6 Metode Terbaik untuk Mengakuisisi Aktiva Tetap: Mana Pilihan Anda?

Aktiva Tetap adalah kekayaan atau aset yang sifatnya relatif permanen untuk digunakan dalam men-support kegiatan perusahaan sehari-hari. Cara untuk memperoleh aktiva tetap (Fixed Asset) bisa dilakukan dengan berbagai cara, di mana masing-masing metode yang dipakai akan mempengaruhi penentuan nilai harga perolehannya.

Apa saja cara untuk memperoleh aktiva tetap? Yuk ikuti pembahasan beserta contoh berikut ini.

 

A: Cara Memperoleh Aktiva Tetap (Fixed Asset)

unsur harga perolehan aktiva

Berikut ini cara-cara untuk memperoleh aktiva tetap dan cara penentuan harga perolehannya:

1: Pembelian Tunai

Metode Pembukuan Pembelian Aset Tetap

Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam pembukuan dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan.

Prosedur standar pembukuannya adalah sebagai berikut:

(Debit) Aktiva Tetap (Fixed Asset) …. Rp xxxx
(Kredit) Kas …. Rp xxxx

Jika pembelian aset tetap include PPN, maka cara mencatatnya sbb:

Aset Tetap …. Rp xxxx (Debet)
PPN ….. Rp xxxx (Debet)
Cash Bank …. Rp xxxx (Kredit)

Mengapa cara pencatatannya seperti itu?

Prinsip akuntansi debit dan kredit menyatakan bahwa jika suatu transaksi keuangan menyebabkan kenaikan nilai aset, maka dibukukan ke Debit dan berlaku juga untuk kebalikannya, sehingga kita mencatat fixed asset ke debit sedangkan penurunan nilai kas dimasukkan ke kredit.

Untuk membantu memahaminya, perhatikan contoh soal aset tetap beserta pembahasannya berikut ini:

PT XB Fahima pada tanggal 22 Mei 2023 membeli mobil operasional untuk direksi New Pajero Sport seharga Rp 700.000.000 secara tunai. Selanjutnya perusahaan membukukan transaksi :

New Pajero Sport … Rp 700.000.000 (Debit)
Cash …. Rp 700.000.000 (Credit)

Bagaimana menghitung jumlah harga perolehannya?

Jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap termasuk harga yang tercantum di faktur dan semua biaya yang dikeluarkan agar aktiva tetap tersebut siap dipakai.

Biaya-biaya tersebut adalah biaya angkut, premi asuransi dalam perjalanan, biaya balik nama, biaya pemasangan dan biaya percobaan. Semua biaya tersebut dikapitalisasi sebagai harga perolehan aktiva tetap.

Apabila dalam pembelian aktiva tetap ada potongan tunai, maka potongan tunai tersebut merupakan pengurangan terhadap harga faktur, tidak memandang apakah potongan itu didapat atau tidak.

Alokasi Harga Perolehan Aset Tetap

Apabila dalam suatu pembelian diperoleh lebih dari satu macam aktiva tetap maka harga perolehan harus dialokasikan pada masing-masing aktiva tetap, misalnya dalam pembelian gedung beserta tanahnya maka harga perolehan dialokasikan untuk gedung dan tanah.

Dasar alokasi yang digunakan sedapat mungkin dilakukan dengan harga pasar relatif masing-masing aktiva, yaitu dalam hal pembelian tanah dan gedung maka dicari harga pasar tanah dan harga pasar gedung, masing-masing harga pasar ini dibandingkan dan menjadi dasar alokasi harga perolehan.

Apabila harga pasar masing-masing tidak diketahui maka alokasi harga perolehan dapat dilakukan dengan menggunakan dasar surat bukti pembayaran pajak (misalnya Pajak Bumi dan Bangunan).

Jika tidak ada dasar yang dapat digunakan untuk alokasi harga perolehan maka alokasinya didasarkan pada putusan pimpinan perusahaan.

 

2: Pembelian Angsuran

biaya perolehan aktiva

Cara Mencatat Transaksi

Seringkali perusahaan memakai metode pembayaran kredit untuk memperoleh aset tetap, sehingga pada saat terjadi transaksi, perusahaan tidak mengeluarkan cash atau hanya mengeluarkan sedikit kas sebagai uang muka alias down payment.

Prinsip pencatatan jurnal akuntansi pembelian aset tetap secara kredit adalah sebagai berikut:

(Debit) Aset Tetap …. Rp xxxx
(Kredit) Utang …. Rp xxxx

Kenaikan nilai utang menurut prinsip debit dan kredit harus dibukukan ke Kredit.

Bagaimana cara mencatat pembayaran angsuran? Untuk membukukan pengeluaran kas pada saat membayar angsuran adalah seperti berikut ini:

(Debit) Utang …. Rp xxxx
(Kredit) Cash/Bank …. Rp xxxx

Berkurangnya utang perusahaan dibukukan ke Debit, sedangkan kas yang berkurang dicatat ke Kredit.

Contoh Pembukuan Pembelian Aset Tetap

Agar tidak penasaran, saya berikan contoh soal beserta pembahasannya berikut ini:

PT Bening Fahima pada tanggal 25 Mei 2023 membeli LCD Projector senilai Rp 23.000.500 yang akan dibayar tanggal 1 setiap bulan selama 6 bulan.

Transaksi ini dicatat oleh perusahaan sebagai berikut:

Tanggal 25 Mei 2023:

LCD Projector … Rp 23.000.500 (Debit)
Utang Usaha …. Rp 23.000.500 (Kredit)

Tanggal 1 tiap bulan selama 6 bulan:

Utang Usaha …. Rp 3.833.500 (pembulatan) (Debit)
Cash Bank …. Rp 3.833.500 (Kredit)

Bagaimana jika perusahaan membeli aset tetap dengan down payment? Begini prosedur pencatatannya…

Misalnya PT Bening Fahima menyerahkan DP atau uang muka pembelian LCD Projector sebesar Rp 5.000.000, maka ada sedikit perubahan nilai dalam pencatatan transaksi:

Jurnal akuntansi pada saat pembelian aset tetap:

(Debit) LCD Projector …. Rp 23.000.500
(Kredit) Kas …. Rp 5.000.000
(Kredit) Utang Usaha …. Rp 18.000.5000

Dari jurnal yang dibuat oleh bagian accounting perusahaan, kita bisa melihat bahwa nilai utang usaha sebesar Rp 18.000.500 dan ada kas yang dikeluarkan sebesar Rp 5.000.000. Dua pos ini dicatat ke sisi Kredit, sedangkan nilai fixed asset nilai sama yaitu sebesar Rp 23.000.500

Karena nilai utang usaha menjadi lebih kecil yakni sebesar Rp 18.000.500, maka hal ini akan mengurangi jumlah angsuran setiap bulannya, yaitu sbb:

= Rp 18.000.500 : 6 bulan
= Rp 3.000.000 (pembulatan)

dan pembukuannya akan menjadi sbb:

(Debet) Utang Usaha … Rp 3.000.000
(Kredit) Cash Bank …. Rp 3.000.000

Bagaimana, tidak sulit ya? Okay, yuk dilanjutkan bacanya ya…

Cara Menghitung Harga Perolehan

Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam menentukan harga perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga.

Bunga selama masa angsuran baik jelas-jelas dinyatakan atau tidak dinyatakan tersendiri, harus dikeluarkan dari harga perolehan dan dibebankan sebagai biaya bunga.

Cara pencatatan akuntansinya adalah pembayaran setiap tahun dibuat jurnal yang mengurangi utang sebesar pokok pinjaman yang dilunasi dan mendebit biaya bunga untuk tahun yang bersangkutan dan kreditnya kas sebesar angsuran.

 

3: Aset Tetap Ditukar dengan Surat-surat Berharga

Penentuan Harga Perolehan

Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi perusahaan.  Dicatat dalam buku besar sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar.

Apabila harga pasar saham atau obligasi itu tidak diketahui maka harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebesar harga pasar aktiva tersebut.

Apabila harga pasar surat berharga dan aktiva tetap yang ditukar kedua-duanya tidak diketahui maka dalam keadaan seperti ini nilai pertukaran ditentukan oleh keputusan pimpinan perusahaan.

Metode Pencatatan

Nilai pertukaran ini dipakai sebagai dasar pencatatan harga perolehan aktiva tetap dan nilai-nilai surat berharga yang dikeluarkan.

Pertukaran aktiva tetap dengan saham atau obligasi perusahaan akan dicatat dalam rekening Modal Saham atau Utang Obligasi sebesar nilai nominalnya.

Selisih nilai pertukaran dengan nilai nominal dicatat dalam rekening Agio/Disagio dan selanjutnya perusahaan mencatat ke jurnal umum adalah sebagai berikut:

Aktiva tetap, misalnya mesin                      Rp xxxx (Debit)
               Modal                                                                Rp xxxx (Kredit)
               Agio Saham                                                      Rp xxxx (Kredit) 

Bila dalam pertukaran ini perusahaan menambah dengan uang muka harga perolehan mesin adalah jumlah uang yang dibayarkan ditambah dengan harga pasar surat berharga yang dijadikan penukar.

 

4: Aset Tetap Ditukar dengan Aktiva Tetap Lain

diskusi human capital aset

Metode Perolehan Aset Tetap

Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar menukar atau istilah populernya “tukar tambah”.  Aktiva lama digunakan untuk membayar aktiva baru baik seluruhnya atau sebagian di mana kekurangannya dibayar tunai.

Kondisi seperti ini jika berpedoman pada prinsip harga perolehan tetap harus digunakan, yaitu aktiva baru dikapitalisasikan dengan jumlah sebesar harga aktiva lama ditambah uang yang dibayarkan (kalau ada) atau dikapitalisasikan sebesar harga pasar aktiva baru yang diterima.

Permasalahan Penentuan Harga Aset

Masalah akan timbul apabila harga aktiva lama maupun aktiva baru tidak bisa ditentukan. Kondisi seperti ini nilai buku aktiva lama akan digunakan sebagai dasar pencatatan pertukaran tersebut. Masalah lainnya adalah pengakuan rugi atau laba yang timbul karena adanya pertukaran aktiva tersebut.

Ada dua hal yang berkaitan dengan laba rugi yaitu pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis dan sejenis.

Apabila menyangkut aktiva tetap yang tidak sejenis, perbedaan antara nilai buku aktiva tetap yang diserahkan dengan nilai wajar yang digunakan sebagai dasar pencatatan aktiva yang diperoleh pada tanggal transaski harus diakui sebagai laba atau rugi pertukaran aktiva tetap.

Sedangkan bila menyangkut pertukaran aktiva tetap yang sejenis maka laba yang timbul akan ditangguhkan. Hal ini bisa terjadi apabila pertukaran tersebut menimbulkan kerugian maka ruginya dibebankan dalam periode terjadinya pertukaran.

 

5: Aset Tetap Diperoleh dari Hadiah atau Donasi

Pekerja Menghtung Donasi

Metode Pencatatan Akuntansi

Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah atau donasi pencatatannya bisa dilakukan menyimpang dari prinsip harga perolehan.

Untuk menerima hadiah seringkali juga dikeluarkan biaya-biaya namun biaya-biaya tersebut jauh lebih kecil dari nilai aktiva tetap yang diterima.

Bila aktiva tetap dicatat sebesar biaya yang sudah dikeluarkan maka hal ini akan menyebabkan jumlah aktiva dan modal terlalu kecil, juga beban depresiasi menjadi terlalu kecil. Untuk mengatasi keadaan ini maka solusinya adalah aktiva yang diterima sebagai hadiah dicatat sebesar harga pasarnya.

Penyusutan Aset Tetap

Depresiasi atau penyusutan aktiva tetap yang diterima dari hadiah dihitung dengan cara yang sama dengan aktiva tetap yang lain.

Bagaimana bila donasi yang akan diterima itu belum pasti?

Bila donasi yang diterima itu belum pasti akan menjadi milik perusahaan maka aktiva dan modal dicatat sebagai elemen yang belum pasti (contingent).

Bila hak atas aktiva tetap tersebut sudah diterima maka barulah contingent asset tadi dicatat sebagai harta (aktiva).

Bagaimana perhitungan depresiasi atau penyusutannya?

Perhitungan penyusutan dimulai sejak saat aktiva tetap tersebut diterima sebagai hadiah yang belum pasti. Perhitungan depresiasinya dilakukan dengan cara yang sama seperti aktiva-aktiva tetap yang lain.

 

6: Aktiva Tetap yang Dibuat Sendiri

Tujuan Pembuatan Aset Tetap

Melalui pertimbangan tertentu perusahaan seringkali membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan seperti gedung, alat-alat dan perabot.

Pembuatan aktiva ini biasanya dengan tujuan untuk mengisi kapasitas atau karyawan yang masih idle.

Semua biaya yang dibebankan untuk pembuatan aktiva sendiri seperti bahan, upah langsung dan factory overhead langsung tidak menimbulkan masalah dalam menentukan harga pokok aktiva tetap yang dibuat.

Tapi untuk biaya factory overhead tidak langsung menimbulkan sebuah pertanyaan tentang berapa besar yang harus dialokasikan untuk aktiva yang sedang dibuat itu?

Ada 2 cara untuk membebankan biaya factory overhead yaitu :

  • Kenaikan biaya factory overhead yang dibebankan pada aktiva yang dibuat.
  • Biaya factory overhead dialokasikan dengan tarif untuk pembuatan aktiva dan produksi.

Pembuatan Aset Tetap dengan Dana Pinjaman

Bagaimana bila pembuatan sendiri aktiva menggunakan dana pinjaman? Maka bunga pinjaman selama masa pembuatan aktiva dikapitalisasi dalam harga perolehan aktiva.

Sesudah aktiva itu selesai dibuat maka biaya bunga pinjaman dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya. Biaya-biaya lain yang timbul dalam masa pembuatan aktiva dibebankan sebagai harga perolehan aktiva tetap.

 

B: Kesimpulan Perolehan Aktiva Tetap

Aset tetap atau aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang digunakan untuk mendukung aktivitas perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Ada enam cara atau metode untuk memperoleh aktiva tetap. Setiap cara akan mempengaruhi nilai biaya perolehan. Oleh karena itu, perusahaan harus benar-benar memperhatikan hal ini sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan.

Apabila Anda masih merasa kesulitan untuk menghitung nilai penyusutan atau depresiasi aset tetap, kami menyediakan template Excel yang telah siap digunakan, Anda tinggal meng-input semua daftar aktiva tetap yang dimiliki dan biarkan rumus-rumus Excel menghitungnya secara otomatis. Info selengkapnya silahkan klik dan baca >> SOP Keuangan dan Accounting Tools Powerful.

Demikianlah 6 cara untuk memperoleh aktiva tetap dan cara pencatatan akuntansinya. Bagaimana dengan aktiva tetap Anda?

Catatan kaki:
Diperbolehkan mengutip artikel ini dengan menyebutkan dan menyertakan sumbernya ya Mas/Mbak. Thanks

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.