10 Kesalahan Laporan Keuangan dan Cara Memperbaikinya dengan Jurnal Koreksi

Kesalahan dalam Kapitalisasi Biaya

A: Sekilas Tentang Kesalahan dalam Kapitalisasi Biaya

Misalnya pada tanggal 04 Januari 2019 dilakukan reparasi kecil untuk mesin dengan biaya sebesar Rp. 2.750.000. Biaya sebesar itu dicatat dengan mendebit rekening Mesin. Penyusutan mesin setiap tahunnya sebesar 10%. Akibat kesalahan ini terhadap neraca dan laporan laba rugi nampak sebagai berikut :

Laporan Laba Rugi:

Tahun 2018:

Biaya terlalu kecil karena biaya reparasi dikapitalisasi. Selisihnya sebesar biaya reparasi dikurangi penyusutan biaya reparasi . Laba bersih terlalu besar.

Tahun 2019:

Biaya terlalu besar karena penyusutan mesin terlalu besar. Laba bersih terlalu kecil.

Neraca :

Tahun 2018:

Aktiva terlalu besar. Laba tidak dibagi terlalu besar.

Tahun 2019:

Aktiva terlalu besar. Laba tidak dibagi terlalu besar. Akibat kesalahan seperti ini akan terus mempengaruhi neraca dan laporan laba rugi sampai seluruh biaya reparasi yang dikapitalisasi itu habis dibebankan.

B: Cara Memperbaiki Kesalahan dalam Kapitalisasi Biaya dengan Jurnal Koreksi

Bila kesalahan ini diketahui pada tahun 2019 sebelum tutup buku, maka jurnal koreksi yang dibuat sebagai berikut :

jurnal koreksi penyusutan
Format jurnal koreksi penyusutan

Jurnal di atas dibuat dari perhitungan sebagai berikut :

Akumulasi Penyusutan tahun 2018 dan 2019 berisi depresiasi biaya reparasi sebesar :

= 2 x 10% x Rp. 2.750.000
= Rp. 550.000

Laba tahun 2018 terlalu besar sejumlah :

= Rp. 2.750.000 – 275.000
=  Rp. 2.475.000

Penyusutan mesin tahun 2016 terlalu besar sejumlah :

= 10% x Rp. 2.750.000
= Rp. 275.000

Rekening mesin terlalu besar sejumlah Rp. 2.750.000

Jurnal Koreksi (Correction Journal)

Bila kesalahan di atas baru diketahui sesudah tutup buku tahun 2019, maka jurnal koreksi yang dibuat adalah sebagai berikut :

jurnal koreksi aset tetap
Format jurnal koreksi aset tetap

Jurnal di atas dibuat dari perhitungan sebagai berikut :

Akumulasi Penyusutan Mesin terlalu besar sejumlah :

= 2 x 10% x Rp. 2.750.000
= Rp. 550.000

Laba tahun lalu terlalu besar sejumlah :

Tahun 2018 terlalu besar =

= Rp. 2.750.000 – Rp. 275.000
= Rp. 2.475.000

Tahun 2019 terlalu besar =

= Rp. 10% x Rp. 2.750.000
= Rp. Rp. 275.000

Koreksi Laba Tahun Lalu = Rp. 22.000

Rekening Mesin terlalu besar Rp. 2.750.000

Kesalahan dalam Taksiran Umur

Cara Membuat Jurnal Koreksi

A: Penjelasan Kesalahan Taksiran Umur dengan Jurnal Koreksi

Misalnya mesin dibeli pada tanggal 1 Januari 2023 dengan harga Rp. 20.000.000. Penyusutan mesin ditentukan sebesar 15%.  Pada akhir tahun 2024 diketahui bahwa taksiran umur mesin tersebut terlalu rendah sehingga seharusnya penyusutan per tahun adalah 10% dari harga perolehan.

B: Cara Memperbaiki Kesalahan Taksiran Umur dengan Jurnal Koreksi

Kesalahan ini adalah merupakan perubahan taksiran akuntansi, sehingga biaya depresiasi yang sudah dibebankan tidak dikoreksi. Koreksi mulai diperlakukan untuk penyusutan tahun 2024 dan seterusnya. Dengan cara ini tidak ada jurnal koreksi yang dibuat.

Jurnal untuk mencatat penyusutan tahunan sejak tahun 2024 adalah sebagai berikut :

jurnal koreksi persediaan barang dagang
Format jurnal koreksi persediaan barang dagang

Kesalahan dalam Perhitungan Kerugian Piutang

A: Penjelasan Tentang Kesalahan Perhitungan Kerugian Piutang

Misalnya perusahaan mengakui kerugian piutang pada saat piutang tidak ditagih (metode Penghapusan Langsung). Pada tahun 2018 dan 2019 kerugian piutang yang sudah diakui sebagai berikut :

jurnal koreksi atas temuan audit
Format jurnal koreksi atas temuan audit

Selain kerugian piutang yang sudah diakui tahun 2018 dan 2019 di atas, diperkirakan masih ada lagi piutang yang akan tidak dapat ditagih sebesar :

  • Piutang tahun 2018          Rp. 24.000
  • Piutang tahun 2019          Rp. 28.000

Pengaruh Kesalahan

Akibat kesalahan mengetahui kerugian piutang tahun 2018 akan berakibat terhadap jenis laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi tahun 2018 dan 2019 sebagai berikut :

Laporan Laba Rugi :

Tahun 2018 : Biaya terlalu kecil karena kerugian piutang terlalu kecil. Laba bersih terlalu besar.

Tahun 2019 : Biaya terlalu besar karena kerugian piutang tahun lalu dibebankan sekarang. Laba bersih terlalu kecil.

Neraca :

Tahun 2018:

Aktiva terlalu besar karena tidak ada cadangan kerugian piutang. Laba tidak dibagi terlalu besar.

Tahun 2019:

Aktiva terlalu besar karena tidak ada cadangan kerugian piutang. Laba tidak dibagi terlalu besar karena laba bersih tahun lalu terlalu besar hanya sebagian yang diimbangi laba tahun sekarang yang terlalu kecil.

B: Cara Memperbaiki Kesalahan Perhitungan Kerugian Piutang dengan Jurnal Koreksi

Perlu diperhatikan bahwa kesalahan dalam kerugian piutang belum tentu akan benar dengan sendirinya pada tahun-tahun yang akan datang. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa untuk menentukan jurnal koreksi.

Kesalahan pengakuan kerugian piutang dalam tahun 2019 berakibat terhadap neraca dan laporan laba rugi seperti berikut :

Laporan Laba Rugi :

Tahun 2019: Biaya terlalu kecil karena kerugian piutang terlalu kecil. Laba bersih terlalu besar.

Neraca:

Tahun 2019: Aktiva terlalu besar karena tidak ada cadangan kerugian piutang. Laba tidak dibagi terlalu besar.

Perubahan Metode Kerugian Piutang

Bila perubahan metode kerugian piutang dilakukan dalam tahun 2019 maka jurnal koreksinya sebagai berikut :

contoh jurnal koreksi
contoh format pencatatan jurnal koreksi

Koreksi Fiskal:

 jurnal analisis koreksi fiskal

Format jurnal analisis koreksi fiskal

Bila perubahan metode ini dibuat pada tahun 2019 maka jurnal koreksinya adalah sebagai berikut:

contoh jurnal koreksi
Contoh format pencatatan jurnal koreksi

Sesudah saldo cadangan kerugian piutang dikredit sebesar  Rp. 54.000, maka pada akhir tahun 201 9akan dikredit dengan jumlah  Rp, 28.000 dan di-debit dengan jumlah piutang yang dihapus sebesar Rp. 30.000 sehingga saldonya menjadi Rp. 52.000 pada awal tahun 2019.

Demikianlah 10 kesalahan yang sering terjadi saat menyusun laporan keuangan. Kesalahan dan keterbatasan laporan keuangan bisa dikoreksi serta diperbaiki sesuai prosedur dan standar akuntansi keuangan yang berlaku.

so, tak perlu galau, yang terpenting tetap terus berupaya dan belajar serta JUJUR dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan, bukan membuat BUNTUNG menjadi UNTUNG atau sebaliknya.

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.