Mengungkap Fakta Menarik tentang Modal dan Hutang yang Tidak Boleh Dilewatkan

2: Opsi Saham Non Imbalan

Pengertian Opsi Saham Non Imbalan

Ada kalanya program opsi saham diluncurkan bukan untuk tujuan meningkatkan kompensasi karyawan. Tetapi untuk meningkatkan staus karyawan sebagai pemilik perusahaan dan untuk membantu perusahaan manambah dana.

Program opsi saham yang dimaksudkan untuk menambah penghasilan karyawan tidak dapat dikategorikan sebagai kompensasi tambahan sehingga harus diakui sebagai biaya, tapi, pendapat umum mengatakan bahwa opsi saham pada dasarnya mengandung unsur kompensasi tambahan kepada karyawan.

Manfaat yang diperoleh karyawan dari mengambil opsi atau membeli saham dengan harga opsi yang lebih rendah dari harga pasar saham bersangkutan merupakan elemen kompensasi, seandainya elemen tersebut dapat diukur dengan cukup teliti sehingga manfaat tersebut dapat diakui sebagai biaya dalam menghitung laba.

Baik dalam periode opsi saham diberikan atau dalam periode manfaat tersebut telah terealisasi atau dinikmati karyawan.

Tujuan dan Karakteristik Program Opsi Saham

Tujuan yang terkandung dalam program opsi saham memang sulit untuk dijadikan dasar dalam menentukan apakah opsi saham tersebut bersifat kompensasi atau non kompensasi.

Opsi saham dapat dikategorikan sebagai non imbalan/ non kompensasi jika memenuhi 4 (empat) karakteristik program opsi saham.

Empat karakteristik itu adalah sebagai berikut:

  1. Hampir seluruh karyawan penuh (full time) yang memenuhi kualifikasi jabatan terbatas boleh berpartisipasi dalam program opsi saham.
  2. Karyawan mempunyai hak membeli saham dalam jumlah yang sama atau atas dasar persentase tertentu dari gaji atau upah.
  3. Jangka waktu opsi saham tidak terlalu lama.
  4. Harga saham tidak terlalu rendah dibandingkan dengan harga pasar saham atau harga yang ditawarkan kepada pihak lain.

Hak Opsi Saham dan Modal

Harus diasumsikan pula bahwa pemberian hak opsi saham tersebut tidak mempunyai konsekuensi bagi karyawan untuk melaksanakan kewajiban atau pekerjaan tambahan.

Pada umumnya, jika opsi saham tersebut non-imbalan, maka harga saham atau harga pengambilan ditentukan sama dengan harga pasar saham pada saat opsi saham diberikan sehingga, pada saat tersebut karyawan dianggap tidak menerima manfaat atau penghasilan tambahan.

Karena karyawan akan membayar jumlah yang sama dengan jumlah yang harus dibayar oleh non-karyawan untuk saham bersangkutan di pasar saham.

Jika karyawan ternyata memperoleh manfaat, karena harga saham ternyata lebih rendah daripada harga pasar pasa saat opsi saham diambil.

Manfaat tersebut dapat dipandang sebagai keuntungan akibat spekulasi karyawan dan bukan sebagai penghasilan tambahan untuk jasa yang diberikan oleh karyawan.

Pada saat opsi saham ditawarkan, tidak ada tambahan modal disetor, Saat opsi saham diambil, modal disetor akan bertambah sebesar harga saham, Pada saat itu, seakan-akan perusahaan menjual dan menerbitkan saham baru.

3: Opsi Saham Imbalan

Jika  program opsi saham tidak memenuhi kriteria sebagai saham non-imbalan, tentunya opsi saham tersebut adalah opsi saham imbalan sebagai contoh, opsi saham ditawarkan hanya kepada para eksekutif tertentu bukan ke seluruh karyawan.

Jika banyaknya saham dan harga pengambilan sudah diketahui pada saat opsi saham ditawarkan maka kompensasi dapat diukur pada saat itu atas dasar selisih harga pasar dan harga pengambilan.

Akan tetapi, jika jumlah saham dan harga pengambilan tergantung pada hal-hal yang akan terjadi di masa mendatang maka kompensasi yang diperhitungkan dan diakui sebagai biaya adalah selisih harga pengambila dan harga pasar pada tanggal pengukuran.

Alternatif Pengukuran

Tanggal pengukuran alternatif ini akan ditentukan berdasarkan tanggal yang informasi diketahui lebih dahulu, yaitu:

  • Banyaknya saham yang dapat dibeli oleh karyawan
  • Harga pengambilan

Tidak berarti karyawan harus mengambil opsi saham pada tanggal tertentu.

Alasan pengukuran biaya pada saat opsi saham ditawarkan pada tanggal alternatif adalah:

  1. Pada tanggal tersebut kompensasi dapat diukur dengan cukup pasti, baik bagi perusahaan maupun karyawan.
  2. Harga pada tanggal tersebut dapat dianggap harga kesepakatan bagi kedua belah pihak sehingga jumlah rupiahnya obyektif.
  3. Selisih harga pada tanggal penawaran opsi saham tetap dapat dianggap sebagai biaya untuk mencapai tujuan penerbiatan opsi saham.
  4. Keputusan untuk mengambil opsi saham ada di tangan karyawan, sehingga perubahan harga saham bukan merupakan harga bagi perusahaan.

Dalam program opsi saham imbalan, begitu opsi saham diambil perusahaan menerima kas atau aset lainnya dan potensi jasa karyawan. Potensi jasa karyawan ini bersifat gaji dibayar di muka, sehingga merupakan aset perusahaan.

Pencatatan Jurnal Transaksi Saham

Pencatatan jurnal transaksi opsi saham adalah sebagai berikut:

[Debit] Kas (atau aset lain) ……….. Rp xxx
[Debit] Potensi Jasa Karyawan ….. Rp xxx
[Kredit] Modal Saham ……………………….  Rp xxx
[Kredit] Agio Modal Saham ………………..  Rp xxx

Secara teoritis, biaya potensi jasa karyawan harus disebar menjadi biaya ke periode-periode yang menikmati jasa tersebut.

Secara intuitif, biaya potensi jasa adalah selisih antara harga saham dan harga pengambilan pada tanggal pengukuran. Akan tetapi, secara teoritis terdapat  berbagai alternatif pengukuran dan tanggal pengakuannya beserta argumen yang melandasi. Pembahasan mendalam mengenai hal ini adalah di luar pembahasan modal disetor ini.

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.