Membongkar Apa itu Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold – COGS)?

Mengerti dan memahami secara utuh apa itu harga pokok penjualan (HPP) atau Cost of Goods Sold (COGS) dalam bahasa Inggris, akan membuat kita mampu untuk menghitung dan mencatatnya dengan benar dan akurat apapun jenis usahanya, apapun kasusnya dan berapa pun jenis elemen biayanya.

Bagaimana cara memahami dan menghitung harga pokok penjualan atau COGS? Artikel ini akan membahasnya secara lengkap mulai dari pengertian harga pokok penjualan, struktur, komponen, dan rumus cara menghitung harga pokok penjualan, serta penyajian laporan (cost of goods sold statement) dalam Laporan Keuangan. Langsung saja yuk simak sampai kelar pembahasan beserta contoh dalam dunia bisnis berikut ini.

1: Pengertian Harga Pokok Penjualan/HPP/COGS Adalah?

A: Apa itu harga pokok penjualan?

Pengertian COGS adalah seluruh biaya yang diperlukan dalam proses membuat suatu produk hingga siap untuk dipasarkan (cost of goods available for sale)

Atau dengan kata lain, cost of goods sold adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan suatu produk hingga tersedia untuk dijual. Contoh biaya bahan baku dan bahan penolong, biaya overhead, serta biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost).

Harga pokok penjualan adalah komponen laporan laba rugi yang mencerminkan biaya-biaya yang digunakan untuk menghasilkan produk. Di mana penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan adalah gross profit atau pendapatan kotor (gross profit).

cogs adalah
Proses produksi

2: Manfaat Harga Pokok Penjualan Adalah?

Kegunaan atau manfaat dari Perhitungan harga pokok penjualan adalah untuk:

A: Menentukan harga jual per unit produk.

Salah kegunaan harga pokok penjualan adalah untuk menentukan harga produk yang akan dijual, dengan mengetahui semua komponen dan unsur harga pokok penjualan maka akan sangat memudahkan dalam mentukan harga jual suatu produk.

Perhatikan contoh soal harga pokok penjualan sederhana berikut ini:

Misalnya hasil perhitungan COGS adalah Rp 12.000 per unit produk, jika kita menginginkan keuntungan sebesar 10%, maka harga jual produk bisa dihitung dengan rumus sebagai berikut:

= Rp 12.000 + (Rp 12.000 x 10%)
= Rp 13.200

B: Menghitung biaya produksi

Bila diketahui jumlah unsur-unsur yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk siap jual, maka sangat membantu dan memudahkan menghitung biaya produksi produk tersebut.

Perhatikan contoh soal harga pokok penjualan beserta jawaban berikut ini:

Untuk menghasilkan produk A kita membutuhkan komponen-komponen sebagai berikut:

  1. Raw material = Rp 8.000.000
  2. Bahan penolong = Rp 2.000.000
  3. Biaya Tenaga kerja langsung = Rp 8.000.000
  4. Biaya Overhead = Rp 2.000.000

Maka secara sederhana, biaya produksi dapat dihitung sebagai berikut:

= Rp 8.000.000 + Rp 2.000.000 + Rp 8.000.000 + Rp 2.000.000
= Rp 20.000.000

C: Memudahkan perhitungan laba rugi

Cost of Goods Sold/Harga pokok penjualan merupakan komponen laporan laba rugi. HPP/COGS adalah faktor pengurang penjualan bersih yang menghasilkan laba kotor atau gross profit.

Jadi pengaruh harga pokok penjualan terhadap laba bersih adalah sangat signifikan yaitu akan mengurangi besarnya laba bersih perusahaan.

Perhatikan contoh soal harga pokok penjualan perusahaan dagang berikut ini:

Pada bulan Agustus 2021 PT Bening Fahima Retail menjual barang dagangan sebesar Rp 100.000.000, dan setelah dihitung dengan rumus harga pokok penjualan adalah Rp 50.000.00, maka kita bisa menghitung laba kotor (gross profit).

Sebelum diteruskan, kita perlu dipahami bahwa rumus perhitungan gross profit (gross profit formula) adalah hasil pengurangan pendapatan bersih oleh harga pokok penjualan.

Jadi, dari contoh soal COGS di atas, maka kita bisa menghitung nilai gross profit seperti berikut ini:

= Rp 100.000.000 – Rp 50.000.000
= Rp 50.000.000

D: Mengetahui jumlah persediaan (inventory) secara akurat

Perhitungan harga pokok penjualan akan sangat memudahkan perusahaan untuk menghitung jumlah persediaan atau inventory secara benar dan akurat. Dan salah satu akun yang berhubungan dengan harga pokok penjualan adalah inventory.

Berikut ini diberikan satu lagi contoh soal harga pokok penjualan perusahaan berikut ini:

PT XBF memiliki persediaan awal sebesar Rp 500.000. Barang jadi setelah proses produksi adalah Rp 5.000.000 dan persediaan barang jadi akhir senilai Rp 1.000.000. Maka perhitungan harga pokok penjualan (HPP) adalah sebagai berikut:

Persediaan Barang Jadi:

= Rp 500.000 + Rp 5.000.000
= Rp 5.500.000

Harga Pokok Penjualan (Cost Of Goods Sold) adala:

= Total Persediaan Barang Jadi – Persediaan Akir

= Rp 5.500.000 – Rp 1.000.000
= Rp 4.500.000

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.