Kas atau cash adalah uang logam, uang kertas, cek, wesel tagih, dan simpanan uang yang tersedia untuk penarikan dari bank dan lembaga keuangan lainnya, sedangkan cash flow adalah aliran kas baik yang diterima maupun dikeluarkan oleh perusahaan.
Cash Flow adalah ibarat aliran darah pada tubuh manusia. Jika aliran darah terganggu atau tersumbat maka akan terjadi gangguan pada tubuh kita. Demikian juga dengan perusahaan, jika cash flow tidak sehat, maka aktivitas bisnis perusahaan akan terganggu, bahkan bisa mati! Lalu bagaimana cash flow yang sehat? Ikuti pembahasan beserta contoh dalam artikel berikut ini.
1: Pengertian Cash Flow Usaha Rumahan
A: Definisi Cash Flow
Apa itu cash flow?
Secara garis besar cash flow adalah aliran penerimaan dan pengeluaran kas selama periode waktu tertentu, seperti satu bulan atau satu tahun.
Cash flow adalah uang yang real, yang benar-benar ada bentuk materinya seperti uang, cek, wesel tagih, dan simpanan bank. Bukan hanya berupa catatan yang tidak ada uangnya. Catatan doang. Jadi sehatnya arus kas ditandai dengan adanya dana yang siap digunakan untuk aktivitas perusahaan.

B: Manfaat Cash Flow Sehat
Apa keuntungan cash flow yang sehat?
Apa saja yang akan diperoleh dengn cash flow yang sehat? Karena cash flow adalah salah satu indikator kondisi keuangan perusahaan, di mana cash flow yang baik menandakan perusahaan baik, maka kondisi arus kas yang sehat, menandakan kondisi perusahaan juga sehat.
Perusahaan yang sehat akan memiliki banyak pilihan aktivitas yang bisa dilakukan. Aktivitas-aktivitas itu antara lain sebagai berikut :
- melakukan riset,
- manajemen SDM yang berkualitas,
- melakukan promosi dan iklan yang tepat.
Sebaliknya cash flow yang tersendat-sendat dan tidak lancar akan membuat perusahaan sulit bergerak untuk melakukan inovasi dan gebrakan dalam rangka meningkatkan pendapatan. Dan bila kondisi tersebut terus berlangsung, bukan tidak mungkin tinggal menunggu ajal.
Bagaimana cara memperbaiki arus kas perusahaan yang tidak sehat alias sakit?
Bila sebagai pebisnis, anda sudah menyadari bahwa perusahaan arus kas–nya sakit. Maka secepatnya dilakukan pengobatan dan perawatan yang lebih intensif agar tidak bertambah parah dan lama-lama bisa bangkrut.
2: Cara Mengelola Cash Flow Bisnis Rumahan
Sekilas Tentang Cash Flow Bisnis Rumahan
Bisnis makanan, minuman, jasa, pabrikan atau sektor apapun dikatakan baik dan sehat bila Cash flow-nya juga sehat. Cash flow adalah salah satu indikasi yang bisa digunakan untuk menilai suatu usaha dan bisnis itu fit atau loyo.
Di atas sudah dibahas, bahwa cash flow adalah salah satu indikator kondisi keuangan perusahaan, termasuk usaha dan bisnis rumahan.
Jika terjadi negative cash flow, lalu bagaimana cara memperbaikinya sehingga terjadi positive cash flow?
Ada 2 cara memperbaiki keuangan perusahaan yang bisa dilakukan perusahaan dengan arus kas yang tidak sehat, yaitu:
- Menaikkan omset penjualan.
- Melakukan efisiensi untuk Menurunkan biaya.
Yuk didalami satu per satu….
A: Menaikan Omset Penjualan
Bisnis Kuliner
Cara pertama untuk memperbaiki cash flow usaha rumahan adalah dengan menaikkan omset penjualan. Berikut ini saya berikan contoh untuk bisnis kuliner, seperti warung makan, depot atau restoran.
Untuk meningkatkan omset penjualan, langkah awal harus memperhatikan bagaimana tingkat penyerapan produk, Bagaimana penyerapan produk untuk pelanggan atau calon pelanggan di sekitar? Baik atau tidak.
Untuk bisnis restoran, warung makan atau depot, tingkat penyerapan atau pembelian pelanggan sekitar pada produk yang dijual sangatlah penting.
Hal itu karena pelanggan atau calon pelanggan terdekat akan lebih mudah membeli produk yang dijual, dibandingkan konsumen yang jauh.
—
Bila tingkat penyerapan pelanggan terdekat rendah, mungkin produk yang dijual tidak sesuai dengan mereka. Dengan kata lain, mereka bukan target market dari produk yang anda jual, maka anda harus berusaha bagaimana caranya mencari dan mendatangkan target market agar bisa mengetahui dan akhirnya membeli produk anda?
Upaya untuk mendatangkan target market yang lokasinya jauh tentu memerlukan dana yang relatif besar tergantung pada seberapa besar jangkauan yang diinginkan.
Fokus
Agar aliran kas terus ada, salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah fokus. Fokus membidik target market yang diinginkan adalah dengan melakukan inovasi produk yang bisa melayani market sekitar.
Coba berkreasi dan melakukan inovasi untuk membuat menu yang harganya terjangkau untuk pelanggan sekitar, bisa dengan membuat nama dan menu baru, atau menurunkan sedikit kualitas produk lama yang dijual dengan harga yang ramah di kantong.
Pokoknya tetap menjaga dan menaati etika bisnis yang berlaku umum, sehingga pelanggan bisa membedakan, mana menu dengan kualitas nomer satu, mana menu yang kualitasnya dikurangi.
Brand utama tetap jalan dan arus kas bisa terjaga, kemudian membuat proyeksi arus kas untuk 3 bulan depan dengan menggunakan data-data dari 6 bulan sebelumnya. Dan lakukan terus analisa terhadap cash out dan cash in.
Lalu, bagaimana hasilnya?
Dari analisa itu akan diperoleh data apa saja cash out yang bisa ditunda dan apa saja yang bisa menambah cash in? Misalnya, bila ada hutang ke pemasok, coba lakukan pembicaraan untuk meminta pembayaran mundur. Alasannya dana sedang banyak digunakan untuk meningkatkan omset penjualan. Bila penjualan meningkat otomatis membutuhkan banyak barang dari pemasok.
B: Melakukan Efisiensi untuk Menurunkan Biaya
Cara kedua untuk menyehatkan arus kas adalah melakukan efisiensi biaya.
Masih menggunakan contoh bisnis kuliner. Pada bisnis kuliner besarnya penurunan biaya sebaiknyan tidak melebihi 30%. Bila nilai penurunan biaya melebihi 30% dikhawatirkan tidak akan bisa mempertahankan kualitas produk yang dijual. Demikian contoh upaya memperbaiki cash flow pada bsnis kuliner seperti warung, depot atau restoran.
( Baca juga Jualan Laris, tapi KAS Kosong : Kenapa dan Bagaimana Solusinya >> Arus Kas Sehat)