Laporan Arus Kas Metode Langsung (Direct Method)
A: Pengertian Metode Langsung
Sebelum lebih jauh membahas tentang penggunaan metode langsung dalam membuat Laporan cash flow, sebagai pengenalan, berikut ini disajikan contoh laporan cash flow metode langsung (Direct Method):

Elemen laporan arus kas metode langsung (Direct Method) sama saja dengan Indirect method, yang berbeda adalah sumber data dan langkah-langkahnya.
B: Cara Membuat Laporan Cash Flow Metode Langsung
Bagaimana cara membuat Laporan cash flow dengan metode langsung?
Cara menyusun Laporan cash flow dengan metode langsung sumber datanya adalah :
- Buku Kas Bank.
- Buku Kas Kecil (Petty Cash).
Ada 4 langkah untuk membuat laporan arus kas menggunakan metode langsung.
- Lakukan pemeriksaan silang terhadap dokumen-dokumen transaksi keuangan.
- Eliminasi (menghapuskan) semua transaksi silang antar buku kas
- Klasifikasikan semua jenis pengeluaran dan pemasukan kas ke dalam elemen-elemen laporan arus kas.
- Menyusun Laporan Arus Kas
Yuk dibahas satu-per-satu ya….
A: Langkah #1. Lakukan Pemeriksaan Silang Terhadap Dokumen Keuangan.
Pemeriksaan terhadap Buku Kas Bank, Rekening Koran (Bank Statement), Bonggol Check, dan Buku Kas Kecil.
Bila rekonsiliasi bank dan rekonsiliasi petty cash sudah dilaksanakan secara teratur, angkah #1 ini bisa dilewati.
B: Langkah #2. Eliminasi (menghapuskan) Semua Transaksi Silang Antar Buku Kas.
C: Langkah #3. Lakukan Klasifikasi dan Penggolongan.
Klasifikasikan semua jenis pengeluaran dan pemasukan kas ke dalam elemen-elemen laporan arus kas.
Aktivitas ini akan memakan banyak waktu, namun bila anda membuatnya pada saat semua catatan sudah selesai dan laporan arus kas sudah harus selesai.
Dan cara terbaik untuk mengatasi persoalan ini adalah melakukan pekerjaan ini sejak dari awal dan dilakukan setiap hari dengan seperti itu maka akan terasa ringan.
Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa elemen-elemen Laporan Cash Flow adalah aliran kas dari Kegiatan Operasi, Kegiatan Investasi dan Kegiatan pendanaan.
Bagaimana cara memasukan setiap transaksi ke dalam masing-masing kegiatan tersebut?
Untuk menentukan transaksi apa saja yang tergolong ke dalam masing-masing kegiatan tersebut, dapat menggunakan panduan berikut ini:
#1: Cash Flow dari Kegiatan Operasi
Aktivitas operasi adalah semua transaksi yang terkait dengan kegiatan utama perusahaan.
Yang tergolong ke dalam kegiatan utama perusahaan adalah semua transaksi yang akan masuk ke dalam laporan Laba Rugi, yaitu:
- Transaksi Pendapatan (revenue),
- Harga Pokok Penjualan, dan
- Biaya operasional.
#2: Cash Flow dari Kegiatan Investasi
Aktivitas investasi adalah semua transaksi yang terkait dengan:
- penjualan dan pembelian aktiva tetap,
- penerimaan kas dari piutang,
- pengembalian cash advance,
- pengeluaran kas yang mengakibatkan piutang meningkat.
Termasuk juga dalam hal ini adalah pemberian cash bon (cash advance), deposit, dan uang muka biaya.
#3: Cash Flow dari Kegiatan Pendanaan
Aktivitas pendanaan adalah transaksi-transaksi yang terkait dengan modal dan kewajiban,.
Contoh aktivitas pendanaan adalah:
- pengeluaran kas untuk pelunasan utang,
- penerimaan kas dari hasil utang baru (bank loans & credit loans).
- Penerimaan atas penjualan saham atau surat berharga lainnya.
D: Langkah #4. Menyusun Laporan Arus Kas
Setelah melakukan klasifikasi terhadap semua transaksi, selanjutnya adalah mulai menyusun Laporan Arus Kas.
Caranya dengan menjumlahkan setiap jenis kegiatan yang telah dikelompokkan sesuai dengan jenis kegiatannya, yaitu operasional, investasi dan pendanaan.
Sehingga menjadi bentuk laporan arus kas.
Saat melakukan langkah-langkah ini tidak perlu lagi berpikir tentang eliminasi atas transaksi-transaksi accrual atau transaksi-transaksi non cash basis.
Karena pengelompokkan ini telah dilakukan pada buku kas, maka apapun jenis transaksinya sudah pasti menggunakan kas,.