JNE adalah salah satu perusahaan yang mampu keluar dari crowded di industri logistik, tumbuh dan berkembang dengan mengesankan. Industri pengiriman (kurir) adalah lahan yang diperebutkan banyak perusahaan , baik itu asing maupun domestik. Pasar Indonesia memang besar, bila dilihat dari luas wilayah, jumlah penduduk, dan posisi geografis yang strategis.
Bagaimana JNE memenangkan persaingan sengit ini? Dan bagaimana sejarah perkembangan JNE? Mari dibahas satu demi satu berikut ini….
Sejarah Berdirinya PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir
A: Kelahiran JNE
PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE didirikan pada tanggal 26 November 1990 oleh H. Soeprapto Suparno dan Johari Zein bersama rekan usaha lainnya.
Awalnya, pusat aktivitas JNE adalah penanganan aktivitas kepabean, impor kiriman barang, dokumen, serta pengiriman dari luar negeri ke Indonesia.
Seiring perkembangan jaman, usaha perusahaan ini semakin berkembang.
Lingkup usahanya mulai dari pengiriman (courier), kepabeanan (custom clearance), penjemputan (escoot service), pengiriman uang (money transfer), transportasi (moving, trucking, air, and, sea cargo). Hingga penyimpanan dan pendistribusian (logsitic and distribution).
B: Visi Misi PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir
Sejak awal didirikan, Visi JNE adalah menjadi perusahaan jasa distribusi dengan standar internasional yang mampu melayani kebutuhan semua lapisan masyarakat dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Sedangkan Misi JNE adalah memadukan jasa pengiriman, kepabeanan, pergudangan, dan pendistribusian dalam satu sistem yang terintegrasi secara efektif dan fleksibel.
Mendayagunakan jaringan dan infrastruktur yang dimiliki sehingga bisa berkontribusi pada proses perputaran roda ekonomi.
C: Strategi Bisnis JNE
Para pendiri JNE adalah menyadari sepenunya bahwa medan bisnis di Indonesia tidaklah mudah. Industri logistik adalah industri yang bukan hanya padat modal, tetapi juga padat teknologi.
Proses bisnis yang berstandar tinggi dan kecepatan dalam pengiriman (delivery) menjadi andalan bagi siapa saja yang terjun di bisnis ini.
Bagi perusahaan yang ingin unggul di sektor ini, diperlukan pendanaan dan infrastruktur yang kuat, mulai dari bagian penerimaan barang yang akan didistribusikan, hingga pengriman ke lokasi pelanggan dengan cepat dan kualitas terjamin.
Jadi kecepatan, kualitas, dan kepastian menjadi inti bisnis ini, karena konsumen membutuhkan pelayanan yang ekselen, dan hal ini bisa dijalankan dengan manajemen SDM andal serta teknologi informasi yang mumpuni. Dua hal ini membutuhkan investasi yang besar.