Bagaimana fungsi bunga pinjaman dan pengaruhnya di pasar modal?
Pasar modal adalah salah satu alternatif perusahaan memperoleh dana untuk digunakan dalam aktivitas bisnisnya, misalnya untuk ekspansi bisnis ataupun memperkuat struktur pengelolaan bisnisnya. Dan bunga timbul sebagai konsekuensi yang terjadi pada pasar modal.
Bagaimana cara menghitung tingkat bunga? Blog manajemen keuangan mencoba untuk menganalisis hal tersebut. Langsung saja mari ikuti analisis dan pembahasan detail beserta contoh-contohnya berikut ini…
01: Fungsi Bunga Permintaan dan Penawaran Modal
Sebagaimana telah dibahas dalam artikel sebelumnya mengenai 4 Faktor yang Mempengaruhi Bunga bahwa tingkat bunga adalah harga yang diterima oleh pemberi pinjaman dan dibayarkan oleh peminjam untuk utang modal.
Terdapat harga untuk setiap jenis modal, dan harga-harga ini berubah dari waktu ke waktu seiring dengan berubahnya kondisi penawaran dan permintaan.
Peminjam memberikan penawaran atas pasokan modal utang yang tersedia dengan menggunakan tingkat bunga.
Perusahaan dengan peluang investasi yang paling menguntungkan akan bersedia dan mampu membayar nilai tertinggi atas modal.
Jadi perusahaan tersebut cenderung menarik utang modal menjauh dari perusahaan yang TIDAK EFISIEN dan perusahaan yang produknya TIDAK DIMINATI.
Namun demikian kita tahu bahwa perekonomian tidak hanya dipengaruhi oleh kekuatan pasar, misalnya adanya kebijakan dari pemerintah yang membantu individu dan kelompok masyarakat untuk mendapatkan kredit dengan persyaratan yang relatif mudah.
Di antaranya adalah usaha kecil/UKM, perusahaan yang bersedia membangun di wilayah tertentu, misalnya yang tingkat penganggurannya tinggi.
02: Pengaruh Bunga dengan Permintaan dan Penawaran Dana
Hubungan antara suku bunga dengan penawaran dan permintaan dana bisa digambarkan dalam grafik berikut ini :
03: Analisis Tingkat Bunga Permintaan dan Penawaran Dana
Pada gambar di atas menunjukkan bagaimana permintaan dan penawaran saling berinteraksi untuk menentukan tingkat bunga dalam dua pasar modal.
Gambar (A) menunjukkan efek berisiko rendah, gambar (B) mencerminkan efek berisiko tinggi. Pasar A dan B mencerminkan dua dari banyak pasar modal yang ada.
Tingkat bunga yang berlaku ditandai dengan garis putus-putus dengan huruf r. Pada awalnya adalah 7% untuk pasar efek yang berisiko rendah di pasar A.
Peminjam yang peringkat kreditnya cukup kuat untuk berpartisipasi dalam pasar ini dapat memperoleh dana tersebut dengan biaya sebesar 7%, dan investor yang ingin memanfaatkan uang mereka tanpa banyak risiko akan dapat menerima pengembalian sebesar 7%.
Peminjam yang lebih berisiko harus mendapatkan dana dengan biaya yang lebih tinggi di pasar B, di mana investor yang bersedia menanggung risiko lebih tinggi berharap akan menerima pengembalian sebesar 9%, namun juga sadar bahwa mereka juga bisa menerima jumlah yang jauh LEBIH KECIL.
Jika permintaan dana menurun seperti yang umumnya terjadi di masa resesi, maka kurva permintaan akan bergeser ke kiri seperti yang ditunjukkan oleh kurva D2 di pasar A. Tingkat bunga pasar atau ekuilibriu dalam contoh ini akan turun ke tingkat 5%.
04: Pengaruh Kredit Ketat di Pasar Modal
A: Pengaruh Pasar Terhadap Tingkat Bunga
Dengan cara yang sama, kita juga bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika terjadi kredit ketat, maka kurva penawaran S akan bergeser ke kiri, dan hal ini akan menaikkan tingkat bunga dan memperkecil jumlah pinjaman yang ada di dalam perekonomian.
B: Contoh Perhitungan dan Analisis Tingkat Bunga
Pasar modal merupakan pasar yang independen. Misalnya, jika pasar A dan B berbeda dalam kondisi ekuilibrium sebelum permintaan bergeser ke D2 di pasar A. Maka investor akan bersedia menanggung risiko yang lebih tinggi di pasar B dengan menerima premi risiko sebesar:
= 9% – 7%
= 2%.
Setelah bergeser ke D2 premi risiko pada awalnya akan naik menjadi:
= 9% – 5%
= 4%.
Namun premi yang jauh lebih besar ini akan menyebabkan sebagian pemberi pinjaman di pasar A berpindah ke pasar B.
Selanjutnya akan menyebabkan kurva penawaran di pasar A bergeser ke kiri (atau naik) dan kurva di pasar B bergeser ke kanan.
Perpindahan modal antar pasar ini akan menaikkan tingkat bunga di pasar A dan menurunkannya di pasar B sehingga membawa premi risiko kembali mendkati tingkat awal sebesar 2%.
05: Saat Perekonomian Ber-ekspansi
A: Pengaruh Kondisi Perekonomian Terhadap Tingkat Bunga
Saat perekonomian sedang berekspansi, perusahaan membutuhkan modal dan permintaan akan modal ini mendorong tingkat bunga naik.
Tekanan-tekanan penyebab inflasi juga paling kuat terjadi saat masa-masa bisnis sedang booming, dan hal tersebut juga memberikan tekanan pada tingkat bunga untuk naik. Kondisi ini akan berbalik arah saat masa resesi.
Bisnis yang merenggang akan mengurangi permintaan kredit, tingkat inflasi turun, dan tingkat bunga turun.
Kita tidak akan benar-benar mengetahui kapan tingkat bunga akan berubah, tapi kita tahu bahwa tingkat suku bunga akan bervariasi.
Jadi yang dapat diproyeksikan adalah:
- Tingkat bunga yang bervariasi,
- Tingkat bunga naik jika inflasi terlihat menuju ke tingkat yang lebih tinggi dan turun jika inflasi diperkirakan akan menurun.
B: Video Cara Mudah Investasi Pasar Modal
Bagi anda yang ingin belajar memahami dan ingin tahu bangeeet tentang pasar modal, tonton sampai kelar video menarik mengenai cara mudah investasi pasar modal berikut ini:
Bagaimana menurut pendapat Anda? Menarikkah?
06: Kesimpulan
Pasar modal adalah sebuah sistem yang mempertemukan penawaran dan permintaan dana. Mereka yang memiliki kelebihan dana akan menawarkan kepada perusahaan yang membutuhkan. Dari interaksi itu akan timbul bunga dengan nilai tertentu. Semakin tinggi permintaan dana, maka tingkat bunga akan cenderung naik, dan sebaliknya apabila permintaan dana turun, tingkat bunga pun cenderung ikut turun.
Demikian pembahasan singkat materi manajemen keuangan tentang fungsi bunga pinjaman di pasar modal dan bagaimana pengaruh hubungan tingkat suku bunga dengan permintaan dan penawaran dana.
Apakah anda mempertimbangkan fungsi bunga saat berinvestasi di pasar modal?
Moga bermanfaat.