#5: Pencatatan harga pokok produk jadi
Contoh Perhitungan dan Pencatatan
Pesanan yang telah selesai diproduksi ditransfer ke Bagian Gudang oleh Bagian Produksi.
Harga pokok pesanan yang telah selesai diproduksi ini dapat dihitung dari informasi biaya yang dikumpulkan dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan. Misalnya dari contoh di atas pesanan #101 telah selesai diproduksi.
Maka dari kartu harga pokok produksinya akan dapat dihitung biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk pesanan yang bersangkutan.
Harga pokok pesanan #101 dihitung sebagai berikut:
1: Biaya bahan baku = Rp 1.350.000
2: Biaya tenaga kerja langsung = Rp 900.000
3: Biaya overhead pabrik = Rp 1.350.000
Jumlah harga pokok pesanan #101 = Rp 3.600.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi tersebut adalah sebagai berikut:
Jurnal #12:
[Debit] Persediaan Produk Jadi Rp 3.600.000
[Kredit] Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Baku Rp 1.350.000
[Cr] BDP – Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 900.000
[Kredit] Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik Rp 1.350.000
#6: Pencatatan harga pokok produk dalam proses
Pada akhir periode kemungkinan terdapat pesanan yang belum selesai diproduksi.
Biaya yang telah dikeluarkan untuk pesanan tersebut dapat dilihat dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.
Kemudian dibuat jurnal untuk mencatat persediaan produk dalam proses dengan mendebit rekening Persediaan Produk Dalam Proses dan mengkredit rekening Barang Dalam Proses. Misalnya dari contoh di atas, pesanan #102 pada akhir periode akuntansi belum selesai dikerjakan.
Harga pokok pesanan #102 dapat dihitung dengan menjumlah biaya-biaya produksi yang tidak dikeluarkan sampai dengan akhir bulan Januari 2020 yang tekah dicatat dalam kartu harga pokok pesanan tersebut.
Jurnal untuk mencatat harga pokok pesanan yang belum selesai adalah sebagai berikut:
Jurnal Produksi #13:
[Debit] Persediaan Produk Dalam Proses Rp 16.625.000
[Kredit] Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Baku Rp 4.125.000
[Cr] BDP – Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 5.000.000
[Kredit] Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik Rp 7.500.000
#7: Pencatatan harga pokok produk yang dijual
Harga pokok produk yang diserahkan kepada pemesan dicatat dalam rekening Harga Pokok Penjualan dan rekening Persediaan Produk Jadi.
Dari contoh di atas, jurnal untuk mencatat harga pokok pesanan #101 yang diserahkan kepada pemesan adalah sebagai berikut:
Jurnal #14:
[Debit] Harga Pokok Penjualan Rp 3.600.000
[Kredit] Persediaan Produk Jadi Rp 3.600.000
#8: Pencatatan pendapatan penjualan produk
Pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk kepada pemesan dicatat dengan mendebit rekening Piutang Dagang dan mengkredit rekening Hasil Penjualan.
Pada awal contoh ini telah disebutkan bahwa pesanan #101 berupa pesanan 1500 lembar dengan harga jual Rp 3.000 per lembar. Atau harga total Rp 4.500.000.
Jurnal yang dibuat untuk mencatat piutang kepada pemesan adalah sebagai berikut:
Jurnal #15:
[Debit] Piutang Dagang Rp 4.500.000
[Kredit] Hasil Penjualan Rp 4.500.000
—
Apa yang dimaksud dengan harga pokok proses?
Jumlah biaya yang dihitung berdasarkan proses produksi, antara lain biaya tenaga dan mesin yang digunakan dalam proses pembuatan barang.
Apa yang dimaksud dengan harga pokok barang?
Total biaya yang dikeluarkan untuk membuat setiap barang jadi yang siap dijual, antara lain bahan baku, bahan penolong, SDM, dan biaya pendukung lainnya.
Metode harga pokok pesanan digunakan pada perusahaan apa proses produksinya berdasarkan apa?
Perusahaan yang menerapkan metode harga pokok pesanan adalah yang memproduksi barang khusus dan unik, contoh perusahaan konstruksi yang membangun sesuai keinginan pelanggan.