Mengupas Ekuitas Pemegang Saham: Penjelasan dan Contoh Nyata

Ekuitas pemegang saham adalah komponen dari laporan posisi keuangan (Statement of Financial Position) yang merupakan bagian dari financial statement akhir periode perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur.

Artikel ini akan membahas dan menjelaskan komponen ekuitas pemegang saham sampai kelar hingga tuntas tas, tas, dimulai dari pengertian ekuitas pemegang saham dan komponen ekuitas pemegang saham. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan mengenai karakteristik saham, jenis saham, dan cara membuat ayat jurnal untuk penerbitan saham. Langsung mari ikuti urainnya berikut ini.

 

01: Pengertian Ekuitas Pemegang Saham

A: Pengertian Ekuitas Pemegang Saham Menurut Para Ahli

Apa itu ekuitas pemegang saham? Ekuitas pemegang saham (stockholders equity), investasi pemegang saham, atau modal adalah ekuitas pemilik dalam perusahaan.

Apa saja sumber ekuitas?

Ada dua sumber utama ekuitas pemegang saham adalah:

(1) Modal yang dikontribusikan oleh pemegang saham, disebut modal disetor, dan
(2) Laba bersih yang ditahan dalam bisnis, disebut laba ditahan

 

B: Komponen Ekuitas Pemegang Saham

Apa saja elemen ekuitas pemegang saham? Komponen ekuitas pemegang saham terdiri dari:

  1. Laba ditahan, atau saldo laba (retained earnings)
  2. Modal disetor, modal yang ditanamkan oleh para pemegang saham ke perusahaan.

Dalam jenis laporan keuangan neraca perusahaan, bagian ekuitas pemegang saham melaporkan jumlah masing-masing dari dua sumber utama ekuitas pemegang saham.

Perhatikan contoh bagian ekuitas pemegang saham dalam neraca perusahaan berikut ini:

contoh laporan ekuitas pemegang saham
Keterangan: contoh laporan ekuitas pemegang saham

Perhatikan sekali lagi sajian laporan ekuitas pemegang saham di atas. Total ekuitas pemegang saham berasal dari perhitungan saham biasa ditambah dengan laba ditahan.

Apa itu saham biasa?

Menurut para ahli, arti saham biasa adalah saham yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membiaya operasi perusahaan. Pemegang saham biasa menunjukkan bahwa dia merupakan salah seorang pemilik perusahaan yang memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

 

02: Laba Ditahan (Retained Earning)

Apa yang dimaksud Laba Ditahan atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai retained earning adalah keuntungan perusahaan dalam jangka waktu terntu yang tidak dibagikan kepada para pemilik. Tujuan penahanan laba dimaksudkan untuk tujuan tertentu, misalnya ekspansi usaha.

cara menghitung persentase kepemilikan saham

A: Pengertian Laba Ditahan Menurut Para Ahli

Laba ditahan dihasilkan dari kegiatan operasi. Laba bersih meningkatkan laba ditahan, sebaliknya dividen mengurangi laba ditahan.

Dengan demikian laba ditahan adalah akumulasi laba bersih perusahaan yang belum dibagikan kepada para pemagang saham sebagai dividen.

Saldo laba ditahan pada akhir tahun fiskal dibuat dengan ayat jurnal penutup, dengan cara sebagai berikut:

  • Akun saldo dalam akun ikhtisar laba rugi (laba bersih atau rugi bersih) dipindahkan ke Laba Ditahan.
  • Saldo akun dividen, yang serupa dengan akun prive atau penarikan oleh pemilik dalam perusahaan, dipindahkan ke Laba Ditahan.

Istilah lainnya yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi laba ditahan di laporan keuangan meliputi penghasilan ditahan untuk kepentingan perusahaan dan penghasilan ditanamkan kembali dalam perusahaan.

 

B: Cara Menghitung Nilai Laba Ditahan

Selisih debit dalam Laba Ditahan disebut defisit. Saldo tersebut dihasilkan dari akumulasi rugi bersih. Pada ekuitas pemegang saham, defisit dikurangi dari modal disetor untuk menentukan total ekuitas pemegang saham.

Saldo laba ditahan tidak boleh dianggap sebagai surplus dalam kas atau sisa kas untuk dividen, karena penghasilan yang ditahan dalam perusahaan dan kas terkait yang dihasilkan dari penghasilan tersebut biasanya digunakan oleh manajemen untuk mengembangkan atau memperluas kegiatan operasi.

Saat kas digunakan untuk mengembangkan kegiatan operasi perusahaan saldonya akan menurun, akan tetapi saldo laba ditahan tidak akan terpengaruh. Akibatnya seiring berjalannya waktu, saldo akun laba ditahan biasanya akan semakin kurang keterkaitannya dengan saldo akun kas.

 

03: Modal Disetor

A: Pengertian Modal Disetor Menurut Para Ahli

Sumber utama dari modal disetor diperoleh dari penerbitan saham. Modal disetor yang ditanamkan oleh pemegang saham dicatat dalam akun terpisah untuk masing-masing jenis saham.

Jika hanya ada satu jenis saham, maka akun tersebut dinamakan Saham Biasa (common stock) atau saham modal (capital stock). Selanjutnya, kita akan membahas karakteristik, jenis, dan jurnal untuk mencatat penerbitan saham.

yuk dilanjutkan ya…

 

B: Cara Mencatat Modal Disetor

Berikut ini disajikan transaksi sederhana terkait modal disetor:

Pada tanggal 20 Oktober 2022, Pakno, Pak Buang, dan Mas Tarno mendirikan satu perusahaan distributor barang-barang keperluan olah raga. Jumlah modal yang disetor adalah Rp 600.000.000 dalam bentuk tunai, dengan rincian untuk masing-masing penyetor adalah sebagai berikut:

  1. Pakno : Rp 200.000.000
  2. Pak Buang : Rp 200.000.000
  3. Mas Tarnio : Rp 200.000.000

Atas transaksi ini, perusahaan mencatat menggunakan prinsip debit kredit sebagai berikut:

(Debit) Kas …. Rp 600.000.000
(Kredit) Modal Pakno … Rp 200.000.000
(Credit) Modal Pak Buang … Rp 200.000.000
(Kredit) Modal Mas Tarno …. Rp 200.000.000

 

04: Buku Besar (General Ledger)

A: Pengertian Buku Besar

Apa yang dimaksud buku besar?

Menurut para pakar keuangan, makna buku besar adalah tabel yang berisi ringkasan transaksi yang dilakukan perusahaan pada periode tertentu. Untuk mengklasifikasikan dan menggolongkan transaksi-transaksi tersebut bisa digunakan nomor account atau nomor perkiraan, atau pos-pos yang akan disajikan dalam laporan keuangan akhir periode.

 

B: Membuat Buku Besar dari Jurnal Umum

Jika kita meneruskan proses penyusunan laporan keuangan, maka tahap selanjutnya adalah membuat buku besar bentuk T atau skontro, bentuk tunggal atau bentuk 4 kolom. Pemilihan bentuk buku besar diusahakan sesuai dengan kebutuhan dan skala bisnis Anda.

Dari contoh jurnal umum di atas, kita akan membuat buku besar format T seperti berikut ini:

1: Buku Besar Bentuk T Akun Kas

Buku Besar Cash
Contoh Buku Besar Akun Cash

Penjelasan singkat:

Mengapa kas dicatat ke bagian debit di buku besar bentuk T di atas? Karena pengaruh dari transaksi penyetoran modal mengakibatkan kenaikan jumlah kas sebesar Rp 600.000.000. Penggunaan pedoman ini didasarkan pada prinsip pencatatan debit dan kredit dalam akuntansi dasar.

Dalam prinsip akuntansi debit kredit disebutkan bahwa suatu transaksi yang menyebabkan kenaikan nilai kas maka dicatat ke sisi debit. Sebaliknya, jika pengaruh transaksi adalah menurunkan jumlah kas maka diinput ke bagian kredit. Jelas ya Mas/Mbak? Okay dilanjutkan pembahasannya….

 

2: Buku Besar Bentuk T Akun Modal Pakno

buku besar modal
Contoh Buku Besar Akun Modal

Penjelasan singkat:

Perhatikan buku besar bentuk T di atas, mengapa setoran modal dari Pakno diinput ke kredit? Alasanya karena menyebabkan kenaikan jumlah modal disetor.

Pencatatan ini berpedoman pada pernyataan prinsip debit dan kredit, bahwa suatu transaksi keuangan bsnis yang menyebabkan kenaikan nilai modal, maka dicatat ke sisi kredit. Dan sebaliknya, jika pengaruh dari transaksi mengakibatkan penurunan nilai modal, maka dicatat ke sisi debit (kiri).

 

3: Buku Besar Akun Modal Pak Buang

Buku Besar Modal
Contoh Buku Besar Bentuk T Modal

Penjelasan mengapa pencatatan jurnal akun Pak Buang dalam buku besar bentuk T di atas dengan saldo kredit sebesar Rp 200.000.000 pada dasarnya sama dengan penjelasan point #2 di atas. Jadi setiap kenaikan nilai akun modal dicatat ke bagian kredit atau sisi kanan, sedangkan kalau penurunan nilai akun modal dicatat ke sisi kiri atau debit.

 

4: Buku Besar Bentuk T Akun Modal Mas Tarno

general ledger bentuk t
Contoh Buku besar Modal

Uraian untuk buku besar bentuk T yang digunakan untuk mencatat akun Mas Tarno tidak berbeda dengan point #2 dan #3. Setiap transaksi yang menyebabkan kenaikan saldo akun, maka diinput ke sisi kanan atau kredit, dan sebaliknya, setiap transaksi keuangan yang berpengaruh menurunkan saldo akun, maka diinput ke sisi kanan atau debit.

***

Demikian 4 contoh buku besar bentuk T yang dipakai untuk mencatat transaksi modal disetor. Jika kita meneruskan prosesnya, aktivitas di tahap berikutnya dalam membuat Laporan Keuangan adalah menyiapkan neraca saldo atau trial balance yang berisi daftar akun-akun yang digunakan transaksi oleh perusahaan selama periode waktu tertentu.

 

05: Karakteristik Saham

A: Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Menurut Para Ahli

Jumlah modal dasar (authorized capital) perusahaan disebutkan dalam akta pendiriannya. Kata modal ditempatkan dan disetor (issued capital) mengacu pada lembar saham yang diterbitkan kepada para pemegang sahamnya.

Sebuah perseroan dapat memperoleh atau membeli kembali sejumlah saham yang telah diterbitkan. Sisa saham yang berada dalam kepemilikan para pemegang saham disebut saham beredar (outstanding stocks).

 

B: Hubungan Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor

Hubungan antara saham yang menjadi modal dasar, modal ditempatkan dan disetor, serta saham beredar ditunjukkan dalam gambar berikut:

rangkuman ekuitas pemegang saham
Keterangan: hubungan antar komponen ekuitas pemegang saham

Keterangan:

Jumlah saham yang menjadi modal dasar, modal ditempatkan & disetor, dan saham beredar. Pada lembar saham seringkali tertulis nilai moneter yang disebut nilai nominal (par value).

Perusahaan dapat menerbitkan sertifikat saham kepada para pemegang saham untuk mendokumentasikan kepemilikan mereka. Dalam sertifikat saham tercetak nilai nominal dari saham, nama pemegang saham, dan jumlah saham yang dimiliki.

Hak-hak utama yang mengikuti kepemilikan setiap lembar saham adalah sebagai berikut:

  • Hak untuk memberikan suara dalam hal-hal yang menyangkut perseroan.
  • Jenis hak untuk mendapatkan bagian dari penghasilan
  • Hak untuk mendapatkan bagian dari aset dalam likuidasi

 

06: Jenis-jenis Saham

jenis jenis saham dalam akuntansi

A: Jenis Saham Menurut Para Ahli

Secara umum, ada dua jenis saham, yaitu:

  • Saham Biasa (Common Stock)
  • Saham preferen (Preferred Stock)

 

01. Saham Biasa (Common Stock)

Pengertian jenis saham biasa adalah saham yang beredar saat perusahaan mengeluarkan satu jenis saham saja.

Dalam hal ini, setiap saham biasa memiliki hak yang setara.

 

02. Saham Preferen (Preferred Stock)

Pengertian jenis saham preferen adalah jenis saham dengan hak istimewa di atas saham biasa. Contohnya adalah keistimewaan untuk memperoleh dividen lebih dahulu. Tujuan diterbitkannya jenis saham preferen adalah untuk menarik pasar investasi yang lebih luas.

Hak untuk memperoleh dividen untuk jenis saham preferen biasanya dinyatakan dalam istilah moneter atau sebagai presentase atas nilai nominal.

Perhatikan contoh berikut:

Saham preferen Rp 4.000 memiliki hak mendapatkan dividen tahunan tahunan sebesar Rp 4.000 per lembar saham. Jika nilai nominal saham preferen adalah Rp 50.000, maka hak untuk mendapatkan dividen dengan jumlah yang sama dapat dinyatakan dengan saham preferen 8% (Rp 4.000/Rp 50.000)

Satu-satunya otoritas untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham dimiliki oleh DEWAN DIREKSI dalam perusahaan.

Saat tindakan tersebut diputuskan, maka direksi dikatakan mengumumkan pembagian dividen, karena dividen biasanya dibagikan berdasarkan pendapatan, perseroan tidak dapat menjamin pembayaran dividen bahkan untuk pemegang saham preferen.

Akan tetapi karena pemegang saham preferen memiliki hak untuk mendapatkan dividen lebih dahulu. Mereka mempunyai kesempatan lebih besar untuk menerima dividen secara teratur dibandingkan dengan pemegang saham biasa.

 

B: Pencatatan Akuntansi Saham

Perhatikan contoh pencatatan saham berikut ini:

Misalnya, sebuah perusahaan memiliki 1000 lembar saham preferen Rp 4.000 dan 4.000 lembar saham biasa yang beredar. Diasumsikan bahwa laba bersih, jumlah pendapatan ditahan, dan jumlah pendapatan yang dibagikan oleh dewan direksi selama tiga tahun pertama masa operasinya adalah sebagai berikut:

contoh soal ekuitas pemegang saham modal perseroan
Keterangan: Contoh jumlah pembagian dividen

Dan berikut dividen untuk saham preferen dan saham biasa:

pengembalian modal kepada pemegang saham
Keterangan: Pembagian dividen berdasarkan jenis saham preferen dan saham biasa

Pada tabel pembagian dividen  untuk saham preferen dan saham biasa di atas,.

Pemegang saham preferen menerima dividen sebesar Rp 4.000, Rp 3.000 dan Rp 4.000 per lembar saham. Sebaliknya, pemegang saham biasa menerima dividen sebesar Rp 1.500 per lembar saham pada tahun 2016. Tidak menerima dividen pada tahun 2017, dan Rp 4.500 per lembar saham pada tahun 2018.

Perlu dicatat bahwa meskipun pemegang saham preferen memiliki kesempatan lebih besar untuk menerima dividen secara teratur. Namun, pemegang saham biasa memiliki kesempatan menerima jumlah dividen yang lebih besar dibandingkan pemegang saham preferen.

Sebagai tambahan untuk keistimewaan dalam pembagian dividen saham preferen dapat diberikan keistimewaan untuk memperoleh aset jika perseroan mengakhiri usahanya dan dilikuidasi. Akan tetapi, klaim kreditor harus dipenuhi terlebih dahulu.

Pemegang saham preferen berada di urutan berikutnya untuk menerima sisa aset diikuti oleh pemegang saham biasa.

 

07: Pencatatan Jurnal Transaksi Penerbitan Saham

Jurnal Pencatatan Penerbitan saham

A: Prosedur Pencatatan Penerbitan Saham

Suatu akun yang terpisah digunakan untuk mencatat jumlah masing-masing jenis saham yang diterbitkan kepada investor dalam perusahaan.

Perhatikan contoh ini:

Diasumsikan bahwa sebuah perusahaan memiliki modal dasar 10.000 lembar saham preferen dengan nilai nominal Rp 100.000. Dan 100.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 20.000 .

Separuh dari modal dasar untuk masing-masing jenis saham ditempatkan dan disetor pada nilai nominal untuk memperoleh modal tunai.

Ayat jurnal perusahaan untuk mencatat penerbitan saham adalah sebagai berikut:

(Debit) Kas  = 1.500.000.000
(Kredit) Saham Preferen = 500.000.000
(Kredit) Saham Biasa = 1.000.000.000

Jadi, total nilai kas yang berasal dari penerbitan saham perusahaan dicatat ke bagian debit atau sisi kanan, sedangkan nilai dan jenis saham diinput ke bagian kredit.

 

B: Harga Saham

Saham kadangkala diterbitkan oleh perusahaan pada harga selain nilai nominalnya, karena nilai nominal saham secara sederhana adalah modal hukumnya.

Harga jual saham yang ditetapkan olah perusahaan tergantung pada berbagai faktor, antara lain:

  • Kondisi keuangan, catatan pendapatan, dan catatan dividen perusahaan
  • Harapan investor terhadap kemampuan perusahaan menghasilkan pendapatan potensial.
  • Kondisi dan prospek bisnis dan ekonomi secara umum.

 

O8: Kesimpulan

Elemen dari jenis laporan keuangan balance sheet atau laporan posisi keuangan adalah ekuitas pemilik. Penjumlah total ekuitas dan liabilitas harus sama dengan total aset. Itulah karakteristik penyajian balance sheet. Penyajian ini didasarkan pada persamaan dasar akuntansi sebagai berikut:

Aset = Liabiltas + Ekuitas

Dari rumus formula di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa total aset harus sama dengan total liabilitas ditambah total ekuitas. Jika tidak sama, bisa dipastikan bahwa ada kesalahan dalam penyajian laporan keuangan tersebut.

Rumus persamaan ini bisa dibolak-balik letaknya, misalnya sebagai berikut:

Liabilitas = Aset – Ekuitas

Ekuitas = Aset – Liabilitas

***

Apa saja jenis transaksi yang termasuk ekuitas pemegang saham?

Ada dua elemen utama penyusun ekuitas, yaitu (1) Modal Disetor, dan (2) Laba Ditahan. Modal disetor adalah jenis dana perusahaan yang berasal dari setoran para pendiri/owner perusahaan. Sedangkan Laba Ditahan adalah elemen ekuitas yang diperoleh dari sisa hasil usaha dalam waktu tertentu.

Dan, jika Anda ingin menerapkan pengelolaan keuangan dan akuntansi yang baik di bisnis Anda, segera aplikasikan SOP Keuangan dengan Accounting Tools.

Demikian artikel yang membahas mengenai ekuitas pemegang saham dengan komponen-komponennya dan cara membuat jurnal pencatatan penerbitan saham.

Semoga bermanfaat.

Note:
Siapa saja boleh mengutip artikel tulisan ini dengan menyebutkan sumber LINK-ya, sehingga tidak ada pihak manapun yang dirugikam.

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.