Panduan Praktis Membuat Jurnal Penutup Perusahaan Dagang Beserta Contoh

Jurnal penutup adalah pencatatan akuntansi yang digunakan untuk menutup proses dan tahap-tahap siklus akuntansi perusahaan dagang, jasa, dan manufaktur. Aktivitas ini dikenal dengan tutup buku atau closing, yaitu dengan memindahkan perkiraan-perkiraan nominal ke laba ditahan (retained earning).

Tujuan jurnal penutup (closing entries), selain untuk melakukan ‘closing’ di akhir periode akuntansi juga untuk mempersiapkan akun-akun yang digunakan pada periode selanjutnya, sehingga jurnal penutup dan neraca saldo setelah penutupan tidak bisa dipisahkan, saling melengkapi. Apa saja jurnal penutup? Bagaimana cara membuat jurnal penutup? Langsung saja mari ikuti pembahasan beserta contoh jurnal penutup berikut ini.

 

01. Tutup Buku dan Jurnal Penutup

Pengertian jurnal penutup

A: Pengertian Tutup Buku Menurut Para Ahli

Apa yang dimaksud dengan tutup buku?

Menurut para ahli keuangan, pengertian tutup buku adalah proses untuk memindahkan akun-akun nominal dan pembagian dividen ke rekening laba ditahan (retained earning) sehingga di akhir periode kita akan mendapatkan nilai equity.

Tutup buku dilakukan akhir tahun dan tutup buku akhir bulan atau tutup buku bulanan, secara basic keduanya sama.

Jadi, jurnal penutup adalah akhir dari sebuah siklus akuntansi (accounting cycle) perusahaan.

Pada akhir siklus akuntansi, untuk melakukan proses penutupan akun-akun dengan menggunakan ayat jurnal penutup

Dengan kata lain, definisi ayat jurnal penutup adalah jurnal yang digunakan untuk menutup proses dalam siklus akuntansi dan mempersiapkan pencatatan akun-akun untuk transaksi-transaksi periode berikutnya.

Di software akuntansi Myob Accounting, menu untuk mengisi bulan tutup buku pada accounting information adalah Last Month of Financial Year

 

B: Tujuan Tutup Buku

Apa tujuan tutup buku?

Ada beberapa tujuan terkait tutup buku, berikut ini disajikan 7 (tujuh) poin, yaitu:

1: Untuk memisahkan atau cut off antar periode.

2: Menentukan laba rugi akhir periode.

3: Membuat Laporan Posisi Keuangan.

4: Untuk Memisahkan dokumen dan arsip transaksi keuangan bisnis.

5: Menilai kinerja perusahaan.

6: Mengetahui info aset-aset perusahaan

7: Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya.

***

Untuk membantu memahami materi jurnal penutup, kami akan memberikan contoh dan cara membuat jurnal penutup perusahaan dagang, mirip lah dengan contoh soal jurnal penutup perusahaan jasa 🙂

Tentu dengan step by step

 

02. Empat Langkah Membuat Jurnal Penutup Perusahaan Dagang

makalah inkaso

Bagaimana cara membuat jurnal penutup?

Ada 4 ayat jurnal penutup yang digunakan dalam proses penutupan akun yang memerlukan jurnal penutup.

Perhatikan cara membuat jurnal penutup bersama step by step berikut ini:

A: Menutup Akun-akun Sementara dengan Saldo Kredit

Ayat jurnal pertama jurnal penutup rekening sementara adalah pencatatan akuntansi yang digunakan untuk menutup akun-akun sementara dengan saldo kredit, seperti penjualan ke akun ikhtisar laba rugi.

Perhatikan contoh jurnal penutup yang tepat tanggal 31 Desember 2017 berikut ini:

(Debit) Penjualan                  720.185
(Debit) Pendapatan sewa            600
(Kredit) Ikhtisar Laba Rugi                           720. 785

 

B: Menutup Akun-akun Sementara dengan Saldo Debit

Ayat jurnal kedua, yaitu jurnal penutup rekening sementara adalah digunakan untuk menutup akun-akun sementara dengan saldo debit, termasuk retur dan potongan penjualan, diskon penjualan, dan harga pokok penjualan ke akun ikhtisar laba rugi.

Bagaimana cara membuat jurnal penutup rekening sementara?

Perhatikan contoh ayat jurnal berikut ini:

Jurnal Penutup perusahaan dagang - Proses Pencatatan
Ket: Proses pencatatan jurnal penutup perusahaan dagang

 

C: Menutup Saldo Akun Ikhtisar Laba Rugi (jurnal penutup ikhtisar laba rugi)

Jurnal penutup metode ikhtisar laba rugi digunakan untuk menutup saldo akun Ikhtisar laba rugi ke akun modal pemilik.

Bagaimana cara membuat jurnal penutup untuk menutup perkiraan–perkiraan ikhtisar laba rugi?

Perhatikan contoh jurnal penutup yang benar adalah berikut ini:

(Debit) Ikhtisar Laba Rugi      Rp 75.400
(Kredit) Modal Pemilik                     Rp 75.400

 

D: Menutup Akun Penarikan oleh Pemilik (jurnal penutup prive)

Ayat jurnal ke-empat, menutup akun penarikan oleh pemilik ke akun Modal Pemilik.

Bagaimana cara membuat jurnal penutup untuk prive?

Perhatikan contoh jurnal penutup prive berikut ini:

(Debit) Modal   18.000
(Kredit) Prive            18.000

***

Setelah dua ayat jurnal pertama di-posting, maka akan menunjukkan laba bersih atau rugi bersih periode berjalan. Dan dari contoh di atas, nilainya sebesar Rp 75.400.000, seperti berikut ini:

Contoh Jurnal penutup perusahaan dagang
Keterangan: Jurnal penutup perusahaan dagang

 

03. Cara Membuat Jurnal Penutup dalam Sistem Persediaan Periodik

Ayat Jurnal Penutup perusahaan dagang

A: Jurnal Penutup Sistem Persediaan Periodik

Bagaimana jurnal penutup sistem periodik?

Ayat jurnal penutup dalam sistem persediaan periodik berbeda karena tidak terdapat akun Harga Pokok Penjualan untuk ditutup ke Ikhtisar Laba Rugi.

Sebagai gantinya akun pembelian, Diskon pembelian, Retur dan Potongan Pembelian, serta Ongkos Kirim Pembelian ditutup ke Ikhtisar Laba Rugi, selain itu akun persediaan disesuaikan dengan hasil penghitungan fisik dalam proses penutupan.

Contoh jurnal penutup sistem periodik

Sebagai ilustrasi ayat jurnal penutup dalam sistem persediaan periodik, perhatikan contoh pencatatan jurnal umum yang ditunjukkan sebagai berikut:

Ayat Jurnal Penutup pembelian bagian 01:

Contoh Jurnal Penutup Perusahaan Dagang
Note : Contoh Jurnal Penutup Perusahaan Dagang

Ayat Jurnal Penutup perusahaan dagang bagian 02:

Contoh Jurnal Penutup Perusahaan Dagang
Note : Contoh Jurnal Penutup Perusahaan Dagang

Ayat Jurnal Penutup modal bagian 03:

(Debit) Ikhtisar Laba Rugi     75.400
(Kredit) Modal Pemilik                   75.400

Ayat jurnal penutup prive bagian 04:

(Debit) Modal   18.000
(Kredit) Prive              18.000

Ayat jurnal penutup sebelumnya, akun-akun periodik adalah yang diberi tanda KUNING.

 

B: Jurnal Penutup Sistem Persediaan Perpetual

Jurnal Penutup Sistem Persediaan Perpetual

Bagaimana jurnal penutup perusahaan dagang metode perpetual?

Dalam sistem persediaan perpetual, akun-akun persediaan periodik tersebut diganti oleh akun Harga Pokok Penjualan, juga perlu dicatat dalam ayat jurnal penutup pertama.

Contoh jurnal penutup perusahaan dagang metode perpetual

Perhatikan jurnal penutup perusahaan dagang sistem perpetual berikut ini:

Persediaan di-debit sebesar Rp 62.150 untuk menyesuaikan jumlahnya dengan hasil penghitungan fisik persediaan akhir per 31 Desember 2017, sedangkan dalam ayat jurnal penutup kedua, persediaan di-kredit untuk saldo awal 1 Januari 2017 sebesar Rp 59.700.

Memasukkan saldo persediaan awal dan akhir dalam kedua ayat jurnal penutup menekankan pentingnya saldo tersebut untuk menghitung harga pokok penjualan seperti yang ditunjukkan pada ilustrasi berikut ini:

Perhitungan HPP sistem periodik
Perhitungan HPP dalam sistem persediaan periodik

Pada sistem persediaan periodik, pencatatan pendapatan dari penjualan dilakukan melalui cara yang sama dengan sistem persediaan perpetual, yaitu setiap kali terjadi penjualan.

Namun harga pokok penjualan tidak ikut dicatat setiap kali terjadi penjualan, seperti ditunjukan pada tabel perhitungan harga pokok penjualan pada sistem periodik di atas.

Setelah ayat jurnal penutup di-posting, persediaan akan memiliki saldo Rp 62.150, yaitu jumlah yang akan dilaporkan di neraca per 31 Desember 2017.

 

C: Video Proses Akuntansi Jurnal Penutup

Dan untuk menambah pengetahuan, wawasan dan sebagai tambahan referensi yuk sejenak tonton penjelasan jurnal penutup dalam video pendek berikut ini…

Bagaimana menurut Anda?

Jika Anda masih merasa kesulitan dalam  mengelola administrasi dan keuangan, saran kami segera terapkan SOP Keuangan beserta Accounting Tools.

 

04. Kesimpulan

Jurnal penutup digunakan untuk menutup atau memindahkan rekening-rekening nominal dan dividen ke dalam rekening laba ditahan atau retained earning, sehingga nilai modal bisa diketahui pada akhir periode akuntansi.

Jadi fungsi jurnal penutup adalah menutup akun-akun agar dapat digunakan kembali pada periode berikutnya.

Prosedur dan proses Tutup Buku dengan memanfaatkan jurnal penutup pada dasarnya cukup sederhana, langkah-langkahnya dapat di-ilustrasikan seperti berikut ini:

1: Pisahkan rekening nominal dengan rekening real

2: Menutup rekening nominal ke laporan laba rugi (Income Statement)

3: Membuat Laporan Laba Rugi (Statements of Profit Loss)

4: Menghitung Pajak Penghasilan (Income Tax)

5: Menutup Buku Besar Pajak Penghasilan (Income Tax) ke Profit (Loss)

6: Menutup Buku Besar Profit (Loss) ke Laba Ditahan (Retained Earning)

7: Menutup Dividen ke Laba Ditahan (Retained Earning)

8: Membuat Neraca Lajur atau kertas kerja akuntansi

9: Membuat Neraca Akhir (Laporan Posisi Keuangan)

Cara mengerjakan jurnal penutup dengan cara manual atau dengan menggunakan software akuntansi sama misalnya di :

  • MYOB Accounting,
  • Zahir Accounting,
  • Bee Accounting, atau
  • Accurate.
  • Excel

Agar pengetahuan dan pemahaman anda semakin komprehensif, saran kami, baca juga materi tentang jurnal umum dan jurnal penyesuaian dari konsep hingga penerapannya.

Bagaimana dengan siklus akuntansi di perusahaan tempat anda berkarya?

Apakah sudah menggunakan jurnal penutup dengan baik dan benar?

Demikian pembahasan tentang jurnal penutup dalam siklus akuntansi perusahaan dagang, mulai dari pengertian jurnal penutup, tujuan, fungsi, dan contoh soal jurnal penutup perusahaan dagang. Semoga yang saya share ini bermanfaat. Terima kasih*****

Note:
Apabila Anda mengutip artikel ini mohon dengan kesadarannya untuk menyebutkan dan menyertakan sumber link tautan artikelnya. “sesama praktisi internet, jangan saling menjatuhkan ya”. Selow bae bro #peace

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.