Biaya standar adalah biaya yang dipakai sebagai tolok ukur pengendalian. Pengendalian biaya memerlukan standar sebagai dasar yang dipakai sebagai tolok ukur pengendalian.
Pada proses akuntansi biaya (cost accounting) pengendalian biaya ini digunakan untuk mengumpulkan data biaya yang terjadi di masa lalu dan penentuan biaya standar. Informasi selisih di antara keduanya dipakai untuk menilai prestasi manajer yang bertanggung jawab terjadinya selisih tersebut. Bagaimana caranya? Langsung saja mari ikuti ulasan beserta contoh penerapannya berikut ini.
Pengertian Biaya Standar
A: Definisi Biaya Standar Menurut Para Ahli
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai aktivitas tertentu, dengan asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor lain tertentu.
Kata biaya yang seharusnya dikeluarkan mengandung arti bahwa biaya yang ditentukan di muka adalah pedoman dalam pengeluaran biaya yang sesungguhnya.
Jika biaya yang sesungguhnya menyimpang dari biaya standar, maka yang dianggap benar adalah biaya standar, sepanjang asumsi-asumsi yang mendasari penentuannya tidak berubah.
Untuk menentukan berapa biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk menghasilkan satuan produk atau untuk satu satuan jasa. Maka harus diadakan penyelidikan lebih dahulu mengenai aktivitas produksi atau penyerahan jasa yang paling efisien.
B: Contoh Penentuan Biaya
Bagaimana caranya untuk menentukan besarnya biaya proses pembuatan suatu produk? Perhatikan contoh berikut ini:
Misalnya di dalam penentuan berapa biaya bahan baku yang seharusnya untuk menghasilkan satu satuan produk A. Maka lebih dulu harus ditentukan rancangan produk A yang menggunakan bahan baku dan proses produksi yang paling efisien, dengan ditentukannya rancangan produk A dengan menggunakan bahan baku dan proses produksi yang paling efisien tersebut.
Selanjutnya dapat ditentukan berapa kuantitas bahan baku yang seharusnya dibutuhkan untuk setiap satuan produk A.
—
Kuantitas bahan baku yang seharusnya kemudian dikalikan dengan harga bahan baku akan merupakan biaya standar bahan baku untuk setiap satuan produk A, dengan demikian, pengertian biaya yang seharusnya mengandung di dalamnya pengertian efisiensi., di mana efisiensi ini merupakan perbandingan tertentu antara masukan dengan keluaran.
Sistem biaya standar adalah suatu sistem akuntansi biaya yang mengolah informasi biaya sedemikian rupa, sehingga manajemen dapat mendeteksi aktivitas-aktivitas dalam perusahaan yang biayanya menyimpang dari biaya standar yang ditentukan.
Sistem biaya standar akuntansi biaya ini mencatat biaya yang seharusnya dikeluarkan dan biaya yang sesungguhnya terjadi, dan menyajikan perbandingan antara biaya standar dan biaya sesungguhnya, serta menyajikan analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar.
C: Manfaat Sistem Biaya Standar
Sistem biaya standar dirancang untuk pengendalian biaya.
Biaya standar adalah alat yang penting untuk menilai pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Jika biaya standar ditentukan dengan realistis, hal ini akan merangsang pelaksana dalam melaksanakan tugasnya dengan efektif, karena pelaksana telah mengetahui bagaimana pekerjaan dilaksanakan, dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan.
—
Manfaat sistem biaya standar adalah memberikan pedoman pada manajemen berapa biaya yang seharusnya untuk melaksanakan aktivitas tertentu,sehingga memungkinkan mereka melakukan pengurangan biaya dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga kerja dan aktivitas yang lain.
Manfaat sistem biaya standar adalah menyajikan analisis penyimpangan biaya standar dan biaya aktual, sehingga memungkinkan manajemen melaksanakan pengelolaan mereka dengan prinsip kelainan (exception principle).
Dengan memusatkan perhatian mereka terhadap keadaan-keadaan yang menyimpang dari keadaan yang seharusnya. Manajemen diperlengkapi dengan alat yang efektif untuk mengendalikan kegiatan perusahaan.
D: Kelemahan Biaya Standar
Tingkat kekekatan dan kelonggaran biaya standar tidak dapat dihitung dengan tepat.
Meskipun sudah ditetapkan dengan jelas jenis standar apa yang dibutuhkan oleh perusahaan, tapi tidak ada jaminan bahwa standar telah ditetapkan dalam perusahaan secara keseluruhan dengan ketetatan dan kelonggaran yang relatif sama.
Seringkali standar cenderung untuk menjadi kaku atau tidak fleksibel, mesikpun dalam jangka waktu pendek.
Keadaan produksi selalu mengalami perubahan, sedangkan perbaikan standar jarang dilakukan. Perubahan standar menimbulkan masalah persediaan.
Perhatikan contoh ini:
Suatu perubahan dalam harga bahan baku memerlukan penyesuaian terhadap persediaan.
Tidak saja terhadap pesediaan bahan baku tapi juga persediaan produk dalam proses dan produk jadi yang berisi bahan baku tersebut.
Jika standar sering diperbaiki, hal ini menyebabkan kurang efektifnya standar tersebut sebagai alat pengukur pelaksanaan.
Tapi jika tidak diadakan perbaikan standar, padahal telah terjadi perubahan yang berarti dalam produksi, maka akan terjadi pengukuran pelaksanaan yang tidak tepat dan tidak realistis.
E: Pusat Pertanggungjawaban
Pengertian dan Definisi Pusat Pertanggungjawaban
Di perusahaan biasanya terdapat pusat pertanggungjawaban yang tidak semua biayanya dapt dikendalikan dengan sistem biaya standar.
Pusat pertanggungjawaban adalah suatu unit organisasi di dalam perusahaan yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab.
Secara umum, aktivitas tiap pusat pertanggungjawaban di dalam perusahaan adalah mengolah masukan menjadi keluaran.
—
Jika masukan suatu pusat pertanggungjawaban dikalikan dengan harganya, maka akan diperoleh biaya, sedangkan jika keluarannya dikalikan dengan harganya, maka akan diperoleh pendapatan (revenue) pusat pertanggungjawaban tersebut.
Semua pusat pertanggungjawaban dapat diukur masukannya. Tapi tidak semua keluaran pusat pertanggungjawaban dapat diukur secara kuantitatif, dengan mudah kita menentukan satuan ukuran bagi keluaran Departemen Pembangkit Listrik (yaitu kilowatt hour). Tapi tidak demikian dengan penentuan satuan ukuran keluaran Pepartemen Personalia.
Jenis Pusat Pertanggungjawaban
Berdasarkan atas masukan dan keluarannya, pusat pertanggungjawaban di dalam perusahaan secara garis besar dibagi menjadi 4 (empat) macam, yaitu:
1: Pusat Biaya (Expense Center)
Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya diukur berdasarkan masukannya.
Pusat biaya dapat dibagi lagi menurut sifat biaya yang dikeluarkan oleh pusat pertanggungjawaban tersebut, yaitu:
Engineered Expense Center
Adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya berupa engineered expense yaitu biaya yang masukan dan keluarannya mempunyai hubungan yang nyata dan erat. Sebagai contoh: Departemen Produksi
Sebagian besar biaya departemen ini memiliki hubungan yang erat dan nyata dengan keluarannya.
Jika masukan (biaya produksi) ditambah, maka keluaran departemen tersebut juga akan mengalami kenaikan, berarti masukan departemen ini memiliki hubungan yang erat dengan keluarannya.
Di lain pihak, jika keluaran Departemen Produksi ini ditambah, akan menyebabkan bertambahnya masukan departemen tersebut, berarti masukan departemen ini memiliki hubungan yang nyata dengan keluarannya.
Discretionary Expense Center
Adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya berupa berupa discretionary expense, yaitu biaya yang antra masukan dan keluarannya tidak memiliki hubungan yang erat dan nyata. Sebagai contoh: Departemen Pemasaran.
Sebagian besar biaya departemen departemen ini tidak memiliki hubungan yang erat dan nyata dengan keluarannya.
Biaya promosi tidak memiliki hubungan yang erat dengan volume penjualan yang merupakan keluaran Departemen Pemasaran. Jika biaya promosi ditambah, volume penjualan belum tentu bertambah.
—
Jika Departemen Pemasaran menetapkan biaya iklan Google sebesar 2% dari hasil penjualan, biaya iklan ini seolah-olah memiliki hubungan yang erat dengan keluaran Departemen Pemasaran.
Tapi kenyataannya biaya iklan tersebut hanya memiliki hubungan yang artifisial (tidak nyata) dengan keluaran departemen tersebut. Berarti, jika keluaran bertambah, biaya iklan bertambah. Tapi jika biaya iklan bertambah belum tentu mengakibatkan bertambahnya keluaran departemen tersebut.
2: Pusat Pendapatan (Revenue Center)
Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya diukur berdasarkan keluarannya.
3: Pusat Laba (Profit Center)
Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya diukur berdasarkan selisih antara keluaran dan masukan.
4: Pusat Investasi
Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya diukur berdasarkan perbandingan antara laba yang diperoleh dengan investasi di dalam pusat pertanggungjawaban tersebut.
Sistem biaya standar hanya dapat diterapkan sebagai alat pengendali biaya yang efektif pada engineered expense center, atau pusat pertanggungjawaban yang sebagian besar biayanya adalah engineered expense.
Di pusat pertanggungjawaban ini rasio antara masukan dengan keluaran dapat diukur secara kuantitatif, sehingga dapat ditentukan tingkat efisiensinya, dan memungkinkan diterapkannya pengendalian biaya dengan menggunakan sistem biaya standar.
—
Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem biaya standar?
Pengertian sistem biaya standar atau standard cost adalah metode pengelolaan biaya dalam akuntansi manajemen, dimana semua biaya produksi ditentukan kemudian di bandingkan dengan biaya aktual.
Apa saja komponen dari biaya standar?
- Biaya raw material standar
- Tenaga kerja langsung standar
- Beban overhead standar
Apa saja kegunaan dari biaya standar?
- Melakukan perencanaan dan pengelolaan biaya produksi
- Malakukan evaluasi dan perbaikan kinerja proses produksi
- Membantu proses pengambilan keputusan strategis
- Membantu meningkatkan efisiensi kerja