Jurnal Penyesuaian Amortisasi
A: Pengertian Amortisasi
Apa itu amortisasi?
Pengertian amortisasi adalah penyusutan aset tetap tak berwujud, contoh goodwill, merk, dan paten.
Aktiva tetap tidak berwujud akan disusut selama masa ekonomisnya. Namun demikian tidak ada nilai residunya. Bila aktiva tetap tidak berwujud umurnya tidak terbatas maka tidak dilakukan amortisasi.
B: Contoh Perhitungan Nilai Amortisasi Aset Tidak Berwujud
Bagaimana prosedur perhitungan nilai amortisasi aset tetap tidak berwujud? Secara prinsip, cara untuk menghitung nilai amortisasi sama dengan depresiasi dan deplesi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal perhitungan aset beserta pembahasan jawabannya berikut ini:
Soal:
MyCom Computer Course Surabaya memiliki hak patent untuk membuat suatu materi pembelajaran training, pelatihan dan kursus laporan keuangan dari lembaga Kursus Akuntansi Surabaya.
Harga perolehan patent materi kursus akuntansi dan membuat laporan keuangan dari bukti transaksi sampai financial ratios sebesar Rp. 2.400.000 dan akan susut selama 10 tahun.
Pertanyaan: Hitung nilai amortisasi aset tetap tak berwujud per tahun dan per bulan?
Jawaban:
1: Nilai amortisasi setiap tahun
Amortisasi patent setiap tahun bisa dihitung dengan rumus sebagai berikut :
= Harga Perolehan : Estimasi Masa Penyusutan
Dari hasil perhitungan menggunakan metode garis lurus diperoleh nilai amortisasi setiap tahunn adalah Rp 240.000. Niai amortisasi per tahun sebesar Rp 240.000 harus dibebankan setiap bulan.
2: Nilai amortisasi setiap bulan
Untuk menghitung nilai amortisasi per bulan, kita bisa menggunakan rumus formula sebagai berikut:
= Nilai amortisasi aset tetap tidak berwujud : 12 bulan
= Rp 240.000 : 12 bulan = Rp 20.000
C: Cara Mencatat Jurnal Amortisasi
Bagaimana cara membuat jurnal amortisasi? Metode yang digunakan untuk membuat jurnal penyesuaian amortisasi prinsipnya sama dengan jurnal penyusutan aset tetap dan deplesi, yaitu jika terjadi kenaikan nilai amortisasi maka dicatat pada sisi Debit, sedangkan lawannya di debit.
1: Jurnal Penyesuaian Amortisasi Per tahun
Dan masih menggunakan contoh transaksi dari MyCom Computer Course Surabaya, maka ayat jurnal penyesuaian (AJP) untuk mencatat amortisasi patent setiap tahun pada akhir periode adalah sebagai berikut:
Beban amortisasi paten dicatat pada bagian Debit, sedangkan lawannya adalah akun paten. Mengapa demikian? Iya, karena jenis akun amortisasi dianggap sebagai biaya, sehingga setiap terjadi kenaikan nilai saldo akun tersebut, maka akan dicatat di sisi Debit. Sebaliknya, jika terjadi penurunan jenis akun aset maka dicatat di sisi Kredit.
2: Jurnal Amortisasi Per Bulan
(Debit) Beban Amortisasi …. Rp 20.000
(Kredit) Akumulasi Amortisasi Aset Tetap Tak Berwujud …. Rp 20.000
Bagaimana, klir ya? Okay sipppp, dilanjut!
Jurnal Penyesuaian Kerugian Piutang
A: Pengertian Kerugian Piutang
Apa pengertian kerugian piutang?
Kerugian piutang adalah kerugian yang timbul karena adanya penjualan kredit barang dan jasa yang tidak dapat ditagih.
Pada tiap akhir periode dibuat taksiran jumlah piutang yang kira-kira tidak bisa dilunasi. Kerugian ini akan dicatat dalam rekening Kerugian Piutang di sisi debit, dan kreditnya di rekening Cadangan Kerugian Piutang.
B: Contoh Pencatatan Jurnal Kerugian Piutang
Bagaimana cara mencatat kerugian piutang?
Untuk memudahkan penjelasan tentang kerugian piutang, perhatikan contoh soal jurnal kerugian piutang beserta jawabannya berikut ini:
Soal:
PT Era Bening Milenia, pada akhir tahun 2022 diperkirakan jumlah piutang yang tidak bisa ditagih sebesar Rp. 1.250.000,- Jumlah ini akan diakui dengan membuat ayat jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2022 seperti berikut ini:
Jawaban:
Penjelasan jurnal pencatatan kerugian piutang:
Kerugian piutang adalah beban yang mengurangi laba perusahaan. Dalam prinsip pencatatan Debit dan Kredit, setiap terjadi kenaikan nilai jenis akun biaya maka akan dicatat pada sisi Debit. Sehingga pada contoh ini kerugian piutang dijurnal di bagian debit, sedangkan lawannya adalah akun Cadangan Kerugian Piutang.
Bagaimana menurut Anda?