Kesalahan dalam Kapitalisasi Biaya
A: Sekilas Tentang Kesalahan dalam Kapitalisasi Biaya
Misalnya pada tanggal 04 Januari 2019 dilakukan reparasi kecil untuk mesin dengan biaya sebesar Rp. 2.750.000. Biaya sebesar itu dicatat dengan mendebit rekening Mesin. Penyusutan mesin setiap tahunnya sebesar 10%. Akibat kesalahan ini terhadap neraca dan laporan laba rugi nampak sebagai berikut :
Laporan Laba Rugi:
Tahun 2018:
Biaya terlalu kecil karena biaya reparasi dikapitalisasi. Selisihnya sebesar biaya reparasi dikurangi penyusutan biaya reparasi . Laba bersih terlalu besar.
Tahun 2019:
Biaya terlalu besar karena penyusutan mesin terlalu besar. Laba bersih terlalu kecil.
Neraca :
Tahun 2018:
Aktiva terlalu besar. Laba tidak dibagi terlalu besar.
Tahun 2019:
Aktiva terlalu besar. Laba tidak dibagi terlalu besar. Akibat kesalahan seperti ini akan terus mempengaruhi neraca dan laporan laba rugi sampai seluruh biaya reparasi yang dikapitalisasi itu habis dibebankan.
B: Cara Memperbaiki Kesalahan dalam Kapitalisasi Biaya dengan Jurnal Koreksi
Bila kesalahan ini diketahui pada tahun 2019 sebelum tutup buku, maka jurnal koreksi yang dibuat sebagai berikut :

Jurnal di atas dibuat dari perhitungan sebagai berikut :
Akumulasi Penyusutan tahun 2018 dan 2019 berisi depresiasi biaya reparasi sebesar :
= 2 x 10% x Rp. 2.750.000
= Rp. 550.000
Laba tahun 2018 terlalu besar sejumlah :
= Rp. 2.750.000 – 275.000
= Rp. 2.475.000
Penyusutan mesin tahun 2016 terlalu besar sejumlah :
= 10% x Rp. 2.750.000
= Rp. 275.000
Rekening mesin terlalu besar sejumlah Rp. 2.750.000
Jurnal Koreksi (Correction Journal)
Bila kesalahan di atas baru diketahui sesudah tutup buku tahun 2019, maka jurnal koreksi yang dibuat adalah sebagai berikut :

Jurnal di atas dibuat dari perhitungan sebagai berikut :
Akumulasi Penyusutan Mesin terlalu besar sejumlah :
= 2 x 10% x Rp. 2.750.000
= Rp. 550.000
Laba tahun lalu terlalu besar sejumlah :
Tahun 2018 terlalu besar =
= Rp. 2.750.000 – Rp. 275.000
= Rp. 2.475.000
Tahun 2019 terlalu besar =
= Rp. 10% x Rp. 2.750.000
= Rp. Rp. 275.000
Koreksi Laba Tahun Lalu = Rp. 22.000
Rekening Mesin terlalu besar Rp. 2.750.000
Kesalahan dalam Taksiran Umur
A: Penjelasan Kesalahan Taksiran Umur dengan Jurnal Koreksi
Misalnya mesin dibeli pada tanggal 1 Januari 2023 dengan harga Rp. 20.000.000. Penyusutan mesin ditentukan sebesar 15%. Pada akhir tahun 2024 diketahui bahwa taksiran umur mesin tersebut terlalu rendah sehingga seharusnya penyusutan per tahun adalah 10% dari harga perolehan.
B: Cara Memperbaiki Kesalahan Taksiran Umur dengan Jurnal Koreksi
Kesalahan ini adalah merupakan perubahan taksiran akuntansi, sehingga biaya depresiasi yang sudah dibebankan tidak dikoreksi. Koreksi mulai diperlakukan untuk penyusutan tahun 2024 dan seterusnya. Dengan cara ini tidak ada jurnal koreksi yang dibuat.
Jurnal untuk mencatat penyusutan tahunan sejak tahun 2024 adalah sebagai berikut :

Kesalahan dalam Perhitungan Kerugian Piutang
A: Penjelasan Tentang Kesalahan Perhitungan Kerugian Piutang
Misalnya perusahaan mengakui kerugian piutang pada saat piutang tidak ditagih (metode Penghapusan Langsung). Pada tahun 2018 dan 2019 kerugian piutang yang sudah diakui sebagai berikut :

Selain kerugian piutang yang sudah diakui tahun 2018 dan 2019 di atas, diperkirakan masih ada lagi piutang yang akan tidak dapat ditagih sebesar :
- Piutang tahun 2018 Rp. 24.000
- Piutang tahun 2019 Rp. 28.000
Pengaruh Kesalahan
Akibat kesalahan mengetahui kerugian piutang tahun 2018 akan berakibat terhadap jenis laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi tahun 2018 dan 2019 sebagai berikut :
Laporan Laba Rugi :
Tahun 2018 : Biaya terlalu kecil karena kerugian piutang terlalu kecil. Laba bersih terlalu besar.
Tahun 2019 : Biaya terlalu besar karena kerugian piutang tahun lalu dibebankan sekarang. Laba bersih terlalu kecil.
Neraca :
Tahun 2018:
Aktiva terlalu besar karena tidak ada cadangan kerugian piutang. Laba tidak dibagi terlalu besar.
Tahun 2019:
Aktiva terlalu besar karena tidak ada cadangan kerugian piutang. Laba tidak dibagi terlalu besar karena laba bersih tahun lalu terlalu besar hanya sebagian yang diimbangi laba tahun sekarang yang terlalu kecil.
B: Cara Memperbaiki Kesalahan Perhitungan Kerugian Piutang dengan Jurnal Koreksi
Perlu diperhatikan bahwa kesalahan dalam kerugian piutang belum tentu akan benar dengan sendirinya pada tahun-tahun yang akan datang. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa untuk menentukan jurnal koreksi.
Kesalahan pengakuan kerugian piutang dalam tahun 2019 berakibat terhadap neraca dan laporan laba rugi seperti berikut :
Laporan Laba Rugi :
Tahun 2019: Biaya terlalu kecil karena kerugian piutang terlalu kecil. Laba bersih terlalu besar.
Neraca:
Tahun 2019: Aktiva terlalu besar karena tidak ada cadangan kerugian piutang. Laba tidak dibagi terlalu besar.
Perubahan Metode Kerugian Piutang
Bila perubahan metode kerugian piutang dilakukan dalam tahun 2019 maka jurnal koreksinya sebagai berikut :

Koreksi Fiskal:
Format jurnal analisis koreksi fiskal
Bila perubahan metode ini dibuat pada tahun 2019 maka jurnal koreksinya adalah sebagai berikut:

Sesudah saldo cadangan kerugian piutang dikredit sebesar Rp. 54.000, maka pada akhir tahun 201 9akan dikredit dengan jumlah Rp, 28.000 dan di-debit dengan jumlah piutang yang dihapus sebesar Rp. 30.000 sehingga saldonya menjadi Rp. 52.000 pada awal tahun 2019.
Demikianlah 10 kesalahan yang sering terjadi saat menyusun laporan keuangan. Kesalahan dan keterbatasan laporan keuangan bisa dikoreksi serta diperbaiki sesuai prosedur dan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
so, tak perlu galau, yang terpenting tetap terus berupaya dan belajar serta JUJUR dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan, bukan membuat BUNTUNG menjadi UNTUNG atau sebaliknya.