Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang, Jasa, dan Manufaktur

Jurnal penyesuaian penyesuaian perusahaan dagang, jasa, dan manufaktur dibuat setiap akhir periode akuntansi untuk menyesuaikan saldo akun-akun buku besar. Contoh account pendapatan diterima di muka, sewa dibayar dimuka dan jurnal penyesuaian rekonsiliasi bank. Bila tidak dilakukan proses penyesuaian terhadap akun-akun tersebut, ma  akan mengakibatkan penyajian laporan keuangan kurang akurat.

Apa fungsi, jenis, dan langkah-langkah membuat jurnal penyesuaian? Yuk baca dan pelajari pembahasan jurnal penyesuaian dan contoh jurnal penyesuaian jurnal penyesuaian persediaan barang dagang metode perpetual, periodikal, penyusutan peralatan dan lainnya berikut ini.

 

01: Pengertian Jurnal Penyesuaian Adalah?

A: Definisi Jurnal Penyesuaian

Apa yang dimaksud dengan jurnal penyesuaian?

Menurut ahli akuntansi Prof. Dr. Zaki Baridwan, pengertian jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat transaksi-transaksi yang belum dicatat pada periode berjalan.

Jurnal penyesuaian juga berfungsi untuk melakukan pemisahan terhadap beberapa account yang saldonya masih bersifat campuran, yaitu sebagian merupakan pos laba rugi dan balance sheet.

Penyesuaian-penyesuaian ini perlu dilakukan karena pemakaian prinsip accrual basis dalam akuntansi.

 

B: Jenis Jurnal Penyesuaian

Proses penyesuaian akhir periode akuntansi perlu dilakukan terhadap akun atau rekening berikut ini:

1: Persediaan Barang Dagangan

Jurnal penyesuaian digunakan untuk menyesuaian selisih antara fisik persediaan dengan buku catatan.

2: Biaya Dibayar Di Muka

Proses penyesuaian dilakukan untuk melakukan alokasi pembebanan biaya untuk suatu periode.

3: Pendapatan Diterima Di Muka

Hampir mirip seperti biaya dibayar di muka, pos ini merupakan kebalikannya. Jadi jurnal penyesuaian digunakan untuk mengalokasikan pendapatan yang diterima sesuai dengan periode akuntansi.

4: Biaya yang Masih Harus Dibayar

Beban yang perlu dialokasikan pada periode bersangkutan namun perusahaan belum melakukan pembayaran.

5: Pendapatan yang Masih akan Diterima

Pendapatan perusahaan yang belum diterima dan belum dicatat dalam account perusahaan.

6: Penyusutan Aset Tetap

Alokasi nilai perolehan aset tetap sesuai dengan periode pemakaian. Ada beberapa metode perhitungan nilai penyusutan yang bisa digunakan sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku, contoh metode garis lurus.

7: Kerugian Piutang

Kerugian piutang terjadi karena sistem penjualan kredit, di mana tidak semua piutang bisa ditagih. Kerugian piutang harus dibebankan sesuai dengan terjadinya pendapatan, sehingga setiap akhir periode perusahaan membuat penyesuaian bagi piutang yang tidak bisa ditagih.

 

02: Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang

pendapatan diterima dimuka

Perhatikan contoh jurnal penyesuaian yang sering dibuat oleh perusahaan dagang berikut ini:

A: Contoh Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang Dagang

Jumlah catatan dalam buku dan fisik barang di gudang kadangkala terjadi selisih. Jika selisih itu dibiarkan saja maka laporan keuangan yang dihasilkan kurang akurat, yakni masih ada selisih kondisi sesungguhnya dengan yang disajikan. Oleh karena itu, perlu dibuat penyesuaian dengan jurnal penyesuaian.

Ada dua metode pencatatan akuntansi persediaan, yaitu:

1: Metode Perpetual

Bila perusahaan dagang menggunakan metode perpetual untuk mengelola persediaannya, maka untuk mengetahui jumlah persediaannya cukup melihat catatan dalam buku besar account persediaan.

Namun terkadang perusahaan perlu melakukan pemeriksaan persediaan barangnya dengan melakukan stock opname minimal satu tahun sekali. Hasil dari perhitungan stock opname tersebut kemudian dibandingkan dengan saldo account persediaan.

Bila ada selisih perbedaan antara account persediaan dengan fisik barang, maka perlu dibuat jurnal penyesuaian untuk menyamakan saldo persediaan.

***

Bagaimana cara membuat jurnal penyesuaian? Langsung saja mari perhatikan contoh soal jurnal penyesuaian perusahaan dagang berikut ini:

UD Bening Secercah Embun Pagi memiliki saldo account persediaan barang dagangan per tanggal 31 Desember 2021 sebanyak 100 unit dengan nilai Rp 1.000.000, sedangkan hasil stock opname sebanyak 90 unit @Rp 10.000. Jadi ada selisih persediaan sebanyak 10 unit dengan nilai Rp 100.000.

Untuk menyamakan saldo account persediaan dengan kondisi fisik sesungguhnya, maka kita menguranginya sebesar 10 unit senilai Rp 100.000, sehingga jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:

[Debit] Selisih Persediaan Barang Dagangan … Rp 100.000
[Kredit] Persediaan Barang Dagangan …. RP 100.000

 

2: Metode Fisik

Dalam metode fisik mutasi persediaan barang tidak diikuti dalam account persediaan, setiap ada penambahan persediaan dari pembelian hanya dicatat sebagai pembelian, demikian juga bila terjadi transaksi penjualan, maka hanya dicatat sebagai penjualan, tidak ada pencatatan tentang harga pokok penjualan (HPP).

Oleh karena itu bila ingin mengetahui jumlah persediaan tidak bisa hanya melihat informasi dari saldo account persediaan, tapi perlu menghitung fisik barang di gudang.

Perhatikan contoh soal jurnal penyesuaian perusahaan dagang berikut ini:

UD Fahima Distribusindo Jaya adalah perusahaan dagang yang mendistribusikan berbagai produk keperluan rumah tangga. Persediaan barang dagangan tanggal 1 Desember 2021 adalah Rp 2.000.000.

Tanggal 10 Desember 2021, perusahaan membeli barang dagangan senilai Rp 3.500.500. Persediaan barang dagangan tanggal 31 Desember 2021 adalah Rp 1.000.000.

Dari transaksi yang terjadi, kita bisa menghitung harga pokok penjualan (HPP) selama bulan Desember:

(a). Persediaan barang, 1 Desember 2021 = Rp 2.000.000
(b). Pembelian = Rp 3.500.500
(c). Barang tersedia untuk dijual : (a) + (b) = Rp 2.000.000 + Rp 3.500.500 = Rp 5.500.500
(d). Persediaan barang 31 Desember 2021 = Rp 1.000.000
(e). Harga Pokok Penjualan : (c) – (d) = Rp 5.500.500 – Rp 1.000.000 = Rp 4.500.500

Selanjutnya UD Fahima Distribusindo Jaya membuat jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2021sebagai berikut:

Harga Pokok Penjualan … Rp 2.000.000 (Dr.)
Persediaan Barang Dagangan … Rp 2.000.000 (Cr.)

Harga Pokok Penjualan … Rp 3.500.500 (Dr.)
Pembelian …. Rp 3.500.500 (Cr.)

Persediaan Barang Dagangan … Rp 1.000.000 (Dr.)
Harga Pokok Penjualan …. Rp 1.000.000 (Cr.)

 

B: Contoh Jurnal Penyesuaian Pendapatan Diterima Di muka

Pos yang sebelumnya dicatat sebagai kewajiban tetapi diharapkan akan menjadi pendapatan dengan berjalannya waktu atau melalui operasi normal perusahaan. Dengan kata lain pendapatan yang diterima saat ini bukan merupakan penerimaan untuk periode berjalan, namun untuk periode yang akan datang yang diterima sekarang.

Perhatikan contoh berikut ini:

Pada tanggal 1 Oktober 2021 CV Gunung Panongan menerima uang sewa ruko di jalan raya Pekalongan – Banjarnegara Km. 48 sebesar Rp 12.000.000 untuk jangka waktu satu tahun, dimulai dari tanggal 1 Oktober 2021 sampai dengan 30 September 2022.

CV Gunung Panongan mencatat penerimaan uang dengan jurnal sebagai berikut:

Tanggal 01 Oktober 2021

Kas … Rp 12.000.000 (Dr.)
Sewa Dibayar Di Muka … Rp 12.000.000 (Cr.)

Tanggal 31 Desember 2021, jurnal penyesuaian penerimaan pendapatan.

Sewa Dibayar Di Muka …. Rp 3.000.000 (Dr.)
Pendapatan Sewa …. Rp 3.000.000 (Cr.)

Note:

Pendapatan sewa per bulan:

= Rp 12.000.000 : 12 bulan
= Rp 1.000.000

Pendapatan sewa ruko tahun 2021:

= Rp 1.000.000 x 3 bulan
= Rp 3.000.000

 

C: Contoh Jurnal Penyesuaian Penyusutan Peralatan

Peralatan adalah aset tetap perusahaan yang akan semakin menurun nilai ekonomisnya. Penurunan nilai ekonomis inilah yang disebut dengan penyusutan dan harus dibuatkan jurnal penyesuaian di akhir periode.

Ada beberapa metode untuk menghitung nilai penyusutan peralatan, antara lain metode garis lurus. Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya penyusutan dengan cara membagi secara merata nilai perolehan aset tetap setelah dikurangi dengan estimasi nilai ekonomis aset.

Bila dituliskan dengan persamaan matematika adalah sebagai berikut:

= (Biaya Perolehan Aset Tetap – Nilai Residu) : Estimasi Masa Ekonomis

 

Berikut ini disajikan contoh jurnal penyesuaian penyusutan peralatan:

PT Jambu Balak Manufaturing merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai peralatan pertanian, perkebunan dan kehutanan. Untuk menambah kapasitas produksinya, pada tanggal 1 Januari 2020 perusahaan menambah peralatan produksi seharga Rp 100.000.000.

Estimasi masa ekonomis dari peralatan tersebut adalah 8 tahun dengan nilai residu Rp 10.000.000, sehingga nilai depresiasi setiap tahunnya adalah:

= (Rp 100.000.000 – Rp 20.000.000) : 8
= Rp 10.000.000

Setiap akhir periode akuntansi PT Jambu Balak Manufaturing membuat jurnal penyesuaian penyusutan peralatan sebagai berikut:

Penyusutan Peralatan … Rp 10.000.000 (Dr.)
Akumulasi Penyusutan Peralatan …. Rp 10.000.000 (Cr.)

 

D: Contoh Jurnal Penyesuaian Biaya Dibayar Di muka

Biaya dibayar di muka adalah berbagai biaya yang sudah dibayar tapi belum dibebankan pada periode bersangkutan, sehingga perusahaan perlu membuat jurnal penyesuaian agar laporan keuangan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

Perhatikan contoh pencatatan transaksi berikut ini:

PT Wahyu Jaya Raya pada tanggal 01 Desember 2021 membayar perpanjangan internet domain dan sewa hosting perusahaan sebesar Rp 1.200.000 untuk masa satu tahun ke depan, dimulai tanggal 01 Desember 2021 sampai dengan 2022.

Pembayaran ini dicatat oleh perusahaan sbb:

Tanggal 12 Desember 2021

Biaya dibayar di muka …. Rp 1.200.000 (Debit)
Kas ….. Rp 1.200.000 (Kredit)

 

Tanggal 31 Desember 2021

Nilai pembayaran yang dibebankan untuk tahun 2021 dihitung seperti berikut ini:

= Rp 1.200.000 : 1/12
= Rp 100.000

Kemudian dicatat dengan jurnal penyesuaian:

Beban sewa hosting dan domain ….. Rp 100.000 (Debit)
Biaya dibayar di muka ….. Rp 100.000 (Kredit)

Tanggal 30 November 2022

Nilai pembayaran yang dibebankan untuk periode 01 Januari – 30 November 2022 adalah sebagai berikut:

= Rp 1.200.000 x 11/12
= Rp 1.100.000

Beban sewa hosting dan domain ….. Rp 1.100.000 (Debit)
Biaya dibayar di muka ….. Rp 1. 100.000 (Kredit)

 

E: Contoh Jurnal Penyesuaian Kerugian Piutang

Kerugian piutang disebabkan oleh tidak dibayarnya piutang-piutang perusahaan, sehingga perusahaan mencadangkan kerugian yang akan muncul karena transaksi tersebut. Berikut ini diberikan satu contoh jurnal penyesuaian kerugian piutang:

UD Gemah Ripah mengestimasikan piutang dagang yang tidak bisa ditagih tahun 2021 sebesar Rp 12.350.500. Nilai sebesar ini akan diakui dan dicatat dengan jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2021 sebagai berikut:

Kerugian Piutang Tak Tertagih … Rp 12.350.500 (Dr.)
Cadangan Kerugian Piutang Tak Tertagih … Rp 12.350.500 (Cr.)

 

F: Contoh Jurnal Penyesuaian Beban Yang Masih Harus Dibayar

Beban yang masih harus dibayar adalah biaya-biaya yang sudah terjadi tapi belum dibayar dan dicatat dalam pembukuan perusahaan, sehingga perlu dilakukan penyesuaian di akhir periode akuntansi. Contoh pembayaran bunga obligasi.

 

G: Contoh Jurnal Penyesuaian Pendapatan Yang Masih Akan Diterima

PT Fahima Konsultama telah menyelesaikan pekerjaan penyusunan standar operasional prosedur (SOP) finance dan accounting tanggal 22 November 2021. Nilai pekerjaan sebesar Rp 65.000.000. Penerimaan pembayaran pertama sebesar Rp 25.000.000 diterima pada tanggal terjadinya transaksi.

Jadi, pendapatan yang masih akan diterima sebesar Rp 40.000.000 dan perusahaan PT Fahima Konsultama akan melakukan pencatatan jurnal penyesuaian sebagai berikut:

[Debit] Piutang … Rp 25.000.000

[Kredit] Pendapatan Jasa Penyusunan SOP …. Rp 25.000.000

***

Demikianlah 8 (delapan) contoh jurnal penyesuaian perusahaan dagang, antara lain persediaan, biaya dibayar dimuka, dan penyusutan peralatan.

 

03: Contoh Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa

jurnal penyesuaian perusahaan jasa

A: Kegiatan Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bidang usahanya di bidang jasa. Contoh jasa konsultan, perusahaan jasa salon, dan transportasi. Untuk mendukung operasional sehari-hari perusahaan membutuhkan modal, kas, aset tetap (fixed asset) maupun aset tidak lancar (current asset).

Seiring dengan berjalannya berbagai aktivitas dan cakupan perusahaan, maka akan timbul pos-pos penjualan, hutang, piutang, pembelian dan lain sebagainya. Pencatatan jurnal transaksi pun semakin bervariasi, antara lain jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, dan jurnal penyesuaian.

 

B: Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa

Seperti pada perusahaan dagang, di perusahaan jasa juga ada jurnal penyesuaian yang dipakai untuk membuat penyesuaian terhadap akun-akun tertentu, misalnya jurnal penyesuaian depresiasi aset tetap berwujud dan tidak berwujud (intangible asset).

Untuk lebih jelasnya mari perhatikan dua contoh jurnal penyesuaian perusahaan jasa berikut ini:

1; Contoh jurnal penyesuaian depresiasi aset tetap perusahaan jasa :

PT Jasa Porter Pendakian mempunyai kantor marketing yang baru dibelinya seharga Rp 150.000.000. Estimasi umur ekonomisnya adalah 20 tahun dan nilai sisa sebesar Rp 25.000.000. Maka nilai depresiasi setiap tahun bisa dihitung dengan rumus seperti berikut:

= (Rp 150.000.000 – Rp 25.000.000) : 20 tahun
= Rp 6.250.000

Untuk mengalokasikan beban depresiasi aset tetap ini perusahaan membuat jurnal penyesuaian:

Penyusutan Kantor Marketing …. Rp 6.250.000 (Dr.)
Akumulasi Penyusutan Kantor Marketing … Rp 6.250.000 (Cr.)

 

2: Contoh jurnal penyesuaian amortisasi aset tetap tak berwujud perusahaan jasa:

PT Rekajasa Utama Mulya mempunyai hak paten untuk menjual jasa konsultansi senilai Rp 125.500.000 dengan masa amortisasi selama 15 tahun. Amortisasi hak paten setiap tahun dihitung sbb:

= Rp 125.500.000 : 15 tahun
= Rp 8.366.600

PT Rekajasa Utama Mulya mencatat jurnal penyesuaian setiap bulan Desember:

Amortisasi Hak Paten …. Rp 8.366.600 (Dr.)
Hak Paten …. Rp 8.366.600 (Cr.)

 

3: Contoh jurnal penyesuaian pendapatan yang masih akan diterima perusahaan jasa:

Banyak perusahaan jasa yang akan menerima pembayaran setelah pekerjaan selesai, sehingga perusahaan harus ‘nalangi’ dulu semua pengeluaran uang terkait pekerjaan yang akan diselesaikan. Contoh perusahaan jasa kontraktor dan konstruksi yang tidak ada uang DP.

Bagaimana accounting procedure pencatatan jurnal transaksi tersebut? Perhatikan contoh jurnal penyesuaian perusahaan jasa sebagai berikut:

***

CV Bangunindo Jaya merupakan perusahaan kontraktor bangunan menengah. Perusahaan mengerjakan proyek-proyek perusahaan swasta dan sebagai sub kontraktor untuk beberapa proyek pemerintah. Sistem pembayaran penyelesaian proyek ada yang dengan DP dan tidak. Semua diselesaikan secara profesional.

Pada bulan Desember 2021, perusahaan masih memiliki pendapatan yang masih akan diterima dari pengerjaan proyek periode sebelumnya sebesar Rp 125.000.000 dan mencatatnya dengan jurnal akuntansi sebagai berikut:

(Debit) Piutang Proyek Pembangunan Perumahan … Rp 125.000.000
(Kredit) Pendapatan Proyek … Rp 125.000.000

Pada saat CV Bangunindo Jaya menerima pembayaran, maka akan dicatat seperti berikut:

(Debit) Kas …. Rp 125.000.000
(Kredit) Piutang Proyek Pembangunan Perumahan … Rp 125.000.000

Demikian 3 (tiga) contoh jurnal penyesuaian perusahaan jasa, silahkan sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi usaha Anda.

 

04: Contoh Jurnal Penyesuaian Perusahaan Manufaktur

jurnal penyesuaian perusahaan manufaktur

A: Definisi

Perusahaan ini fokus usahanya di bidang menufaktur, contoh perusahaan yang memproduksi peralatan dan mesin.

Jurnal penyesuaian yang sering digunakan oleh perusahaan manufaktur antara lain untuk melakukan proses penyesuaian persediaan barang, baik bahan baku, bahan pendukung, dan barang jadi. Demikian juga dengan transaksi pembayaran biaya dibayar di muka, penyusutan aset dan piutang pendapatan.

 

B: Contoh

Dan berikut ini disajikan beberapa contoh jurnal penyesuaian perusahaan manufaktur:

1: Contoh jurnal penyesuaian persediaan bahan baku produksi:

PT Peralatindo Sejahtera adalah perusahaan yang memproduksi alat-alat perkebunan menggunakan teknologi tepat guna dengan harga yang relatif terjangkau. Pelanggannya berasal dari kelompok-kelompok petani.

Mengamati trend kenaikan permintaan bahan makanan alami, sehingga permintaan peralatan meningkat, maka perusahaan akan menambah kapasitas produksinya dengan menambah pembelian bahan baku serta bahan penolong sebesar 25%.

Pada tanggal 01 September, PT Peralatindo Sejahtera memiliki saldo awal bahan baku sebesar Rp 10.000.000. Kemudian tanggal 15 September membeli raw material sebanyak Rp 25.000.000. Pada tanggal 31 September 2021, saldo bahan baku sebesar Rp 15.000.000

PT Peralatindo Sejahtera melakukan pencatatan atas transaksi-transaksi tersebut seperti di bawah ini:

A: Menghitung jumlah persediaan

(a). Saldo awal persediaan = Rp 10.000.000
(b). Pembelian = Rp 25.000.000
(c). Total persediaan bahan baku : (a) + (b) = Rp 35.000.000
(d). Saldo akhir persediaan (sesuai fisiknya) = Rp 15.000.000

(e). Jumlah persediaan yang digunakan untuk proses produksi: (c) – (d) = Rp 20.000.000

B: Membuat jurnal penyesuaian persediaan perusahaan manufaktur

Tanggal 15 September:

Persediaan Raw Material …. Rp 25.000.000 (Debit)
Kas Bank ….. Rp 25.000.000 (Kredit)

Pemakaian bahan baku untuk produksi:

Biaya Raw Material …. Rp 20.000.000 (Debit)
Persediaan Raw Material …. Rp 20.000.000 (Kredit)

 

2: Contoh jurnal penyesuaian penyusutan kendaraan operasional perusahaan manufaktur:

Sebuah perusahaan ekspedisi yang melayani berbagai rute seluruh Jawa memiliki berbagai jenis armada, mulai dari Mitsubishi colt pick up sampai truck trailler.

Sebagai persiapan penyusunan laporan keuangan akhir periode, perusahaan tersebut mulai merapikan daftar aset beserta nilai bukunya, termasuk nilai penyusutan tahunan. Setelah dihitung, nilai penyusutan kendaraan operasional perusahaan jenis A sebesar Rp 54.555.200, jenis B sebesar Rp 5.633.300, jenis C sebesar Rp 2.500.300.

Selanjutnya perusahaan melakukan pencatatan jurnal penyesuian seperti berikut ini:

Biaya Depresiasi Kendaraan A … Rp 54.555.200 (Debit)
By Penyusutan Kendaraan B … Rp 5.633.300 (Debit)
Biaya Depresiasi Kendaraan C …. Rp 2.500.300 (Debit)
Akumulasi Penyusutan Kendaraan A … Rp 54.555.200 (Kredit)
Akm. Depresiasi Kendaraan B … Rp 5.633.300 (Kredit)
Akumulasi Penyusutan Kendaraan C … Rp 2.500.300 (Kredit)

 

3: Contoh jurnal penyesuaian beban dibayar di muka perusahaan manufaktur:

PT Padi Jaya Tekno merupakan perusahaan teknologi yang membuat berbagai mesin dan peralatan untuk mendukung bisnis pertanian, perkebunan, serta kehutanan. Suatu ketika ada pesanan dari salah satu pelanggan potensial, sehingga harus dilayani secara cepat, tepat dan ramah.

Untuk melayani pesanan tersebut, perusahaan menge-subkan beberapa pekerjaan ke mitra perusahaan lain. Pada tanggal 01 November, PT Padi Jaya Tekno membayar uang muka sebesar Rp 50.000.000 untuk suatu pekerjaan kepada PT Mitratech Bersama.

Tanggal 28 Desember, pekerjaan sudah diselesaikan oleh PT Mitratech Bersama dengan jumlah tagihan Rp 47.000.000.

***

Transaksi-transaksi tersebut dicatat oleh PT Padi Jaya Tekno sebagai berikut:

01 November

Biaya Dibayar Di Muka …. Rp 50.000.000 (Debit)
Kas …. Rp 50.000.000 (Kredit)

28 Desember

Peralatan ….. Rp 47.000.000 (Debit)
Biaya Dibayar Di Muka … Rp 47.000.000 (Kredit)

Berarti masih ada uang milik PT Padi Jaya Tekno sebesar Rp 3.000.000 di PT Mitratech Bersama.

***

Demikian tiga contoh jurnal penyesuaian perusahaan manufaktur, semoga bisa menjadi inspirasi bagi usaha manufaktur Anda.

 

05: Kesimpulan tentang Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian perusahaan dagang adalah sistem pencatatan akuntansi yang digunakan untuk melakukan proses penyesuaian di perusahaan yang bidang usahanya perdagangan. Contoh jurnal penyesuaian persediaan barang dagang, penyusutan peralatan, dan pendapatan diterima dimuka.

Jadi sudah jelas ya, apa fungsi dari jurnal penyesuaian? Yaitu untuk melakukan penyesuaian akun-akun tertentu sehingga sesuai dengan kondisi sesungguhnya. Jurnal penyesuaian juga digunakan oleh perusahaan jasa dan manufaktur.

Keberadaan jurnal penyesuaian sangatlah penting bagi sebuah bisnis, oleh karena itu perlu menjadi perhatian yang cukup serius bagi para pelaku bisnis dan orang-orang yang bekerja dalam penyusunan laporan keuangan.

Contoh-contoh yang telah disajikan ini semoga bisa menumbuhkan inspirasi dalam menyelesaikan pekerjaan penyusunan laporan keuangan sesuai waktu yang telah ditentukan.

***

Bila Anda ingin membuat dan mengimplementasikan prosedur pencatatan jurnal penyesuaian dan transaksi-transaksi bisnis lainnya, sebaiknya pelajari informasi tentang SOP Keuangan dengan Accounting Tools Sederhana Bermanfaat.

Demikian yang bisa kami bagikan mengenai jurnal penyesuaian perusahaan dagang, jasa, dan manufaktur. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Catatan kaki:
Bila Anda mengutip artikel ini mohon disertakan sumber link dari artikel ini ya. Thanks

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.