Cara Praktis Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) Bisnis Hijab Rumahan

5. Cara Menghitung HPP [Harga Pokok Penjualan]

A: Bagaimana cara menghitung HPP?

Untuk menjawab dan menjelaskan pertanyaan ini dan agar memudahkan dalam penerapan di lapangan riil, maka saya sajikan contoh cara menghitung HPP perusahaan manufaktur, yaitu usaha rumahan produksi perlengkapan busana muslimah, hijab dan asesorisnya.

Tentu sekaligus dengan menyajikan cara menghitung biaya produksi dan contoh laporan harga pokok penjualan perusahaan manufaktur.

contoh soal harga pokok penjualan perusahaan manufaktur

B: Langkah-langkah Menghitung HPP

Perhatikan contoh langkah-langka menghitung HPP berikut ini:

Pak Imam memiliki usaha rumahan produksi perlengkapan busana muslimah, seperti jilbab/hijab. Pak Imam memproduksi sendiri jilbab dengan merk “Jilbab Keren”. Sebagian besar produknya dijual melalui internet (online) dan sebagian lainnya melalui dan offline di toko.

A: Pada bulan Januari 2019, Pak Imam memiliki:

  • Persediaan awal bahan baku senilai Rp. 18.159.500,-
  • Bahan jadi senilai Rp. 35.592.500,-.

B: Sebagai persiapan menjelang Lebaran, ia membeli:

  • Bahan baku senilai Rp. 104.531.170,- dan
  • Bahan pembantu Rp. 1.192.200,-.
  • Biaya tenaga kerja langsung, yaitu upah tukang jahit Rp 21.952.500,-

Dari data-data di atas, maka kita dapat menghitung HPP atau Harga Pokok Penjualan dan Harga Pokok Produksi. serta menyusun laporan harga pokok penjualan perusahaan manufaktur sebagai berikut :

lustrasi: cara menghitung HPP

cara menghitung HPP
Ilustrasi: Cara menghitunga Harga Pokok Produksi dan HPP Hijab

Perhatikan cara menghitung angka-angka di atas…

Dari Laporan harga pokok penjualan dan harga pokok produksi di atas, kita melihat bahwa langkah-langkah menghitung HPP usaha rumahan pembuatan hijan dan perlengkapannya adalah sebagai berikut:

Langkah menghitung HPP #1:

Langkah pertama adalah menghitung penggunaan bahan baku untuk membuat hijab.

Bagaimana cara menghitung penggunaan bahan baku yang digunakan dalam produksi?

Begini langkah-langkahnya:

  1. Lakukan penghitungan jumlah persediaan awal bahan baku
  2. Hitung pembelian bahan baku
  3. Periksa dan hitung jumlah persediaan akhir bahan baku.
  4. Kalkulasikan dan hitung secara rinci pemakaian bahan baku untuk produksi.

Penggunaan bahan baku untuk produksi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

( Persediaan Bahan Baku Awal + Pembelian ) – Persediaan Akhir.

Perhatikan angka-angka pada contoh di atas:

(a): Persediaan awal raw material = Rp 18.159.500

(b): Pembelian raw material = Rp 104.531.170

(c): Persediaan akhir raw material =  Rp 46.445.650

(d): Bahan Baku yang digunakan untuk produksi: [(a) + (b)] – (c)

= ( Rp 18.159.500 + Rp 104.531.170 ) –  Rp 46.445.650
= Rp 122.690.670 – Rp 46.445.650 = Rp 76.245.020

Langkah menghitung HPP #2:

Langkah kedua adalah menghitung penggunaan bahan penolong atau bahan pembantu. Bagaimana cara menghitung penggunaan bahan pembantu dalam proses produksi hijab? Begini langkah-langkahnya..

(a): Hitung jumlah persediaan awal bahan pembantu/ penolong

Pada contoh ini tidak persediaan awal bahan pembantu, alias 0.

(b): Lakukan penghitungan jumlah pembelian bahan pembantu/ penolong

Jumlah pembelian bahan pembantu periode ini adalah sebesar Rp 1.192.200

(c): Periksa dan hitung jumlah akhir persediaan bahan pembantu/ penolong

Pada akhir periode jumlah persediaan bahan pembantu 0, alias digunakan semua untuk produksi.

(d): Hitung penggunakann bahan pembantu/ penolong

Jadi, jumlah bahan pembantu yang digunakan dalam proses produksi di periode ini adalah sebagai berikut:

= [(a) + (b)] – (c)
= ( Rp 0 + Rp 1.192.200 ) – Rp 0 = Rp 1.192.200

Langkah menghitung HPP #3:

Langkah ke-tiga adalah menghitung biaya produksi dari beban tenaga kerja langsung dan beban produksi lainnya.

Pada periode ini tidak ada gaji tenaga kerja langsung , karena semua produksi diborongkan ke penjahit rumahan.

Langkah menghitung HPP #4:

Langkah ke-empat adalah menghitung biaya produksi selain penggunaan tenaga kerja langsung. Pada periode ini semua produksi hijab diborongkan ke penjahit rumahan. Jumlah biaya jahit yang dikeluarkan untuk periode ini adalah sebesar Rp 21.952.500

Langkah menghitung HPP #5:

Langkah ke-lima adalah menghitung harga pokok produksi hijab.

Bagaimana cara menghitung harga pokok produksi? Begini langkah-langkahnya….

  1. Lakukan penghitung penggunaan raw material
  2. Hitung penggunaan bahan pembantu
  3. Lakukan pendataan dan penghitungan penggunan tenaga kerja langsung dan biaya produksi lainnya.

Dari contoh ini, maka diperoleh jumlah harga pokok produksi adalah sebagai berikut:

= Rp 76.245.020 + Rp 1.192.200 + Rp 21.952.500
= Rp 99.389.720

Langkah menghitung HPP #6:

Langkah ke-enam adalah menghitung HPP atau harga pokok penjualan hijab. Dari hasil akhir dari perhitungan di atas, maka diperoleh jumlahnya sebagai berikut:

  • Biaya produksi sebesar Rp. 99.389.720,- dan
  • HPP atau Harga Pokok Penjualan sebesar Rp. 81.725.970,-.

Sampai di sini sudah cukup jelas ya?

Oke, sipppp.

6: Penutup

A: Kesimpulan Tentang Harga Pokok Penjualan (HPP)

Secara sederhana pengertian HPP adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk menyiapkan barang agar siap dijual. Dari definisi HPP tersebut, sehingga ada  perbedaan HPP perusahaan dagang dan manufaktur serta perusahaan jasa.

Jadi, rumus HPP dan cara menghitung harga pokok produksi makanan tentu berbeda dengan cara menghitung harga pokok produksi baju hijab muslimah. Demikian juga akan berbeda cara menghitung hpp restoran dengan hpp perusahaan dagang serta hpp perusahaan manufaktur.

***

Dan pada kesempatan ini, saya sajikan studi kasus dan contoh nyata langkah-langkah menghitung harga pokok penjualan dan harga pokok produksi usaha busana muslim.

Seperti baju koko, aneka macam hijab/ jilbab dan asesoris lainnya, dan merupakan salah satu perusahaan yang pernah saya dampingi di awal-awal berdirinya, dengan omset penjualan 50-100-an juta.

Sakarang makin eksis dan omsetnya jauh di atas itu, dan salah satu gerainya ada di salah satu mal ternama  di sebuah kota metropolitan negeri ini.

B: Tips dan Saran

Dan bila Anda tidak ingin repot dan susah membuat alat (tools) untuk memudahkan pekerjaan bidang akuntansi keuangan usaha Anda, langsung saja ke SOP Keuangan dan Accounting Tools Bermanfaat. 

C:  Video Pembelajaran Tips Mulai Bisnis Brand Hijab

Agar semakin jelas terbuka pemahaman kita dan menambah wawasan serta memunculkan inspirasi baru mengenai bisnis jilbab, yuk saksikan video berikut ini

Bagaimana, meng-inspirasi kan?

FAQ tentang Menhitung Harga Pokok Penjualan Bisnis Hijab

Hitung HPP gimana?

Cara praktis menghitung HPP adalah menjumlahkan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead produksi, selanjutnya mengkurangkan dengan persediaan awal dan menambahkan persediaan akhir.

Bagaimana cara menurunkan HPP?

Tips cerdas menurunkan HPP adalah mengurangi biaya bahan baku, melakukan efisiensi proses produksi, atau mencari raw material dengan harga ekonomis.

Berikan Contoh HPP?

Perhatikan contoh berikut ini, dengan biaya bahan baku Rp 10 juta, upah tenaga kerja Rp 5 juta, dan biaya overhead Rp 2 juta, maka HPPnya adalah Rp 17 juta.

Bagaimana cara menghitung HPP penjualan?

Hitung HPP per unit dengan cara membagi total unit terjual selama periode tertentu.

HPP dihitung untuk apa?

Tujuan hitung HPP adalah menentukan harga jual produk, sehingga diketahui laba bersih dan melakukan evaluasi efisiensi biaya produksi.

HPP isinya apa saja?

Ada tiga komponen utama HPP, yaitu biaya bahan baku, upah tenaga kerja langsung, dan beban overhead produksi.

Apa saja contoh HPP?

Di bisnis jilbab rumahan, HPP terdiri dari biaya kain jilbab, benang, tenaga penjahit, dan listrik untuk produksi.

Langkah awal memulai bisnis hijab?

Tiga langkah memulai usaha jilbab rumahan adalah melakukan riset pasar, menentukan model hijab, dan mencarri supplier bahan berkualitas.

Apakah usaha jilbab menjanjikan?

Iya, sangat menjanjikan, karena jilbab adalah kebutuhan bagi banyak wanita muslim.

Apakah bisnis hijab menguntungkan?

Jelas menguntungkan, tentunya diikuti dengan strategi marketing yang tepat dan produk berkualitas dengan harga ekonomis.

Usaha hijab termasuk jenis usaha apa?

Bisnis fashion atau konveksi.

Demikian yang bisa saya sampaikan mengenai cara menghitung HPP atau harga pokok penjualan dan harga pokok produksi beserta contoh penerapannya di perusahaan yang memproduksi dan menjual busana  dan perlengkapan busana muslimah.

Semoga bermanfaat. Bila ada yang akan ditambahan, silahkan. Terima kasih. *****

Note:
Jika mengutip artikel ini mohon untuk disebutkan link sumbernya. Thanks

Jika artikel ini bermanfaat untuk kamu, kamu bisa support kami dengan donasi untuk membantu kami terus membuat konten berkualitas. Donasi kamu akan digunakan untuk biaya operasional website, produksi konten berkualitas, dan pengembangan platform ini.

Cara Donasi:

  1. Transfer ke rekening berikut:
    Bank: BCA
    No Rekening: 0182537827
    A/N: Wadiyo
  2. Setelah transfer, kirim buktinya ke email kami di info@manajemenkeuangan.net atau WA 0896-0725-6713.
  3. Kami akan mengirimkan ucapan terima kasih dan template Excel untuk membuat laporan keuangan.
  4. Secara berkala, laporan penerimaan dan penggunaan donasi akan kami sajikan di manajemenkeuangan.net.

Terima kasih atas dukungannya! 🙏

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.

Satu pemikiran pada “Cara Praktis Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) Bisnis Hijab Rumahan”

Komentar ditutup.