”
Hal itu tercermin dari hasil analisis laporan keuangan bank BRI mengenai kondisi permodalan dengan CAR yang berada di atas ketentuan minimum standar rasio keuangan menurut Bank Indonesia.
Kualitas aset yang sangat baik dengan NPL yang berada di bawah standar Bank Indonesia dan level of liquidity yang cukup memadai, dari aspek profitabilitas, efisiensi operasi, ROA, ROE dan BOPO sangat memadai berada di atas quality level.
Dan dari hasil analisis laporan keuangan Bank BRI dinilai mampu mengatasi kesulitan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya karena pencadangan aset dan kredit bermasalah diatas 100%.
Hasil analisis laporan keuangan bank BRI juga menunjukkan rasio liquid asset terhadap total asset tersedia cukup dengan rasio berada di atas batas normal 20%.
—
Apa yang dimaksud dengan Bank BRI?
Bank Rakyat Indonesia adalah bank BUMN terbesar yang fokus menjalankan layanan keuangan mikro.
Apa fungsi dari Bank BRI?
Sebagai lembaga perbankan, Bank Rakyat Indonesia memberikan layanan keuangan kepada masyarakat mulai dari segmen mikro, kecil dan menengah.
Bank BRI adalah jenis bank apa?
Sama seperti Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah jenis bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Bank BRI melayani apa saja?
Beberapa jenis layanan Bank Rakyat Indonesia adalah simpanan, kredit mikro, investasi dan pelayanan bank digital.