Metode Persediaan Besi Minimum
Pengertian Metode Persediaan Besi
Penggunaan metode persediaan besi adalah cara menghitung HPP yang menganggap bahwa perusahaan memerlukan suatu jumlah persediaan minimum untuk menjaga kontinuitas usahanya.
Persediaan minimum ini dianggap sebagai suatu elemen yang harus selalu tetap sehingga dinilai dengan harga pokok yang tetap.
Harga pokok untuk persediaan minimum biasanya diambil dari pengalaman yang lalu di mana harga pokok itu nilainya rendah. Pada akhir periode jumlah barang yang ada dalam gudang dihitung.
Jumlah persediaan minimum dinilai dengan harga pokok yang tetap. Sedangkan selisih antara jumlah barang yang ada dengan jumlah persediaan minimum dinilai dengan harga pada saat tersebut.
Cara perhitungan dengan persediaan minimum dipakai anggapan bahwa jumlah persediaan minimum itu selalu tetap. Sehingga harga pokok penjualan akan terdiri dari pembelian-pembelian baru.
Oleh karena itu hasil perhitungan nilai persediaan dengan cara ini akan mendekati jumlah persediaan yang dihitung dengan metode LIFO (Masuk Terakhir Keluar Pertama).
Metode Biaya Standar (Standard Cost)
Di Perusahaan manufaktur yang menggunakan sistem biaya standar, persediaan barang dinilai dengan biaya standar, yaitu biaya-biaya yang seharusnya terjadi.
Biaya standar ini ditentukan di muka, yaitu sebelum proses produksi dimulai, untuk bahan baku, upah langsung dan biaya produksi tidak langsung.
Apabila terdapat perbedaan antara biaya-biaya yang sesungguhnya terjadi dengan biaya standarnya. Maka perbedaan-perbedaan itu akan dicatat sebagai selisih karena persediaan barang dinilai dengan biaya standar.
Maka dalam harga pokok penjualan tidak termasuk kerugian-kerugian yang timbul karena pemborosan-pemborosan dan hal-hal yang tidak biasa.
Biaya standar yang ditetapkan akan terus digunakan apabila tidak ada perubahan harga maupun metode produksi, apabila ternyata ada perubahan maka biaya standar harus direvisi dan disesuaikan dengan keadaan yang baru.
Metode Harga Pokok Rata-rata Sederhana (Simple Average)
Cara menghitung harga pokok penjualan di mana harga pokok persediaan ditentukan dengan rumus menghitung rata-ratanya tanpa memperhatikan jumlah barangnya.
Perhatikan contoh berikut ini:
Apabila jumlah barang yang dibeli berbeda-beda maka metode ini tidak menghasilkan harga pokok yang dapat mewakili seluruh persediaan.