Factory Overhead Cost Departmentalization – Metode Alokasi Bertahap
Jika di antara departemen-departemen pembantu terdapat transfer jasa secara timbal balik dan di dalam pembuatan tarif biaya overhead transfer jasa ini akan diperhitungkan, maka perlu dilakukan alokasi biaya overhead antar departemen pembantu sebelum biaya overhead departemen pembantu akhirnya dialokasikan seluruhnya ke departemen produksi.
A: Distribusi Biaya Overhead – Departementalisasi Biaya Overhead Pabrik
Dalam menyusun anggaran BOP per departemen, biaya dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
- Biaya langsung departemen
- Biaya tidak langsung departemen
Biaya tidak langsung harus dibagikan kepada departemen-departemen yang menikmati yang menikmati manfaatnya, baik dalam departemen produksi maupun departemen pembantu.
Instilah yang dipakai untuk menggambarkan pembagian biaya overhead tidak langsung departemen kepada departemen-departemen yang menikmati manfaatnya adalah distribusi biaya overhead.
B: Alokasi Biaya Overhead
Setelah biaya langsung dan tidak langsung dikelompokkan dalam masing-masing departemen.
Maka langkah selanjutnya dalam penentuan tarif biaya overhead pabrik adalah membagikan biaya overhead departemen pembantu kepada departemen produksi (dalam alokasi biaya overhead pabrik metode langsung) atau kepada departemen pembantu lain kepada departemen produksi (dalam metode alokasi bertahap).
Istilah yang digunakan untuk menggambarkan pembagian biaya overhead departemen pembantu ke departemen produksi atau dari departemen pembantu ke departemen pembantu yang lain adalah alokasi biaya overhead.
C: Pembebanan Biaya Overhead – Departementalisasi Biaya Overhead
Untuk kepentingan penentuan tarif biaya overhead pabrik, jumlah biaya overhead departemen produksi setelah alokasi biaya overhead dari departemen pembantu.
Kemudian dibagi dengan dasar pembebanan yang dipakai pada masing-masing departemen produksi.
Atas dasar tarif ini BOP dibagikan kepada produk di departemen produksi.
Istilah yang digunakan untuk menggambarkan pembagian biaya overhead pabrik di departemen produksi kepada produk adalah pembebanan biaya overhead.
Dengan adanya ketiga pembebanan tersebut, maka akan menimbulkan tiga macam tarif, yaitu:
- Tarif distribusi
- Tarif alokasi
- Tarif pembebanan biaya overhead.
Perbedaan istilah distribusi, alokasi, dan pembebanan biaya overhead pabrik dapat digambarkan sebagi berikut:

Jika di antara dua departemen pembantu terjadi transfer jasa secara timbal balik, maka tarif alokasi biaya departemen pembantu yang satu belum dapat dihitung sebelum ada alokasi biaya dari departemen pembantu yang lain, begitu juga sebaliknya.
Untuk memecahkan lingkaran ini dapat digunakan salah satu alat dari dua metode berikut ini:
#1: Metode Alokasi Kontinue – Departementalisasi Biaya Overhead Pabrik
Dalam metode ini, BOP departemen-departemen pembantu yang saling memberikan jasa dialokasikan secara terus-menerus, sehingga jumlah biaya overhead yang belum dialokasikan menjadi tidak berarti. Misalnya departemen pembantu X dan departemen pembantu Y saling memberikan jasa secara timbal balik.
Mula-mula biaya overhead departemen X dialokasikan ke Departemen Y sesuai dengan jasa yang dipakai oleh departemen Y.
Hal ini menyebabkan biaya overhead departemen X tersebut habis dialokasikan.
Kemudian alokasi berikutnya dilakukan terhadap biaya overhead departemen Y setelah menerima alokasi biaya dari departemen X.
Alokasi kedua ini akan menyebabkan biaya overhead departemen Y habis dialokasikan dan akan menyebabkan biaya overhead departemen X terisi kembali.
Alokasi seperti ini dilakukan kembali secara berulang-ulang sehingga jumlah biaya overhead yang belum dialokasikan menjadi tidak berarti lagi.
#2: Metode Aljabar – Departementalisasi Biaya Overhead
Dalam metode ini, jumlah biaya tiap-tiap departemen pembantu dinyatakan dalam persamaan aljabar
#3: Metode Urutan Alokasi yang Diatur – Departementalisasi Biaya Overhead
Dalam praktik, metode alokasi kontinu dan metode aljabar seringkali menimbulkan kesulitan dalam perhitungan bila perusahaan memiliki banyak departemen pembantu.
Misalnya ada 25 departemen (dua puluh lima) pembantu yang saling memberikan jasa secara timbal balik.
Maka bila metode aljabar digunakan, harus diselesaikan 25 persamaan dengan 25 variabel yang belum diketahui.
Oleh karena itu, di dalam praktek, metode alokasi bertahap yang banyak digunakan adalah metode urutan alokasi yang diatur (specified order of closing).
Karakteristik metode urutan alokasi yang diatur adalah sebagai berikut:
- Biaya overhead departemen pembantu dialokasikan secara bertahap.
- Alokasi biaya overhead departemen pembantu diatur urutannya sedemikian rupa sehingga arus alokasi biaya menuju ke satu arah.