Mengapa Harus Membatasi Laba Ditahan? 4 Tujuan Yang Wajib Diketahui

Laba Ditahan atau Laba Tidak Dibagi (dalam bahasa Inggris – retained earning) adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan, yaitu kumpulan laba dan rugi sampai saat tertentu sesudah dikurangi dividen yang dibagi dan jumlah yang dipindahkan ke rekening modal.

Retained Earning atau Laba Tidak Dibagi atau Laba Ditahan adalah elemen modal perusahaan. Laba ditahan juga disajikan di Laporan Posisi Keuangan atau Neraca Keuangan Perusahaan. Sebenarnya apa tujuan perusahaan menyisihkan sebagian laba ditahan perusahaan? Selengkapnya mari ikuti pembahasan berikut ini…

 

01: Sekelumit tentang Laba Bisnis

A: Pengertian dan Jenis Laba Usaha

Laba adalah hasil positif dari perhitungan pendapatan dikurangi biaya. Pendapatan diperoleh dari penjualan produk, penjualan jasa, maupun pengolahan. Ada beberapa jenis laba usaha, antara lain sebagai berikut:

1: Laba Kotor (Gross Profit)

Apa itu laba kotor?

Menurut para pakar, pengertian laba kotor atau dalam bahasa Inggris disebut dengan gross profit adalah laba usaha yang diperoleh dari perhitungan pendapatan bersih (net revenue) dikurangi beban pokok atau mudahnya harga pokok penjualan (HPP). Hasil perhitungan tersebut tentunya harus positif, kalau negatif berarti rugi.

2: Laba Operasional

Apa yang dimaksud dengan laba operasional?

Masih menurut para ahli akuntansi dan keuangan, arti laba operasional adalah jenis laba bisnis yang diperoleh dari hasil positif perhitungan laba kotor (gross profit) dikurangi dengan beaya dan beban operasional usaha.

3: Laba Bersih Sebelum Pajak (Net Profit Before Tax)

Pengertian laba bersih sebelum pajak atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai net profit before tax adalah jenis laba bisnis yang diperoleh dari hasil perhitungan laba operasional ditambah dengan selisih bersih antara pendapatan lain-lain dikurangi biaya atau beban lain-lain. Hasil perhitungan itu tentunya kudu positif, kalau hasilnya negatif disebut dengan rugi bersih.

4: Laba Bersih Setelah Pajak (Net Profit After Tax)

Lalu, apa pengertian laba bersih setelah pajak? Menurut para ahli, makna dar laba bersih setelah pajak adalah jenis keuntungan bisnis yang dihitung dari laba bersih sebelum pajak dikurangi dengan pajak perusahaan atau PPh Badan.

 

B: Contoh Perhitungan Laba Bisnis

Di atas telah disebutkan jenis-jenis laba usaha, dan agar semakin terang benderang pemahaman Anda tentang laba bisnis, berikut ini disajikan contoh perhitungan laba usaha:

Contoh Soal:

Misalnya, PT Xidev Bening Fahima Retailindo pada bulan Juni 2023 memperoleh jumlah penjualan produk-produknya sebesar Rp 100.000.000. Dan setelah dihitung secara cermat, perusahaan mengeluarkan dana sebesar Rp 60.000.000 untuk membeli produk ke supplier. Beban operasional sebesar Rp 25.000.000.

Jumlah pendapatan lain-lain Rp 1.000.000, sedangkan biaya lain-lain Rp 500.000. Dan misalnya jumlah pajak perusahaan adalah Rp Rp 5.425.000.

Pembahasan dan Jawaban:

Dari contoh soal di atas, maka kita bisa menghitung laba yang diperoleh perusahaan sebagai berikut:

1: Laba kotor

Rumus yang digunakan untuk menghitung laba kotor adalah sebagai berikut:

Total Pendapatan – Beban Pokok Penjualan

= Rp 100.000.000 – Rp 60.000.000
= Rp 40.000.000

Jadi gross profit yang diperoleh perusahaan pada bulan Juni 2023 adalah Rp 40.000.000

2: Laba Operasional

Untuk menghitung laba operasional, kita memakai rumus sebagai berikut:

Laba Kotor – Biaya Operasional

= Rp 40.000.000 – Rp 25.000.000
= Rp 15.000.000

3: Laba Bersih Sebelum Pajak

Rumus yang dipakai untuk menghitung laba bersih sebelum pajak adalah:

Laba Operasional + (Pendapatan Lain-lain – Biaya Lain-lain)

= Rp 15.000.000 + (Rp 1.000.000 – Rp 500.000)
= Rp 15.000.000 + Rp 500.000 = Rp 15.500.000

4: Laba Bersih Setelah Pajak

Untuk menghitung laba bersih setelah pajak, kita menggunakan rumus sederhana sebagai berikut:

Laba Bersih Sebelum Pajak – Pajak

= Rp 15.500.000 – Rp 5.425.000
= Rp 10.075.000

So, laba bersih setelah tax PT Xidev Bening Fahima Retailindo periode Juni 2023 adalah Rp 10.075.00.

Gampang kan? Kalau masih merasa kesulitan atau bingung, mending ikut Kursus Akuntansi Excel aja, biar glowing otaknya 🙂

 

02: Pengertian Laba Ditahan (Laba Tidak Dibagi)

Pengertian Laba Ditahan

A. Pengertian Laba Ditahan (Retained Earning)

Di awal artikel ini secara umum sudah dijelaskan tentang definisi dan pengertian laba ditahan atau laba tidak dibagi.

Dan di bagian ini saya ingin melengkapinya.

Pengertian umum laba dan rugi adalah laba perusahaan yang dapat berasal dari:

  • Laba rugi usaha
  • Laba rugi kegiatan yang tidak rutin seperti laba penjualan aktiva tetap
  • Koreksi atas laba tahun-tahun lalu

Bila rekening Laba Tidak Dibagi menunjukkan saldo debit maka disebut defisit.

Laba Tidak Dibagi dapat digunakan untuk beberapa tujuan sebagai berikut :

  1. Pembagian dividen
  2. Pembelian treasury stock
  3. Pembatasan laba tidak dibagi untuk tujuan-tujuan tertentu
  4. Rekapitalisasi
  5. Penyerapan kerugian

 

B. Cara Pencatatan Jurnal Laba Ditahan

Pencatatan laba tidak dibagi sebaiknya dipisahkan dari modal disetor agar dapat diketahui sumber dari masing-masing modal.

Walaupun laba tidak dibagi itu sebagian jumlahnya sudah dibatasi penggunaannya tapi keduanya tetap termasuk dalam jumlah laba tidak dibagi.

Dalam neraca jumlah laba tidak dibagi terdiri dari dua golongan rekening yaitu :

  1. Retained Earning atau Laba tidak dibagi yang masih bebas
  2. Laba tidak dibagi yang sudah mempunyai tujuan penggunaan.

Bila perusahaan mengadakan quasi reorganisasi atau corporate readjustment, di mana defisit yang ada dihapuskan dengan cara menurunkan nilai nominal saham,

Maka laba yang diperoleh sesudah adanya quasi reorganisasi harus diberi tanda sehingga dapat diketahui bahwa laba tidak dibagi itu merupakan hasil usaha sesudah adanya kuasi reorganisasi.

Apa yang dimaksud dengan corporate readjustment atau kuasi reorganisasi?

Corporate readjustment atau kuasi reorganisasi adalah prosedur penurunan nilai aktiva tetap berwujud (di dalam rekening-rekening) dari suatu perusahaan.

Dalam prosedur corporate readjustment tidak ada pembentukan badan usaha baru.

Tujuan dari diadakan corporate readjustment adalah untuk menghilangkan defisit yang timbul karena penyusutan atau depresiasi aktiva tetap yang terlalu tinggi.

Hal itu timbul karena  aktiva-aktivat tersebut dibeli pada saat harga-harga yang tinggi dan mencatat aktiva dengan nilai yang realistis.

 

03: Tujuan Pembatasan Jumlah Laba Ditahan

laba tidak dibagi

A. Cara Melakukan Pembatasan Jumlah Laba Ditahan

Rekening Laba Tidak Dibagi bisa berasal dari beban dividen yang dibagikan perusahaan.

Dari waktu ke waktu dapat dilakukan pembatasan terhadap laba tidak dibagi dengan tujuan untuk menjaga agar tidak semua saldo tidak dibagi diminta sebagai dividen.

Ada 2 cara pembatasan laba ditahan/laba tidak dibagi, yaitu :

  • Membuat jurnal untuk mencatat pembatasan laba tidak dibagi. Sehingga jumlah laba tidak dibagi terdiri dari 2 rekening yaitu rekening Laba Tidak Dibagi yang masih bebas dan Laba Tidak Dibagi yang dibatasi.
  • Tidak membuat jurnal pembatasan laba tidak dibagi. Melalui cara ini, pembatasan-pembatasan yang ada dilaporkan dalam neraca dengan suatu keterangan atau catatan kaki.

 

B. Tujuan Pembatasan Jumlah Laba Tidak Dibagi

Tujuan Pembatasan Jumlah Laba Ditahan

Apa tujuan perusahaan menyisihkan sebagian laba ditahan perusahaan? Ada 4 alasan pembatasan laba tidak dibagi, yaitu :

#1. Untuk Memenuhi Peraturan Pemerintah.

Biasanya peraturan pemerintah seperti ini dimaksudkan agar tidak terjadi penurunan modal sampai di bawah jumlah modal yang disetor. Contohnya adalah pembatasan untuk pembelian treasury stock.

 

#2. Untuk Memenuhi Perjanjian Utang

Untuk menarik kreditur terhadap pengeluaran obligasi bisa dilakukan dengan perjanjian yang mewajibkan perusahaan untuk membuat dana pelunasan obligasi yang disimpan oleh pihak ketiga.

Dana ini bisa sebagai setoran periodik dengan jumlah tertentu atau bisa jumlahnya tidak sama.

Untuk mengimbangi adanya dana pelunasan obligasi, biasanya laba tidak dibagi juga diminta untuk dibatasai penggunaannya.

Pembatasan laba tidak dibagi dibuat dalam jumlah yang sama dengan jumlah dana pelunasan obligasi.

Bila obligasi yang beredar itu merupakan obligasi berseri maka jumlah pembatasan laba tidak dibagi tidak harus sama dengan jumlah dana pelunasan obligasi.

Pembatasan laba tidak dibagi ini dibuat selama obligasi masih beredar.

Bila obligasi yang beredar itu sudah dilunasi, pembatasan yang sudah dilakukan dihapuskan dan dikembalikan ke rekening Laba Tidak Dibagi.

 

Pencatatan Jurnal Pembatasan Laba Ditahan

Bagaimana cara mencatat aktivitas untuk membatasi jumlah laba ditahan? Perhatikan contoh Pencatatan Jurnal Umum transaksi untuk membatasi laba tidak dibagi adalah sebagai berikut:

 

jurnal umum laba ditahan

 

Sesudah obligasi dilunasi pembatasan laba tidak dibagi dihapuskan dengan jurnal umum sebagai berikut :

 

jurnal umum laba ditahan

 

Pembatasan laba tidak dibagi dapat juga dilakukan dengan jurnal seperti di atas.

Tapi dengan memberi keterangan untuk menunjukkan jumlah yang dibatasi penggunaanya.

Contohnya adalah dalam hal pengeluaran obligasi di mana debitur harus membentuk dana pelunasan obligasi dan membatasi laba tidak dibagi.

 

#3. Untuk Perencanaan Keuangan

Perencanaan Keuangan

Salah satu cara perusahaan untuk memperluas bisnisnya adalah dengan berusaha membatasi laba tidak dibagi agar tetap bisa ditahan dalam perusahaan.

Sesudah ekspansi bisnis dilakukan berarti tujuan pembatasan laba tidak dibagi itu sudah tercapai.

Maka laba tidak dibagi yang dibatasi dihapuskan dan dikembalikan ke rekening Laba Tidak Dibagi.

Pembatasan laba tidak dibagi untuk tujuan ekspansi bisnis perusahaan dapat ditunjukkan dalam rekening-rekening seperti ini :

  • Laba Tidak Dibagi Untuk Investasi Pabrik
  • Retained Earning atau Laba Tidak Dibagi Untuk Modal Kerja
  • Laba Tidak Dibagi Untuk Pembelian Mesin

Setelah tujuan ekspansi bisnis perusahaan ini tercapai, maka rekening yang dibatasi dikembalikan ke rekening Laba Tidak Dibagi . Sehingga jumlahnya dapat diminta sebagai dividen.

Untuk menjaga agar jumlah tersebut dapat tetap menjadi modal maka perusahaan dapat membagi dividen saham.

 

#4. Untuk Mengantisipasi Timbulnya Kerugian di Masa yang Akan Datang

Untuk mengantisipasi timbulnya kerugian di masa yang akan datang maka manajemen perusahaan dapat membatasi laba tidak dibagi.

Pembatasan laba tidak dibagi untuk mengantisipasi timbulnya kerugian di masa yang akan datang dapat dicatat dalam rekening-rekening sebagai berikut :

  • Laba Tidak Dibagi untuk Ketidakpastian
  • Retained Earning atau Laba Tidak Dibagi untuk Mengantisipasi turunnya Harga Persediaan
  • Laba Tidak Dibagi untuk Mengantisipasi Kerugian dalam Sengketa HukumLaba Tidak Dibagi untuk Asuransi Sendiri

Sebagaimana dalam tujuan pembatasan yang lain, pembatasan laba ditahan untuk mengantisipasi kemungkinan kerugian di masa yang akan datang dapat dikerjakan dengan membuat jurnal atau dengan memberi keterangan tanpa jurnal.

Saran kami, pelajari juga pembahasan tentang Aset Tetap, agar semakin tercerahkan, bagiaman siap? sippppp.

 

04: Kesimpulan

Retained Earning atau Laba ditahan atau laba tidak dibagi dalam laporan keuangan disajikan di Laporan Neraca, yaitu di komponen ekuitas. Jumlah ekuitas akhir periode sangat dipengaruhi jumlah laba yang tidak dibagikan sebagai deviden.

Oleh karena itu, perusahaan kudu mengelolanya dengan baik dan benar, sehingga tidak menurunkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Sebelum melakukan perubahan laba ditahan, perusahaan perlu memperhitungkan dan menganalisa berbagai pengaruh dan dampaknya terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Ada empat tujuan perusahaan membatasi jumlah laba ditahan dan ada 2 cara untuk membatasi jumlah laba ditahan atau laba tidak dibagi. Sampai di sini mudah-mudahan jelas dan terbantu dengan pembahasan ini.

Demikian yang dapat saya bagikan. Semoga bermanfaat, dan bila anda merasa memperoleh manfaat dari artikel ini silahkan dishare ke yang lain ya, sehingga semakin banyak mereka yang mendapatkan kemanfaat. Terima kasih.*****

Catatan kecil dan ringan banget:
Boleh mengutip artikel ini, tentu dengan kesadaran sendiri menyebutkan dan menyertakan sumber link tautan artikelnya ya rek. Thank

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.

Satu pemikiran pada “Mengapa Harus Membatasi Laba Ditahan? 4 Tujuan Yang Wajib Diketahui”

Komentar ditutup.