Pembagian Dividen adalah pembagian laba perusahaan untuk periode waktu tertentu kepada para pemegang saham.
Setiap akhir periode akuntansi, perusahaan selalu mengeluarkan laporan kinerja keuangannya dalam bentuk Laporan Keuangan akhir periode, bulanan, triwulan, semester atau tahunan. Dari Laporan Keuangan tersebut, pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan, bisa mengetahui kinerja perusahaan, termasuk besar laba yang dibagikan. Bagaimana mekanisme pembagian dan pencatatan jurnal akuntansinya? yuk ikuti pembahasannya sampai tuntas berikut ini.
Mekanisme dan Jurnal Akuntansi Pembagian Dividen
A: Metode Pembagian Dividen
Dividen yang diterima oleh pemegang saham jumlahnya tergantung pada jumlah lembar saham yang dimiliki.
Ada 3 cara atau mekanisme pembagian dividen kepada pemegang saham yaitu:
- Uang Tunai
- Aktiva (selain kas dan saham sendiri)
- Saham baru
Yuk kita bahas ketiga cara dan mekanisme tersebut satu per satu.
B: Pembagian Dividen Saham Berbentuk Uang Tunai
Pembagian dividen yang sering dilakukan adalah dalam bentuk uang. Para pemegang saham akan menerima dividen sebesar tarif per lembar dikalikan jumlah lembar yang dimiliki.
Perhatikan pencatatan jurnal penerimaan dividen ini oleh pemegang saham sebagai berikut:
[Debit] Kas …….. Rp xxx
[Kredit] Pendapatan Dividen ……. Rp xxx
Bila dalam pembagian dividen disebutkan bahwa dividen yang dibagikan itu sebagian merupakan pembagian laba dan sebagian lagi merupakan pengembalian modal, dividen seperti itu disebut dividen likuidasi.
Perusahaan yang membagikan dividen likuidasi biasanya adalah perusahaan-perusahaan yang akan menghentikan usahanya. Misalnya dalam bentuk joint ventures, karena perusahaan akan dihentikan maka tidak perlu memperbesar modal.
Pemegang saham yang menerima dividen likuidasi mencatatnya sebagian sebagai penghasilan dan sebagian lagi sebagai pengembalian modal.
Semua pencatatan ini pada akhirnya akan tersaji dalam laporan keuangan perusahaan.
Perhatikan contoh soal pencatatan dividen saham berikut ini:
Misalnya perusahaan PT MCC mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp. 10.000.000,- dengan ketentuan 30% merupakan pembagian laba dan 70% pengembalian modal. Pak Agus seorang pemegang saham dari perusahaan PT MCC menerima dividen sebesar Rp 1.000.000.
Penerimaan dividen ini dicatat dalam pembukuan Pak Agus dengan jurnal sebagai berikut:
[Debit] Kas …. Rp. 1.000.000
[Kredit] Pendapatan Dividen Penanaman modal dalam saham PT MCC … Rp. 300.000
[Kredit] Penanaman Modal … Rp. 700.000
Dengan adanya jurnal di atas berarti saldo rekening Penanaman Modal dalam Saham PT MCC berkurang sebesar Rp. 700.000.
(Cara sederhana menyusun sistem dan prosedur keuangan yang terbukti memaksimalkan kinerja karyawan dan bisnis, buka SOP Keuangan
C: Pembagian Dividen Saham Berbentuk Aktiva
Bagaimana pembagian berbentuk aktiva selain kas dan saham sendiri?
Dividen yang dibagikan kadang-kadang tidak berbentuk uang tunai tapi berupa aktiva seperti saham perusahaan lain atau barang-barang hasil produksi perusahaan yang membagi dividen tersebut.
Pemegang saham yang menerima dividen seperti ini mencatat dalam pembukuannya dengan jumlah sebesar harga pasar yang diterimanya.
***
Perhatikan contoh soal pembagian dividen berikut ini:
Misalnya Pak Budi menerima pembagian dividen dari PT MCC berbentuk saham PT Hebat Jaya sebanyak 30 lembar. Pada saat pembagian tersebut harga pasar saham PT Hebat Jaya sebesar Rp. 10.000.
Penerimaan dividen ini dicatat oleh Pak Budi dengan jurnal sebagai berikut :
(Debit) Penanaman Modal Dalam Saham PT Hebat Jaya …… Rp. 300.000
(Kredit) Pendapatan Dividen ….. Rp. 300.000
D: Dividen Saham (Stock Dividen)
Pengertian Pembagian Dividen dalam Bentuk Saham
Bagaimana bentuk pembagian dividen dalam bentuk saham?
Penerimaan dividen dalam bentuk saham dari perusahaan yang membagi saham tersebut disebut dividen saham.
Bagi pemegang saham dividen seperti ini berarti penambahan jumlah lembar saham tanpa ada pengeluaran baru. Jadi jumlah lembarnya bertambah tapi harga perolehannya tetap.
Saham yang diterima sebagai dividen bisa berbentuk saham yang sama dengan yang dimiliki atau saham jenis yang lain.
Apabila dividen saham yang diterima itu sejenis dengan saham yang dimiliki berarti jumlah lembarnya bertambah banyak, sedangkan harga perolehannya tetap, dalam artian tidak ada kenaikan nilai buku.
Dividen saham seperti ini tidak dibuat jurnal tapi hanya MEMO untuk menunjukkan kenaikan jumlah lembar saham.
2 pemikiran pada “Memahami 3 Model Pembagian Dividen: Pilihan Favorit Anda?”
Komentar ditutup.
ane kira selama ini deviden hanya dalam bentuk uang saja, ternyata ada juga yang berbentuk aktiva dan saham baru juga ya
Ngga pernah ngerti saham, paling diinfo sama suami aja hihii… Harga saham selembar itu lumayan juga yaa