Panduan Cara Menghitung dan Mencatat Dividen Saham, Dividen Tunai, Serta Pemecahan Saham dengan Contoh Praktis

Pembagian dividen bisa dilakukan dalam bentuk saham, tunai, dan pemecahan saham. Saat dewan direksi sebuah perusahaan mengumumkan dividen, berarti para direksi mengesahkan pembagian dividen tunai dan dividen saham kepada pemegang saham.

Apa itu dividen saham dan dividen tunai? Lalu apa pula itu pemecahan saham? Agar tidak makin penasaran, langsung saja ikuti pembahasan lengkapnya berikut ini…

 

01: Dividen Saham

Pengertian Dividen Saham

A: Pengertian Dividen Saham (Stock Dividend)

Pengertian Dividen Saham menurut para ahli adalah pembagian lembar saham kepada para pemegang saham. Biasanya saham yang dibagikan adalah biasa, dan diterbitkan untuk para pemegang biasa.

Pembagian dividen dalam bentuk saham berbeda dari dividen tunai karena tidak ada pembagian kas atau aset lainnya kepada pemegang saham.

Pembagian dividen, baik dividen tunai atupun pemberian saham akan mengurangi jumlah laba ditahan perusahaan.

Walaupun ada beberapa kasus yang jarang terjadi, saat sebuah perusahaan mengurangi kegiatan operasinya atau mengakhiri usahanya, dividen mungkin dapat dibagikan dari modal disetor. Dividen semacam ini disebut dividen likuiditas (Bahasa Inggris: liquidating dividend)

Bagaimana menyajikan pembagian dividen di financial statements? Baca: Contoh Laporan Keuangan Perusahaan

 

B: Pembukuan Keuangan Transaksi Dividen Saham

notebook

Bagaimana cara mencatat pembagian dividen?

Pengaruh pemberian saham terhadap ekuitas pemegang saham dan perusahaan yang menerbitkan saham adalah memindahkan laba ditahan ke modal disetor.

Untuk perusahaan terbuka (Tbk), jumlah yang dipindahkan dari laba ditahan ke modal disetor biasanya merupakan nilai wajar (nilai pasar) dari saham yang diterbitkan dalam pemberian saham.

“Perlu diketahui bahwa penggunaan nilai pasar wajar dibenarkan selama jumlah lembar saham yang diterbitkan untuk dividen saham adalah kecil (kurang dari 25% dari jumlah saham beredar)

 

C: Soal Pembagian Dividen Saham dan Jawabannya

Contoh soal dan jawaban #1:

Perhatikan contoh soal jurnal pembagian deviden saham berikut ini:

Diasumsikan akun ekuitas pemegang saham milik PT Manajemen Keuangan Ltd per 15 Maret 2019 adalah sebagai berikut:

  • Saham biasa, nilai nominal Rp 20.000 (2.000.000 lembar saham diterbitkan) = Rp 40 M
  • Agio saham biasa = Rp 9 M
  • Laba Ditahan = 26,6 M

Pada tanggal 15 Maret 2019 dewan direksi mengumumkan dividen saham sebesar 5%. Atau 100.000 lembar (2.000.000 lembar x 5%) untuk diterbitkan pada tanggal 10 April 2019 kepada para pemegang saham yang dicatat pada tanggal 31 Maret 2019.

Nilai pasar saham pada tanggal pengumuman adalah Rp 31.000 per lembar.

Ayat jurnal untuk mencatat pengumuman dividen adalah sebagai berikut:

Tanggal 15 Maret 2019:

Mengumumkan pembagian dividen dalam bentuk saham biasa 5% (100.000 lembar) nilai nominal Rp 20.000 dengan nilai pasar Rp 31.000 per lembar)

(Debit) Stock Dividend = Rp 3.100.000.000
(Kredit) Stock Dividend yang Dibagikan = Rp 2.000.000.000
(Kredit) Agio Saham Biasa = Rp 1.100.000.000

Saldo sebesar Rp 3.100.000.000 dalam pemberian saham dividen ditutup ke Laba Ditahan pada tanggal 31 Maret 2019.

***

Akun pembagian saham dividen dalam bentuk saham yang dibagikan disajikan dalam akun Modal Disetor di neraca.

Dengan demikian, pengaruh pemberian saham sebagai dividen adalah memindahkan laba ditahan sebesar Rp 3.100.000.000 ke modal disetor.

Pada tanggal 10 April 2019, jumlah saham beredar meningkat sebesar 100.000 lembar saham setelah ayat jurnal untuk penerbitan saham dicatat sebagi berikut:

Tanggal 10 April 2019:

Menerbitkan saham untuk dividen:

(Debit) Stock Dividend yang Dibagikan = Rp 2.000.000.000
(Kredit) Saham Biasa = Rp 2.000.000.000   

Pemberian saham sebagai dividen tidak mengubah aset, kewajiban, atau total ekuitas pemegang saham perusahaan, dan juga tidak mengubah jumlah bagian kepemilikan ekuitas pemegang saham dalam perusahaan.

Contoh soal dan jawaban #2:

Perhatikan contoh soal pembagian dividen berikut berikut ini:

Jika seorang pemegang saham memiliki 1.000 lembar dari total 10.000 lembar saham yang beredar, pemegang saham memiliki 10% (1.000 / 10.000) bagian perusahaan.

Setelah mengumumkan pembagian dividen dalam bentuk saham sebesar 6%, perusahaan akan menerbitkan 600 lembar tambahan (10.000 lembar x 6%), dan total saham yang beredar akan menjadi 10.600 lembar.

Pemegang saham yang memiliki 1.000 lembar saham akan menerima 60 lembar tambahan dan sekarang memiliki 1.060 lembar yang jumlahnya masih merupakan 10% bagian kepemilikan.

Bagaimana, cukup jelas kan?

Contoh soal dan jawaban #3:

Saya sajikan satu contoh soal pembagian saham:

PT MK Delta Jaya memiliki 150.000 lembar saham yang beredar dengan nilai nominal Rp 100.000.

Pada tanggal 14 Maret 2019, PT MK Delta Jaya mengumumkan dividen dalam bentuk saham sebesar 4% untuk diterbitkan pada tanggal 15 Mei 2019 kepada para pemegang saham yang dicatat pada tanggal 1 April 2019.

Harga pasar saham adalah Rp 110.000 per lembar pada tanggal 14 Maret 2019.

***

Ayat jurnal untuk mencatat transaksi pada tanggal 14 Maret 2019, 1 April 2019, dan 15 Mei 2019 adalah sebagai berikut:

01: Tanggal 14 Maret  2019:

(Debit) Dividen Saham = Rp 660.000.000
(Kredit) Dividen Saham yang Dibagikan = Rp 600.000.000
(Kredit) Agio Saham Biasa = Rp 60.000.000

Keterangan:

Pembagian saham sebagai dividen:

= 150.000 x 4% x Rp 110.000
= Rp 660.000.000

Saham yang dibagikan sebagai dividen:

= 6.000 x Rp 110.000
= Rp 600.000.000

Agio Saham Biasa:

= Rp 660.000.000 – Rp 600.000.000
= Rp 60.000.000

02: Tanggal 01 April 2019:

Tidak ada jurnal yang perlu dibuat

03: Tangggal 15 Mei 2019:

(Debit) Stock dividend yang Dibagikan = Rp 600.000.000
(Kredit) Saham Biasa = Rp 600.000.000

 

Update 09/01/2024:

Contoh soal dan jawaban #4:

Soal:

PT Mangunan Jaya Network adalah perusahaan developer di wilayah Kalibening Barat. Pada tanggal 09 Januari 2024, perusahaan menyampaikan pengumuman pembagian dividen saham sebesar 5% untuk para pemegang sahamnya. Pak Nyono memiliki 1000 saham, berapa jumlah dividen saham yang akan terima? Lakukan pencatatan atas transaksi tersebut.

Pembahasan:

1: Menghitung Jumlah Dividen Saham

Jumlah Dividen = Jumlah Saham x Dividen per Saham

= 1000 x (0,05)
= 50

Jadi, Pak Nyono akan menerima dividen saham sebanyak 50 saham.

2: Menghitung Nilai Uang Dividen Saham

Misalnya harga per lembar saham di pasar adalah Rp 5.000, maka nilai dividen dalam rupiah adalah sebagai berikut:

= 50 x Rp 5.000
= Rp 250.000

3: Mencatat Pembagian Dividen Saham

(Debet) Dividen yang Dibayarkan … Rp 250.000
(Kredit) Pendapatan …. Rp 250.000

Baca artikel menarik lainnya tentang pembagian dividen (SHU) koperasi dan UMKM

 

02: Dividen Tunai

dividen tunai

A: Pengertian Dividen Tunai (Cash Dividend)

Menurut para ahli, definsi Dividen tunai adalah pembagian pendapatan secara tunai oleh perusahaan kepada pemegang saham.

Ada 3 kondisi yang harus dipenuhi sebuah perusahaan untuk membayar dividen tunai, yaitu:

  1. Jumlah laba ditahan yang memadai
  2. Jumlah kas yang memadai
  3. Tindakan formal yang dilakukan oleh dewan direksi

Laba dalam jumlah besar tidak selalu berarti bahwa perusahaan dapat membayar dividen. Saldo akun kas dan laba ditahan seringkali tidak berkaitan.

Dengan demikian sejumlah besar laba ditahan tidak berarti terdapat kas yang tersedia untuk membayar dividen.

***

Dewan direksi perusahaan tidak diharuskan oleh hukum untuk mengumumkan dividen.

Hal ini dibenarkan hukum jika jumlah laba ditahan dan kas cukup besar untuk pembagian dividen. Akan tetapi banyak perusahaan berusaha untuk mempertahankan catatan pembagian dividen yang stabil agar saham mereka dapat menarik minat investor.

Meskipun dividen dapat dibayarkan sekali atau dua kali dalam setahun, kebanyakan perusahaan membayar dividen pada setiap kuartal.

 

B: Jurnal Pencatatan Pembagian Dividen Tunai

Pada tahun-tahun di mana terdapat laba yang tinggi, perusahaan dapat mengumumkan dividen khusus atau tambahan.

Biasanya dalam pengumuman pembagian saham ini berisi 3 (tiga) tanggal penting, yaitu:

1: Tanggal pengumuman

2: Tanggal pencatatan

3: Tanggal pembayaran

Selama periode waktu antara tanggal pencatatan dan tanggal pembayaran, harga saham biasanya dinyatakan sebagai penjualan tanpa dividen (ex-dividen).

Hal ini maksudnya adalah investor yang membeli saham dalam periode tersebut TIDAK akan menerima dividen.

 

C: Soal Pembagian Dividen Tunai dan Jawabannya

Perhatikan contoh soal pembagian dividen tunai berikut:

Contoh soal dan jawaban #1:

Diasumsikan pada tanggal 1 Maret 2019, dewan direksi PT Ontang Anting Jaya Raya mengumumkan dividen tunai kuartal berikut ini.

Tanggal pencatatan terjadi pada tanggal 10 Maret 2019, dan tanggal pembayaran pada tanggal 2 April 2019.

perhitungan dividen
Contoh perhitungan pembagian dividen tunai

PT Ontang Anting Jaya Raya mencatat kewajiban dividen sebesar Rp 42.500.000 pada tanggal pengumuman, 1 Maret 2019 sebagai berikut:

(Debit) Dividen Kas = Rp 42.500.000
(Kredit) Utang Dividen Kas = Rp 42.500.000

***

Tidak ada ayat jurnal yang perlu dibuat pada tanggal pencatatan, 10 Maret 2019 karena pada tanggal tersebut perusahaan hanya menentukan pemegang saham mana yang akan menerima dividen.

Pada tanggal pembayaran, 2 April 2019 perusahaan mencatat penbayaran dividen tunai sebesar Rp 42.500.000, sebagai berikut:

(Debit) Utang Dividen Kas = Rp 42.500.000
(Kredit) Kas = Rp 42.500.000

 

Contoh soal dan jawaban #2:

Update 09 Januari 2024:

PT Getas Lawen Investama mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp 1.500 per saham kepada para pemegang sahamnya. Pak Mangil memiliki 2.000 saham perusahaan perusahaan tersebut. Berapa jumlah yang akan diterima Pak Mangil? Bagaimana pencatatan jurnal akuntansinya?

Pembahasan:

1: Melakukan Perhitungan Jumlah Dividen

Jumlah Dividen = Jumlah Saham x Dividen per Saham

= 2.000 x Rp 1.500
= Rp 3.000.000

2: Mencatat Pembagian Dividen Tunai

Pencatatan di perusahaan yang membayar dividen:

(Debet) Dividen Tunai …. Rp 3.000.000
(Kredit) Kas Bank …. Rp 3.000.000

Pencatatan di perusahaan yang menerima dividen:

(Debet) Kas Bank …. RP 3.000.000
(Kredit) Pendapatan …. Rp 3.000.000

 

03: Pemecahan Saham (Stock Split)

Stock Split

01: Pengertian Pemecahan Saham

Menurut para pakar, definisi Pemecahan saham adalah proses mengurangi nilai nominal atau nilai yang tertera dari saham biasa dan menerbitkan sejumlah tambahan saham secara proporsional.

Saat saham dipecah, pengurangan nilai nominal atau nilai yang tertera memengaruhi seluruh saham, termasuk saham yang belum diterbitkan, dan saham treasuri (treasury stock)

Tujuan dari pemecahan saham adalah untuk menurunkan nilai pasar per lembar saham, sehingga lebih menarik minat investor untuk memasuki pasar saham dan memperluas jenis serta pemegang saham.

 

B: Contoh Soal Pemecahan Saham dan Jawabannya

Perhatikan contoh soal pemecahan saham berikut:

PT MK Utama Jaya Raya memiliki 10.000 lembar saham biasa yang beredar dengan nilai nominal Rp 100.000, dn dengan nilai pasar saat ini sebesar Rp 150.000 per lembar.

Dewan direksi mengumumkan pemecahan saham 5-untuk-1, mengurangi nilai nominal menjadi Rp 20.000 dan meningkatkan jumlah saham menjadi 50.000 lembar.

Jumlah saham biasa yang beredar adalah Rp 1.000.000.000 baik sebelum maupun setelah pemecahan saham.

Hanya jumlah lembar saham dan nilai nominal per lembar saham yang berubah.

Setiap pemegang saham PT MK Utama Jaya Raya memiliki jumlah nilai nominal yang sama baik sebelum maupun setelah pemecahan saham.

Perhatikan contoh soal saham #2:

Seorang pemegang saham yang memiliki 4 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100.000 sebelum pemecahan saham (total nilai nominal Rp 400.000).

Akan memiliki 20 lembar saham dengan nilai nominal Rp 20.000 setelah pemecahan saham, dengan total nilai nominal Rp 400.000.

Karena terdapat lebih banyak lembar saham yang beredar setelah pemecahan saham, perusahaan mengharapkan nilai pasar dari saham tersebut akan turun.

***

Sebagaimana contoh sebelumnya, akan ada 5 kali lipat jumlah saham setelah pemecahan, dengan demikian perusahaan dapat mengharapkan nilai pasar saham akan turun dari Rp 150.000 menjadi sekitar Rp 30.000 (Rp 150.000/5).

Oleh karena pemecahan saham hanya merubah nilai nominal atau nilai yang tertera dan jumlah saham yang beredar, maka tidak ada pencatatan ayat jurnal umum.

Meskipun akun-akun terkait tidak terpengaruh, rincian mengenai pemecahan saham biasanya diungkapkan dalam catatan laporan keuangan.

 

Update 09/01/2024:

Soal:

PT Pasegeran Condong Ceger, pada tanggal 5 Januari 2024, memberikan informasi ke masyarakat tentang pemecahan saham 3:1. Sebelum pemecahan saham, perusahaan memiliki 50.000 saham dengan nilai nominal Rp 12.000 per saham. Hitunglah jumlah saham yang akan beredar dan nilai nominal per saham setelah stock split.

Jawaban:

1: Menghitung Jumlah Saham Setelah Pemecahan

Untuk menghitung jumlah saham setelah pemecahan, kita bisa menggunakan rumus sebagai berikut:

Jumlah Saham Setelah Pemecahan = Jumlah Saham Sebelum Pemecahan x Rasio Pemecahan Saham

=50.000 x 3
= 150.000

Jadi, setelah setelah melakukan proses pemecahan saham, PT Pasegeran Condong Ceger memiliki jumlah saham beredar sebanyak 150.000.

2: Mengitung Nilai Nominal per Saham Setelah Pemecahan

Kita bisa menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut:

Nilai Nominal Per Saham Setelah Stock Split = Nilai Nominal Per Saham Sebelum Stock Split : Rasio Stock Split

= Rp 12.000/3
= Rp 4.000

Jadi, nilai nominal per saham setelah stock split PT Pasegeran Condong Ceger adalah Rp 4.000

 

04: Penutup

A: Kesimpulan

Dividen saham adalah pembagian lembar saham ke para pemegang saham, sedangan dividen tunai adalah pembagian revenue secara tunai oleh perusahaan ke para pemegang saham.

Ayat jurnal untuk melakukan pencatatan pengumuman pembagian dividen tunai adalah Debit pada Dividen dan Kredit pada Utang Dividen.

Ketika pembagian pendapatan saham diumumkan, Dividend di debit sebesar nilai wajar saham yang diterbitkan. Selisih antara nilai wajar saham dengan nilai nominal atau nilai yang tertera dikreditkan ke agio Saham Biasa.

Sewaktu saham diterbitkan pada tangal pembayran. Dividend yang dibagikan didebit dan Saham Biasa dikreditkan sejumlah nilai nominal atau nilai yang tertera dari saham yang diterbitkan.

B: Tips dan Saran

Bila anda ingin menerapkan sistem pengelolaan Finance and Accounting sesuai Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku, informasi lengkapnya dapat anda baca di SOP Keuangan.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat, dan terima kasih.

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.

2 pemikiran pada “Panduan Cara Menghitung dan Mencatat Dividen Saham, Dividen Tunai, Serta Pemecahan Saham dengan Contoh Praktis”

Komentar ditutup.