Proposal adalah dokumen tertulis mengenai rencana atau usulan kegiatan yang disusun secara sistematis dan rinci untuk disampaikan kepada pihak tertentu yang berkepentingan, contoh proposal penelitian, proposal kegiatan sekolah, dan proposal usaha bisnis.
Apa tujuan proposal?
Untuk memberikan penjelasan tertulis dan menyakinkan kepada pihak-pihak tertentu tentang rencana kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga mereka mengetahui, memahami, dan memberikan dukungan material dan non-material, contohnya memberikan izin, dukungan dan bantuan dana.
Bagaimana format proposal yang baik dan benar? Berikut ini disajikan beberapa contoh proposal yang baik dan menarik serta lengkap, dibaca sampai kelar ya uraiannya di bawah ini…
01: Contoh Proposal Kegiatan Lengkap
A: Pengertian Proposal Kegiatan
Proposal kegiatan adalah proposal yang dibuat dengan tujuan untuk menjelaskan, menyampaikan, dan meminta persetujuan mengenai suatu kegiatan.
Bagaimana bentuk proposal kegiatan yang baik?
Untuk lebih jelasnya perhatikan 4 (empat) contoh proposal kegiatan berikut ini:
- Pembinaan Minat Baca
- Training Pengelolaan Keuangan Masjid
- Taman Kanak-kanak/Playgroup
- Pelatihan Bermain, Bercerita, dan Menyanyi
Mari diuraikan masing-masing contoh proposal kegiatan dan event seminar serta pelatihan di atas ya ….
B: Contoh Proposal Kegiatan Pembinaan Minat Baca Lengkap
Proposal kegiatan ini disusun untuk menjelaskan kepada pihak-pihak terkait mengenai pembinaan minat baca.
Perhatikan format, susunan, dan penjelasan proposal kegiatan berikut ini..
01: Pendahuluan
Pembinaan minat baca adalah salah satu aspek pembinaan perpustakaan, karena tujuan perpustakaan adalah ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan pembinaan minat baca yang utama adalah untuk menciptakan masyarakat membaca dengan menekankan pada penciptaan lingkungan membaca untuk semua jenis bacaan pada semua lapisan masyarakat.
Minat dan kebiasaan membaca adalah keterampilan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan.
Dengan demikian minat dan kebiasaan membaca dapat dipupuk, dibina, dan dikembangkan.
Pembinaan minat baca perlu dilakukan sejak dini baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat melalui perpustakaan.
***
Kesukaan atau perhatian membaca perlu dibina sejak kecil karena membaca adalah keterampilan dasar untuk memperoleh keuntungan.
Membaca adalah alat bagi orang yang melek huruf untuk membuka jendela pengetahuan dan pengalaman yang luas dan mendalam yang telah disimpan dalam bentuk tulisan.
Sedangkan pembinaan secara menyeluruh mencakup perencanaan, pengaturan, pengendalian dan penilaian kegiatan yang berhubungan dengan suatu sistem.
Oleh karena itu maka pembinaan minat baca adalah serangkaian kegiatan sebagai satu kesatuan sistem yang komponennya saling berhubungan satu dengan yang lain mulai dari perencanaan, pengaturan, pengendalian hingga penilaian pelaksanaan program.
***
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembinaan minta baca
Beberapa orang telah mengembangkan dan memotivasi minat baca di lingkungan keluarga, intansi, maupun masyarakat umum.
Hal tersebut telah dilaksanakan secara pribadi maupun kelompok, indikasinya terlihat adanya perpustakaan dan pustakawan yang siap melayani masyarakat.
Namun banyak juga yang tidak mengembangkan minat baca disebabkan oleh motivasi dan faktor yang mempengaruhi minat baca dari internal maupun eksternal.
***
A: Motivasi Internal
- Adanya kebutuhan
- Kesadaran akan pengetahuan tentang kemajuannya sendiri
- Aspirasi atau cita-cita.
B: Motivasi Eksternal
Motivasi eksternal adalah tenaga pendorong yang berasal dari luar seseorang. Motivasi eksternal juga disebut sebagai insentif atau perangsang.
- Hadiah
- Hukuman
- Persaingan atau kompetisi.
C: Faktor Internal
- Kurangnya tenaga perpustakaan.
- Anggaran pembinaan minat baca terbatas.
- Terbatasnya bahan pustaka.
- Jenis layanan perpustakaan terbatas.
- Ruang baca perpustakaan terbatas.
- Peralatan perpustakaan terbatas.
- Kurang promosi perpustakaan.
D: Faktor Eksternal
- Kurangnya partisipasi pihak terkait.
- Pembinaan jaringan kerjasama antar perpustakaan masih terbatas.
- Sektor swasta belum banyak menunjang pembinaan minat baca.
- Penulis dan penerbit masih kurang berpartisipasi dalam pembinaan minat baca.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya pembinaan minat baca yang sistematis dan berkelanjutan.
02: Rumusan Masalah
Kehidupan bangsa adalah tanggung jawab bersama, baik secara individu maupun kelompok.
Mencerdaskan kehidupan bangsa sangat komplek dan luas, tidak membedakan ras, golongan, pendidikan, maupun agama.
Mereka wajib memperoleh pengajaran yang layak.
***
Faktor pendukung dan penghambat pembinaan minat baca:
A: Faktor Pendukung
Faktor pendukung dalam pembinaan minat baca adalah faktor-faktor yang ikut memperlancar pelaksanaan pembinaan minat baca, antara lain:
- Adanya lembaga pendidikan tingkat dasar sampai tinggi, sehingga pembinaan dan pengembangan minat baca bisa dilaksanakan dengan baik.
- Keberadaan Berbagai jenis perpustakaan di setiap kota dan wilayah Indonesia.
- Lembaga-lembaga media masa.
- Dukungan dari beberapa penerbit dan para penulis dalam upaya mengembangkan budaya membaca masyarakat.
- Usaha dari perorangan, oraganisasi, dan lembaga swasta.
- Kebijakan pemerintah untuk mendorong pengembangan minat baca.
B: Faktor Penghambat
Faktor penghambat adalah faktor-faktor yang dapat menghambat pelaksanaan pembinaan minat baca, antara lain:
- Kurangnya tindakan hukum yang tegas adanya pembajakan buku.
- Semakin berkembangnya alternatif pesaing minat baca.
- Penghargaan yang kurang memadai dan adil terhadap aktivitas atau kreativitas.
- Lingkungan keluarga yang tidak mendukung pembinaan minat baca.
03: Maksud dan Tujuan Proposal
A: Maksud
Mengingat pentingnya pembinaan minat baca untuk menumbuhkembangkan perhatian dan kesukaan membaca.
Maka kami bermaksud menyelenggarakan kegiatan pembinaan minat baca yang berfungsi sebagai sumber kegiatan, pedoman pelaksanaan kegiatan.
Dan sekaligus sebagai tolok ukur atau parameter terhadap keberhasilan dalam menumbuhkembangkan minat baca.
B: Tujuan
Tujuan Umum:
- Untuk mengembangkan masyarakat membaca melalui layanan perpustakaan dengan penekanan pada penciptaan lingkungan membaca untuk semua lapisan masyarakat.
Tujuan Khusus:
- Mewujudkan suatu sistem untuk menumbuh kembangkan minat baca yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna perpustakaan.
- Menyelenggarakan program untuk menumbuh kembangkan minat baca yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan.
- Untuk mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Menyediakan berbagai jenis koleksi perpustakaan sebagai bahan bacaan sesuai kebutuhan pengguna jasa perpustakaan.
04: Dasar Kegiatan
Pembinaan minat baca adalah dalam pembukaan UUD 45, yaitu ikut mencerdaskan bangsa.
05: Tema Kegiatan
Tema kegiatan ini adalah: “Belajar dan Membuka Jendela Dunia dengan Membaca”
06: Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Hari dan Tanggal : Minggu, 29 November 2020
Waktu : 08.30 WIB – Selesai
Tempat : Balai RW
07: Sumber Dana
Terlampir
08: Target yang Diharapkan
A: Lingkungan Keluarga
Keluarga adalah dunia pertama yang dikenal oleh anak. Keluarga menjadi sumber pendidikan dan penentuan perilaku anak selanjutnya.
Aktivitas yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
- Pemberian keteladanan membaca dari orang tua.
- Pemberian hadiah ualng tahun berupa buku atau bahan bacaan.
- Orang tua mengajak ke perpustakaan, toko buku.
- Menyelenggarakan perpustakaan keluarga.
B: Lingkungan Sekolah
Hampir seperempat waktu hidup anak berada di lingkungan sekolah.
Kegiatan yang dilakukan dalam pembinaan minat baca antara lain:
- Mengadakan lomba minat baca
- Pengadaan penambahan buku dan bahan bacaan lain.
- Melakukan program wajib baca ke perpustakaan.
- Menugaskan siswa untuk menyusun ringkasan dari buku-buku yang dibaca.
- Mengadakan pameran perpustakaan.
C: Lingkungan Masyarakat
Lingkungan dalam mengembangkan minat baca adalah lingkungan masyarakat karena perkembangan anak atau seseorang banyak dilakukan di luar rumah, yaitu tempat bermain, bekerja dan lain-lain.
Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan antara lain:
- Promosi perpustakaan dan minat baca.
- Kampanye pengumpulan buku bacaan.
- Lomba perpustakaan.
- Lomba membaca.
- Pengkajian minat baca masyarakat.
- Peningkatan layanan perpustaan keliling.
09: Susunan Panitia Kegiatan
Terlampir
10: Anggaran Dana
Terlampir
11: Penutup
Demikian proposal kegiatan pembinaan minat baca ini kami buat dan sampaikan.
Karena begitu bermanfaatnya kegiatan ini, kami mengharapkan dukungan kerjasama dari berbagai pihak.
Kami mengucapkan terima kasih atas semua perhatian dan kerjasama baiknya.
***
Lampiran 1: Susunan Panitia Kegiatan Pembinaan Minat Baca
Bagaimana format penyajian susunan panitia di proposal kegiatan?
Perhatikan contoh format penulisan susunan panitia proposal kegiatan pembinaan minat baca berikut ini:
***
Pelindung dan Pembina : Kepala Perpustakaan Daerah
Ketua Panitia :
I. Peter Arya Lucky Wiratama
II. Nur Asyiffa Putri
Bendahara :
I. Rizky Agus Sugiarto
II. Jagat Tri Ita Sawitri
Sekretaris :
I. Yusuf Joko Sugianto Joyo
II. Annisa Ananda Putri
Seksi-seksi :
Kegiatan :
I. Kurnia Januari Sandi
II. Maryani Hermawanto
Konsumsi :
I. Sonia Claudia
II. Aisy Maulida
Humas :
I. Likandra Ramdani
II. Nevalinda Putri Jayanti
Dokumentasi :
I. Apriyana Ferdi
II. Rahma Destiyanti
Perlengkapan :
I. Citra Devi Yusiawati
II. Pangeran Raka
Keamanan :
I. Hanna Resti Aulia
II. Alessandro Pradita Aldi
Lampiran 2: Anggaran Dana Kegiatan Pembinaan Minat Baca
Bagaimana bentuk penyajian anggaran dana di proposal kegiatan?
Perhatikan contoh format penulisan anggaran di proposal kegiatan pembinaan minat baca berikut ini:
***
A: Sumber Dana Kegiatan
Perhatikan contoh penyajian anggaran di proposal kegiatan pembinaan minat baca berikut ini
1: Bantuan dan Donasi = Rp 1.500.000
2: Iuran Sukarela Peserta = Rp 500.000
3: Jumlah : Rp 1.500.000 + Rp 500.000 = Rp 2.000.000
B: Pengeluaran :
1: Konsumsi :
- Makan = Rp 750.000
- Snack = Rp 250.000
2: Peralatan :
- Sound System = Rp 250.000
- Pin dan Sticker = Rp 250.000
- Fee Trainer = Rp 250.000
- Lain-lain = Rp 250.000
***
Demikian contoh proposal kegiatan pembinaan minat baca.
Apa yang sudah kami sajikan ini juga bisa digunakan untuk referensi contoh proposal kegiatan bakti sosial.
C: Contoh Proposal Kegiatan Training Mengelola Dana Masjid
Contoh proposal kegiatan ini digunakan sebagai informasi tentang penyelenggaraan pelatihan pengelolaan keuangan masjid, seperti bantuan dana pembangunan masjid.
Bagaimana bentuk proposal kegiatan ini?
Berikut ini disajikan contoh proposal kegiatan training tentang cara mengelola keuangan masjid:
***
***
Judul Proposal : Kegiatan Pelatihan Pengelolaan Dana Masjid
1: Latar Belakang Penyelenggaraan Kegiatan
Manajemen atau pengelolaan dana masjid adalah bentuk pertanggung jawaban pengurus kepada umat atau masyarakat pengguna masjid.
Pengelolaan dana berkaitan dengan bagaimana cara mengelola penerimaan dan pengeluaran dana.
Penerimaan dana masjid adalah terkait dengan sumber penerimaan dan jumlahnya serta metode pembukuannya.
Pengeluaran dana masjid adalah terkait dengan penggunaan dana.
Untuk keperluan apa saja dan berapa nilainya serta cara pencatatannya.
Proses pengelolaan dana masjid selanjutnya adalah membuat dan menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia.
2: Dasar Penyelenggaraan Kegiatan Pelatihan
Demi prinsip kehati-hatian, penerapan prinsip-prinsip berhitung akuntansi tidak bisa diabaikan dalam proses pengelolaan dana masjid yang bisa berasal dari zakat, infak, dan sedekah (shodaqoh).
Akuntansi adalah ilmu pengetahuan modern yang digunakan untuk menentukan berbagai aktivitas.
Selanjutnya menyampaikan informasi yang terkait dengan hasil aktivitas tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan, seperti manajemen, pemilik modal, dan pemerintah.
***
Jadi secara garis besar, proses akuntansi yang biasa dikenal dengan siklus akuntansi adalah sebagai berikut:
- Mengumpulkan dan mengidentifikasi data atau informasi dari suatu aktivitas. Misalnya kativitas bisnis, sosial dan lainnya.
- Melakukan pencatatan, pengklasifikasian, dan analisis informasi.
- Menyajikan informasi yang merupakan hasil dari proses sebelumnya untuk disampaikan kepada manajemen dan pihak eksternal.
3: Tujuan Kegiatan
- Memberikan pembekalan materi serta training kepada pengelola dana masjid dan pihak-pihak yang terkait seperti pengurus masjid (takmir).
- Membentuk dan meningkatkan kemampuan (skill) pengurus dan pengelola dana masjid dalam mengurus, mengelola dan menjaga dana-dana yang diamanahkan kepada masjid.
- Mengenalkan metode akuntansi dan cara mengelola dana masjid.
- Memberikan pemahaman tentang pentingnya mengelola dana masjid secara profesional.
- Mengenalkan proses implementasi laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
- Memberikan pemahaman tentang auditing dana masjid.
4: Peserta Kegiatan
Peserta pelatihan pengelolaan dana masjid adalah pengurus dan bagian pengelola dana-dana masjid.
5: Pelaksanaan Kegiatan
Hari dan tanggal : Sabtu, 28 November 2020
Waktu : 09.00 – Selesai
Tempat : Aula Masjid Al Ikhlas
6: Susunan Panitia
Dewan Pembina : Ketua Takmir Masjid Al Ikhlas
Dewan Pengawas :
I: Koordinator : Maulana Anwar, S.H
II: Anggota :
- Agung Chandra Joko Putro
- Wahyu Agus Sugiono
- Komara Sandi Putra
- Dicky Triputra
- Dwi Kurnia Aji
III: Ketua Panitia:
- Arief H Ferdi
- Dhea Citra Ananda
IV: Bendahara:
- Hafizah Devi Tasya
- Raka Andi Mahardika
V: Sekretaris:
- Selisa Suci Zakiyah
- Resti Nawang Wulan
VI: Seksi-seksi
Seksi Kegiatan :
- Irawan Dino
- Lestari Purwaning
Seksi Konsumsi:
- Sapta Bayu Aji
- Yulia Gita Putri
Seksi Humas:
- Aldi Ramdhani Adi
- Regina Irfan Putranto
Seksi Dokumentasi:
- Sukmala Claudia Putri
- Dwi Cahyo
Seksi Perlengkapan:
- Fauzi Prasetyo
- Darmawan Prasojo
Seksi Keamanan:
- Rio Surahyo Adi Joyo
- Hilmy Agus Iman
7: Jadwal Kegiatan
08.30 – 09.00 : Persiapan
09.00 – 10.30 : Pemberian Materi – Pengantar Akuntansi Keuangan
10.30 – 11.30 : Pemberian Materi – Penerapan Akuntansi untuk Mengelola Dana Masjis
11.30 – 12.30 : Istirahat sholat makan
12.30 – 14.00 : Materi Pengelolaan Dana Masjid
14.00 – 16.00 : Praktek Membuat Laporan Keuangan
16.00 – Selesai : Penutup
8: Anggaran Kegiatan
A: Sumber Dana Kegiatan
Perhatikan contoh penyajian anggaran di proposal kegiatan pembinaan minat baca berikut ini
1: Bantuan dan Donasi Masyarakat = Rp 2.500.000
2: Iuran Sukarela Peserta Training Rp 50.000 X 50 = Rp 2.500.000
3: Jumlah : Rp 2.500.000 + Rp 2.500.000 = Rp 5.000.000
B: Pengeluaran :
1: Konsumsi :
- Makan
- Peserta Rp 20.000 X 50 = Rp 1.000.000
- Panitia Rp 20.000 X 20 = Rp 400.000
- Trainer dan Pembina Rp 20.000 X 4 = Rp 80.000
- Snack
- Peserta Rp 15.000 X 50 = Rp 750.000
- Panitia Rp 15.000 X 20 = Rp 300.000
- Trainer dan Pembina Rp Rp 20.000 X 4 = Rp 80.000
2: Peralatan :
- Sound System = Rp 250.000
- ATK = Rp 200.000
- Pin dan Sticker = Rp 250.000
- Fee Trainer = Rp 1.000.000
- Lain-lain = Rp 250.000
Jumlah Pengeluaran : Rp 4.560.000
9: Penutup
Demikian proposal kegiatan pelatihan pengelolaan dana masjid ini kami susun.
Kami mengharapkan masukan dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan proposal ini.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih berbagai pihak yang telah memberikan dukungan dan kerjasama.
Dan tak lupa kami selaku panitia penyelenggara kegiatan pelatihan pengelolaan dana masjid ini mohon ma’af bila ada kekhilafan.
***
Contoh proposal penyelenggaraan aktivitas training pengelolaan dana masjid ini bisa juga digunakan sebagai referensi penyusunan proposal permohonan dan pengajuan dana ke perusahaan untuk kegiatan lomba, pentas seni, serta kegiatan organisasi mahasiswa.
D: Contoh Proposal Kegiatan Sekolah dan Kampus
Contoh proposal ini dibuat untuk melaksanakan rencana kegiatan sekolah dan kampus.
Bagaimana proposal kegiatan sekolah dan kampus?
Perhatikan contoh proposal kegiatan sekolah dan kampus berikut ini:
***
01: Pendahuluan
Sesungguhnya pemenuhan kebutuhan dan pembinaan anak bukan hanya segi material namun kebutuhan rohani pun perlu dipenuhi.
Manusia terdiri dari akal, jasmani dan ruhani.
Masing-masing mempunyai tuntutan dan kebutuhan khusus.
Akal membutuhkan ilmu yang berguna untuk meningkatkan kemampuan dan meluaskan wawasan berpikir.
Jasmani membutuhkan sandang, pangan dan kesehatan.
Ruhani membutuhkan jalur perhubungan dengan dengan Tuhannya, sehingga bisa melakukan hubungan tanpa terputus dengan sanga Khaliq.
Apabila tiga kebutuhan itu terpenuhi dengan baik, maka manusia akan mencapai taraf kehidupan yang kokoh.
Dan pemberian pendidikan dini yang baik adalah salah satu upaya untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut.
02: Materi Kegiatan Belajar Mengajar
A: Mengenal Al Islam
- Menyebutkan ciptaan Tuhan
- Mengetahui benda alam
- Tahu benda-benda buatan manusia
- Menyebut sifat-sifat Tuhan
- Mengenal cerita nabi
- Mengenal diri sebagai muslim
- Menirugerakan sholat dan penerapannya
- Mengenal huruf hijaiyah
- Mengenal tata cara berahlak kepada Tuhan
- Pengenal Hadis
B: Kegiatan Fisik
Kemampuan mengelola dan keterampilan tubuh termasuk gerakan-gerakan yang mengontrol gerakan tubuh, gerakan halus, gerakan kasar, serta menerima rangsangan sensorik (panca indera).
Kegiatan-kegiatan fisik antara lain:
- Berjalan dengan stabil yang mengindikasikan keseimbangan tubuh makin baik.
- Naik turun tangga tanpa berpegangan.
- Memanjat.
- Berjalan di papan titian.
- Berlari dengan stabil
- Senam
- Menendang, menangkap, dan melempar bola dari jarak jauh.
- Melompat dengan satu kaki bergantian.
- Merayap dan merangkak lurus ke depan.
- Berjingkat, berjalan dengan bertumpu pada ujung jari kaki.
- Membedakan permukaan 5 jenis benda melalui perabaan.
- Menuang air dan biji-bijian tanpa tumpah.
- Memegang benda kecil dengan telunjuk dan ibu jari.
- Menggunting sembarangan.
- Melipat kertas.
- Membuat garis lurus, vertical dan melengkung.
- Mewarna.
- Menggambar.
C: Kegiatan Moral
Kemampuan untuk mencintai sesama, lingkungan alam, sosial, peranan masyarakat, dan menghargai keragaman sosial budaya.
Serta mampu mengembangkan konsep diri, sikap positif terhadap belajar, self control, dan rasa memiliki.
Detail aktivitas-aktivitas itu antara lain sebagai beriku:
- Menyayangi orang tua, orang di sekeliling, teman, guru, tanaman, dan binatang.
- Merasakan rasa sayang dengan belaian dan rangkulan.
- Mengucapkan terima kasih setelah menerima sesuatu dengan diingatkan.
- Menyampaikan kata-kata santun, seperti maaf, tolong.
- Menghargai teman dan tidak memaksakan kehendak.
- Mengenal etiket makan dan jadwal makan teratur.
- Terbiasa dengan berbagi.
- Tidak menangis jika berpisah dengan orang tua.
- Dapat memilih kegiatan sendiri.
D: Kegiatan Sosial
- Menunjukkan ekspresi wajar ketika marah, sedih, takut, dan sebagainya.
- Menjadi pendengar dan pembicara yang baik.
- Membereskan mainan setelah bermain.
- Sabar menunggu giliran dan terbiasa antri.
- Mengenal peraturan dan mengikutinya.
- Mengerti akibat jika melakukan kesalahan dan melanggar aturan.
- Memiliki kebiasaan teratur.
E: Kegiatan Bahasa
Kemampuan menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan yang berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat untuk berfikir dan belajar.
- Mengenal, menirukan dan mengetahui suara-suara benda dan binatang.
- Menyatakan dengan 4-5 kata.
- Mengerti dan melaksanakan 2 perintah.
- Mengajukan pertanyaan lebih banyak.
- Menyebutkan nama benda dan fungsi.
- Minta dibacakan buku.
F: Kegiatan Keterampilan
Kemampuan kepekaan terhadap irama, nada, birama, berbagai bunyi, bertepuk tangan, serta menghargai hasil karya yang kreatif.
- Mengekspresikan gerakan dengan irama yang bervariasi.
- Bertepuk tangan membentuk irama.
- Memainkan alat musik.
- Melukis dengan alat variasi.
G: Kegiatan Kognitif
Kemampuan berfikir logis, kritis, memberi alasan, memecahkan masalah dan menemukan hubungan sebab akibat.
- Mengelompokkan benda yang sama dan sejenis.
- Menyebut 4 bentuk lingkaran, bujur sangkar, segitiga, dan segi empat.
- Membedakan besar-kecil, panjang-pendek. rasa. bau.
- Mengetahui bilangan 1-10 tanpa mengenal konsep.
- Mengelompokkan warna, lebih dari 5 warna dan menyebut warna.
03: Kegiatan Belajar Mengajar
- Hari sekolah
- Selama satu minggu siswa sekolah selama 3 hari
- Sekolah libur pada hari ahad.
- Waktu Belajar
- Hari Senin dan Rabu pukul 08.00 – 10.30
- Hari Jum’at pukul 08.00 – 10.00
- Siswa diharapkan datang paling lambat 10 menit sebelum dimulai.
- Sebelum berangkat sekolah siswa diupayakan sudah makan pagi.
- Setiap hari siswa diharapkan membawa tas sekolah.
04: Izin Siswa
- Siswa yang tidak masuk karena sakit atau ada keperluan keluarga harus memberitahukan sebelumnya melalui surat atau lisan atau telepon.
Jika tidak ada pemberitahunan sama sekali maka siswa dianggap alpa. Dan ketika masuk kembali harap izin ke guru kelas. - Siswa yang akan meninggalkan sekolah pada jam pelajaran.
- Bila ada siswa terlambat harus melapor ke kantor dan minta izin masuk ke kelas.
05: Seragam
- Hari Senin:
- Putra : Baju kotak-kotak, celana panjang merah dan bertopi
- Putri : Atasan berkotak-kotak celana panjang warna merah dan berhijab.
- Hari Rabo:
- Putra : Baju bebas, sopan, bukan kaos.
- Putri : Busana muslimah.
- Hari Senin:
- Putra dan putri : Baju olahraga
06: Keuangan
- Uang SPP paling lambat dibayar tanggal 10 tiap bulan.
- Jika terpaksa orang tua siswa belum dapat memenuhi ketentuan pembayaran, harus memberikan penjelasan atau surat keterangan resm yang ditujukan kepada kepala sekolah.
07: Penjemputan
- Orang tua diharapkan menjemput paling lambat 30 menit setelah sekolah sudah berakhir.
- Jika orang tua terpaksa menjemput putra-putrinya sebelum pelajaran berakhir atau terlambat menjemput, harus memberikan informasi terlebih dahulu.
- Penjemput tidak dikenal harus menunjukkan identitas diri atau wali murid memberitahukan pada guru tentang identitas dari penjemput.
- Pengantar dan penjemput diharapkan memakai busana muslimah bagi wanita dan memakai celana panjang bagi pria.
- Bagi siswa dan siswi yang menggunakan kendaraan antar jemput harap melakukan konfirmasi dengan sekolah (bagian tata usaha) untuk pendaftaran serta pembayaran.
08: Ketentuan Ketika Siswa Belajar
- Menyiapkan buku penghubung yang telah diisi dengan kegiatan anak selama di rumah.
- Membawa bekal, khususnya minuman jika wali murid ingin membawakan makanan sendiri diusahakan makanan yang aman bagi anak.
- Kelengkapan sholat dan uang infak untuk hari Jum’at
- Tidak memakai perhiasan berharga berlebihan.
- Sebaiknya membawa uang secukupnya atau tidak berlebihan kecuali untuk infak.
- Dilarang membawa mainan dan barang-barang yang tidak diperlukan di sekolah.
09: Penutup
Demikian proposal kegiatan sekolah Taman Kanak-kanak/Playgroup kami buat untuk dipatuhi dan dijalani dengan sebaik-baiknya.
Hal-hal yang belum dimuat dalam proposal kegiatan sekolah ini akan dikonfirmasikan selanjutnya.
10: Struktur Pengurus Yayasan Pendidikan
Ketua Dewan Pembina : Arief Prasetyo Mulyo
Ketua Dewan Pengawas : Ayudhia Puspa Annisa
Kepala Sekolah : Kania Nurmala Sari
Wali Kelas dan Guru Pendamping :
- Ranti Wulan Astuti
- Firdaus Agus Setiadi
- Agustina Nuraida Gustiana
Staf Administrasi Sekolah:
- Raynaldi Sujana Sakti
- Sukma Nur Pratiwi Dewi
***
Demikianlah contoh proposal kegiatan sekolah sederhana dan lengkap.
Contoh proposal ini bisa juga untuk referensi pembuatan proposal kerjasama dengan sekolah lain, kegiatan seminar pendidikan, dan bakti sosial sekolah.
E: Contoh Proposal Kegiatan Pelatihan Bermain, Bercerita, dan Menyanyi
Contoh proposal event pendidikan anak ini dibuat dengan tujuan untuk menyelenggarakan kegiatan training bermain, bercerita, dan bernyanyi bagi guru dan tenaga pendidik serta pihak-pihak yang tertarik di dunia pendidikan anak.
Bagaimana format proposal seminar dan pelatihan ini?
Berikut ini disajikan contoh proposal kegiatan training pentingnya bermain, bercerita, dan menyanyi untuk anak-anak.
***
Judul Proposal:
“Bagaimana Menanamkan Akhlak Mulia Anak Melalui Aktivitas Bermain, Bercerita, dan Bernyanyi”
01: Pendahuluan
Masa depan suatu bangsa ditentukan oleh bagaimana bangsa tersebut mempersiapkan anak-anak.
Mempersiapkan pribadi dan pola pikir anak berarti mempersiapkan masa depan anak bangsa.
Konsep yang ditanamkan kepada anak-anak akan membentuk komunitas yang sesuai dengan konsep bangsa di masa depan.
Maka anak-anak adalah masa yang rawan dan sensitif.
Alam bawah sadar terbuka, penerimaan sangat responsif.
Anak sangat dpengaruhi oleh orang dan benda yang ada disekelilingnya.
Apa yang ditangkap da masa kanak-kanak akan mudah terserap oleh mereka.
Apalagi bila cara memberikannya sesuai sesuai dengan kebutuhan jiwa anak.
Kesan manis atau sebaliknya terhadap apa yang diterima akan masuk ke dalam perasaannya.
Seorang filosof kenamaan, Charle Reade berkata “sow a thought and you reap a habit, sow a habit and you reap a character and you reap a destiny”
Maksud dari kalimat itu adalah bila kita telah yakin akan sesuatu pandangan atau pikiran, tanamkanlah buah pikiran itu dalam suatu perbuatan, nanti anda akan menuai (mendapatkan hasil) yang bernama tingkah laku.
Tanamkanlah kebiasaan itu, nanti anda akan mendapatkan suatu watak.
Dan tanamkanlah watak itu, nanti anda akan mendapatkan akibat baik dan buruknya.
***
Pada dasarnya daya serap memori manusia dalam hidup yang paling optimal adalah pada masa kanak-kanak.
Karena perasaan seseorang dari kecil sampai besar sedikit sekali mengalami perubahan, yang berubah hanyalah intelektualnya.
Perasaan anak dipengaruhi oleh lingkungan baik yang dilihat, didengar, dibaca, dialami, dan dirasakan.
Masa kanak-kanak yang indah ataupun sebaliknya akan selalu diingat dan tak pernah dilupakan seumur hidup.
Karena itu pada masa kanak-kanak inilah kesempatan yang paling baik menanamkan dan meletakkan nilai-nilai luhur.
02: Rumusan Masalah
Problematika kita saat ini berkaitan dengan bermain cerita dan menyanyi antara lain belum adanya:
- Banyak panduan bagi pendidik (orang tua dan guru) dengan pengungkapan yang edukatif dan hiburan dalam kisaran usia anak 4 tahun sampai dengan 8 tahun, yang memenuhi kriteria bermain, bercerita, dan menyanyi.
- Standar kriteria bermain, cerita dan menyanyi yang ideal untuk anak-anak (gaya anak, menghibur dan mendidik).
- Pokok-pokok pikiran yang dikemas khusus untuk anak usia dini.
- Bahan panduan yang diterbitkan secara berkala/ periodik untuk memberikan kondisi yang secara periodik dalam rangka mempengaruhi jiwa dan cara berpikir akan mengkondisikan kedalam misi dan visi melalui konsep bermain, cerita, dan bernyanyi.
03: Maksud dan Tujuan
Untuk membantu mengembangkan kepribadian anak dari asepk intelektual, keterampilan jasmani, emosional, dan aspek sosial.
A: Aspek Intelektual
Dengan bermain, cerita, dan menyanyi anak-anak akan mampu berpikir efektif efisien. Misalnya ketika mereka harus menempatkan potongan-potongan gambar secara tepat dalam puzzle.
B: Aspek Keterampilan
Dengan beraktivitas, maka keterampilan anak-anak akan terlatih. Misalnya menyusun, melempar, meloncat, berlari, dan lainnya.
C: Aspek Emosional
Beraktivitas dapat meningkatkan kualitas emosional anak-anak, baik perasaan kasih sayang sportifitas, kesenangan, perasaan gembira, dan lain-lainnya.
D: Aspek Sosial
Dengan melakukan aktivitas seperti bermain, anak-anak akan lebih mampu menjalin hubungan sosial dengan teman-temannya, bagaimana anak berbicara dan bertindak agar disenangi temannya.
Kemudian juga bagaimana anak-anak menjalin persatuan dan berkelompok.
04: Dasar Kegiatan
“Sesungguhnya anak-anak itu dijadikan untuk generasi yang lain dari generasi anda sekarang ini, dan dijadikan untuk menghadapi jaman yang lain dari jaman anda sekarang.”
“Didiklah anak-anakmu karena mereka itu dijadikan untuk menghadapi zaman yang sama sekali beda dari zamanmu.”
“Barang siapa yang membiasakan sesuatu di waktu mudanya, maka diwaktu tua hal itu akan menjadi kebiasaanya.”
05: Tema Kegiatan
Tidak ada pemberian orang tua kepada anaknya yang lebih utama selain pendidikan yang baik.
06: Waktu dan Tempat Kegiatan
Hari dan tanggal : Selasa, 03 November 2020
Jam : 08.00 – 16.30
Lokasi : Gedung Serba Guna
07: Anggaran Dana Pelatihan Bermain, Cerita, dan Menyanyi
A: Sumber Dana Kegiatan
Perhatikan contoh penyajian anggaran di proposal kegiatan pembinaan minat baca berikut ini
1: Kas Yayasan = Rp 3.000.000
2: Biaya Pendaftaran Rp 100.000 X 100 = Rp 10.000.000
3: Total : Rp 3.000.000 + Rp 10.000.000 = Rp 13.000.000
B: Pengeluaran :
1: Konsumsi :
- Makan
- Peserta Rp 25.000 X 100 = Rp 2.500.000
- Panitia Penyelenggara Kegiatan Rp 25.000 X 20 = Rp 500.000
- Narasumber Rp 30.000 X 2 = Rp 60.000
Jumlah Pengeluaran untuk makan = Rp 3.060.000
- Snack
- Peserta Rp 20.000 X 100 = Rp 2.000.000
- Panitia Penyelenggara Kegiatan Rp 20.000 X 20 = Rp 400.000
- Narasumber Rp 20.000 X 2 = Rp 80.000
Pengeluaran untuk snack = Rp 2.480.000
2: Peralatan :
- Sound System = Rp 250.000
- ATK = Rp 250.000
- Goody Bag dan Souvenir Rp 45.000 X 100 = Rp 4.500.000
- Fee Trainer = Rp 1.000.000
- Lain-lain = Rp 250.000
Jumlah Pengeluaran untuk Peralatan = Rp 6.250.000
Total Pengeluaran = Rp 3.060.000 + Rp 2.480.000 + Rp 6.250.000 = Rp 11.790.000
08: Jadwal Kegiatan
08.00 – 08.30 : Persiapan
08.30 – 10.30 : Penyampaian Materi – Pengantar
10.45 – 11.45 : Ilustrasi dan Penerapan Teori
11.45 – 12.45 : Ishoma
12.45 – 14.45 : Penyampaian Materi
15.00 – 16.30 : Praktik
16.00 – Selesai : Penutup
09: Target yang Diharapkan dari Penyelenggaraan Kegiatan
Target yang diharapkan dari pelatihan ini adalah kita mencoba dan berupaya bersama-sama menjawab problematika tersebut di atas yang memenuhi kriteria bermain, cerita dan menyanyi, yaitu:
- Untuk mendidik dan menghibur anak
- Memecahkan persoalan yang dihadapi anak-anak.
- Sebagai media penghubung antara pendidik (orang tua, giro) dengan anak-anak.
10: Susunan Panitia Penyelenggara Kegiatan
I: Ketua Panitia:
- Ferdi Herman Anugrah
- Asyiffa Rena Delfani
II: Bendahara:
- Wiratama Agus Naufal
- Novi Tri Susanti
III: Sekretaris:
- Irfan Nurman Rizky
- Sarasti Safira Rahmawati
IV: Seksi-seksi
Seksi Kegiatan :
- Agus Sandi Jaya
- Putri Nur Pusparini
Seksi Konsumsi:
- Sonia Oktaviani Dewi
- Komara Sari Wati
Seksi Humas:
- Drajat Indra Jaya
- Cahyo Adnan Harry
Seksi Dokumentasi:
- Izal Brama Kumbara
- Nugraha Dwi Fendi
Seksi Perlengkapan:
- Lestari Carolina Yulia
- Sapta Pamuji Putro
Seksi Keamanan:
- Andriyani Siti Oktaviana
- Septian Darmawan Prasojo
11: Penutup
Demikianlah proposal kegiatan training bermain, bercerita, dan menyanyi.
Tentunya masih banyak kekurangan dalam proposal kegiatan ini, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan proposal kegiatan ini.
Kami berharap proposal kegiatan ini bisa memberikan penjelasan kepada berbagai pihak terkait.
Kami juga mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah bersedia memberikan bantuan, baik materi maupun non-materi.
02: Contoh Proposal Penelitian Lengkap
A: Pengertian Proposal Penelitian
Proposal penelitian adalah dokumen tertulis yang disusun untuk memberikan penjelasan dan informasi kepada berbagai pihak terkait mengenai suatu kegiatan penelitian yang akan dilakukan.
Bagaimana format dan cara membuat proposal penelitian yang baik?
Berikut ini diberikan 2 contoh proposal penelitian dan skripsi:
- Pendidikan Anak
- Proposal Penelitian Skripsi Bidang Sains Kimia
Untuk lebih jelasnya yuk dibahas satu per satu …
B: Contoh Proposal Penelitian Pendidikan Anak
Bagaimana bentuk proposal penelitian tentang pendidikan?
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh proposal penelitian tentang pendidikan anak berikut ini:
***
01: Judul Penelitian
“Peranan Alat Permainan dalam Meningkatkan Kecerdasan, Kecermatan, Keterampilan dan Kreativitas Anak”
02: Latar Belakang
Kita menyadari bahwa dunia anak-anak masih perlu mendapat perhatian serius bila dibandingkan dengan dunia lainnya seperti dunia remaja, wanita, laki-laki dewasa.
Dari berbagai kalangan yang berkepentingan begitu banyak yang terlihat untuk menyediakan berbagai kebutuhan, sarana dan fasilitas bagi mereka (remaja dan dewasa).
Baik itu sarana untuk kebutuhan fisiknya, kebutuhan sehari-hari, sarana hiburan dan acara serta sarana pendidikan.
Juga perhatian dalam bentuk penyelenggaraan kegiatan seperti seminar, workshop, dan pelatihan relatif banyak memberikan perhatian kepada mereka.
***
Sekarang kita bandingkan perhatian pada dunia anak-anak.
Untuk kebutuhan fisik dan sehari-hari lainnya saat ini relatif lebih baik dari kondisi sebelumnya, namun di beberapa sarana lain masih kurang.
Seminar-seminar yang membahas dunia kanak-kanak masih jarang dilakukan, demikian juga di bidang seni dan budaya.
Kita perhatikan juga sarana bermain dan hiburan mereka relatif masih kurang.
Memang saat ini sudah banyak sarana bermain, seperti di mal-mal dan lokasi khusus.
Namun tempat dan sarana-sarana itu belum bisa dijangkau oleh kebanyakan anak-anak.
Bagi anak-anak kalangan menengah atas mungkin tidak ada masalah, tapi bagi mereka dari kalangan menengah ke bawah tidak semudah itu.
***
Yang tidak kalah penting yang perlu diperhatikan adalah apakah alat-alat permainan yang beredar dan dipergunakan oleh kanak-kanak saat ini dapat memenuhi kebutuhan perkembangan, serta manfaat untuk siswa taman kanak-kanak.
Sebab sesuai dengan harapan dan cita-cita kita semua ingin mencetak manusia yang seutuhnya, generasi yang beriman, bertaqwa, sehat, cerdas, terampil dan kreatif.
Kita perlu mempersiapkan dan membina mereka sejak kecil dari berbagai segi termasuk bagaimana menyediakan sarana dan fasilitas bermain yang tepat dan baik untuk mereka.
03: Rumusan Masalah
***
Kata “bermain” mungkin terdengar seperti kurang serius, sepertinya hanya untuk mengisi waktu luang saja.
Seakan-akan walaupun tidak dilakukan oleh anak tidak akan mengakibatkan hal yang kurang baik.
Padahal untuk anak-anak, kegiatan bermain ini adalah suatu aktivitas yang sangat dibutuhkan.
Sebab dunia kanak-kanak adalah dunia bermain.
Bagaimana mereka memahami dunia adalah melalui bermain, terutama bagi anak usia taman kanak-kanak.
Dan melalui bermain berbagai kemampuan dan keterampilan dapat diajarkan kepada mereka.
04: Tujuan Penelitian
Bermain jenisnya beraneka ragam sesuai dengan sarana dan bentuk penyajian permainan itu sendiri.
Permainan adalah suatu aktivitas yang akan berperan secara maksimal apabila mengandung beberapa unsur antara lain:
- Alat atau benda untuk dimainkan (play things)
- Ruang atau tempat bermain (space)
- Waktu bermain (play time)
- Teman bermain (fellows)
Bagaimana aktivitas ini disajikan kepada anak-anak sehingga akan memberikan manfaat yang besar juga tergantung dari sarana dan fasilitas yang disediakan.
Salah satunya alat-alat permainan itu sendiri.
Kebutuhan anak-anak akan jenis alat-alat permainan bertambah usia akan berkembang dan semakin tinggi tingkat kesulitannya.
05: Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah kita akan mengetahui betapa besar pengaruh alat-alat permainan yang digunakan anak untuk perkembangan jiwanya masa kini dan masa yang akan datang.
06: Landasan Teori
A: Alat Permainan Kebutuhan Anak
Apa alat permainan yang dapat memenuhi kebutuhan anak?
Alat-alat permainan yang disajikan kepada anak-anak dari yang sederhana sampai yang kompleks, yang jelas semua itu diharapkan akan mampu memenuhi kebutuhan mereka dalam beberapa hal, antara lain:
- Menempati pengetahuan. Alat permainan yang disajikan harus dapat menambah pengetahuan kognitif.
- Menambah, menanamkan, memupuk dan mengembangkan afektif.
- Perkembangan fisik. Dengan alat permainan yang digunakan diharapkan akan mampu mengembangkan otot-otot dan seluruh bagian tubuhnya.
- Dorongan berkomunikasi . merangsang anak untuk mengadakan komunikasi dengan anak yang lain.
- Menjadi sarana untuk penyaluran energi emosional yang terpendam, kebutuhan dan keinginan.
- Menjadi sarana sumber belajar.
- Dapat memberikan rangsangan bagi pengembangan kreativitas dan wawasan diri.
- Memberikan pengalaman sesuai dengan jenis kelamin.
B: Syarat Alat-alat Permainan
Bagian #1:
- Harus memiliki dan menunjang tercapainya program pendidikan.
Alat permainan yang diberikan harus dapat menunjang tercapainya program pendidikan di taman kanak-kanak. - Harus sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak.
Hendaknya penyajian alat permainan disesuaikan dengan usia dan tingkat perkembangan anak agar dapat memahami dan menggunakan alat permainan secara optimal, bila tidak, dikhawatirkan anak tidak tertarik untuk memperhatikan bahkan membuat anak sama sekali tidak ingin bermain. - Sesuai dengan jenis kelamin.
Alat permainan yang disajikan hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin anak. Hal ini harus diperhatikan agar dapat memperkenalkan peranannya lebih dini. - Alat permainan yang disajikan memperhatikan hal-hal yang akan menjaga keamanan anak yang menggunakannya.
Jangan sampai ada bagian-bagian yang bila anak melakukan kesalahan akan keselamatan jiwanya, baik segi bentuk ataupun bahan alat permainan tersebut.
Bagian #2:
- Awet dan tidak mudah rusak.
biasanya anak-anak yang lebih kecil menggunakan permainan dengan semangat yang besar dan sekuat tenaga kadang kurang terkontrol.
Bila alat permainan ini dibuat dari bahan yang kurang awet dan mudah rusak dikhawatirkan akan membuat anak kecewa bahkan pada tingkat tertentu dia akan merasa frustasi, karena dia gagal bermain seperti yang diinginkannya. - Mudah dipelihara.
Agar alat permainan dapat lebih lama dipergunakan haruslah dari bahan yang baik dan mudah pemeliharaannya. - Menarik.
Bila alat permainan dapat mengundang minat dan perhatian serta dapat merangsang anak untuk menggunakannnya, sebaiknya alat permainan disajikan dalam bentuk, warna, bahan, dan suara yang menarik. - Ukuran dan berat.
ukuran dan berat alat permainan harus disesuaikan dengan ukuran anak. Bila ukurannya terlalu besar akan sukar dijangkau dan dipergunakan oleh anak.
Bila terlalu kecil, anak akan sulit memainkannya dan bahkan bagi balita mungkin sedikit bahaya.
Karena jika anak mencium atau memainkan dengan mulut mungkin akan mudah tertelan.
Bila terlalu berat, anak tidak akan bebas meindah-mindahkan serta akan membahayakan bila alat permaianan jatuh mengenai anak itu sendiri.
Bagan #3:
- Tidak terlalu sulit dan terlalu mudah.
Alat permainan yang disajikan hendaknya jangan terlalu sulit, ataupun terlalu mudah.
Bila terlalu sulit maka akan membuat anak stress. Jika terlalu mudah akan membuat anak cepat bosan. - Harus berfungsi mengembangkan aspek perkembangan.
Alat permainan yang baik adalah yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan fisik (motorik), kasar, halus, kognitif ( kecerdasan, pengetahuan, daya cipta, kecermatan) serta emosi sosial anak. - Relatif tidak mahal.
Bagi anak-anak yang mampu, relatif tidak ada masalah dengan harga alat permainan yang relatif mahal.
Tapi berapa banyak anak yang mampu seperti itu, justeru kenyataannya saat ini lebih banyak anak yang kurang mampu.
Karena itu, alat permainan yang disajikan harus dapat terjangkau secara ekonomis
C: Pengaruh Alat Permainan
Pengaruh alat-alat permainan yang digunakan anak untuk perkembangan jiwanya masa kini dan masa yang akan datang.
Yang menjadi sorotan utama dalam pembahasan selanjutnya adalah alat permainan itu dapat dipergunakan sehingga akan memberikan manfaat besar untuk meningkatkan aspek perkembangan anak, antara lain:
#1: Keimanan dan ketakwaan
Adapun menggunakan alat-alat permainan tersebut harus dapat mengembangkan kepribadian anak, keimanan dan ketakwaannya.
Menanamkan kebanggaan dan kecintaan terhadap agamanya.
#2: Kecerdasan
Dengan menggunakan alat-alat permainan tersebut diharapkan akan melancarkan program baca tulis dan menambah pengetahuan anak tentang berbagai hal mengenai pengetahuan, bentuk, ukuran, warna, warna, rasa, hukum-hukum alam, konsep ruang dan waktu.
Dengan permasalahan-permasalahan yang dialami anak melalui penggunaan alat-alat permainan tersebut akan memberikan pengalaman dalam menyelesaikan masalah-masalahnya kemudian, sehingga pada perkembangan selanjutnya akan meningktkan kecerdasan anak.
#3: Kecermatan
Dengan menggunakan alat-alat permainan tersebut diharapkan akan meningkatkan ketelitian, kehati-hatian serta kecermatan.
Demikian juga menyortir benda-benda atau msalah-masalah sesuai dengan ciri-cirinya yang spesifik aerta sesuai dengan urutan tingkatannya.
#4: Ketangkasan
Melalui penggunaan alat-alat permainan tersebut diharapkan anak mempunyai pengalaman dan terbiasa menyelesaikan masalah dengan benar dan cepat serta tepat waktu.
Juga mampu mengatur kemampuan fisiknya, koordinasi otot-otot serta inderanya dengan baik.
#5: Kreativitas
Alat permainan yang disajikan hendaknya jangan terlalu mudah, monoton, dan tidak menarik justeru harus menyajikan tantangan.
Sehingga akan memberikan hal-hal yang positif dan dapat merangsang serta mendorong anak untuk menciptakan hal-hal yang baru.
Hal ini akan sangat baik bagi perkembangan kreativitasnya.
D: Jenis Permainan
01: Dilihat dari sisi lokasi bermain dibagi menjadi dua, yaitu:
- Bermain di dalam ruangan
- Di luar ruangan
02: Dilihat dari segi sifatnya, yaitu:
- Permainan kecerdasan:
- Membangun dengan balok-balok
- Puzle, pohon-pohonan
- Bendera, kartu, kantong pintar
- Permainan beberan:
- Kuantet
- Ular tangga
- Diam-diaman
- Halma
- Permainan spekulasi:
- Sulap
- Permainan tali
- Mencocokkan, lingkaran, galasin
- Godog sodor
- Dingklik uglak-uglik.
- Permainan kombinasi:
- Lari
- Variasi tepuk.
E: Langkah Penyajian
Penyajian permainan di TK/TPQ adalah sebagai berikut:
1: Pendahuluan
- Bersama-sama mengucapkan salam pembuka
- Hubungkan bahan pelajaran yang disajikan dengan cocok permainan yang akan dilakukan.
- Jelaskan cara bermainnya.
02: Pelaksanaan
- Untuk tahap permulaan guru harus membimbing.
- Guru mengawasi pelaksanaan permainan baik ketertiban maupun perkembangan anak selama bermain.
03: Penutup
- Penenangan siswa
- Doa penutup
- Membereskan alat-alat
F: Merekayasa Peraga Permainan
Permainan itu sebaiknya sebanyak mungkin, bahkan ganti setiap tahun ajaran baru selalu ada permainan baru.
Dalam menciptakan permainan yang benar-benar baru perlu:
- Bernilai
- Mudah dimainkan
- Murah dalam membuatnya
- Dapat membantu aspek kepribadian anak, baik aspek intelektual, keterampilan jasmani, serta kualitas emosi dan sosial.
Jika sekedar memodifikasi yang telah ada cukup dengan membuang unsur-unsur kurang baiknya. Kemudian memasukkan nilai yang diharapkan.
07: Hipotesis
***
Dari uraian di atas jelas betapa pentingnya peranan alat permainan dalam meningkatkan keimanan, ketakwaan, kecerdasan, kecemasan, ketangkasan, serta kreativitas anak.
Masalahnya sekarang adalah bagaimana upaya kita selanjutnya agar dapat menyediakan alat-alat permainan yang sesuai dengan tujuan pendidikan di TK.
Serta dapat memahami kebutuhan perkembangan anak-anak sekaligus terjangkau secara ekonomi.
Tentu saja hal ini memerlukan keterlibatan semua pihak yang berkepentingan dan merasa bertanggung jawab untuk menyiapkan dan membina anak-anak agar menjadi generasi yang beriman, bertakwa, sehat, cerdas, terampil, dan kreatif.
08: Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian adalah penggunaan format penulisan penelitian untuk memberikan dan menyampaikan deskripsi serta membantu memudahkan pembahasan setiap bagian penelitian.
Secara garis besar sistematika penulisan penelitian adalah sebagai berikut:
- Cover Judul Proposal Penelitian
- Pengesahan
- Abstrak
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Daftar Lampiran
- Bagian Utama
- I Pendahuluan
- II Landasan Teori
- III Pembahasan dan Analisa
- IV Hasil Analisis dan Pembahasan
- V Penutup : Kesimpulan dan Saran
- Bagian Akhir
- Daftar Pustaka
- Lampiran-lampiran
- Surat keterangan melakukan penelitian
09: Tim Peneliti
Anggota tim penelitian adalah sebagai berikut:
- Raden Irawan Sonjaya
- Gita Sari Raya
- Siti Maemunah Claudia Putri
10: Jadwal Penelitian
Berikut ini rencana jadwal penelitan:
- Penyusunan Proposal Penelitian : Januari 2020
- Pengumpulan Proposal: Februari 2020
- Seminar Proposal Penelitian : Februari 2020
- Pengambilan dan pengumpulan serta Analisis Data: Maret 2020
- Penyusunan Laporan Penelitian: Mei 2020
11: Anggaran
Anggaran yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian adalah sebagai berikut:
- Penulisan dan cetak proposal serta berkas pendukung = Rp 750.000
- Transportasi dan akomodasi = Rp 1.000.000
- Pengambilan, pengumpulan, dan analisa data = Rp 2.000.000
- Penyusunan laporan penelitian dan cetak = Rp 1.000.000
- Jumlah anggaran = Rp 4.750.000
12: Metode Penelitian
A: Obyek dan Lokasi Penelitian
Obyak dan lokasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi TK/TPQ Al Birru, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur.
B: Populasi dan Sample
Populasi adalah bagian umum dari objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan kuantitas serta karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dianalisis dan kemudian dibuat summary.
Sedangkan Sample adalah bagian dari populasi itu, misalnya jumlah guru dan murid TK/TPQ di Al Birru yang menjadi sample penelitian ini.
C: Pengumpulan Data
A: Jenis dan Sumber Data
Ada dua jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
- Data Primer, adalah data yang diperoleh langsung dari responden.
- Sekunder, merupakan data yang didapatkan tidak secara langsung yang sifatnya mendukung data primer.
B: Teknik Pengumpulan Data
- Kuesioner
- Wawancara
C: Alat dan Instrumen Pengumpulan Data
- Uji Validitas, tes ini digunakan untuk menguji ketepatan ukuran.
- Tes Reabilitas, digunakan untuk melakukan penilaian mengenai akurasi sebuah pengukuran.
D: Analisis Data
13: Daftar Pustaka
Lukman, Hakim. “Pelatihan Bermain Cerita Menyanyi”. Disampaikan pada training peranan alat permainan untuk meningkatkan skill dan kreativitas Anak. Gedung Serba Guna. Gresik, Januari 2020
***
Demikianlah contoh proposal penelitian pendidikan anak. Silahkan sesuaikan dengan kebutuhan proposal pendidikan yang akan Anda susun.
C: Contoh Proposal Penelitian Skripsi Bidang Sains Kimia
Contoh proposal penelitian ini disusun untuk melakukan penelitian skripsi.
Bagaimana format dan bentuk proposal penelitian skripsi?
Berikut ini disajikan contoh proposal penelitian skripsi bidang kimia:
***
01: Judul Penelitian:
“Ikatan Dalam Molekul Organik”
02: Pendahuluan
Suatu pengertian mengenai struktur dan kereaktifan senyawa organik dimulai dengan bagian yang membentuk molekul yaitu atom.
Teori struktur kimia abad 19 menjelaskan tentang nisbah atom yang bergabung dan memberikan rumus struktur khusus untuk menggambarkan molekul.
Konsepsi isomerisasi struktur memungkinkan para ahli kimia menerangkan mengapa berbagai zat dapat mempunyai rumus molekul yang sama.
Dan pada bagian akhir abad itu suatu gambaran tiga dimensi struktur molekul tersusun.
03: Rumusan Masalah
Pertanyaan mengapa atom saling menarik dan bergabung menjadi molekul masih belum terjawab.
Juga konsepsi per pasangan elektron pada awal abad 20 yang diusulkan oleh Lewis dan Kossel tidak dapat menjelaskan tentang antaraksi tarik menarik yang menghasilkan pembentukan ikatan.
04: Maksud dan Tujuan Penelitian
Perkembangan mekanika kuantum pada tahun 1920-an memberi dasar pemikiran tentang ikatan kimia yang hingga kini masih mendasari teori struktur modern.
Sederetan pengungkapan matematika dan hasil penyelesaiannya dipakai untuk menetapkan orbital atom dan orbital molekul serta gejala yang dikenal sebagai ikatan.
Dan pada penelitian ini akan meninjau konsepsi teori orbital yang berlaku bagi atom dan molekul senyawa organik.
Teori ikatan dan bentuk molekul dikembangkan untuk menerangkan pengamatan dan pengujian.
Teori tidak mengendalikan sifat molekul.
Meskipun mekanika kuantum telah memberikan suatu pendekatan umum yang sangat berhasil, beberapa konsepsi lain telah diperkenalkan untuk menjelaskan beberapa segi tertentu dari struktur molekul.
05: Manfaat Penelitian
Kita akan mengetahui gambaran tentang distribusi kerapatan elektron disekitar inti atom hidrogen melalui mekankika kuantum.
Orbital atom yang diperoleh dengan cara ini dapat juga digunakan pada pendekatan untuk elektron atom lain,
Dan dapat diperluas sampai ke orbital molekul yang berhubungan dengan pembentukan ikatan.
06: Landasan Teori
A: Mekanika Kuantum
Niels Bohr mengubah model planet Rutherford agar gerak elektron dibatasi jumlah orbitnya.
Dia mengusulkan agar tiap orbit elektron dikaitkan dengan suatu energi khusus.
Tingkat energi ini tercatu dan ada bilangan kuantum untuk tiap orbit elektron.
***
Pada pertengahan tahun 1920-an ada usulan teori mekanika kuantum yang memberikan dasar umum bagi pengertian modern mengenai struktur atom dan molekul.
Ahli fisika de Broglie menyatakan bahwa elektron mempunyai ciri atom dan ciri gelombang.
Barangkali yang memberikan inspirasi kepada de Broglie adalah bukti bahwa cahaya mempunyai sifat gelombang dan juga mempunyai momentum seperti atom.
***
Konsepsi dasar untuk menerapkan mekanika kuantum pada atom adalah prinsip ketidakpastian Heisenberg yang menyatakan bahwa tidaklah mungkin untuk untuk menentukan secara serempak posisi dan momentum yang tepat sebuah elektron.
Kita tidak dapat menggambarkan elektron sebagai sebuah titik dalam ruang atau sebagai zarah bergerak melalui lintasan yang ditentukan secara pasti.
Dampak mekanika kuantum pada pemikiran ilmiah sangat mengagumkan.
Meskipun Werner Heisenberg mendapat hadiah nobel bidang fisika tahun 1932 untuk penciptaan mekanika kuantum, paling sedikit ada sembilan orang penerima hadiah Nobel lain yang mempunyai ikatan dengan perkembangan awal imu ini.
B: Orbital Atom
Seorang ahli mengembangkan sebuah persamaan gelombang untuk menggambarkan sebuah elektron dalam hubungannya dengan inti atom.
Penyelesaian persamaan gelombang untuk sebuah atom hidrogen menghasilkan tiga jenis bilangan kuantum yang berlainan yang menggambarkan orientasi ruang elektron nisbi terhadap inti.
Energi hasil perhitungan untuk elektron yang berasal dari berbagai hasil penyelesaian persamaan gelombang ternyata sama dengan selisih energi antara tingkat energi atom hidrogen tepat seperti apa yang telah diketahui dari spektroskopi.
Hasil yang diperoleh untuk atom hidrogen masih merupakan model untuk atom yang lebih rumit yang di luar jangkauan kemampuan menghitung komputer yang canggih sekalipun.
C: Orbital Molekul dan Ikatan
Mekanika kuantum memberikan gambaran konfigurasi elektron sebuah atom hidrogen yang menjadi model bagi atom lain.
Gagasan yang dikembangkan untuk atom tunggal dapat juga diperluas ke antar aksi antar atom, yaitu ikatan.
Penyelesaian persamaan gelombang yang dipakai untuk menggambarkan elektron dari dua atom tunggal digabung menjadi orbital molekul.
Kaidah yang dikembangkan untuk menggarap orbital atom dapat diubah dan dipakai pada orbital molekul.
Hasilnya adalah bahwa fungsi-fungsi itu menggambarkan elektron-elektron yang berkaitan dengan ikatan kimia.
D: Orbital Hibrida
Peluasan konsepsi orbital atom ke orbital molekul memberikan hubungan yang sesuai dengan sifat molekul hidrogen, tapi tak dapat menjelaskan tentang banyaknya sifat khas senyawa yang lebih rumit.
Pauling dan Slater memberikan sebuah gambaran ikatan yang sedikit diubah dengan memperkenalkan gagasan mengenai orbital hibrida.
E: Sudut Ikatan
Teori orbital memberikan sudut antar orbital khusus kepada orbital atom dan gabungan hibridanya.
Hubungan serupa diperluas bagi orbital molekul dan dengan demikian juga bagi molekul sesungguhnya.
Molekul jenuh tersubstitusi secara simetris, seperti metana dan karbon tetraklorida mempunyai sudut ikatan 109,5.
Memang kita akan mendapatkan bahwa sudut ikatan kebanyakan molekul menunjukkan penyimpangan sedikit dari sudut yang diperkirakan sebelumnya.
***
Karena teori hanyalah suatu cara untuk menerangkan fakta, suatu pendekatan baru dapat diperkenalkan.
Sesungguhnya sebuah gambar yang diubah sedikit biasanya dipakai untuk menerangkan penyimpangan sudut ikatan.
Sebuah keterangan lain didasarkan pada tolakan antara pasangan-pasangan elektron.
Gabungan dari faktor-faktor ini terkadang memberikan gambaran struktur molekul paling menyakinkan.
***
Ketergantungan sudut pada orbital molekul adalah hanya salah satudari penjelasan tentang sudut ikatan.
Suatu keterangan sederhana lainnya didasarkan pada andaian bahwa pasangan elektro, baik yang ikatan dan yang tidak ikatan akan cenderung bergerak saling menjauhi.
Teori tolak menolak pasangan elektron kulit valensi sangat baik untuk meramal garis besar corak geometri molekul.
F: Energi Ikatan dan Jarak Ikatan
Pembakaran hidrokarbon berbentuk gas seperti metana atau komponen bensin dan batubara memberikan energi yang menyebabkan dunia industri tetap berjalan.
Reaksinya eksoterm, karena energi dibebaskan.
Energi reaksi kimia pada prinsipnya berkaitan dengan energi ikatan yang diputuskan dan yang dibentuk.
Tidak semua reaksi eksoterm. Reaksi yang mengabsorpsi disebut reaksi endoterm.
Kebanyakan reaksi eksoterm tidak terjadi secara spontan.
07: Sistematika Penulisan
Silahkan periksa kembali bagian sistematika penulisan pada contoh proposal penelitian bidang pendidikan di atas.
08: Tim Peneliti
Anggota tim penelitian skripsi tentang kimia organik sebagai berikut:
- Afifa Ayulia Astuti
- Rio Gito Setiono
- Firdaus Cahyadi Putra
09: Jadwal Penelitian Skripsi
Berikut ini jadwal penelitan skripsi:
- Pembuatan Proposal Penelitian Skripsi : Juli 2019
- Pengajuan Proposal: Agustus 2019
- Seminar Proposal Penelitian Skripsi : September 2019
- Studi Pustaka, Pengumpulan, dan Analisis Data: Oktober 2019
- Penyusunan Laporan Hasil Penelitian: November 2019
10: Anggaran Penelitian Skripsi
Rincian budget yang direncanakan untuk melaksanakan penelitian skripsi adalah sebagai berikut:
- Penyusunan dan print proposal serta dokumen pendukung penelitian = Rp 500.000
- Persiapan pengambilan dan pengumpulan data di lapangan= Rp 750.000
- Tes, cek, dan analisis data = Rp 2.250.000
- Pembuatan laporan penelitian skripsi dan penggandaan skripsi = Rp 1.500.000
- Jumlah budget = Rp 5.000.000
11: Metode Penelitian
Silahkan cek kembali bab metode penelitian pada contoh proposal penelitian mengenai pendidikan anak di atas.
12: Daftar Pustaka
Stanley H. Pine, James B. Hendrickson, Donald J. Cram, George S. Hammond “Kimia Organik”. ITB Bandung. 1988
***
Demikian cara membuat proposal beserta contoh proposal penelitian skripsi, sebuah contoh proposal yang baik dan benar untuk melakukan penelitian skripsi.
Bila Anda akan menyusun proposal sejenis ini, silahkan sesuaikan dengan yang Anda butuhkan.
03: Contoh Proposal Kerjasama Usaha Bisnis
A: Pengertian Proposal Usaha Bisnis
Proposal usaha bisnis adalah proposal yang dibuat untuk digunakan dalam persoalan usaha dan bisnis.
Pada kesempatan ini kami sajikan contoh proposal training pengelolaan kerjasama usaha bisnis.
Bagaimana bentuk dan format serta cara membuat proposal training pengelolaan kerjasama usaha bisnis ini?
Agar lebih jelas kami berikan contoh proposal ini.
B: Contoh Proposal Usaha Bisnis
Contoh proposal kerjasama usaha bisnis ini digunakan untuk memberikan informasi tentang pengelolaan usaha kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Mari perhatikan contoh proposal seminar dan training manajemen usaha bisnis berikut ini..
***
01: Judul Proposal
“Cara Efektif Aktualisasi Spiritualitas dalam Usaha Bisnis”
02: Pendahuluan
Visi, konsepsi, keyakinan dan prinsip hidup akan menjadi bermakna apabila mampu diaktualisasi dalam kehidupan nyata.
Berbudi bawa laksana satu kata dengan perbuatan dan konsisten mempertahankan komitmen hidup yang disinari cahaya kecerdasan spiritual.
Itulah wujud dari cerminan pribadi yang menjalani hidupnya dalam pedoman kemuliaan Ilahi.
Yaitu pribadi yang menempatkan nilai-nilai Ilahiyah sebagai prioritas hidupnya.
Mampu memisahkan kebaikan dan keburukan, tumbuhnya kepekaan sosial dan senantiasa memiliki jiwa kemanusiaan dalam perilaku sosialnya.
Resultan tersebut tidak datang dengan sendirinya dan serta merta.
Bagaikan sepotong besi, tidak akan tajam jika tidak diasah setiap hari, dipergunakan secara benar dan dibudidayakan dalam habibat sesuai dengan lingkungan yang kondusif.
Tak terkecuali di lingkungan usaha dan bisnis.
***
Pada organisasi yang telah tahapan demikian, maka sistem, prosedur dan fungsi manajemen akan menjadi lebih ringan bebannya.
Karena masing-masing pribadi melakukan kontrol terhadap dirinya sendiri dan good corporate governance memiliki penajaman dimensi, meluas, mendalam, dan transendental karena langsung menuju ke hati kita.
Jiwa yang damai itu sendiri merupakan cerminan dari kehendak Tuhan Yang Maha Rahman yang bersinar melalui hati sanubari mahluk-Nya.
Dalam tataran demikian klaim bahwa manusia adalah khalifatullah fil ardi menjadi relevan, credible, dan legitimate.
Bebarapa implementasi nilai-nilai yang diharapkan mampu mempertajam khasanah kecerdasan ruhaniah di antaranya adalah dzikrullah, doa, mensyukuri nikmat, husnuzhan, tawadhu, introspeksi, sabar, dan tawakal.
03: Tujuan Training Usaha Bisnis
***
Tujuan diselenggarakannya training manajemen usaha dan bisnis antara lain:
- Memberikan wawasan, pengetahuan mengenai pentingnya spiritualitas dalam bisnis
- Cara dan metode proses aktualisasi spritualitas dalam usaha bisnis.
- Untuk mengawal pribadi manusia agar senantiasi berjalan pada jalur yang disinari oleh hidayah kecerdasan spiritual.
04: Manfaat Training Bisnis
Dalam contoh proposal singkat ini, manfaat dari penyelenggaraan training usaha dan bisnis ini adalah sebagai berikut:
- Setelah mengikuti acara ini maka mind set jelaga hati yang berpotensi menutup kebenaran akan hilang.
- Pencerahan hati akan semakin optimal melalui aktualisasi nilai-nilai dalam aktivitas hidup sehari-hari.
- Kebiasaan, simbol-simbol, ritus dan tradisi pada lingkungan keluarga dan organisasi bisnis yang mengamalkan prinsip kecerdasan spiritual, akan memandu setiap individu untuk menjadikan spiritualitas sebagai code of conduct atau corporate culture.
05: Peserta Training Usaha Bisnis
Pada contoh proposal event pelatihan manajemen usaha dan bisnis ini, peserta adalah para pemilik dan pengelola UKM/ IKM/ UMKM serta pihak yang tertarik pada pengembangan usaha bisnis.
06: Pelaksanaan Kegiatan
Hari dan tanggal : Rabo, 16 Desember 2020
Waktu : 09.30 – Selesai
Tempat : Aula Edukasi Smart
07: Susunan Panitia Penyelenggara Aktivitas
***
I: Ketua Panitia : Drs. Setiadi Saefulloh, M.M
II: Bendahara:
- Suherdi Andria Doddy
- Pratiwi Nuraida Mulyati
III: Sekretaris:
- Annisa Zakiyah Putri Claudia
- Novianti Agnes Susanti
IV: Bidang-bidang
Bidang Kegiatan :
- Daniel Dino Putro
- Dessetiani Lestari Nining
Bidang Konsumsi:
- Kosvi Aji Leonardo
- Alamanda Dirga Ristya
Bidang Humas:
- Aldi Ramdhani Adi
- Regina Irfan Putranto
Bidang Dokumentasi:
- Ariyani Sukma Ani
- Delsa Dwi Ratnasari
Bidang Perlengkapan:
- Erwin Lee
- Asri Lingga Saputri
Bidang Keamanan:
- Rivan Robbi Reynaldi Putra
- Rani Revina Swasti Putri
08: Jadwal Aktivitas Training Usaha Bisnis
09.30 – 10.00 : Gladi bersih
10.00 – 11.30 : Latar Belakang dan Pengenalan Istilah Aktualisasi Spiritulitas dalam Usaha
11.30 – 12.30 : Break
12.30 – 14.30 : Materi dan Simulasi Praktik
14.45 – 16.00 : Praktik dan Diskusi Penerapan
16.15 – Selesai : Penutup
09: Budget Penyelenggaraan Training
***
A: Sumber Dana Kegiatan
Perhatikan contoh penyajian anggaran di proposal kegiatan pembinaan minat baca berikut ini
1: Bantuan dan Donasi Masyarakat = Rp 2.500.000
2: Iuran Sukarela Peserta Training Rp 50.000 X 50 = Rp 2.500.000
3: Jumlah : Rp 2.500.000 + Rp 2.500.000 = Rp 5.000.000
B: Pengeluaran :
1: Konsumsi :
- Makan
- Peserta Rp 20.000 X 50 = Rp 1.000.000
- Panitia Rp 20.000 X 20 = Rp 400.000
- Trainer dan Pembina Rp 20.000 X 4 = Rp 80.000
- Snack
- Peserta Rp 15.000 X 50 = Rp 750.000
- Panitia Rp 15.000 X 20 = Rp 300.000
- Trainer dan Pembina Rp Rp 20.000 X 4 = Rp 80.000
2: Peralatan :
- Sound System = Rp 250.000
- ATK = Rp 200.000
- Pin dan Sticker = Rp 250.000
- Fee Trainer = Rp 1.000.000
- Lain-lain = Rp 250.000
Jumlah Pengeluaran : Rp 4.560.000
10: Penutup
Demikian proposal training pengelolaan usaha bisnis ini kami susun dan sampaikan.
Kami mengharapkan advis dan masukannya untuk kesempurnaan penyelenggaraan training pengelolaan usha bisnis.
Kami juga menyampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung penyelenggaraan kegiatan ini.
Semoga Tuhan Yang Super Baik dan Maha Penyayang selalu memberikan kebaikan-Nya kepada kita. Aamiin.
***
Demikian contoh proposal penyelenggaraan training pengelolaan kerjasama usaha bisnis.
Bila Anda ingin sesuaikan jika akan menyusun proposal untuk event yang sejenis ini seperti seminar bisnis, event organizer pameran, event musik, bantuan dana usaha pribadi, kerjasama usaha bagi hasil, dan penawaran kerjasama jasa.
***
Dan untuk menyegarkan wawasan dan pengetahuan tentang sistematika dan cara membuat proposal beserta contoh-contohnya, saksikan penjelasannya dalam video pendek berikut ini…
04: Kesimpulan
Proposal dibuat dan disusun untuk memberikan penjelasan secara sistematis dan detail tentang aktivitas tertentu yang akan dilakukan.
Seperti penelitian, kegiatan sosial, skripsi, event, bakti sosial, pengajuan dana, pembangunan masjid, dan usaha.
Dan bila Anda membutuhkan contoh surat undangan untuk kerja bakti, event dan yang lain, silahkan klik undangan resmi.
Dan beberapa contoh proposal yang sudah disajikan di atas semoga bisa dijadikan referensi, khususnya bagi Anda yang sedang atau akan membuat proposal.
Anda bisa mengkonversinya dalam bentuk pdf, doc/ word sesuai kebutuhan Anda.
Demikian yang dapat saya sharing tentang contoh proposal kegiatan, pendidikan, seminar, penelitian ilmiah, skripsi, usaha dan bisnis.
Semoga bermanfaat, terima kasih.*****