3: Contoh Indikasi Penyimpangan dan Kecurangan Bagian #3:
- Memperbesar jumlah bukti pengeluaran kas kecil dan/atau memperbesar total pengeluaran melalui kas kecil pada saat pengisian kembali kas kecil tersebut.
- Memakai bukti pengeluaran pribadi pada saat mempertanggungjawabkan biaya perjalanan dinas.
- Memakai copy voucher yang sudah pernah dipakai sebelumnya atau menggunakan voucher periode sebelumnya yang sudah diotorisasi dengan mengganti tanggalnya.
- Membayar tagihan palsu, yang dibuat sendiri atau dengan bekerjasama dengan pihak lain
- Memperbesar jumlah invoice yang dilakukan dengan cara kolusi.
- Membebankan pembelian prbadi pada perusahaan dengan jalan penyalahgunaan purcase order.
- Membebankan nilai dan barang dagangan yang dicari pada pelanggan fiktif
- Mengirimkan barang hasil curian kepada anak buah atau keluarga di rumah
- Memalsukan nilai persediaan untuk menutupi pencurian atau kelalaian yang dilakukan
- Mengambil cek yang seharusnya dibayarkan pada perusahaan atau pada supplier.
4: Contoh Indikasi Fraud & Colussion Bagian #4:
- Memperbesar jumlah cek yang dibatalkan untuk menutupi jurnal-jurnal palsu.
- Memasukkan ledger sheets yang fiktif.
- Membuat penjumlahan (footing) yang salah pada buku penerimaan dan pengeluaran kas.
- Dengan sengaja membuat suatu keadaan yang membingungkan dalam melakukan posting ke jurnal umum dan sub ledger.
- Menjual barang-barang sisa proses produksi dan hasilnya untuk kepentingan sendiri.
- ‘Menjual’ kunci pintu atau angka kombinasi dari safe deposite atau brankas pada pihak lain.
- Menciptakan saldo kredit pada buku besar dan mengubahnya menjadi kas.
- Memalsukan bill of loading dan melakukan kolusi dengan perusahaan lain.
- Mendapatkan blangko cek dan membuat tanda tangan palsu.
- Mengizinkan pemberian harga khusus atas hak khusus pada konsumen, atau memprioritaskan supplier tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan kick back commission.
Laporan Audit Internal Perusahaan
A: Cara Membuat Laporan Internal Audit
Hasil pekerjaan audit internal, seperti temuan audit dan rekomendasi harus disampaikan kepada manajemen perusahaan dalam bentuk laporan audit internal perusahaan.
Proses penyusunan laporan dimulai dari mengumpulkan temuan audit sampai dengan dikeluarkannya final audit report. Laporan harus dibuat secara jelas, mudah dimengerti, logis, dan menarik.
Sawyer memberikan 3 saran penyusunan laporan audit internal perusahaan:
- Tentukan standar minimum yang dapat diterima, misalnya dengan memberikan contoh-contoh dalam buku pedoman.
- Komunikasikan standar tersebut kepada staf audit melalui training
- Lakukan peng-editan oleh bagian independen atau membandingkan dengan laporan-laporan yang dibuat dengan standar tersebut.
terimakasih atas ilmunya, sangat bermanfaat saya harap penulis bisa terus membagikan tulisan yang bisa memberikan manfaat bagi pembacanya, semangat authorrrrrr
Terima kasih Mas.