3. Earning & Efficiency
Untuk menganilisa earning dan efficiency BNI, berikut ini data rasio-rasio keuangan yang saya peroleh dari Laporan Keuangan BNI tahun 2015 :

Dari tabel rasio-rasio keuangan di atas akan diperoleh data pertumbuhan kinerja keuangan dan rasio-rasio lain yang digunakan untuk menilai earning dan efisiensi BNI tahun 2015, berikut ini data-datanya:

Yuk kita analisis per point-nya …
Total Profit
Hasil analisis laporan keuangan bank BNI, menunjukkan penurunan total profit menjadi Rp. 8,63 triliun pada tahun 2015 dari Rp 10,51 pada tahun 2014.
Penurunan laba ini karena adanya peningkatan pembentukan CKPN dari 1,74% pada tahun 2014 menjadi 2,48% pada tahun 2015.
Return on Asset (ROA)
Return on Assets (ROA) BNI menurun bila dibandingkan dengan Desember 2014 yang tercatat 3,49% menjadi 2,64% di Desember 2015. Penurunan tersebut seiring dengan penurunan pada laba sebelum pajak.
Return on Equity (ROE)
Return on Equity (ROE) mengukur tingkat pengembalian atas modal inti. Seiring dengan menurunnya laba bersih BNI, ROE turun dari 23,64% menjadi 17,21% pada Desember 2015.
Margin bunga bersih (Net Interest Margin)
Net Interest Margin (NIM) pada Desember 2015 sebesar 6,4%, meningkat dibandingkan Desember 2014 sebesar 6,3%.
BOPO
Rasio BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional) meningkat dari 68,0% di Desember 2014 menjadi 75,5% di Desember 2015.
Peningkatan ini karena dampak dari peningkatan pembentukan CKPN dari 1,74% pada tahun 2014 menjadi 2,48% pada tahun 2015.
Biaya operasional non bunga dibandingkan total aset
Rasio biaya operasional non bunga dibandingkan total aset menunjukkan penurunan menjadi sebesar 4,53% tahun 2015 dari sebesar 4.84% tahun 2014.
Angka sebesar ini berada sedikit di atas angka normal 3.50%, hal ini mencerminkan bank cukup efisien dalam mengelola biaya operasionalnya.
Biaya operasional non bunga to pendapatan bunga
Rasio biaya operasional dibanding pendapatan bunga menunjukkan adanya peningkatan menjadi sebesar 63,14% pada tahun 2015 dari 60,94% pada tahun 2014.
Angka ini berada di atas batas 50%. Hasil analisis laporan keuangan bank BNI ini mencerminkan BNI masih perlu lebih efisien dalam mengelola biaya operasionalnya selain bunga.
Funding cost
Funding cost BNI pada 2015 sangat bagus, ditandai dengan trend penurunan menjadi 2.73% dibanding tahun 2014 yang 3.43%.
Dari hasil analisis laporan keuangan bank BNI terkait rasio biaya dana yang relatif kecil ini, mencerminkan bahwa struktur dana BNI didominasi oleh dana murah (low cost deposit) giro dan tabungan dibandingkan total dana pihak ketiga.
Pendapatan fee based income
Pendapatan fee based income menunjukkan peningkatan menjadi 13,15% tahun 2015 bila dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 11,45%. Ini berarti bahwa kontribusi pendapatan fee base income terhadap laba perseroan naik.
Dari angka-angka di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum kondisi profitabilitas dan efesiensi BNI tergolong sangat baik.
Dari hasil analisis laporan keuangan bank BNI, secara rasio cenderung meningkat yang didukung efisiensi operasional serta struktur dana murah.
4. Liquidity

Customer Deposit
Customer deposit BNI mengalami kenaikan sebesar 17,48% menjadi Rp.351,28 triliun dibanding tahun 2014 sebesar Rp. 299,02 triliun.
Hal ini merupakan suatu indikasi bahwa kepercayaan masyarakat terhadap BNI semakin meningkat.
Low Cost Deposit
Dari hasil analisis, low cost deposit mengalami sedikit penurunan dari 65,66% di tahun 2014 menjadi 61,89% di tahun 2015. Low cost deposit masih mendominasi dana pihak ketiga tahun 2015 yang mencapai 61,89%.
Loans Deposit Ratio

Loan Deposit Ratio (LDR) BNI sedikit mengalami penurunan sebesar 0,05% menjadi 87,77% pada tahun 2015 dari sebesar 87,81% pada tahun 2014.
Dengan pertumbuhan yang seimbang antara pinjaman yang diberikan dan simpanan nasabah maka Loan to Deposit Ratio (LDR) mampu dipertahankan pada level 87,81%.
Tingkat likuiditas yang dicerminkan oleh LDR tersebut berada dalam kisaran yang ditetapkan oleh Regulator di kisaran 78,0%-92,0%., dan menunjukan bahwa tingkat likuiditas dapat dikelola dengan baik dan dijaga pada level yang sehat.
Rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) di tahun 2015 relatif stabil di angka 87,81% sesuai dengan strategi manajemen dalam hal mengelola aset produktif untuk menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi.
Liquid asset terhadap total asset
Rasio liquid asset terhadap total asset menunjukkan peningkatan menjadi 25,35% tahun 2015 dari 23,60% di tahun 2014.
Ini menunjukkan bahwa tahun 2015 ketersediaan likuid asset sangat memadai sebagai reserve untuk mendukung likuiditas karena berada di atas quality level 20%.
Liquid Asset to Customer Deposit
Sedangkan rasio likuid aset terhadap dana pihak ketiga juga mengalami kenaikan sebesar 11,24% menjadi 34,55% tahun 2015 dari sebesar 31,06% di tahun 2014. Hal ini mencerminkan kondisi BNI yang ketersediaan likuiditasnya sangat memadai.
Dari data-data berkaitan tentang likuidtas BNI yang disajikan di atas maka secara umum likuiditas BNI tergolong sangat memadai.
Hal itu bisa dilihat dari Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) yang berada pada 87,77% dan didukung dengan level of liquid asset yang sangat memadai.
—
Apa yang dimaksud dengan Bank BNI?
Bank Negara Indonesia adalah salah satu bank BUMN pertama Indonesia.
BNI termasuk bank apa?
Bank Negara Indonesia termasuk bank milik negara.
Apa misi Bank BNI?
Misi utama Bank Negara Indonesia adalah memberikan layanan perbankan dan keuangan yang inovatif dan berkualitas.
Apa peran BNI?
Bank Negara Indonesia memiliki peran dalam mendukung pembangunan perekonomian Indonesia melalui pelayanan perbankan dan keuangan kepada individu dan korporasi.
Kesimpulan
Berdasarkan data-data dan analisis laporan keuangan Bank BNI yang telah disajikan diatas menyangkut modal atau capital, asset quality, earning & efisiensi serta likuiditas BNI maka dapat disimpulkan bahwa kondisi keuangan Bank BNI tahun 2014 dan 2015 sangat sehat.
Hal itu tercermin dari hasil analisis laporan keuangan bank BNI mengenai kondisi permodalan dengan CAR yang berada diatas ketentuan minimum Bank Indonesia, kualitas asset yang sangat baik dengan NPL yang berada dibawah standar Bank Indonesia dan level of liquidity yang cukup.
Dari hasil analisis laporan keuangan bank BNI menyangkut rasio profitabilitas, efisiensi operasi, ROA, ROE dan BOPO sangat memadai berada di atas quality level.
—
Bank BNI dinilai mampu mengatasi kesulitan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya karena pencadangan aset dan kredit bermasalah diatas 100%.
Rasio liquid asset terhadap total asset tersedia cukup dengan rasio berada di atas batas normal 20%.
Bagaimana pendapat Anda?
Demikian pembahasan rinci tentang analisis laporan keuangan bank Mandiri, BRI, BCA, dan BNI. Semoga bermanfaat. Terima kasih. ***
Note: Bila Anda mengutip artikel ini mohon disebutkan sumbernya. Thanks.
Jika artikel ini bermanfaat untuk kamu, kamu bisa support kami dengan donasi untuk membantu kami terus membuat konten berkualitas. Donasi kamu akan digunakan untuk biaya operasional website, produksi konten berkualitas, dan pengembangan platform ini.
Cara Donasi:
- Transfer ke rekening berikut:
Bank: BCA
No Rekening: 0182537827
A/N: Wadiyo - Setelah transfer, kirim buktinya ke email kami di info@manajemenkeuangan.net atau WA 0896-0725-6713.
- Kami akan mengirimkan ucapan terima kasih dan template Excel untuk membuat laporan keuangan.
- Secara berkala, laporan penerimaan dan penggunaan donasi akan kami sajikan di manajemenkeuangan.net.
Terima kasih atas dukungannya! 🙏