Fungsi Jurnal Penyesuaian
Apa fungsi jurnal penyesuaian?
Saya sajikan contoh berikut ini untuk menjelaskan fungsi jurnal penyesuaian:
Saldo akun beban habis pakai (supplies) yang meliputi kertas, ballpoint, tinta printer dan sejenisnya, biasanya mencerminkan biaya bahan habis pakai pada awal periode ditambah biaya beban habis pakai yang dibeli selama periode tersebut.
Untuk mencatat penggunaan bahan habis pakai harian akan memerlukan banyak ayat jurnal dengan jumlah yang kecil-kecil.
Selain itu, jumlah nilai bahan habis pakai umumnya relatif lebih kecil dibandingkan aset lainnya. Sehingga untuk mencatat penggunaan bahan habis pakai dilakukan pada akhir periode akuntansi.
Bagaimana jika tidak dilakukan penyesuaian?
Caranya dengan menghitung jumlah saldo awal dikurangi dengan saldo akhir periode, maka ketemulah jumlah bahan habis pakai yang digunakan.
Untuk mencatat jumlah penggunaan bahan habis pakai ini digunakan jurnal penyesuaian, di mana akun beban bahan habis pakai dicatat di sisi DEBIT, sedangkan lawannya akun bahan habis pakai dicatat di sisi KREDIT.
Jadi, bila tidak dilakukan pemutakhiran akun, maka akan terjadi LEBIH catat atau KURANG catat.
Apa akibat selanjutnya? Akibatnya laporan keuangan menjadi kurang akurat, karena ada akun-akun yang dicatat tidak pada kondisi riil. Itulah fungsi jurnal penyesuaian!
Jenis Jurnal Penyesuaian
Jenis Jurnal Penyesuaian Adalah?
Ada berapa jenis jurnal penyesuaian? Secara umum, ada 2 jenis jurnal penyesuaian, yaitu:
1: Kelompok akun yang melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas di awal
- Beban dibayar di muka (prepaid expenses) dan
- Pendapatan diterima di muka (unearned revenue).
Kelompok ini sering disebut sebagai pos tangguhan (deferral).
2: Kelompok akun yang melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas di belakang
- Akruan pendapatan/Piutang pendapatan (accrued revenues) dan
- Akruan beban/Beban yang masih harus dibayar (accrued expenses).
A: Penerimaan Pengeluaran Kas di Awal
Jenis yang pertama adalah kelompok akun yang melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas di awal, antara lain:
1: Beban Dibayar Di Muka (prepaid expenses)
Apa yang dimaksud dengan Beban Dibayar Di Muka?
Pengertian Beban dibayar di muka adalah pos yang awalnya dicatat sebagai aset karena kasnya telah dibayarkan, padahal jasa atau barangnya belum diterima. Beban dibayar di muka disebut juga beban yang ditangguhkan (deferred expenses).
Aset ini kemudian berubah menjadi beban dengan berlalunya waktu atau melalui operasi normal usaha. Proses penyesuaiannya dengan menggunakan jurnal biaya dibayar di muka.
Bahan habis pakai dan asuransi dibayar di muka adalah dua contoh beban dibayar di muka yang memerlukan jurnal penyesuaian asuransi dibayar dimuka pada akhir periode akuntansi. Contoh lain adalah iklan yang dibayar di muka dan bunga dibayar di muka.
2: Pendapatan Diterima di Muka (unearned revenue)
Pengertian
Apa yang dimaksud dengan pendapatan diterima di muka?
Pengertian pendapatan diterima di muka adalah pos yang awalnya dicatat sebagai kewajiban, karena kasnya telah diterima di muka padahal jasa atau barangnya belum diberikan kepada pelanggan. Pendapatan diterima di muka disebut juga pendapatan yang ditangguhkan (deferred revenue).
Kewajiban ini kemudian berubah menjadi pendapatan seiring dengan berlalunya waktu atau melalui operasi normal usaha.
“Beban dibayar di muka dan pendapatan diterima di muka timbul dari transaksi yang melibatkan penerimaan atau pembayaran kas”
Dalam hal ini, pencatatan beban atau pendapatan terkait, ditangguhkan sampai akhir periode atau ke periode mendatang.
Flowchart Proses Pencatatan
Perhatikan penjelasan proses pencatatan jurnal dalam ilustrasi berikut ini:

B: Penerimaan Pengeluaran Kas di Belakang
Jenis jurnal penyesuaian yang kedua adalah kelompok akun yang melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas di belakang, antara lain sebagai berikut:
1: Piutang Pendapatan (Accrued Revenues)
Apa yang dimaksud piutang pendapatan?
Pengertian Piutang Pendapatan adalah pendapatan yang telah dihasilkan, tapi belum dicatat di akun pendapatan. Piutang Pendapatan disebut juga dengan akruan aset (accrued assets) atau akruan pendapatan.
Contoh piutang pendapatan adalah imbalan atas jasa yang telah diberikan seorang pengacara, namun belum ditagihkan ke kliennya pada akhir periode.
Contoh lain meliputi piutang bunga atas pemberian pinjaman kepada pihak lain dan piutang sewa atas bangunan yang disewakan kepada orang lain.
2: Beban Masih Harus Dibayar (Accrued Expenses)
Pengertian
Apa yang dimaksud dengan Beban Masih Harus Dibayar?
Pengertian Beban yang Masih Harus Dibayar adalah beban yang telah terjadi, tapi belum dicatat di akun beban. Beban yang masih harus dibayar disebut juga akruan kewajiban (accrued liabilities) atau akruan beban.
Contohnya adalah utang gaji karyawan pada akhir periode. Contoh lain adalah utang bunga atas pinjaman bank dan utang pajak.
Dari pengertian dua akun piutang pendapatan dan beban yang harus dibayar, kita dapat menarik sebuah kesimpulan sederhana bahwa piutang pendapatan timbul dari pendapatan yang belum dicatat, tapi telah dihasilkan. Sedangkan beban yang masih harus dibayar timbul dari beban yang belum dicatat, tapi telah terjadi.
Flowchart Proses Pencatatan
Perhatikan penjelasan proses pembuatan adjusting entries dalam ilustrasi berikut ini :

—-
Apa perbedaan antara jurnal umum dan jurnal penyesuaian?
Jurnal umum digunakan untuk mencatat semua transaksi harian yang dilakukan perusahaan, sedangkan jurnal penyesuaian digunakan untuk mencatat perubahan akun di akhir periode.
Apa saja jenis akun yang memerlukan jurnal penyesuaian?
Contoh jenis akun pendapatan, biaya, dan depresiasi aset tetap berwujud serta amortisasi aset tetap tidak berwujud.
Apa yang dicatat pada jurnal penyesuaian?
Contoh jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan aset tetap berwujud, maka yang perlu dicatat adalah nilai penyusutan yang dibebankan pada periode itu di Debit, dan akumulasi penyusutan di Kredit.