Apa itu Ekuitas Pemegang Saham? Ini Penjelasan Detail dengan Contoh Nyata

Karakteristik Saham

A: Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Menurut Para Ahli

Jumlah modal dasar (authorized capital) perusahaan disebutkan dalam akta pendiriannya. Kata modal ditempatkan dan disetor (issued capital) mengacu pada lembar saham yang diterbitkan kepada para pemegang sahamnya.

Sebuah perseroan dapat memperoleh atau membeli kembali sejumlah saham yang telah diterbitkan. Sisa saham yang berada dalam kepemilikan para pemegang saham disebut saham beredar (outstanding stocks).

B: Hubungan Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor

Hubungan antara saham yang menjadi modal dasar, modal ditempatkan dan disetor, serta saham beredar ditunjukkan dalam gambar berikut:

rangkuman ekuitas pemegang saham
Keterangan: hubungan antar komponen ekuitas pemegang saham

Keterangan:

Jumlah saham yang menjadi modal dasar, modal ditempatkan & disetor, dan saham beredar. Pada lembar saham seringkali tertulis nilai moneter yang disebut nilai nominal (par value).

Perusahaan dapat menerbitkan sertifikat saham kepada para pemegang saham untuk mendokumentasikan kepemilikan mereka. Dalam sertifikat saham tercetak nilai nominal dari saham, nama pemegang saham, dan jumlah saham yang dimiliki.

Hak-hak utama yang mengikuti kepemilikan setiap lembar saham adalah sebagai berikut:

  • Hak untuk memberikan suara dalam hal-hal yang menyangkut perseroan.
  • Jenis hak untuk mendapatkan bagian dari penghasilan
  • Hak untuk mendapatkan bagian dari aset dalam likuidasi

Jenis-jenis Saham

jenis jenis saham dalam akuntansi

A: Jenis Saham Menurut Para Ahli

Secara umum, ada dua jenis saham, yaitu:

  1. Saham Biasa (Common Stock)
  2. Saham preferen (Preferred Stock)

01. Saham Biasa (Common Stock)

Pengertian jenis saham biasa adalah saham yang beredar saat perusahaan mengeluarkan satu jenis saham saja.

Dalam hal ini, setiap saham biasa memiliki hak yang setara.

02. Saham Preferen (Preferred Stock)

Pengertian jenis saham preferen adalah jenis saham dengan hak istimewa di atas saham biasa. Contohnya adalah keistimewaan untuk memperoleh dividen lebih dahulu. Tujuan diterbitkannya jenis saham preferen adalah untuk menarik pasar investasi yang lebih luas.

Hak untuk memperoleh dividen untuk jenis saham preferen biasanya dinyatakan dalam istilah moneter atau sebagai presentase atas nilai nominal.

Perhatikan contoh berikut:

Saham preferen Rp 4.000 memiliki hak mendapatkan dividen tahunan tahunan sebesar Rp 4.000 per lembar saham. Jika nilai nominal saham preferen adalah Rp 50.000, maka hak untuk mendapatkan dividen dengan jumlah yang sama dapat dinyatakan dengan saham preferen 8% (Rp 4.000/Rp 50.000)

Satu-satunya otoritas untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham dimiliki oleh DEWAN DIREKSI dalam perusahaan.

Saat tindakan tersebut diputuskan, maka direksi dikatakan mengumumkan pembagian dividen, karena dividen biasanya dibagikan berdasarkan pendapatan, perseroan tidak dapat menjamin pembayaran dividen bahkan untuk pemegang saham preferen.

Akan tetapi karena pemegang saham preferen memiliki hak untuk mendapatkan dividen lebih dahulu. Mereka mempunyai kesempatan lebih besar untuk menerima dividen secara teratur dibandingkan dengan pemegang saham biasa.

B: Pencatatan Akuntansi Saham

Perhatikan contoh pencatatan saham berikut ini:

Misalnya, sebuah perusahaan memiliki 1000 lembar saham preferen Rp 4.000 dan 4.000 lembar saham biasa yang beredar. Diasumsikan bahwa laba bersih, jumlah pendapatan ditahan, dan jumlah pendapatan yang dibagikan oleh dewan direksi selama tiga tahun pertama masa operasinya adalah sebagai berikut:

contoh soal ekuitas pemegang saham modal perseroan
Keterangan: Contoh jumlah pembagian dividen

Dan berikut dividen untuk saham preferen dan saham biasa:

pengembalian modal kepada pemegang saham
Keterangan: Pembagian dividen berdasarkan jenis saham preferen dan saham biasa

Pada tabel pembagian dividen  untuk saham preferen dan saham biasa di atas,.

Pemegang saham preferen menerima dividen sebesar Rp 4.000, Rp 3.000 dan Rp 4.000 per lembar saham. Sebaliknya, pemegang saham biasa menerima dividen sebesar Rp 1.500 per lembar saham pada tahun 2016. Tidak menerima dividen pada tahun 2017, dan Rp 4.500 per lembar saham pada tahun 2018.

Perlu dicatat bahwa meskipun pemegang saham preferen memiliki kesempatan lebih besar untuk menerima dividen secara teratur. Namun, pemegang saham biasa memiliki kesempatan menerima jumlah dividen yang lebih besar dibandingkan pemegang saham preferen.

Sebagai tambahan untuk keistimewaan dalam pembagian dividen saham preferen dapat diberikan keistimewaan untuk memperoleh aset jika perseroan mengakhiri usahanya dan dilikuidasi. Akan tetapi, klaim kreditor harus dipenuhi terlebih dahulu.

Pemegang saham preferen berada di urutan berikutnya untuk menerima sisa aset diikuti oleh pemegang saham biasa.

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.