COA atau Chart Of Account adalah kumpulan akun atau rekening yang digunakan dalam proses akuntansi untuk melakukan klasifikasi, penggolongan, dan pencatatan semua transaksi keuangan di sebuah perusahaan. Manfaat chart of account adalah memudahkan dalam proses penyusunan laporan keuangan.
Bagaimana cara membuat COA yang baik dan efektif? Untuk lebih jelasnya mari ikuti pembahasan tentang klasifikasi, manfaat dan cara membuat chart of account berikut ini…
01: Chart of Account Perusahaan Manufaktur
Kita mengenal daftar akun, daftar rekening, kode akun atau chart of account perusahaan jasa, chart of account perusahaan dagang, chart of accounts perusahaan manufaktur.
Manfaat dan klasifikasi akun dalam chart of account (coa) dari 3 (tiga) jenis perusahaan tersebut sebenarnya hampir sama.
Namun ada beberapa chart of account list khusus yang hanya ada di perusahaan manufaktur dan pada kali ini, kita akan membahas lebih detail tentang COA perusahaan manufaktur. Untuk lebih jelasnya mari ikuti pembahasannya berikut ini …
A: Pengertian Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur adalah sebuah perusahaan yang mengolah bahan baku (raw material.
Ditambah bahan pembantu lainnya dan didukung oleh tenaga kerja langsung serta biaya overhead pabrik (BOP) menjadi bahan jadi yang siap dijual. Biaya-biaya tersebut ada yang bersifat tetap dan ada yang bersifat variabel.
Biaya yang bersifat variabel adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan kuantitas produksi barang jadi. Semakin banyak kuantitas yang di produksi maka akan semakin banyak pula biaya variabel yang harus dikeluarkan. Contoh biaya variabel : biaya bahan baku dan biaya upah langsung.
Sedangkan biaya yang bersifat tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak tergantung pada jumlah produksi barang jadi. Kuantitas produksi tidak mengubah jumlah biaya tetap yang harus dikeluarkan.
Contoh biaya tetap :
- biaya sewa gedung pabrik,
- beban gaji karyawan tetap,
- biaya keamanan, dan
- biaya rutin yang dibayar setiap bulan dan jumlahnya relatif sama.
Dalam mengolah barang jadi, perusahaan manufaktur berdasarkan pada dua hal, yaitu:
- Perusahaan mengolah produk berdasarkan pesanan dari customer dan
- Perusahaan mengolah produk reguler atau massal.
B: Chart of Account Perusahaan Manufaktur
Sebagaimana telah disinggung di bagian awal tulisan ini, pada dasarnya kode akun atau daftar akun perusahaan manufaktur dengan perusahaan jasa dan dagang hampir sama, bahwa chart of account terdiri dari 5 bagian yaitu:
- Bagian Aset (Aktiva):
- Aset Lancar, seperti: Kas dan Setara Kas, Persediaan, Piutang Usaha
- Aset Tetap, seperti: Tanah, Gedung, Kendaraan.
- Bagian Utang (Liabilitas):
- Utang Lancar
- Kewajiban Jangka Panjang
- Utang Lain-lain
- Bagian Modal (Ekuitas):
- Modal Disetor
- Laba Ditahan
- Bagian Penerimaan (pendapatan)
- Bagian Biaya (beban):
- Biaya Gaji
- Beban Administrasi dan Umum
- Biaya Transportasi
- Biaya Air
- Beban Listrik
- Biaya Telpon
- Biaya Lain-lain.
Sedangkan perusahaan manufaktur memiliki beberapa akun khusus yang tidak dimiliki oleh perusahaan dagang dan jasa.
Beberapa akun khusus tersebut adalah:
#1. Akun Persediaan (dicantumkan dalam kelompok aset)
- Persediaan Bahan Baku
- Bahan Pembantu
- Suku Cadang
- Persediaan Barang Dalam Proses
- Persediaan Barang Jadi
#2. Akun Biaya Produksi (dicantumkan dalam kelompok harga pokok)
- Biaya Bahan Baku
- Beban Upah Langsung
- Biaya Overhead Pabrik
- Biaya Overhead Pabrik Dibebankan
- Beban Overhead Pabrik Sesungguhnya
- Barang Dalam Proses (Awal dan Akhir)
- Barang Jadi (Awal dan Akhir)
- Produk Jadi Standar
- Selisih Harga Pokok Produksi Aktual dan Standar
02: Contoh Chart of Account Perusahaan Manufaktur
A: Contoh COA Perusahaan Manufaktur
Dan berikut ini contoh chart of account perusahaan manufaktur dengan klasifikasi akun dalam chart of account, yang terdiri dari 5 bagian utama yaitu:
Daftar Akun (chart of account list) bagian Balance Sheet (Neraca/ Laporan Posisi Keuangan):
1. Harta
1.1 Harta Lancar
1.1.1 Kas
1.1.1.1 Kas Kecil
1.1.1.2 Kas IDR
1.1.1.3 Dana Kas USD
1.1.1.4 Kas USD Exchange
1.1.1.5 Undeposited Funds
1.1.2 Bank
1.1.2.1 Bank ABC
1.1.2.2 Bank XYZ
1.1.3 Piutang Usaha
1.1.3.1 Piutang Usaha IDR
1.1.3.2 USD
1.1.3.3 Piutang USD Exchange
1.1.3.4 Piutang Usaha Lain-lain
1.1.4 Persediaan
1.1.4.1 Persediaan Bahan Baku
1.1.4.2 Bahan Pembantu
1.1.4.3 Persediaan Bahan Dalam Proses
1.1.4.4 Persediaan Barang Jadi
1.1.5 Pembayaran Dimuka
1.1.5.1 Sewa dibayar dimuka
1.1.5.2 Asuransi dibayar dimuka
1.1.6 Biaya Dibayar Dimuka
1.1.6.1 PPN Masukan
1.1.6.2 Pajak 22 dibayar dimuka
1.1.6.3 Pasal 23 dibayar dimuka
1.1.6.4 Pajak 25 dibayar dimuka
1.1.7 Uang Muka Pembelian
1.1.6.1 Uang Muka Pembelian USD
1.1.6.2 Uang Muka Pembelian IDR
1.1.9 Harta Lancar Lainnya
1.2 Harta Tidak Lancar
1.2.1 Tanah
1.2.2 Nilai Buku Gedung
1.2.2.1 Gedung Kantor
1.2.2.2 Gedung Pabrik
1.2.2.3 Akumulasi Penyusutan Gedung Kantor
1.2.2.4 Akumulasi Penyusutan Gedung Pabrik
1.1.3 Nilai Buku Mesin
1.2.3.1 Mesin Pabrik
1.2.3.2 Mesin Kantor
1.2.3.3 Akumulasi Penyusutan Mesin Pabrik
1.2.3.4 Akumulasi Penyusutan Mesin Kantor
1.1.4 Nilai Buku Kendaraan
1.2.3.1 Kendaraan Pabrik
1.2.3.2 Kendaraan Kantor
1.2.3.3 Akumulasi Penyusutan Kendaraan Pabrik
1.2.3.4 Akumulasi Penyusutan Kendaraan Kantor
1.3 Harta Tidak Berwujud
1.3.1 Merk Dagang
1.3.2 Hak Cipta
1.3.3 Goodwill
1.3.4 Aktiva Tetap dalam proses
2. Utang
2.1 Kewajiban Lancar
2.1.1 Kredit Bank
2.1.1.1 Credit Card Bank ABC
2.1.1.2 Giro Kredit Bank XYZ
2.1.2 Utang Usaha
2.1.2.1 Utang Usaha IDR
2.1.2.2 Kewajiban dalam bentuk USD
2.1.2.3 Utang terima barang
2.1.2.4 Utang usaha lain-lain
2.1.3 Utang PPN
2.1.3.1 PPN Masukan
2.1.3.2 PPN Keluaran
2.1.3.3 Utang PPN
2.1.4 Income Tax Payable
2.1.4.1 Utang PPH 21
2.1.4.2 Utang PPH 22
2.1.4.3 PPH 23
2.1.4.4 Utang PPH 29
2.1.4.5 Utang Pajak Lain-lain
2.1.5 Utang Biaya
2.1.5.1 Utang Gaji dan Upah
2.1.5.2 Utang Iklan
2.1.5.3 Liabilitas Utilitas
2.1.5.4 Utang Biaya Lain-lain
2.1.6 Uang Muka Penjualan
2.1.6.1 Uang Muka Penjualan IDR
2.1.6.2 Uang Muka Penjualan USD
2.1.7 Utang Lancar Lainnya
2.2 Kewajiban Jangka Panjang
2.2.2 Utang Bank
2.2.3 Utang Jangka Panjang Lainnya
3 Modal
3.1 Modal Saham
3.1.2 Modal Saham ABC
3.1.3 Modal Saham XYZ
3.2 Laba Ditahan
3.2.2 Laba Ditahan tahun X
3.2.3 Keuntungan Ditahan tahun Y
3.2.4 Laba Ditahan
3.2.5 Laba Tahun berjalan
3.2.6 Selisih saldo awal
Dan untuk contoh chart of account yang digunakan perusahaan dagang, silahkan baca di Laporan Keuangan Apotek dan Toko Distributor Herbal.
B: Daftar Akun/ Kode Akun (chart of account list) Bagian Laporan Laba Rugi (Income Statement/ Statement of Profit Loss):
4 Penjualan
4.1 Penjualan Produk
4.1.2 Penjualan Produk A
4.1.3 Pendapatan Penjualan Produk B
4.1.4 Penjualan lain-lain
4.2 Retur dan Potongan Penjualan
4.2.2 Retur Penjualan
4.2.3 Potongan Penjualan
4.3 Pendapatan Usaha Lainnya
5 Harga Pokok Penjualan
5.1 Barang Jadi Awal
5.2 Biaya Produksi
5.2.2 Biaya Bahan Baku
5.2.3 Beban Tenaga Kerja Langsung
5.2.4 Biaya Overhead Pabrik
5.2.5 Barang dalam proses awal
5.2.6 Barang dalam proses akhir
5.3 Barang Jadi Akhir
5.3.2 HPP Barang Jadi
5.3.3 Work In Process (WIP) Barang Jadi
5.4 HPP lainnya
5.4.2 HPP Bahan Baku
5.4.3 HPP lainnya
6 Beban Usaha
6.1 Beban Penjualan dan Pemasaran
6.1.2 Beban Gaji Penjualan
6.1.2.1 Gaji Penjualan
6.1.2.2 Komisi dan Bonus Penjualan
6.1.2.3 Gaji Upah Penjualan Lain-lain
6.1.3 Beban Transportasi Penjualan
6.1.3.1 Transportasi Penjualan
6.1.3.2 Entertaint Penjualan
6.1.3.3 Negosiasi Penjualan
6.1.3.4 Transportasi Penjualan Lainnya
6.1.4 Beban Promosi atau Iklan
6.1.4.1 Iklan di internet
6.1.4.2 Beban promosi lainnya
6.1.5 Beban Marketing Lainnya
6.1.5.1 Beban Penjualan Lain-lain
6.2 Beban Adm dan Umum
6.2.2 Beban Gaji Adm dan Umum
6.2.2.1 Gaji Adm Umum
6.2.2.2 Tunjangan dan Insentif Adm Umum
6.2.2.3 Bonus Adm umum
6.2.2.4 Gaji adm dan umum lain-lain
6.2.3 Beban Transportasi Adm dan Umum
6.2.3.1 Transport Adm Umum
6.2.3.2 Pemeliharaan
6.2.3.3 Transportasi Umum Lainnya
6.2.4 Beban Utilitas
6.2.4.1 Listrik
6.2.4.2 Telp
6.2.4.3 Air
6.2.4.4 Internet
6.2.4.5 Beban Utilitas Lainnya
6.2.5 Beban Adm dan Umum lainnya
6.2.5.1 Beban Kerugian Piutang
6.2.5.2 Beban Adm Umum Lain-lain
7 Pendapatan Diluar Usaha
7.1 Pendapatan Bunga
7.1.2 Pendapatan Bunga
7.1.3 Pajak Bunga Bank
7.2 Pendapatan Sewa
7.3 Selisih Kurs
8 Biaya Diluar Usaha
8.1 Beban Bunga
8.2 Beban Adm Bank
8.3 Pajak Penghasilan Badan
Daftar akun di atas bisa dijadikan chart of accounts template excel.
Bagaimana cara menambah nomor akun di chart of account?
Untuk menambah chart of account adalah dengan menambahkan kode akun yang belum ada di daftar akun.
Caranya adalah sebagai berikut:
- Kode akun digit #1: Nomor akun utama, misalnya: (1) untuk aset
- Account code digit #2: Nomor akun sub dari akun utama, misalnya; (1)(1) untuk sub akun aset.
- Kode akun digit #3: Nomor akun sub sub dari akun utama, dan seterusnya.
B: Video Tutorial Membuat Chart of Account (COA)
Untuk memperluas pemahaman dan wawasan pembahasan tentang cara membuat chart of account, berikut ini disajikan pembahasan dalam video pendek, selamat menyaksikan…
Bagaimana menurut Anda?
03: Kesimpulan
Merancang, membuat, dan menyusun daftar akun lengkap dengan jenis dan nama akun adalah sangat penting ketika akan menyusun Laporan Keuangan.
Baik membuat laporan keuangan secara manual atau dengan menggunakan software/aplikasi akuntansi.
Diperlukan pemahaman yang baik tentang bisnis proses industri manufaktur agar laporan keuangan yang dihasilkan benar-benar akurat dan menggambarkan kondisi yang sesungguhnya.
Demikian pembahasan mengenai cara sederhana dan mudah penyusunan chart of account yang baik untuk perusahaan manufaktur.
Semoga bermanfaat dan Terima kasih.*****
Note:
Boleh mengutip artikel ini, mohon disebutkan dan disertakan sumber link-nya. Thanks