B: Pembahasan dan Jawaban Analisis Break Even Point
1: Mencari Rumus Perhitungan Break Even Point Unit
Break even point unit adalah untuk menghitung harga per satuan produk, kita akan berpedoman pada turunan rumus persamaan BEP di atas, yaitu sebagai berikut:
Total Revenue (TR) = Total Cost (TC)
Total Pendapatan – Total Biaya = 0
[Jumlah Produk x Harga Satuan Produk] – [(Jumlah Produk x Biaya Variabel) + Biaya Tetap] = 0
Atau
[Jumlah Produk x Harga Satuan Produk] – [Jumlah Produk x Biaya Variabel] – Biaya Tetap = 0
Jumlah Produk x [Harga Satuan Produk – Biaya Variabel] = Biaya Tetap
Harga Satuan Produk = [Biaya Tetap : Jumlah Produk] + Biaya Variabel
2: Menghitung Break Even Point Unit Produk
Setelah rumus mencari harga satuan produk diketahui, selanjutnya kita input data-data dari contoh soal di atas, maka akan diperoleh perhitungan seperti di bawah ini:
Harga Satuan Produk = [Biaya Tetap : Jumlah Produk] + Biaya Variabel
= (Rp 30.750.000 : 5.000) + 26.900
= Rp 33.050
Dari hasil perhitungan disimpulkan bahwa perusahaan akan mencapai titik impas atau BEP dengan biaya variabel sesuai kebutuhan dan biaya tetap yang dialokasikan sesuai dengan keperluan untuk memproduksi barang dagangan sebanyak 5.000 pada tingkat harga Rp 33.050.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai break even point? Dari hasil perhitungan diketahui bahwa cukup dibutuhkan waktu satu bulan untuk mencapai kondisi titik impas.
***
Agar pemahaman kita tentang BEP semakin jelas, saya sajikan satu contoh lagi untuk menghitung break even point berikut ini:
Contoh perhitungan ini masih terkait dengan contoh soal BEP sebelumnya yang menghasilkan tingkat harga satuan barang yang diproduksi sebesar Rp 33.050.
Bagaimana jika perusahaan menginginkan harga produk yang lebih rendah dari Rp 33.050, sebagai misal Rp 30.000. Bila perusahaan menentukan harga produk sebesar itu, berapa waktu yang diperlukan untuk mencapai titik impas dimana bisnis kita belum mendapat untung tapi juga tidak rugi?
Bila perusahaan menargetkan waktu untuk mencapai titik impas selama satu bulan, bagaimana cara menghitung BEP?
Pembahasan dan jawaban soal BEP:
1: Bila harga barang yang diproduksi ditentukan harganya sebesar Rp 30.000
Langkah pertama kita hitung jumlah barang yang diproduksi dengan harga per satuannya adalah Rp 30.000.
TR = TC
TR-TC=0
[Quantity x Unit Price] – [Quantity x Unit Variable Cost] – Fixed Cost = 0
Quantity = Fixed Cost : [Unit Price – Unit Variable Cost]
Quantity = 30.750.000 : [ 30.000 – 26.900]
Qty = 30.750.000 : 3.100 = 9.919 unit
***
Langkah kedua adalah menghitung waktu yang dibutuhkan untuk melakukan produksi dengan target harga yang telah ditentukan
Jadi, bila perusahaan menginginkan harga per unit barang yang diproduksi sebesar Rp 30.000, maka perusahaan akan mencapai suatu kondisi dimana produsen mengalami titik impas ketika jumlah produksi mencapai 9.919 unit, padahal kapasitas produksi adalah 5.000 unit setiap bulan, oleh karena itu waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai BEP adalah:
= 9.919 unit : 5.000 unit
= 1,9 bulan
2: Bila target waktu memproduksi barang selama satu bulan
Jika perusahaan menentukan pencapaian BEP tidak boleh lebih dari satu bulan maka kita perlu menghitung secara cermat unit variable cost. Cara menghitungnya adalah sebagai berikut:
[Quantity x Unit Harga] – [Quantity x Unit Biaya Variabel] – Biaya Tetap = 0
Quantity x [Unit Harga – Unit Biaya Variabel] = Biaya Tetap
[Unit Harga – Unit Biaya Variabel] = Biaya Tetap : Quantity
– Unit Biaya Variabel = [Biaya Tetap : Quantity] – Unit Harga
(-1) (- Unit Biaya Variabel) = (-1)[Biaya Tetap : Quantity] – Unit Harga
Unit Biaya Variabel:
= (-1) [Rp 30.750.000 : 5.000] – Rp 30.000
= (-1) [6.150 – 30.000] = Rp 23.850
Jadi, bila perusahaan menentukan harga per satuan barang yang diproduksi sebesar Rp 30.000 dengan target pencapaian break even point adalah satu bulan dengan volume produksi 5.000 unit, maka perusahaan harus mengalokasikan biaya variabel sebesar Rp 23.850.
Kesimpulan tentang Titik Impas
Break even point (BEP) merupakan suatu keadaan dimana dalam suatu kegiatan usaha seorang pebisnis/entitas/organisasi profit tidak mendapatkan keuntungan maupun mengalami kerugian.
Dengan kata lain, break even point adalah istilah lain dari titik di mana pendapatan sama dengan biaya. Metode BEP mempelajari hubungan antara biaya tetap dengan biaya variabel serta total pendapatan.
Break even point adalah suatu kondisi yang terjadi ketika biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost) jumlahnya sama dengan pendapatan (revenue). Pengertian ini juga yang dijadikan sebagai dasar untuk menghitung BEP.
—
Manfaat analisis BEP adalah untuk mengetahui hubungan antara biaya dan pendapatan, antara lain menghitung harga dan jumlah minimal dari barang yang diproduksi untuk mencapai keadaan di mana perusahaan tidak mengalami kerugian.
Selain itu, metode BEP digunakan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mencapai keadaan tersebut.
Beberapa contoh soal dan kasus telah disajikan dalam pembahasan dan mudah-mudahkan bisa memunculkan sebersit inspirasi dan ide untuk mengelola bisnis Anda.
Bila Anda tidak mau sulit-sulit menghitung harga pokok penjualan suatu produk, website ManajemenKeuangan.net menyediakan template excel sederhana yang diberikan secara cuma-cuma sebagai bonus pembelian Standar Operasional Prosedur (SOP) Akuntansi Keuangan.
Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Jika artikel ini bermanfaat, mohon untuk di-share atau bisa support kami dengan donasi untuk membantu kami terus membuat konten berkualitas dan pengembangan platform ini.
Cara Donasi:
- Transfer ke rekening berikut:
Bank: BCA
No Rekening: 0182537827
A/N: Wadiyo - Setelah transfer, kirim buktinya ke email kami di info@manajemenkeuangan.net atau WA 0896-0725-6713.
- Kami akan mengirimkan template Excel untuk membuat laporan Keuangan (Financial Statements), atau 12 Contoh SOP Produksi, atau Contoh SOP Purchasing.
- Secara berkala, laporan penerimaan dan penggunaan donasi akan kami sajikan di manajemenkeuangan.net.
Terima kasih atas dukungannya! 🙏