Memahami Kinerja Keuangan Perusahaan: Pengertian, Indikator, dan Contoh Penggunaan

C. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) PT Telkom Indonesia

#1. Aset

Tabel berikut menyajikan informasi yang berhubungan dengan aset Perusahaan.

aset telkom
Komponen Laporan Posisi Keuangan

Pada 31 Desember 2015, total aset menunjukkan peningkatan sebesar 17,2% dari Rp 141.822 miliar di tahun 2014 menjadi Rp 166.173 miliar di tahun 2015.

Komposisi aset lancar dan aset tidak lancar pada tahun 2014 dan 2015 dari tabel di atas dapat jelaskan sebagai berikut :

1. Aset Lancar

Pada tanggal 31 Desember 2015 posisi aset lancar mencapai Rp 47.912 miliar dibandingkan Rp 34.294 miliar pada 31 Desember 2014.

Peningkatan aset lancar terutama disebabkan oleh :

  • peningkatan kas dan setara kas sebesar Rp 10.445 miliar atau 59,1 % berupa kenaikan deposito berjangka.
  • adanya peningkatan pajak dibayar dimuka sebesar Rp 1.782 miliar, atau 200,2% terkait kebijakan insentif pajak.
  • peningkatan uang muka dan beban dibayar dimuka sebesar Rp 1.106 miliar, atau 23,4 %
  • peningkatan piutang usaha pihak ketiga sebesar Rp 289 miliar, atau 4,7 %.

Peningkatan di atas sebagian dikompensasi oleh menurunnya restitusi pajak sebesar Rp 225 miliar atau 77,3%.

2. Aset Tidak Lancar

Pada tanggal 31 Desember 2015, posisi aset tidak lancar mencapai Rp 118.261 miliar dibandingkan Rp 107.528 miliar pada 2014.

Peningkatan aset tidak lancar terutama disebabkan oleh:

  • Peningkatan aset tetap sebesar Rp 8.891 miliar, atau9,4%;
  • Dan, peningkatan uang muka dan aset tidak lancar lainnya sebesar Rp 674 miliar, atau 10,4%; serta
  • Peningkatan aset tak berwujud sebesar Rp 593 miliar atau 24,1%.

#2. Liabilitas

Tabel berikut menyajikan informasi yang berhubungan dengan liabilitas Perusahaan.

liabilitas telkom
elemen neraca

Total liabilitas perusahaan sampai dengan 31 Desember 2015 mengalami peningkatan sebesar 30,3%, dari Rp 55.830 miliar pada 2014 menjadi Rp 72.745 miliar pada tahun 2015.

Komposisi liabilitas jangka pendek dan jangka panjang pada tahun 2014 dan 2015 dari tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Liabilitas Jangka Pendek

Pada tanggal 31 Desember 2015, posisi liabilitas jangka pendek mencapai
Rp 35.413 miliar dibandingkan Rp 32.318 miliar pada 31 Desember 2014.

Peningkatan liabilitas jangka pendek terutama disebabkan oleh:

  • Peningkatan beban yang masih harus dibayar sebesar Rp 3.036 miliar, atau 58,3% sehubungan dengan provisi terminasi dini Tower Flexi.
  • Dan, peningkatan utang usaha sebesar Rp 1.632 miliar atau 13,2%; dan
  • Peningkatan utang pajak sebesar Rp 897 miliar, atau 37,8%.

Peningkatanan di atas sebagian dikompensasi oleh menurunnya pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun sebesar Rp 2.057 miliar, atau 34,9% dan utang bank jangka pendek sebesar Rp 1.208 miliar, atau 66,7%

2. Liabilitas Jangka Panjang

Pada 31 Desember 2015 posisi liabilitas jangka panjang mencapai Rp 37.332 miliar dibandingkan Rp 23.512 miliar pada 31 Desember 2014.

Liabilitas jangka panjang mengalami peningkatan dari utang bank sebesar Rp 7.556 miliar atau 95,9%.

Hal ini sebagian besar disebabkan medium-term loans Telkomsel sebesar Rp 5.061 miliar dan obligasi dan wesel bayar sebesar Rp 7.260 miliar atau 324,3%, sehubungan dengan penerbitan obligasi berkelanjutan tahap I tahun 2015.

#3. Ekuitas

Tabel berikut menyajikan informasi yang berhubungan dengan ekuitas perusahaan.

ekuitas telkom

Jumlah ekuitas meningkat sebesar Rp7.436 miliar, atau 8,6%, dari Rp85.992 miliar pada 31 Desember 2014 menjadi Rp 93.428 miliar pada 31 Desember 2015.

Peningkatan jumlah ekuitas terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp 23.948 miliar pada 31 Desember 2015.

Sebagai hasilnya, laba ditahan mengalami peningkatan sebesar Rp 7.220 miliar, atau 11,4%.

Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar Rp 7.415 miliar atau 10,9% dari Rp 67.721 miliar pada tanggal 31 Desember 2014 menjadi Rp 75.136 miliar pada tanggal 31 Desember 2015.

D. Rasio-rasio Keuangan PT Telkom

Tabel berikut menyajikan informasi yang berhubungan dengan rasio-rasio keuangan Perusahaan yang dapat digunakan sebagai indikator kinerja keuangan perusahaan

rasio keuangan
financial ratio

Baca juga : Cara Menilai Kinerja Keuangan Bank

#1: Return On Assets  (ROA)

Hasil perhitungan ROA merupakan analisis laporan keuangan untuk menilai laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dibagi jumlah aset pada 31 Desember akhir tahun.

Dan, Return On Assets (ROA) Telkom menunjukkan penurunan menjadi 9,3% di tahun 2015 dari posisi 10,2% pada tahun 2014.

#2: Return on Equity (ROE)

ROE merupakan analisis laporan keuangan untuk menilai laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dibagi jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 31 Desember akhir tahun.

Nilai Return On Equity (ROE) Telkom mengalami sedikit penurunan menjadi 20,6% pada tahun 2015, dari posisi 21,4% di tahun 2014.

Rasio Margin Usaha merupakan analisis laporan keuangan yang diperoleh dari perbandingan antara laba bruto dan total pendapatan.

Nilai Rasio Margin Usaha Telkom Tbk  pada tahun 2015 sebesar 31,6% . Sedikit turun dari tahun 2014 yang berada pada posisi  32,6% .

Nilai sebesar 31,6% berarti jumlah laba kotor sebesar 31,6% dari volume penjualan. Hal ini juga mencerminkan bahwa keadaan operasional Telkom semakin baik.

Rasio Lancar merupakan analisis laporan keuangan yang dihitung dari Aset Lancar dibagi Liabilitas Jangka Pendek pada 31 Desember akhir tahun. Penjelasan lebih lanjut ada di bagian kemampuan membayar utang.

Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas merupakan analisis laporan keuangan yang dihitung dari jumlah liabilitas dibagi ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 31 Desember akhir tahun.

Penjelasan lebih lanjut ada di bagian kemampuan membayar utang.

Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset merupakan analisis laporan keuangan yang dihitung dari jumlah Liabilitas dibagi jumlah Aset pada 31 Desember akhir tahun.

Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset Telkom tahun 2015 sebesar 43,8, naik dari tahun 2014 yang sebesar 39,4.

Nilai ini mencerminkan bahwa :

43,8% aset yang dimiliki oleh PT Telkom dibiayai dengan hutang, baik hutang jangka panjang ataupun hutang jangka pendek.Sedangkan 56,2% aset lainnya dibiayai dengan Modal.

Dari rasio solvabilitas ini menunjukkan perusahaan masih baik.

Perusahaan masih memiliki modal 56,2% dari asetnya, sehingga masih memiliki kemampuan yang baik untuk melunasi semua hutang yang ada.

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.

Satu pemikiran pada “Memahami Kinerja Keuangan Perusahaan: Pengertian, Indikator, dan Contoh Penggunaan”

Komentar ditutup.