3 Strategi Ampuh Agar Jenjang Karirmu Terus Berkembang Pesat!

Tips Trik Meraih Jenjang Karir Cemerlang

Berikut ini 3 mantra ajaib untuk meraih jenjang karir cemerlang. Kalimat powerful yang bisa digunakan untuk menaikkan nilai anda sebagai profesional, yaitu:

1: “Saya Tidak Tahu

Mungkin banyak yang bertanya kenapa kalimat “ saya tidak tahu”. Bukankah kalimat seperti ini menunjukkan bahwa diri kita:

  1. kurang pengetahuan,
  2. tidak mampu,
  3. agak kurang pandai,
  4. sedikit wawasan dan
  5. anggapan-anggapan negatif lainnya?

Apakah demikian kenyataannya? Pengetahuan anda saat ini tentunya lebih luas dibandingkan 10 tahun yang lalu. Namun seiring dengan bertambahnya pengetahuan seseorang,  maka biasanya orang tersebut akan menyadari bahwa ternyata masih banyak sekali yang belum ia ketahui.

Kalimat ini bisa juga digunakan untuk memperoleh lebih banyak informasi, atau untuk membandingkan berbagai versi mengenai pengetahuan yang telah anda ketahui.

Bagaimana di dunia kerja?

Kita sebaiknya menyadari bahwa pendekatan merendah hampir selamanya lebih efektif daripada pendekatan “saya tahu semua”.

Walaupun, misalnya anda merasa sudah pasti. Namun akan lebih baik untuk memperlunaknya sedikit dengan menyadari kemungkinan bahwa mungkin saja anda tidak mengetahui semuanya,

“saya tidak tahu, tapi nampaknya”

“Ketidakmampuan orang untuk mengatakan “saya tidak tahu” dalam situasi sosial yang tidak berarti sekalipun dapat membuat anda memahami sikap mereka dalam pekerjaan”

Bila anda sedikit meluangkan waktu untuk mengamati sikap mereka, seringkali dengan susah payah berpura-pura menciptakan kesan mengetahui dalam pembicaraan mereka.

Apa yang tidak disadari mereka adalah bahwa dengan tidak mengakui hal-hal yang tidak mereka ketahui dapat menimbulkan kecurigaan tentang hal-hal yang sebenarnya mereka ketahui.

teori jenjang karir

2: “Saya Membutuhkan Pertolongan” dalam Meraih Jenjang Karir

Barangkali anda pernah bertemu atau rekan kerja anda yang ingin melakukan segalanya sendiri. Dia tidak akan melibatkan orang lain dalam pekerjaannya, sampai dia benar-benar telah menyelesaikannya. Dia ‘merasa’ takut tidak akan memperoleh penghargaan dari perusahaan.

Dalam beberapa kesempatan, baik dia maupun  perusahaan sebenarnya akan jauh lebih baik bila dia telah meminta pertolongan dan memanfaatkan bakatnya.

Apa yang pernah kita temui itu merupakan salah satu kejadian tentang bagaimana beberapa karyawan  ‘sungkan’ atau tidak mau meminta pertolongan dari orang lain.

Seringkali orang takut meminta pertolongan. Atau menerima bantuan karena mereka beranggapan bahwa hal ini akan menunjukkan bahwa mereka tidak mampu dalam pekerjaan mereka.

Sekiranya mereka mau memikirkannya barang sejenak. Mereka akan menyadari bahwa sistem dibentuk untuk memperoleh dan menerima bantuan.

Asumsi perusahaan menyeluruh adalah bahwa tugas-tugas tertentu. dan efektivitas dalam penyelesaiannya.  Adakalanya dapat dicapai dengan lebih baik oleh kelompok daripada individu.

Tidak meminta bantuan merupakan pandangan yang sempit.

Meminta pertolongan merupakan cara anda belajar, memperluas pengetahuan, keahlian dan nilai anda bagi perusahaan.

Hal ini juga menunjukkan kesediaan anda bekerjasa dengan orang lain.

Tentu saja ada batasnya.

Bila kita meminta pertolongan yang sama berulangkali dapat menunjukkan semacam ketidakmampuan belajar.

Meskipun demikian orang-orang cenderung untuk tidak meminta pertolongan secukupnya, terutama dalam perusahaan yang agresif, dan yang tidak kalah pentingnya adalah mengetahui bagaimana memberikan bantuan apabila diminta.

Orang-orang yang enggan berbagi pengetahuan, hubungan dan rahasia bisnis mereka dengan orang lain dalam perusahaan mereka sendiri. Tidak akan memperoleh dukungan yang kuat sewaktu mereka membutuhkannya.

Manajemen yang baik akan mengingat dan mengakui usaha anda menerima dan memberikan bantuan.

Tidak ada salahnya dengan kepentingan pribadi.

Sesungguhnya semua perusahaan yang baik pengelolaannya akan menggabungkan kepentingan pribadi dengan kepentingan perusahaan.

Tetapi bertindak sedemikian rupa sehingga mengorbankan kepentingan perusahaan bagi kepentingan pribadi akan membatasi keberhasilan anda, dan hal itu, cepat atau lambat akan segera diketahui.

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.