Rekonsiliasi Bank perlu dilakukan untuk menyeimbangkan perbedaan saldo transaksi perusahaan dengan catatan bank. Perbedaan catatan kas dengan laporan bank bisa terjadi karena beberapa hal, misalnya kesalahan pencatatan perusahaan atau bank. Beberapa elemen yang sering menyebabkan terjadinya perbedaan antara lain pencatatan kas dan laporan bank.
Bagaimana cara menyeimbangkan perbedaan saldo tersebut? Mari baca sampai kelar artikel ini untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan transaksi yang menjadi penyebab selisih dengan solusi praktis serta langkah-langkah pencegahannya dengan contoh nyata dalam pekerjaan sehari-hari.
Daftar Isi :
01: Definisi Bank Reconciliation Menurut Para Ahli
Apa yang dimaksud dengan rekonsiliasi bank? Apa tujuannya?
Menurut para ahli accounting, pengertian rekonsiliasi bank adalah proses identifikasi dan penyesuaian yang dilakukan oleh pegawai perusahaan untuk membandingkan catatan keuangan internal mereka dengan catatan yang dikeluarkan oleh bank.
Tujuan rekonsiliasi bank adalah untuk menjaga keakuratan data catatan keuangan perusahaan dan catatan bank. Jadi, tidak ada perbedaan pencatatan antara perusahaan dan bank, bahasa sederhananya sudah ‘klop’
Dasar Definisi
Para ahli akuntansi keuangan membuat definisi sebagai langkah-langkah berikut:
1: Proses Membandingkan Transaksi
Aktivitas ini dilakukan untuk menyelaraskan catatan transaksi keuangan perusahaan dengan catatan yang dilakukan oleh bank, antara lain cek yang dikeluarkan, deposito, dan transaksi pengeluaran kas
2: Melakukan Identifikasi Selisih Pencatatan
Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan identifikasi penyebab perbedaan antara catatan internal dan catatan bank. Perbedaan ini bisa karena transaksi yang belum dicatat, salah pencatatan, dan perbedaan waktu pencatatan.
3: Membuat Solusi Penyelesaian Selisih
Setelah menemukan penyebab selisih, selanjutnya perusahaan melakukan proses pembaruan dengan jurnal penyesuaian.
02: Penyebab Bank Reconciliation
Sebutkan apa saja penyebab dari rekonsiliasi bank?
Berikut ini sepuluh penyebab rekonsiliasi bank:
1: Pencairan cek belum dilakukan
Cek yang dikeluarkan oleh perusahaan tetapi belum dicairkan oleh penerima menyebabkan selisih antara catatan perusahaan dan bank.
2: Pencatatan ganda
Double pencatatan transaksi mengakibatkan peristiwa keuangan tercatat lebih dari sekali menyebabkan perbedaan selisih.
3: Kesalahan lokasi pencatatan
Kesalahan dalam memasukkan jumlah transaksi yang menyebabkan penambahan pada catatan internal perusahaan atau catatan bank mengakibatkan selisih saldo.
4: Belum dilakukan pencatatan biaya atau bunga
Biaya layanan bank atau pembayaran beban bunga belum atau tidak tercatat dengan benar atau terlambat, sehingga menyebabkan ketidakcocokan catatan.
5: Transaksi belum atau tidak dicatat
Perusahaan atau bank belum atau tidak mencatat transaksi yang dilakukan karena sebab tertentu, sehingga menyebabkan ketidaksesuaian antara catatan internal perusahaan dengan laporan bank.
6: Perbedaan waktu pencatatan
Perbedaan waktu pencatatan transaksi antara pihak bank dan perusahaan bisa menyebabkan selisih, sebagai contoh, perusahaan melakukan transaksi penjualan tanggal 30 November 2023. Pembayaran dilakukan melalui transfer bank pada saat terjadinya.
Pegawai perusahaan menginput transaksi tersebut tanggal 1 Desember 2023, sehingga terjadi selisih jumlah kas di laporan bank dan catatan perusahaan.
7: Ketidaksesuaian mata uang yang digunakan transaksi
Jika transaksi dilakukan dalam mata uang asing dan terjadi fluktuasi nilai tukar, maka akan menyebabkan perbedaan antara catatan perusahaan dan laporan bank.
8: Terjadi kesalahan pada laporan bank
Walapun sudah berupaya maksimal untuk mencegah terjadinya kesalahan, namun kadang terjadi kesalahan karena adanya human error, seperti kesalahan pada laporan bank yang terjadi karena suatu transaksi yang salah dicatat oleh bank.
9: Penipuan atau kecurangan
Sesuatu yang terjadi di luar standard operating procedure atau SOP biasanya ada aspek kecurangan dan penyimpangan, dan hal itu bisa terjadi di mana pun dan oleh siapa pun, tak terkecuali dengan aspek ini. Akibatnya terjadi perbedaan pencatatan antara perusahaan dan bank.
10: Keterlambatan dalam pemrosesan bank
Seperti perbedaan yang disebabkan oleh waktu, demikian juga dengan keterlambatan dalam pemrosesan transaksi oleh bank, terutama pada akhir bulan, maka bisa menyebabkan perbedaan dalam catatan internal perusahaan dan laporan bank.
03: Proses Penyusunan Bank Reconciliation
Bagaimana proses penyusunan rekonsiliasi bank? Proses penyusunan rekonsiliasi bank, paling tidak memerlukan sembilan langkah berikut ini:
1: Memeriksa laporan bank
Langkah pertama adalah mengumpulkan bahan yang diperlukan dalam proses bank reconciliation, antara lain rekening bank, termasuk setoran, cek yang dikeluarkan, biaya layanan, dan mutasi kas.
2: Membandingkan catatan perusahaan dan catatan bank
Lakukan perbandingan catatan transaksi internal perusahaan dengan laporan bank, untuk memeriksa bahwa setiap transaksi sudah dicatat secara akurat dan lengkap.
3: Mengidentifikasi transaksi yang belum dicatat
Periksa kembali dokumen-dokumen perusahaan untuk memastikan bahwa semua transaksi telah dicatat. Identifikasi transaksi yang belum tercatat dalam catatan perusahaan dan pastikan mereka sudah disertakan.
4: Membandingkan saldo awal dan akhir
Cocokkan saldo awal dan akhir pada catatan perusahaan dengan saldo awal dan akhir yang tercatat di laporan bank, agar selisih saldo bisa dijelaskan dan diidentifikasi.
5: Mencari penyebab selisih
Apabila terjadi selisih antara catatan internal dan laporan bank, maka lakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebabnya, seperti cek yang belum dicairkan, transaksi yang tercatat dua kali, atau perbedaan waktu pencatatan.
6: Membuat pembaruan dengan jurnal penyesuaian
Cara untuk menyesuaikan catatan internal dan laporan bank adalah dengan membuat adjusted journal atas transaksi yang belum dicatat, transaksi yang dicatat tidak benar, dan faktor-faktor lain yang menyebabkan selisih.
7: Memeriksa ulang pencatatan
Cek kembali hasil rekonsiliasi untuk memastikan bahwa semua penyesuaian telah dilakukan dengan benar dengan memeriksa kembali saldo akhir catatan perusahaan harus sama dengan saldo yang tercatat laporan bank.
8: Simpan semua dokumen pendukung
Terapkan manajemen arsip untuk mengelola semua dokumen perusahaan, termasuk dokumen terkait dengan proses bank reconciliation.
9: Susun laporan dan analisis
Langkah terakhir dari proses bank reconciliation adalah menyusun laporan rekonsiliasi yang menyajikan detail transaksi dan penyesuaian. Selain itu, buat dan sajikan analisis rekonsiliasi untuk memberikan wawasan tambahan mengenai kesehatan keuangan perusahaan.
—
Perlu disadari dan dipahami, bahwa proses penyusunan rekonsiliasi bank memerlukan ketelitian, konsistensi, dan pemahaman yang baik tentang transaksi keuangan.
Sembilan langkah yang telah kami sajikan akan membantu memastikan bahwa catatan keuangan perusahaan akurat dan sejalan dengan catatan bank. Dan pada akhirnya berdampak pada tingkat akurasi Laporan keuangan perusahaan.
Bagaimana cara membuat laporan keuangan lembaga keagamaan? Baca dan pelajari > Laporan Keuangan Masjid.
04: Komponen Rekonsiliasi Bank
Apa saja komponen bank reconciliation?
Bank reconciliation mencakup beberapa komponen penting yang membantu menyamakan catatan keuangan perusahaan dengan laporan bank. Perhatikan delapan komponen pokok proses rekonsiliasi bank:
1: Pembukuan perusahaan
Pembukuan internal perusahaan meliputi semua transaksi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan dalam periode waktu tertentu, antara lain: setoran, penarikan, pembayaran cek, dan transaksi keuangan lainnya.
2: Rekening bank perusahaan
Merupakan ringkasan semua transaksi melalui bank perusahaan, seperti pengeluaran dan penerimaan kas dari para pelanggannya.
3: Buku rekonsiliasi
Apa itu buku rekonsiliasi?
Adalah catatan yang digunakan untuk me-record perbedaan antara catatan keuangan perusahaan dan laporan bank, seperti selisih saldo, transaksi yang belum tercatat, dan penyesuaian lainnya.
4: Selisih saldo awal dan akhir
Selisih antara saldo awal dan akhir antara catatan keuangan dan laporan bank adalah titik awal rekonsiliasi. Identifikasi selisih ini dengan benar sebagai langkah pertama dalam proses rekonsiliasi.
5: Buat daftar Cek yang belum dicairkan
Pekerjaan ini sangat membantu mengidentifikasi cek yang telah dikeluarkan oleh perusahaan yang sudah dan belum dicairkan.
6: Buat daftar transaksi yang belum dicatat
Daftar ini mencakup semua transaksi keuangan yang telah terjadi tetapi belum dicatat dalam catatan keuangan perusahaan. Pembandingan daftar ini dengan laporan bank membantu mengidentifikasi transaksi yang mungkin terlewat.
7: Melakukan penyesuaian dan entri jurnal
Aktivitas penyesuaian merupakan tahap penting proses bank reconciliation untuk menyesuaikan perbedaan antara catatan keuangan perusahaan dan laporan bank
8: Mengecek saldo rekonsiliasi
Setelah tahapan penyesuaian dilakukan, maka menghasilkan saldo yang sama antara catatab keuangan perusahaan dengan laporan bank, jika dilakukan dengan benar.
05: Jurnal Rekonsiliasi Bank
Apa yang dimaksud jurnal rekonsiliasi bank?
Menurut para ahli, definisi jurnal rekonsiliasi bank adalah catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat proses penyesuaian terhadap perbedaan antara catatan keuangan perusahaan dengan laporan bank dalam proses rekonsiliasi.
Fungsi jurnal bank reconciliation adalah untuk memperbarui perbedaan antara catatan internal dan catatan bank sehingga menjadi sejalan.
Apa saja langkah-langkah yang diperlukan untuk membuat jurnal bank reconciliation? Berikut disajikan 8 langkah praktis penyusunan jurnal rekonsiliasi bank:
1: Identifikasi dan cari penyebab terjadinya selisih
Lakukan proses identifikasi terhadap penyebab terjadinya perbedaan pencatatan perusahaan dan bank, misalnya, cek yang belum dicairkan, transaksi yang tidak tercatat, atau kesalahan dalam laporan bank. Selanjutnya lakukan langkah ke-2.
2: Proses penyesuaian terhadap transaksi yang belum dicatat
Bila ada transaksi yang belum dicatat oleh perusahaan, maka buat entri jurnal untuk mencatatnya sesuai dengan prinsip dasar akuntansi Debit dan Kredit. Pastikan jumlahnya sesuai dengan nilai transaksi yang belum dicatat.
3: Proses penyesuaian atas transaksi yang dicatat dua kali (double)
Jika ada transaksi yang tercatat ganda dalam catatan perusahaan, maka buat entri jurnal untuk mengoreksi kesalahan tersebut. Kurangkan jumlah transaksi yang tercatat ganda.
Perhatikan contoh soal dan jawaban berikut ini:
Soal:
PT Arundalu Sukses Jaya, tanggal 25 November 2023 menerima pembayaran dari customer senilai Rp 1.000.000. Transaksi tersebut dicatat pada saat itu juga. Entah lupa atau banyak pekerjaan, sang pegawai menginput lagi transaksi tersebut pada tanggal 30 November 2023, sehingga ada dua kali pencatatan. Bagaimana cara memperbaikinya?
Jawaban:
Untuk memperbaiki kesalahn tersebut perusahaan kudu membuat jurnal sebagai berikut:
Tanggal 25:
(Debet) Kas …. Rp 1.000.000
(Kredit) Pendapatan …. Rp 1.000.000
Tanggal 30:
(Debet) Kas …. Rp 1.000.000
(Kredit) Pendapatan …. Rp 1.000.000
Koreksi:
Tanggal 30:
(Debet) Pendapatan …. Rp 1.000.000
(Kredit) Kas …. Rp 1.000.000
4: Penyesuaian Cek yang belum dicairkan
Bila cek yang dikeluarkan perusahaan belum dicairkan oleh penerima, maka buat jurnal penyesuaian untuk mengurangkan saldo cek yang tercatat dalam catatan perusahaan.
5: Proses penyesuaian terhadap biaya dan bunga
Biaya layanan atau bunga yang belum/tidak tercatat atau dicatat tidak benar, maka buat entri jurnal untuk menyesuaikan catatan perusahaan dengan laporan bank.
6: Proses pembaruan terhadap kesalahan Laporan Bank
Apabila ditemukan kesalahan di laporan bank, maka jurnal penyesuain untuk memperbaiki perbedaan tersebut. Pastikan penyesuaian dilakukan dengan benar.
7: Periksa kembali dan lakukan verifikasi
Periksa kembali semua jurnal penyesuaian yang telah dibuat untuk memastikan semuanya telah dibuat dengan benar dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Sekali lagi lakukan proses verifikasi terhadap saldo akhir setelah penyesuaian dan saldo laporan bank sudah balance.
8: Catat hasil rekonsiliasi
Proses ini dilakukan setelah penyesuaian rekonsiliasi berhasil dan saldo catatan bank dan perusahaan sama. Lakukan pencatatan hasilnya ke jurnal rekonsiliasi, beserta tanggal rekonsiliasi dan tandatangan yang sesuai.
06: Metode Rekonsiliasi Bank
A: Tujuan Rekonsiliasi Bank
Tujuan rekonsiliasi bank dilakukan untuk menyeimbangkan perbedaan saldo menurut catatan bank dengan perusahaan. Perbedaan saldo transaksi yang sering terjadi dalam aktivitas bisnis sehari-hari antara lain:
- setoran dalam perjalanan,
- cek yang beredar,
- jasa giro,
- biaya bank,
- kas yang tidak disetor,
- cheque kosong dan
- koreksi penerimaan.
Bagaimana cara menyeimbangkan perbedaan saldo transaksi-transaksi tersebut?
Teruskan bacanya ya….
B: Langkah-langkah Rekonsiliasi Bank
Agar pemahaman kita lebih jelas dan bisa melakukan pembetulan ketika menghadapi berbagai kasus terkait dengan rekonsiliasi bank, berikut ini disajikan beberapa contoh soal rekonsiliasi bank dan jawabannya:
Masih menggunakan data dari artikel tentang Kas: Cara Mudah Menguji Akurasi Transaksi-transaksi yang berhubungan dengan cash, kami sajikan data catatan kas dan laporan bank berikut ini:
Perhatikan perbandingan laporan bank dan catatan kas berikut ini:
Dari data-data tersebut di atas, kita bisa melihat beberapa perbedaan dalam pos-pos tertentu. Dan berikut ini penjelasan untuk tiap-tiap pos dan cara menyamakannya :
1: Setoran Dalam Perjalanan – Rekonsiliasi Bank
Perhatikan tabel berikut ini:
Tanggal 31 Desember 2014:
Sudah dicatat sebagai penerimaan kas bulan Desember sehingga termasuk dalam saldo kas tanggal 31 Desember 2014.
Karena masih belum diterima oleh bank sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 maka tidak termasuk dalam saldo bank tanggal 31 Desember 2014.
Jumlah Rp. 160.000 ini dicatat sebagai penerimaan bank bulan Januari 2015 sehingga termasuk dalam jumlah penerimaan Rp. 1.408.700.
Di sini saldo bank tanggal 31 Desember 2014 ditambah dan penerimaan bank bulan Januari dikurangi sebesar Rp. 160.000 agar sesuai dengan catatan kas.
Tanggal 31 Januari 2015:
Sudah dicatat sebagai penerimaan kas bulan Januari 2015 sehingga termasuk dalam saldo kas tanggal 31 Januari 2015.
Karena sampai tanggal 31 Januari 2015 masih belum diterima oleh bank, maka tidak termasuk dalam jumlah penerimaan Rp. 1.408.700 dan saldo bank tanggal 31 Januari 2015.
Jumlah Rp. 180.000 ini dicatat sebagai penerimaan oleh bank pada bulan Februari.
Oleh karena itu, agar sesuai antara catatan bank dengan catatan kas, maka penerimaan bank bulan Januari dan saldo bank tanggal 31 Januari 2015 ditambah sebesar Rp. 180.000.
2: Cek Yang Beredar – Rekonsiliasi Bank
Perhatikan transaksi berikut ini:
Tanggal 31 Desember 2014:
Sudah dicatat sebagai pengeluaran kas bulan Desember, sehingga tidak termasuk dalam saldo kas tanggal 31-12-2014.
Check-check ini akan di-uangkan ke bank pada bulan Januari sehingga termasuk dalam jumlah pengeluaran bank bulan Januari sebesar Rp. 1.243.100.
Oleh karena itu saldo bank tanggal 31 Desember 2014 dan pengeluaran bank Januari dikurangi sebesar Rp. 172.400 agar sesuai dengan catatan kas.
Tanggal 31 Januari 2015:
Sudah dicatat sebagai pengeluaran kas bulan Januari, sehingga tidak termasuk dalam saldo kas tanggal 31 Januari 2015.
Cek-cek ini baru di-uangkan ke bank pada bulan Februari, sehingga tidak termasuk dalam pengeluaran bank bulan Januari.
Agar sesuai dengan catatan kas maka pengeluaran bank ditambah dan saldo bank Januari 2015 dikurangi sebesar Rp. 161.200,-
3: Jasa Giro – Rekonsiliasi Bank
Perhatikan tabel berikut ini:
Tanggal 31 Desember 2014:
Dicatat sebagai penerimaan kas pada bulan Januari sehingga tidak termasuk dalam saldo kas tanggal 31 Desember 2014.
Jasa giro ini ditambahkan oleh bank pada bulan Desember. Oleh karena itu termasuk dalam saldo bank tanggal 31 Desember 2014.
Agar catatan bank sesuai dengan catatan kas, maka saldo bank tanggal 31 Desember 2014 dikurangi, dan penerimaan bank bulan Januari ditambah sebesar Rp. 6.000,-
Tanggal 31 Januari 2015:
Jasa giro ini belum dicatat sebagai penerimaan kas bulan Januari sehingga tidak termasuk dalam saldo kas tanggal 31 Januari 2015.
Oleh karena jasa giro ini ditambahkan sebagai penerimaan pada bulan Januari, sehingga termasuk dalam saldo bank tanggal 31 Januari 2015.
Agar catatan bank sesuai dengan catatan kas maka penerimaan bank Januari dan saldo bank 31 Januari 2015 dikurangi sebesar Rp. 8.000,-
4: Biaya Bank – Rekonsiliasi Bank
Perhatikan data transaksi berikut ini:
Tanggal 31 Desember 2014:
Dicatat sebagai pengeluaran kas bulan Januari 2015 sehingga masih termasuk dalam saldo tanggal 31 Desember 2014.
Oleh bank, biaya ini dibebankan sebagai pengeluaran bulan Desember sehingga tidak termasuk dalam saldo bank tanggal 31 Desember 2014.
Agar catatan bank sesuai dengan catatan kas maka saldo bank 31 Desember 2014. Dan pengeluaran bank 31 Januari 2015 ditambah sebesar Rp. 1.200,-
Tanggal 31 Januari 2015:
Dicatat sebagai pengeluaran kas bulan Februari 2015 sehingga masih termasuk dalam saldo kas tanggal 31 Januari 2015.
Oleh bank, biaya ini dibebankan sebagai pengeluaran pada bulan Januari sehingga tidak termasuk dalam saldo bank tanggal 31 Januari 2015.
Agar catatan bank sesuai dengan catatan kas, maka pengeluaran bank bulan Januari dikurangi, dan saldo bank 31 Januari 2015 ditambah sebesar Rp. 1.600,-
5: Kas yang Tidak Disetor
Perhatikan data keuangan berikut ini:
Tanggal 31 Januari 2015:
Dicatat sebagai penerimaan kas pada bulan Januari 2015 sehingga termasuk dalam saldo kas tanggal 31 Januari 2015.
Karena tidak disetor maka tidak termasuk dalam penerimaan bank Januari dan saldo bank 31 Januari 2015.
Agar catatan bank sesuai dengan catatan kas, maka penerimaan bank bulan Januari. Dan saldo bank tanggal 31 Januari 2015 ditambah sebesar Rp. 40.000,-
6: Cek Kosong – Rekonsiliasi Bank
Perhatikan tabel berikut ini:
Tanggal 31 Desember 2014:
Dicatat sebagai penerimaan kas bulan Desember 2014.
Sehingga termasuk dalam saldo kas tanggal 31 Desember 2014, karena cek ini kosong, bank tidak mau menerima sebagai setoran dan dikembalikan ke perusahaan.
Oleh perusahaan cek kosong ini dicatat sebagai pengeluaran kas bulan Januari, sehingga perbedaan antara kas dan bank terletak pada saldo 31 Desember 2014 dan pengeluaran Januari 2015 agar catatan bank sesuai dengan kas, maka saldo bank tanggal 31 Desember 2014 serta pengeluaran bank bulan Januari 2015 ditambah sebesar Rp. 12.000,-
Bila cek kosong yang dikembalikan oleh bank dicatat sebagai pengurangan dalam jurnal penerimaan kas bulan Januari, maka perbedaan antara bank dengan kas terletak pada saldo 31 Desember 2014 dan penerimaan pada bulan Januari 2015.
Untuk menyesuaikan catatan bank dan catatan kas maka saldo bank tanggal 31 Desember 2014 ditambah. Dan penerimaan bank di bulan Januari dikurangi sebesar Rp. 12.000.
Tanggal 31 Januari 2015:
Dicatat sebagai penerimaan kas bulan Januari 2015 sehingga termasuk dalam saldo kas tanggal 31 Januari 2015.
Karena cek ini kosong oleh tidak diterima sebagai setoran dan dikembalikan lagi ke perusahaan.
Oleh perusahaan cek kosong ini dicatat sebagai pengeluaran kas bulan Februari 2015 sehingga perbedaan antara kas dan bank terletak pada penerimaan Januari dan saldo Januari 2015.
Agar catatan bank sesuai dengan catatan kas maka penerimaan bank bulan Januari dan saldo bank tanggal 31 Januari 2015 ditambah sebesar Rp. 14.000,-
Bila cek kosong yang dikembalikan oleh bank dicatat sebagai pengurangan dalam jurnal penerimaan kas bulan Februari. Maka perbedaan antara bank dan kas terletak pada penerimaan Januari dan saldo 31 Januari 2015.
Oleh karena itu rekonsiliasi bank dan jurnal penyesuaian sama dengan di atas.
7: Koreksi Penerimaan
Perhatikan tabel berikut ini:
Tanggal 31 Desember 2014:
Penerimaan kas bulan Desember 2014 dicatat terlalu besar Rp. 900 sehingga saldo kas tanggal 31 Desember 2014 terlalu besar Rp. 900.
Kesalahan ini berakibat pada saldo kas tanggal 31 Januari 2015 yang juga terlalu besar Rp. 900.
Agar catatan bank sesuai dengan catatan kas, maka saldo bank tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Januari 2015 ditambah sebesar Rp. 900.
C: Video Pembelajaran Materi Rekonsiliasi Bank
Melengkapi pembahasan makalah rekonsiliasi bank dan untuk menambah wawasan serta pengetahuan berikut ini disajikan video singkatnya:
Bagaimana, sudah jelas dan makin menambah wawasannya kan?
07: Penutup
A: Kesimpulan Tentang Rekonsiliasi Bank
Tujuan rekonsiliasi bank adalah untuk melakukan verifikasi semua transaksi bank.
Fungsi rekonsiliasi bank adalah menyeimbangkan perbedaan beberapa komponen rekonsiliasi bank yang sering terjadi antara catatan kas dengan laporan bank, sehingga tidak menimbulkan salah saji dalam laporan keuangan.
Dalam melakukan aktivitas ini, kita bisa menggunakan rekonsiliasi bank 2 kolom dan rekonsiliasi bank 4 kolom.
B: Saran
Bila anda ingin membuat sistem akuntansi keuangan yang bagus termasuk di dalamnya rekonsiliasi bank, bila sempat baca: SOP Akuntansi Keuangan, Kenapa Perlu Standar Operasional Prosedur Akuntansi Keuangan dengan Accounting Tools ?
Demikian yang dapat saya sampakan tentang materi dan contoh makalah rekonsiliasi bank. Semoga bermanfaat dan terima kasih. Bagaimana menurut Anda?
Catatan kaki:
Jika menguti artikel ini, mohon disebutkan dan disertakan link sumbernya ya, sehingga tak ada pihak yang dirugikan. Thanks.