Metode Pencatatan Biaya Bahan Baku
A: Metode Pencatatan Biaya Bahan Baku
Ada dua macam metode pencatatan biaya bahan baku yang dipakai dalam produksi.
- Metode Mutasi Persediaan (perpetual inventory method)
- Metode Persediaan Fisik (physical inventory method)
Apa yang dimaksud metode mutasi persediaan?
Pengertian metode mutasi persediaan adalah metode pencatatan biaya bahan baku di mana setiap mutasi bahan baku dicatat dalam kartu persediaan.
Lalu apa itu metode persediaan fisik?
Definisi metode persediaan fisik adalah metode pencatatan biaya bahan baku di mana hanya tambahan persediaan bahan baku dari pembelian saja yang dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya bahan baku karena pemakaian tidak dicatat dalam kartu persediaan.
B: Panduan Menghitung Biaya Raw Material
Untuk mengetahui berapa biaya bahan baku yang dipakai dalam produksi, harus dilakukan dengan cara menghitung sisa persediaan bahan baku yang masih ada di gudang pada akhir periode akuntansi.
Harga pokok persediaan awal bahan baku ditambah dengan harga pokok bahan baku yang dibeli selama periode dikurangi dengan harga pokok persediaan harga pokok persediaan bahan baku yang masih ada pada akhir periode adalah biaya bahan baku yang dipakai dalam produksi selama periode yang bersangkutan.
Metode persediaan fisik adalah cocok digunakan dalam penentuan biaya bahan baku dalam perusahaan yang harga pokok produksinya dikumpulkan dengan metode harga pokok proses.
Metode mutasi persediaan adalah cocok digunakan dalam perusahaan yang harga pokok produksinya dikumpulkan dengan metode harga pokok persediaan.
1: Metode Identifikasi Khusus (Specific Identification Method)
Dalam metode ini, setiap jenis bahan baku yang ada di gudang harus diberi tanda pada harga pokok persediaan berapa bahan baku tersebut dibeli.
Setiap pembelian bahan baku yang harga per satuannya berbeda dengan harga per satuan bahan baku yang sudah ada di gudang, harus dipisahkan penyimpanannya dan diberi tanda pada harga berapa bahan baku tersebut dibeli.
Dalam metode ini, tiap-tiap jenis bahan baku yang ada digudang jelas identitas harga pokoknya, sehingga setiap pemakaian bahan baku dapat diketahui harga pokok per satuannya secara tepat. Kesulitan yang timbul dari penggunaan metode ini adalah terletak dalam penyimpanan bahan baku di gudang.
Meskipun bahan bakunya sama, namun jika harga pokok per satuannya berbeda, bahan baku tersebut harus disimpan secara terpisah, agar mudah dalam mengidentifikasikan pada saat pemakaiannya nanti.
—-
Metode identifikasi khusus adalah metode yang paling teliti dalam penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi, namun seringkali kurang praktis.
Metode ini sangat efektif dipakai bila bahan baku yang dibeli bukan merupakan barang standar dan dibeli untuk memenuhi pesanan tertentu.
Perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan seringkali menggunakan metode identifikasi khusus untuk bahan baku yang tidak disediakan dalam persediaan gudang yang secara insidental dibeli untuk memenuhi spesifikasi pemesan, dan memakai metode penentuan harga pokok yang lain untuk bahan baku yang biasa digunakan untuk produksi..
2: Metode Masuk Pertama Keluar Pertama
Definisi Metode FIFO
Metode masuk pertama, keluar pertama (metode MPKP) adalah metode untuk menentukan biaya bahan baku.
Dengan anggapan bahwa harga pokok per satuan bahan baku yang pertama masuk dalam gudang, digunakan untuk menentukan harga bahan baku yang pertama kali dipakai.
Perlu ditekankan bahwa untuk menentukan biaya bahan baku, anggapan aliran biaya tidak harus sesuai dengan aliran fisik bahan baku dalam produksi.
Metode Pencatatan
Mutasi persediaan bahan baku yang terjadi karena transaksi pembelian dicatat dalam jurnal pembelian dengan jurnal sebagai berikut:
[Debit] Persediaan Bahan Baku Rp xxx
[Kredit] Utang Dagang Rp xxx
Jika perusahaan menggunakan metode mutasi persediaan dalam pencatatan persediaannya, pembelian bahan baku tersebut dicatat juga dalam kartu persediaan (sebagai buku pembantu persediaan) pada kolom.
Mutasi persediaan bahan baku yang terjadi karena transaksi pemakaian bahan baku dicatat dalam jurnal umum (atau jurnal pemakaian bahan baku) dengan jurnal sebagai berikut:
[Debit] Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Baku Rp xxx
[Kredit] Persediaan Bahan Baku Rp xxx
Pemakaian bahan baku ini dicatat juga dalam kartu persediaan pada kolom “pemakaian”.
3: Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (Last-in, First-out Method)
Pengertian Metode LIFO
Metode masuk terakhir, keluar pertama (metode MTKP) adalah cara menentukan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi.
Dengan anggapan bahwa harga pokok per satuan bahan baku yang terakhir masuk dalam persediaan gudang, dipakai untuk menentukan harga pokok bahan baku yang pertama kali dipakai dalam produksi.
4: Metode Rata-rata Bergerak (Moving Average Method)
Definisi
Metode rata-rata bergerak adalah cara untuk menentukan harga pokok bahan baku dengan menghitung harga pokok rata-rata persediaan bahan baku yang ada di gudang. Caranya adalah dengan membagi total harga pokok dengan jumlah satuannya.
Setiap kali terjadi pembelian yang harga pokok satuannya berbeda dengan harga pokok rata-rata persediaan yang ada di gudang, harus dilakukan perhitungan harga pokok rata-rata per satuan yang baru.
Bahan baku yang dipakai dalam proses produksi dihitung harga pokoknya dengan mengalikan jumlah satuan bahan baku yang dipakai dengan harga pokok rata-rata per satuan bahan baku yang ada di gudang.
Metode ini juga disebut dengan metode rata-rata tertimbang, karena dalam menghitung rata-rata harga pokok persediaan bahan baku menggunakan kuantitas bahan baku sebagai angka penimbangnya.
5: Metode Biaya Standar
Definisi Biaya Standar
Pengertian metode biaya standar adalah metode penentuan harga pokok bahan baku dengan cara mencatat bahan baku yang dibeli dalam kartu persediaan sebesar harga standar (standard price), yaitu harga taksiran yang mencerminkan harga yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang.
Harga standar adalah harga yang diperkirakan untuk anggaran tertentu. Pada saat dipakai, bahan baku dibebankan pada produk di harga standar tersebut.
Metode Pencatatan
Jurnal yang dibuat pada saat pembelian bahan baku adalah sebagai berikut:
#1: Untuk mencatat bahan baku yang dibeli sebesar harga standar:
[Debit] Persediaan Bahan Baku (Kuantitas x harga standar per satuan) Rp xxx
[Kredit] Selisih Harga Rp xxx
#2: Untuk mencatat harga sesungguhnya bahan baku yang dibeli:
[Debit] Selisih Harga Rp xxx
[Kredit] Utang Dagang Rp xxx
Selisih harga standar dengan harga sesungguhnya tampak dalam rekening Selisih Harga.
Setiap akhir bulan saldo rekening Selisih Harga dibiarkan tetap terbuka, dan disajikan dalam Laporan Keuangan bulanan.
Hal ini dilakukan karena saldo rekening selisih harga setiap akhir bulan mungkin saling mengkompensasi, sehingga hanya pada akhir tahun saja saldo rekening Selisih Harga perlu ditutup ke rekening lain.
Jurnal Pemakaian Bahan Baku
Pemakaian bahan baku dalam produksi dicatat sebesar hasil kali kuantitas bahan baku sesungguhnya yang dipakai dengan harga standarnya dan dijurnal sebagai berikut:
[Debit] Bahan Dalam Proses – Biaya Bahan Baku Rp xxx
[Kredit] Persediaan Bahan Baku Rp xxx
Perlakuan terhadap rekening selisih harga pada akhir tahun tergantung pada material tidaknya saldo tersebut.
Jika saldo material, saldo rekening selisih harga ditutup ke rekening-rekening:
- persediaan bahan baku,
- jenis persediaan barang dalam proses
- persediaan produk jadi
- harga pokok penjualan
Atas dasar perbandingan unsur biaya bahan baku yang terkandung di dalam tiap rekening/akun tersebut, atau atas dasar perbandingan satuan ekuivalensinya.
Jika saldo rekening selisih harga tidak material, saldo tersebut langsung ditutup ke rekening Harga Pokok Penjualan (HPP). Jurnal yang dibuat pada saat pemakaian bahan baku adalah sebagai berikut:
Untuk mencatat pemakaian bahan baku sebesar kuantitas x harga standar.
[Debit] Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Baku Rp xxxx
[Kredit] Persediaan Bahan Baku Rp xxxx
6: Metode Rata-rata Harga Pokok Bahan Baku pada Akhir Bulan.
Dalam metode ini pada tiap akhir bulan dilakukan penghitungan harga pokok rata-rata per satuan tiap jenis persediaan bahan baku yang ada di gudang.
Harga pokok rata-rata per satuan ini kemudaian digunakan untuk menghitung harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi pada bulan berikutnya.
FAQ tentang Metode Pencatatan Biaya Bahan Baku
Apa yang dimaksud perhitungan biaya bahan baku dengan metode FIFO?
Pengertian metode FIFO atau first in first out adalah metode penggunaan inventory di mana pembelian pertama dikelurakan lebih dahulu.
Metode apa sajakah yang digunakan untuk pengumpulan biaya produksi?
Pengumpulan biaya produksi bisa dilakukan dengan job order costing dan process costing.