7 Komponen Laporan Laba Rugi Usaha, Mana Terpenting?

Laporan Laba Rugi adalah salah satu jenis laporan keuangan yang harus dibuat perusahaan, baik yang sudah go public di bursa efek (Tbk) atau yang tidak. Apa saja elemen Laporan Laba Rugi?

Ada tujuh elemen utama laporan laba rugi perusahaan publik adalah:

  1. Pendapatan usaha
  2. Beban Pokok Pendapatan
  3. Bagian laba investasi ventura bersama
  4. Beban usaha: Penjualan, Adm dan Umum
  5. Pendapatan (Beban) Lainnya
  6. Beban Keuangan
  7. Beban Pajak Penghasilan

Bagaimana cara menyajikan komponen-komponen tersebut? Apa saja yang termasuk dalam 7 elemen itu? Langsung saja mari dibedah masing-masing elemen berikut ini…

 

01: Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Tbk

laporan laba rugi perusahaan tbk

A: Contoh Laporan Keuangan PT Adhi Karya (Persero)

Untuk menjelaskan 7 komponen laporan laba rugi, saya menggunakan contoh laporan laba rugi perusahaan Tbk (Terbuka).

Mengapa Laporan Keuangan Perusahaan Tbk?

Karena Laporan Keuangan perusahaan Tbk dapat diakses oleh semua orang di website Bursa Efek Indonesia atau Indonesia Stock Exchange (IDX).

Berbeda dengan perusahaan yang masih tertutup, di mana Laporan Keuangannya hanya boleh diketahui oleh pihak internal perusahaan dan pihak terkait.

Seperti investor dan pemerintah.

Kami tidak akan mengulang penjelasan detail tentang konsep Laporan Laba Rugi, anda dapat mempelajarinya dalam artikel tentang Konsep Laporan Laba Rugi.

***

Kami akan menyajikan contoh Laporan Laba Rugi perusahaan Tbk, PT Adhi Karya (Persero) tahun 2016.

Ruang lingkup bidang usaha perusahaan ini meliputi:

  • Konstruksi
  • Konsultasi manajemen dan rekayasa industri (EPC)
  • Penyelengggaraan prasarana dan sarana perkeretaapian
  • Investasi, perdagangan umum, jasa pengadaan barang, industri pabrikasi beton pracetak (precast), jasa dalam bidang teknologi informasi, dan agro industri.
  • Properti, hotel, dan real estate.

 

Perhatikan contoh laporan laba rugi PT Adhi Karya (Persero) berikut ini:

contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Tbk

 

B: Perhitungan Komponen Laporan Laba Rugi PT Adhi Karya (Persero)

Perhitungan Komponen Laporan Laba Rugi

Bagaimana perhitungan angka-angka dalam contoh laporan laba rugi di atas?

Untuk mendapatkan angka-angka seperti di atas, perhatikan perhitungan dengan menggunakan rumus-rumus sebagai berikut:

#1: Laba Kotor

Laba Kotor = Pendapatan Usaha – Beban Pokok Pendapatan

= Rp 11.063.942.850.707 – Rp 9.948.797.443.385
= Rp 1.115.145.407.322

 

#2: Laba Kotor setelah Bagian Laba Ventura Bersama

= Laba Kotor – Bagian Laba Ventura Bersama

= Rp 1.115.145.407.322 – Rp 69.424.391.857 = Rp 1.184.569.799.179

 

#3: Laba Usaha

= Laba Kotor setelah Bagian Laba Ventura Bersama – Beban Usaha

= Rp 1.184.569.799.179 – Rp 455.978.703.558 = Rp 728.591.095.621

 

#4: Laba Sebelum Pajak

= (Laba Usaha + Pendapatan lainnya) – Beban Keuangan

=  (Rp 728.591.095.621 + Rp 141.990.592.775) – Rp 257.959.232.782 = Rp 612.622.455.614

 

#5: Laba Periode Berjalan

= Laba Sebelum Pajak – Beban Pajak Penghasilan

= Rp 612.622.455.614 – Rp 297.514.672.479 = Rp 315.107.783.135

 

02: Penjelasan Elemen-elemen Laporan Laba Rugi Perusahaan Tbk

kalkulator

Penjelasan elemen-elemen dari contoh laporan laba rugi di atas adalah sebagai berikut:

#1. Elemen Laporan Laba Rugi – Pendapatan usaha

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara handal.

Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:

A: Jasa Konstruksi

Pendapatan kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui masing masing sebagai pendapatan.

Dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan (metode persentase penyelesaian).

Persentase penyelesaian konstruksi ditetapkan berdasarkan survei atas pekerjaan yang telah dilaksanakan.

Jika kemungkinan besar terjadi bahwa total biaya kontrak akan melebihi total pendapatan kontrak, maka taksiran rugi segera diakui sebagai beban.

Pendapatan kontrak terdiri dari jumlah pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak dan penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif.

Sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan dan dapat diukur dengan andal.

 

B: Real Estat

piutang usaha adalah

Pendapatan dari penjualan real estate diakui berdasarkan PSAK No. 44 “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate” sebagai berikut:

(i) Pendapatan dari penjualan bangunan rumah, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh apabila seluruh kriteria berikut
terpenuhi:

  • Proses penjualan telah selesai;
  • Harga jual akan tertagih;
  • Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa depan terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan
  • Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan

***

(ii) Pendapatan dari penjualan kavling tanah tanpa bangunan diakui dengan metode akrual penuh pada saat pengikatan jual beli apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:

  • jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;
  • harga jual akan tertagih;
  • tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa depan;
  • proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kavling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau menjadi kewajiban penjual,sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
  • hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kavling tersebut.

***

(iii) Pendapatan dari penjualan unit bangunan kondominium, apartemen, perkantoran, pusat belanja dan bangunan sejenis lainnya.

Serta unit dalam kepemilikan secara time sharing, diakui dengan metode persentase penyelesaian apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:

  • Proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi;
  • jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan total tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan
  • jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal.

Bila semua persyaratan tersebut di atas tidak terpenuhi.

Semua penerimaan uang yang berasal dari pelanggan dicatat sebagai uang muka dari pelanggan dengan menggunakan metode deposit, sampai semua persyaratan terpenuhi.

 

C: Pendapatan Sewa

Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Uang muka sewa yang diterima dari penyewa dicatat ke dalam akun pendapatan diterima dimuka.

Dan akan diakui sebagai pendapatan secara berkala sesuai dengan kontrak sewa yang berlaku.

 

D: Penjualan barang

Penjualan barang diakui pada saat terjadinya perpindahan kepemilikan atas barang kepada pelanggan, yaitu pada saat penyerahan barang.

Atau dalam hal barang disimpan di gudang perusahaan atas permintaan pelanggan, pada saat diterbitkan faktur.

 

E: Pendapatan Bunga

Pendapatan bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok simpanan dan tingkat bunga yang sesuai.

Rincian pendapatan usaha berdasarkan jenis usaha adalah sebagai berikut:

Pendapatan - Elemen Laba Rugi
Elemen Laporan Laba Rugi – Pendapatan

 

#2. Elemen Laporan Laba Rugi – Beban Pokok Pendapatan

pantai

A: Jasa Konstruksi

Jenis biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui masing masing sebagai beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak konstruksi.

Biaya kontrak terdiri dari:

  • beban yang berhubungan langsung dengan kontrak,
  • beban yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak secara umum dan dapat dialokasikan pada kontrak, dan
  • biaya lain yang secara spesifik dapat ditagihkan ke pelanggan sesuai isi kontrak.

 

B: Real Estat

Beban pokok penjualan tanah ditentukan berdasarkan: nilai perolehan tanah ditambah estimasi pengeluaran-pengeluaran lain untuk pengembangan tanah.

Beban pokok penjualan rumah tinggal meliputi seluruh beban pembangunan.

 

C: Pendapatan Sewa

Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Beban pokok pendapatan berdasarkan jenis usaha:

beban pendapatan - elemen laporan laba rugi
Tabel: beban pendapatan

 

Beban pokok pendapatan [HPP] berdasarkan produksi yang dirinci:

HPP - Elemen laporan Laba Rugi

 

#3. Elemen Laporan Laba Rugi – Bagian laba investasi ventura bersama

Ventura Bersama merupakan pengaturan bersama yangmengatur bahwa para pihak yang memiliki pengendalian bersama ataspengaturan memiliki hak atas aset netopengaturan tersebut.

Para pihak tersebutdisebut sebagai ventura bersama.

Ventura bersama mengakui kepentingannya dalam ventura bersama sebagai investasi dan mencatat investasi tersebut dengan menggunakan metode ekuitas.

  • Pendapatan bersih pada ventura bersama untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016  sebesar Rp 69.424.391.857
  • Total penjualan dari ventura bersama sebesar Rp 678.654.218.086 Rp 319.270.551.110 dan
  • Beban kontrak sebesar Rp 609.229.826.229.

 

#4. Elemen Laporan Laba Rugi – Beban usaha

beban usaha

A: Beban Penjualan:

Beban Penjualan di laporan Laba Rugi

B: Beban Umum dan Administrasi:

Beban pegawai meliputi gaji, honor, upah, pesangon, tunjangan sosial,

Tunjangan Hari Raya, premi THT, biaya mutasi pegawai, biaya perawatan, beban imbalan jangka panjang dan PPh 21 karyawan yang seluruhnya ditanggung Perusahaan.

Beban umum merupakan pengeluaran untuk:

  • Alat tulis kantor,
  • listrik,
  • telekomunikasi,
  • rumah tangga kantor,
  • konsumsi,
  • rapat kerja kantor,
  • perjalanan dinas,
  • asuransi,
  • Pajak Bumi dan Bangunan (PBB),
  • pajak kendaran,
  • sumbangan/pungutan lainnya,
  • bea materai,
  • biaya pendidikan,
  • pengembangan dan pelatihan serta
  • biaya jasa pihak ketiga atau biaya umum lainnya.

Beban penyusutan merupakan penyusutan aset tetap yang digunakan oleh perusahaan.

beban umum dan administrasi

 

#5. Elemen Laporan Laba Rugi – Pendapatan (Beban) Lainnya

Pada 31 Desember 2016, pendapatan (beban) lain-lain merupakan administrasi bank atas kredit bank, beban provisi, adiministrasi dan bunga SKBDN.

Serta beban bunga atas pinjaman pembiayaan konsumen dan beban kerugian atas proyek-proyek pada tahun berjalan.

pendapatan (beban) lainnya

 

#6. Elemen Laporan Laba Rugi – Beban Keuangan

Beban Keuangan

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan atau pembuatan aset kualifikasian, dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut.

Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Jenis biaya pinjaman dapat mencakup:

  • beban bunga,
  • beban keuangan dalam sewa pembiayaan atau selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs tersebut diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga.

Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat perusahaan telah melakukan aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset.

Agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan intensinya serta pengeluaran untuk aset danbiaya pinjamannya telah terjadi.

Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan ketika secara substansial seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan intensinya telah selesai.

Perhatikan contoh laporan berikut ini:

beban keuangan di laporan laba rugi

 

#7. Elemen Laporan Laba Rugi – Beban Pajak Penghasilan

Beban pajak adalah jumlah gabungan pajakkini dan pajak tangguhan yangdiperhitungkan dalam menentukan laba rugipada suatu periode.

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi.

Kecuali pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara langsung di ekuitas.

Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.

beban pajak penghasilan

Demikian penjelasan dan pembahasan detail tentang elemen-elemen pada contoh laporan laba rugi PT Adhi Karya (Persero) tahun 2016.

Contoh-contoh laporan laba rugi lainnya bisa Anda baca di: 10 Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Tbk yang sudah di audit.

***

Sebagai bahan pengayaan dan menambah wawasan, berikut ini saya sajikan video singkat laporan keuangan UKM di mana laporan laba rugi adalah salah satunya.

selamat menyaksikan…

 

03: Kesimpulan tentang Komponen Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi menunjukkan kinerja perusahaan untuk periode tertentu.

Apa saja yang disajikan dalam laporan laba rugi?

Ada 7 (tujuh) komponen utama laporan laba rugi, yaitu:

  1. Penerimaan
  2. Beban Pokok Penerimaan
  3. Bagian keuntungan investasi ventura bersama
  4. Biaya Penjualan, Adm dan Umum
  5. Penerimaan (Biaya) Lainnya
  6. Biaya Keuangan
  7. PPH Badan

Penjelasan dan contoh mengenai 7 kompenen tersebut sudah dibahas secara detil di atas.

Harapan saya, melalui penjelasan tersebut dapat membantu Anda untuk membuat laporan laba rug seseuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.

Demikian yang dapat bagikan tentang 7 komponen utama laporan laba rugi beserta contoh serta penjelasan lengkapnya.

Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.

Tinggalkan komentar