Cara Sederhana Mudah Membuat Laporan Keuangan Usaha Kecil UKM Beserta Contohnya

Inilah contoh Laporan Keuangan sederhana beserta cara mudah membuatnya untuk usaha kecil dan UKM.

Pada pembahasan cara membuat dan contoh laporan keuangan sederhana ini, saya sajikan 5 jenis laporan keuangan sederhana yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan (SAK), yaitu:

  1. Laporan Laba Rugi (Statement of Profit or Loss)
  2. Neraca atau Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position)
  3. Laporan Perubahan Modal/Ekuitas (Statement of Changes in Equity)
  4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)
  5. Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes of Financial Statements)

Langsung saja ayo ikuti dan baca sampai kelar pembahasannya berikut ini…

 

01: Mengapa Usaha Kecil dan UKM Perlu Membuat Laporan Keuangan?

laporan keuangan perusahaan jasa

Pengusaha yang sudah sadar menjadi pengusaha pasti berusaha untuk menyusun laporan keuangan.

Termasuk pengusaha warung makan dan warung kopi, kecuali mereka belum menyadari bahwa dirinya pengusaha 🙂

Nah, dalam kesempatan kali ini, yuk kita belajar step-by-step menyusun laporan keuangan sederhana untuk usaha kecil.

Untuk lebih memudahkan, blog manajemen keuangan akan memberikan contoh laporan keuangan sederhana usaha kecil dan contoh laporan keuangan bulanan excel.

Kenapa menggunakan contoh laporan keuangan Excel?

Alasannya adalah agar bisa langsung di-praktikkan dengan software terpopuler di dunia Microsoft Excel, bisa menggunakan Excel 2007, Excel 2010, Excel 2013, atau Excel 2016.

Okay, sudah siap? Kita mulai ya…

 

02: Langkah-langkah Membuat Laporan Keuangan Sederhana

Contoh Laporan Keuangan UKM dan usaha kecil

Misalnya, sebut saja namanya Antok, setelah bekerja 15 tahun di sebuah rumah makan Padang, ia mempunyai keinginan untuk membuka konsultan usaha warung makan.

Setelah merenung berhari-hari, dan mencari informasi tentang prospek bisnis konsultan.

Akhirnya Antok dengan mantap memutuskan resign dari tempat kerjanya dan membuka konsultan bisnis warung makan.

Maka, pada tanggal 01 Januari 2020, Antok mendirikan perusahaan perseorangan dengan nama Up Cool Consulting

Antok berharap menjadi perusahaan konsultan kuliner yang terus tumbuh, namun tetap cool.

Ia menggunakan keahlian dan pengalamannya dalam meracik makanan dan mengelola usaha warung makan, dengan tagline ‘pelayanan prima, optimal hasilnya’.

Ia berharap usaha yang baru didirikan itu berkembang pesat.

 

A: Alasan Membuka Usaha Konsultan Warung Makan

Selain pengalaman, Antok termasuk tipe pembelajar dan mempunyai wawasan luas,

so… ilmu-ilmu supply chain untuk makanan pun ia pelajari, sehingga ia bisa memperkirakan rendemen.

Dan lead time yang dibutuhkan makanan dan aneka minuman sampai di meja pembeli.

Teknologi pengolahan makanan pun ia pelajari.

Seperti bagaimana mengolah ayam, bebek dan daging agar tidak susut dengan teknik marinate dan penambahan E451 dalam takaran yang tepat.

Penambahan zat ini dalam takaran tertentu diperbolehkan oleh BPOM dan FDA.

Melalui penerapan teknologi ini, Antok bisa memberikan saran untuk sebuah warung kecil agar tidak kalah start dengan perusahaan kuliner raksasa.

Perusahaan besar yang bisa menyajikan menu daging ayam goreng yang besar dengan harga terjangkau.

Karena banyak usaha kecil warungan yang bikin ayam goreng sudah dipotong kecil-kecil, dimasak ungkep berjam-jam, kurus, lalu di simpan di freezer.

Dan mengeras, sampai ke pembeli mirip kayu kering digeprek 🙂

Ayam 2 kg, ketemunya cuma 600 gr 🙂

Maka melalui teknik marinate dan penambahan E451, daging akan kenyal, empuk dan juicy serta susutnya sedikit, akhirnya harga pun bisa bersaing.

 

B:  Sistem Administrasi dan Keuangan  Warung Makan?

Bagian ini pun Antok tidak main-main, ia belajar keras dengan mengikuti kursus akuntansi, sehingga ia paham:

  • siklus akuntansi,
  • cara membuat sistem keuangan,
  • proses membuat Accounting Tools & SOP Akuntansi Keuangan,
  • langkah-langkah membuat laporan keuangan, dan
  • cara melakukan analisis laporan keuangan.

Sebagai usaha kecil yang baru didirikan, ia hanya merekrut 3 orang karyawan. Satu orang untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan administrasi, akuntansi dan keuangan. Satu orang untuk pemasaran dan satu lagi untuk serabutan.

Selain itu Antok welcome terhadap mereka yang mau magang di perusahaannya, seperti anak-anak SMK dan program vokasi perguruan tinggi.

Sebelum kita berlanjut ke transaksi-transaksi keuangan  yang terjadi di Up Cool Consulting.

Sedikit mereview materi akuntansi dasar, kita pahami bahwa proses penyusunan laporan keuangan atau siklus akuntansi secara sederhana bisa digambarkan sebagai berikut:

siklus akuntansi

Dari ilustrasi siklus akuntansi seperti di atas, secara garis besar ada 4 langkah membuat laporan keuangan sederhana, yaitu :

  1. Melakukan Analisis transaksi keuangan bisnis,
  2. Mencatat hasil analisis transaksi-transaksi tersebut ke dalam jurnal umum (journal entries),
  3. Posting atau memindahkan catatan dari buku jurnal tersebut ke buku besar (general ledger),
  4. Mempersiapkan laporan keuangan berdasarkan daftar saldo akhir periode.

sekarang kita bahas step by step-nya ya…

 

03: Membuat Laporan Keuangan Sederhana – Analisis dan Mencatat Transaksi ke Jurnal

contoh laporan keuangan akuntansi

A: Analisis dan Jurnal Akuntansi

Bila kita mengacu pada siklus akuntansi, maka pembahasan ini termasuk dalam tahapan siklus #1 dan #2.

  • Tahap #1, Menganalisis transaksi-transaki keuangan.
  • Tahap #2: Mencatat hasil analisi tersebut ke dalam jurnal umum maupun jurnal khusus.

Langkah pertama untuk memulai analisis adalah menyiapkan alat (tools) untuk melakukan transaksi, yaitu prinsip akuntansi debit dan kredit. Kita harus mengetahui, memahami, menguasai dan meng-aplikasikan prinsip tersebut untuk menganalisis serta mencatat setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan.

Perlu kita pahami bahwa secara garis besar, setiap transaksi keuangan bisnis dapat dikategorikan ke dalam 5 jenis akun, yaitu:

  1. Asset
  2. Kewajiban/liabilitas
  3. Ekuitas
  4. Pendapatan
  5. Biaya dan beban

 

Prinsip Debit dan Kredit

Prinsip Debit dan Kredit dalam akuntansi menyebutkan bahwa :

  • Setiap transaksi yang menyebabkan kenaikan nilai aset, maka dicatat ke Debit dan sebaliknya, apabila menyebabkan penurunan nilai aset maka diinput ke kredit.
  • Pengaruh suatu transaksi keuangan bisnis yang menyebabkan kenaikan nilai kewajiban/liabilitas maka dicatat ke kredit dan sebaliknya dicatat ke Debit.
  • Kenaikan nilai ekuitas karena terjadinya suatu transaksi bisnis, maka di input ke bagian kredit, jika sebaliknya maka dimasukkan ke debit.
  • Transaksi bisnis yang mempengaruhi kenaikan jumlah pendapatan dicatat ke kredit dan bila sebaliknya maka dimasukkan ke debit.
  • Setiap terjadi kenaikan nilai biaya atau beban (expenses) harus dimasukkan ke debit sedangkan jika mengakibatkan penurunan jumlah beban, maka dicatat ke kredit.

Jadi setiap terjadi transaksi keuangan bisnis, maka metode pencatatannya harus berpedoman pada prinsip debit kredit. Untuk lebih terangnya mari baca dan pelajari contoh-contoh berikut ini…

 

B: Contoh Transaksi dan Pencatatan Jurnal Akuntansi

Sekarang kita lihat transaksi-transaksi yang terjadi di Up Cool Consulting pada bulan Januari 2020 :

1: Tanggal 02 Januari 2020:

Antok membuka rekening di bank atas nama Up Cool Consulting dengan setoran awal Rp. 30.000.000.

Pengaruh dari transaksi ini adalah meningkatkan jumlah aset dan modal sebesar Rp 30.000.000.

Transaksi ini dicatat dalam jurnal sesuai akun, yaitu kas dan modal seperti berikut ini :

(Dr) Kas   Rp 30.000.000
(Cr) Modal disetor  Rp 30.000.000

 

02: Pada tanggal 03 Januari 2020:

Antok membayar sewa kantor untuk 1 tahun sebesar Rp. 12.000.000.

Transaksi ini akan meningkatkan jumlah piutang sewa dan menurunkan akun kas sebesar Rp. 12.000.000. untuk pencatatan jurnal seperti berikut :

(Dr) Piutang Sewa   Rp 12.000.000
(Cr) Kas                                     Rp. 12.000.000

 

03: Tanggal 04 Januari 2020:

Antok membeli peralatan kantor seperti komputer dan 3 meja kerja sebesar Rp. 7.000.000

Transaksi ini meningkatkan satu akun aset yaitu peralatan kantor dan menurunkan akun aset lainnya yaitu kas sebesar Rp 7.000.000.

Transaksi ini dicatat di jurnal sebagai kenaikan Rp 7.000.000 di sisi DEBIT pada akun Peralatan Kantor.

Dan penurunan Rp 7.000.000 di sisi KREDIT pada akun kas.

(Dr) Peralatan Kantor  Rp 7.000.000
(Cr) Kas                                     Rp 7.000.000

 

04: Pada tanggal 07 Januari 2020:

Antok membeli bahan habis pakai, yaitu kertas, bolpoin, dan alat tulis kantor sebesar Rp 300.000 dibayar tunai.

Pengaruh transaksi ini akan meningkatkan akun bahan habis pakai dan menurunkan akun kas sebesar Rp 300.000.

Transaksi ini dicatat di jurnal sebagai berikut :

(Dr) Bahan Habis Pakai  Rp 300.000
(Cr) Kas                                    Rp 300.000

 

05: Tanggal 15 Januari 2020:

Antok membayar beban transport sebesar Rp. 750.000

Transaksi ini dicatat di jurnal sebagai kenaikan di debit pada akaun Beban Transport, sedangkan di akun Kas dicatata sebagai penurunan.

(Dr) Beban Transport  Rp 750.000
(Cr) Kas                        Rp 750.000

 

06: Pada tanggal 25 Januari 2020:

Menerima fee jasa konsultasi dan pendampingan dari Warung Makan Padang ‘Umi’ sebesar Rp 2.000.000,

Warteg Simbok Rp. 2.000.000, dan Depot Soto Ayam Lamongan Rp. 2.000.000, Warung Makan Sea Food Rp 5.000.000

Transaksi ini menyebabkan kenaikan pada akun Pendapatan dan Kas, sehingga pencatatan jurnalnya adalah sebagai berikut :

(Dr) Kas  Rp 11.000.000
(Cr) Pendapatan jasa konsultasi  Rp. 11.000.000

 

07: Tanggal 26 Januari 2020:

Membayar tunai beban kerumahtanggaan sebesar Rp 150.000

Transaksi ini akan berpengaruh terhadap kenaikan beban, yaitu akun beban kerumahtanggaan.

Sebaliknya akan menurunkan nilai aset, dalam hal ini akun Kas senilai Rp 150.000

(Dr) Beban Kerumahtanggaan   Rp 150.000
(Cr) Kas                                                Rp 150.000

 

08: Pada tanggal 27 Januari 2020:

Membayar tunai beban konsumsi sebesar Rp. 250.000

Akun Beban konsumsi akan meningkat, sebaliknya Aset, dalam hal ini akun Kas mengalami penurunan.

Untuk pencatatan jurnal adalah sebagai berikut :

(Dr) Beban Konsumsi    Rp. 250.000
(Cr) Kas                                    Rp 250.000

 

09: Tanggal 28 Januari 2020,:

Membayar gaji 3 orang karyawan Rp. 9.000.000

Transaksi ini akan meningkatkan beban gaji dan menurunkan Kas, ayat jurnalnya seperti ditunjukkan berikut ini:

(Dr) Beban Gaji             Rp 9.000.000
(Cr) Kas                                    Rp 9.000.000

 

10: Pada tanggal 30 Januari 2020:

Menarik kas untuk keperluan pribadi Rp. 1.500.000

Transaksi ini menambah jumlah dalam akun Prive dan dicatat di sebelah Debit.

Serta mengurangi jumlah dalam akun Kas, sedangkan pencatatan ayat jurnal untuk transaksi ini adalah sebagai berikut :

(Dr) Prive          Rp 1.500.000
(Cr) Kas                        Rp. 1.500.000

 

11: Tanggal 31 Januari 2020:

Bahan habis pakai yang tersisa sebesar Rp. 100.000

Transaksi ini meningkatkan jumlah dalam akun beban dan mengurangi jumlah dalam akun aset.

Dalam hal ini akun Bahan Habis Pakai. Ayat jurnal untuk transaksi ini ditunjukkan berikut ini :

(Dr) Beban Bahan Habis Pakai Rp 200.000
(Cr) Bahan Habis Pakai                         Rp 200.000

Mudah-mudah sudah klir dan jelas setelah membaca contoh-contoh yang sudah diberikan ya, mari dilanjutkan proses membuat laporan keuangan sederhana UKM ya…

 

04: Membuat Laporan Keuangan Sederhana – Menyusun Buku Besar

contoh laporan keuangan neraca

Setelah kita menganalisis dan mencatat tiap-tiap transaksi ke dalam ayat jurnal. Selanjutnya kita akan menyusun buku besar (silahkan cek kembali bagan siklus akuntansi di atas).

Dari transaksi-transaksi yang sudah dijurnal, selanjutnya adalah menyusun buku besar. Dan setelah transaksi-transaksi bulan Januari 2020 diposting ke buku besar, hasilnya adalah seperti berikut ini :

1. Buku Besar – AKUN Modal :

contoh bentuk laporan keuangan sederhana

 

2. Buku Besar – AKUN Kas :

contoh laporan keuangan kegiatan

 

3. Buku Besar – AKUN Piutang Sewa :

contoh laporan keuangan bulanan

 

4. Buku Besar – AKUN Peralatan Kantor :

contoh laporan keuangan organisasi

 

5. Buku Besar – AKUN Bahan Habis Pakai :

contoh laporan keuangan pt

 

6. Buku Besar – AKUN Beban Bahan Habis Pakai:

contoh laporan keuangan pdf

7.  Buku Besar – AKUN Beban Transport :

contoh laporan keuangan jasa

 

8. Buku Besar – AKUN Pendapatan :

contoh laporan keuangan tahunan

 

9. Buku Besar – AKUN Kerumahtanggaan :

contoh laporan keuangan cv

 

10. Buku Besar – AKUN Beban Konsumsi :

contoh laporan keuangan umkm

 

11. Buku Besar – AKUN Beban Gaji :

contoh laporan keuangan bulanan sederhana

 

12. Buku Besar – AKUN Prive :

contoh laporan keuangan di excel

 

05: Membuat Laporan Keuangan Sederhana – Menyusun Neraca Saldo

contoh jurnal penyesuaian perusahaan dagang

Setelah melakukan posting debit dan kredit ke Buku Besar, untuk menyakinkan bahwa apa yang sudah kita kerjakan sudah benar.

Salah satu caranya adalah MEMERIKSA KESAMAAN jumlah total sisi debit dan sisi kredit di buku besar.

Kesamaan ini harus dibuktikan paling tidak pada akhir periode akuntansi.

Bukti ini disebut daftar saldo (trial balance) bisa berbentuk hasil cetak komputer atau dalam bentuk berikut ini:

 

Neraca Saldo Usaha Kecil
Contoh: Neraca Saldo Usaha Kecil

Mengapa dinamakan ‘Daftar Saldo yang Belum Disesuaikan’?

Karena dalam daftar saldo tersebut belum semua akun dimasukkan.

Ada akun-akun yang masih memerlukan penyesuaian.

Dalam contoh di atas, akun yang masih memerlukan penyesuaian adalah akan Penyusutan Peralatan Kantor.

Bila dianggap umur Peralatan Kantor adalah 4 tahun, dengan nilai residu sebesar Rp 2.500.000.

Maka nilai penyusutan  peralatan kantor per bulannya bila dihitung dengan menggunakan metode garis lurus adalah sebesar Rp. 93.750,-

Sehingga perlu dilakukan proses penyesuaian dengan menggunakan jurnal penyesuaian.

#1: Pencatatan Jurnal Penyesuaian untuk Penyusutan

Pencatatan jurnal penyesuaian untuk penyusutan peralatan kantor adalah sebagai berikut :

(Dr) Beban Penyusutan   Rp. 93.750
(Cr) Akumulasi Beban Penyusutan  Rp. 93.750

 

#2: Pencatatan Jurnal Penyesuaian Piutang Sewa

Akun lain yang perlu penyesuaian adalah akun Piutang Sewa.

Jadi beban sewa per bulannya adalah :

= 12.000.0000 : 12 bulan = Rp 1.000.000

Dan pencatatan dalam jurnal penyesuaiannya adalah seperti ini :

(Dr) Beban Sewa   Rp 1.000.000
(Cr) Piutang Sewa               Rp. 1.000.000

 

Sehingga daftar saldo setelah penyesuaian adalah sebagai berikut :

Neraca Saldo Usaha Kecil
Contoh Neraca Saldo Usaha Kecil

 

06: Contoh Laporan Keuangan Sederhana Usaha Kecil / UKM – Perusahaan Jasa

laporan keuangan harian excel

Sekarang kita lanjutkan untuk menyusun laporan keuangan sederhana perusahaan jasa Up Cool Consulting yang terdiri dari :

  • 1) Laporan Laba Rugi,
  • 2) Neraca,
  • 3) Laporan Perubahan Modal
  • 4) Laporan Arus Kas.
  • 5) Catatan Atas Laporan Keuangan.

Mari ditelisik satu per satu ya…

1: Contoh Laporan Keuangan Sederhana – Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi adalah laporan yang menunjukkan laba atau rugi perusahaan pada periode tertentu.

Dengan kata lain laporan laba rugi merupakan laporan yang menunjukkan selisih antara penerimaan (pendapatan) dan pengeluaran (beban/biaya).

Jika pendapatan lebih besar daripada beban, selisihnya disebut laba bersih, sedangkan jika beban melebihi pendapatn maka selisihnya disebut rugi bersih.

Dari daftar saldo setelah disesuaikan, dapat disusun laporan laba rugi sederhana dari Up Cool Consulting sebagai berikut:

Up Cool Consulting
Laporan Laba Rugi
31 Januari 2020

cara membuat pembukuan keuangan usaha kecil - Laba Rugi
Contoh Laporan Laba Rugi

Laba bersih untuk suatu periode berpengaruh terhadap kenaikan dalam ekuitas pemilik atau modal untuk periode tersebut.

Sementara rugi bersih berpengaruh terhadap penurunan ekuitas pemilik modal untuk periode tersebut.

Urutan pos-pos beban yang disebutkan di laporan laba rugi berbeda-beda pada setiap perusahaan.

Salah satu metode mengurutkan adalah dengan menyebutkan berdasarkan besarnya nilai, dimulai dengan pos yang jumlahnya paling besar.

Seperti pada laporan laba rugi Up Cool Consulting diurutkan dari pos yang nilainya besar.

Yaitu beban gaji yang nilainya sebesar Rp 9.000.000, diikuti dengan prive, beban sewa, dan yang terkecil Beban Penyusutan sebesar Rp. 93.750,-

Dari laporan Laba Rugi di atas, kita bisa melihat bahwa ternyata di bulan Januari 2020, Up Cool Consulting masih mengalami kerugian sebesar Rp 443.750.

Mengapa minus?

Untuk perusahaan yang baru berdiri, adalah wajar jika posisi laporan laba rugi masih minus atau negatif.

Karena pengeluaran-pengeluaran relatif besar,  sedangkan penerimaan masih kecil.

iya kan?

Itulah pentingnya mempersiapkan laporan keuangan sejak awal sebuah BISNIS dimulai.

Sehingga kita bisa memantau dan menganalisa perkembangannya dari waktu ke waktu.

Tentu berdasarkan data yang akurat bukan ‘kira-kira’ 🙂

 

2: Contoh Laporan Keuangan Sederhana – Neraca (Laporan Posisi Keuangan)

Setelah kita menyusun Laporan Laba Rugi, selanjutnya menyusun NERACA atau Laporan Posisi Keuangan.

Masih menggunakan data-data dari ‘daftar saldo yang telah disesuaian’ maka akan diperoleh laporan neraca Up Cool Consulting sebagai berikut :

Up Cool Consulting
Neraca/Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Januari 2020

Contoh bentuk laporan keuangan sederhana - Perubahan Modal
Contoh neraca

Neraca di atas melaporkan jumlah aset, kewajiban, dan modal dari pemilik Up Cool Consulting pada akhir Januari 2020.

Jumlah aset dan hutang diambil dari neraca saldo yang telah disesuaikan.

Bentuk neraca seperti ditunjukkan di atas disebut bentuk akun (account form).

Karena bentuk tersebut mencerminkan bentuk dasar dari persamaan dasar akuntansi dengan aset ditampilkan di sisi kiri dan kewajiban serta ekuitas pemilik di sisi kanan.

Bagian aset di neraca menyajikan aset berdasarkan urutan pos yang paling liquid diletakkan yang paling atas.

Selanjutnya diikuti dengan aset lain sesuai dengan tingkat likuiditasnya.

Misalnya, piutang usaha, bahan habis pakai, dan piutang sewa.

Pada bagian kewajiban dari neraca seperti tampilan di atas tidak ada nilainya, karena Up Cool Consulting tidak memiliki utang.

Bila terdapat dua atau lebih kategori kewajiban, maka masing-masing harus disebutkan dan jumlahnya juga disebutkan, contoh seperti berikut ini :

Kewajiban:

Utang Usaha Rp 1.000.000
Utang Gaji     Rp    500.000

Total kewajiban = Rp 1.000.000 + Rp 500.000 = Rp 1.500.000

Sedangkan pada contoh neraca di atas tidak ada utang usaha maupun utang-utang lainnya.

 

3: Contoh Laporan Keuangan Sederhana – Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal berfungsi untuk menunjukkan kondisi modal di awal periode dan diakhir periode.

Lebih jelasnya mari saksikan contoh laporan perubahan modal berikut ini:

Up Cool Consulting
Laporan Perubahan Modal
Per 31 Januari 2020

Laporan Perubahan Modal Usaha Kecil
Contoh Laporan Perubahan Modal Usaha Kecil

 

4: Contoh Laporan Keuangan Sederhana – Laporan Arus Kas

Ada 3 bagian yang disajikan dalam laporan Arus Kas, yaitu:

  1. Cash flow atau arus kas dari aktivitas operasi (cash flow from operating activities),
  2. Arus kas dari aktivitas investasi (cash flow from investing activities), dan
  3. Arus kas dari aktivitas pendanaan (cash flow from financing activities).

Dan bila Anda ingin tahu cara mudah membuat Laporan Arus Kas secara detail. silahkan baca juga >> Laporan Cash Flow: 2 Cara Membuat Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)

Dengan memperhatikan 3 bagian tersebut, maka Laporan Arus Kas Up Cool Consulting untuk periode yang berakhir 31 Januari 2020 dapat dibuat sebagai berikut :

Laporan arus kas
Contoh Laporan Arus Kas Sederhana

Saldo akhir kas, seperti ditunjukkan di Laporan Arus Kas yang juga muncul di Neraca ada akhir periode.

Sebagaimana kita lihat dari saldo kas dan setara kas pada 31 Januari 2020 adalah sebesar Rp 10.050.000.

Saldo Kas dan Setara Kas Laporan Arus Kas juga  harus sama dengan jumlah di laporan posisi keuangan atau neraca, yaitu Rp 10.050.000.

Perhatikan di bagian aset :

Aset :

  • Kas                                       = Rp 10.050.000
  • Peralatan Kantor                 = Rp 6.906.250
  • Bahan Habis Pakai              = Rp  100.000
  • Piutang Sewa                       = Rp. 11.000.000

 

5. Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)

Untuk membuat catatan atas laporan keuangan ini saya sajikan contoh catatan atas laporan keuangan perusahaan publik (Tbk) berikut ini:

contoh laporan keuangan sederhana perusahaan dagang - CALK
Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan

Demikian contoh 5 jenis laporan keuangan perusahaan.

 

07: Video Membuat Laporan Keuangan Sederhana untuk UKM

Dan untuk melengkapi contoh laporan keuangan sederhana untuk usaha kecil / UKM dan cara membuat laporan keuangan tersebut, berikut kami sajikan tutorial dalam video pendek :

Dan sampai di sini lengkap sudah seluruh pembahasan tentang contoh laporan keuangan sederhana untuk usaha kecil dan menengah.

Bila Anda ingin cepat membuat laporan keuangan Excel atau software akuntansi, selengkapnya baca informasinya di SOP Keuangan dan Accounting Tools Powerful.

 

08: Kesimpulan

Apapun jenis bisnis Anda, Laporan Keuangan perlu dibuat untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan bisnis tersebut dari waktu ke waktu. Dari Laporan Keuangan yang telah dibuat, kita akan mengetahui posisi aset, kewajiban dan modal serta pendapatan dan beban.

Posisi keuangan menunjukkan tingkat ‘kesehatan’ dari bisnis yang kita jalankan, sedangkan laporan laba rugi memberikan informasi mengenai kinerja bisnis selama satu periode.

So, dari laporan keuangan tersebut akan menjadi pertimbangan pokok dalam mengambil keputusan penting dan strategis mengenai perjalanan bisnis di masa depan.

Demikian pembahasan lengkap tentang contoh laporan keuangan sederhana usaha kecil / UKM beserta step by step cara membuat laporan keuangan sederhana usaha kecil sejak dari transaksi hingga laporan keuangan.

Bagaimana pendapat anda?

Bila ada yang ingin disampaikan, baik berupa pertanyaan, masukkan dan saran, silahkan hubungi kami. Terima kasih.

Note:
Mohon disebutkan link sumber artikel apabila mengutip artikel ini. Thanks

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.