Cara Membuat Laporan Keuangan Apotek & Toko Herbal yang Sesuai Standar Akuntansi

Laporan Keuangan Apotek adalah laporan yang dibuat oleh pengelola apotek yang menyajikan kinerja dan kondisi keuangan untuk disampaikan kepada owner, kreditor, dan pemerintah (Tax).

Jenis laporan keuangan apotek adalah laporan posisi keuangan, laba rugi, perubahan modal, cash flow, dan catatan atas laporan keuangan, selain apotek, laporan keuangan ini bisa digunakan untuk toko herbal dan distributor herbal.

Bagaimana cara membuat laporan keuangan apotek dan toko distributor herbal? Berikut ini langkah-langkah sederhana dan singkat membuat laporan keuangan apotek beserta contohnya.

Proses Penyusunan Laporan Keuangan Apotek

Bagaimana proses menyusun laporan keuangan apotek?

Proses membuat laporan keuangan apotek sama dengan proses pembuatan laporan keuangan bisnis lainnya. Ada beberapa langkah proses penyusunan laporan keuangan apotek, yaitu:

  1. Melakukan Analisis Transaksi KeuanganApotek
  2. Mencatat Transaksi Apotek
  3. Membuat Buku Besar
  4. Menyusun Neraca Saldo
  5. Membuat Neraca Lajur
  6. Menyusun Laporan Keuangan Apotek Lengkap

Bagaimana proses dan langkah masing-masing tahapan di atas?Untuk lebih jelasnya, mari ikuti pembahasan masing-masing tahapan tersebut berikut ini.

1: Transaksi Bisnis Apotek dan Toko Distributor Herbal

Jenis Transaksi Keuangan Apotek

Apa saja transaksi yang terjadi dan dilakukan oleh apotek?

Beberapa jenis transaksi keuangan yang dilakukan apotek antara lain, transaksi pembelian obat-obatan dan alat kesehatan, pembelian sarana dan prasarana pendukung operasional, penjualan  obat dan alat kesehatan, serta transaksi pengeluaran biaya gaji, ads dan utilitas.

Transaksi-transaksi yang kami sajikan sebagai studi kasus pembuatan laporan keuangan apotek ini berdasarkan pada fakta sebenarnya di lapangan bukan fiksi atau karangan, hanya nama apoteknya yang kami ubah untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.

Penyajian transaksi, analisis dan pencatatan transaksi kami lakukan terpisah, sehingga akan memudahkan Anda untuk langsung mencoba untuk melakukan pencatatan transaksi apotek Anda sendiri.

obat apotek
Image Source: Pexels

Apotek Bening Fahima Farma berdiri dan beroperasi 02 Januari 2021. Berikut ini data keuangan dan transaksi-transaksi yang terjadi selama periode Januari 2021.

A: Aset

  • Ruko senilai Rp 1.200.000.000 yang dibiayai oleh hutang di bank.
  • Rak obat senilai Rp 57.000.000
  • Mesin Kasir senilai Rp 9.000.000
  • CCTV senilai Rp 6.500.000

B: Modal Usaha

  • Setoran modal sebesar Rp 72.500.000

C: Transaksi Keuangan Apotek dan Toko Distributor Herbal

Pembelian: Obat-obat dan peralatan kesehatan

Berikut ini daftar pembelian obat-obatan dan alat kesehatan yang dilakukan apotek dari tanggal 1 sampai 31 Januari 2021:

1: Pembelian obat dari PT SOL senilai Rp 850.886 dan PT MAS senilai Rp 2.931.134

3: Membeli obat dan alat kesehatan dari PT SSI senilai Rp 2.510.901

4: Membeli obat dari pemasok PT SOL senilai Rp 2.565.943 dan PT DJS sebesar Rp 1.970.557

7: Pengadaan obat-obatan dari supplier PT SOL Rp 1.326.312 dan PT PDA Rp 656.021

10: Pembelian obat dari PT SOL sebesar Rp 698.251

11: Membeli obat-obatan dari  PT MAS senilai Rp 1.697.209

14: Pembelian alkes dari PT SOL senilai Rp 3.513.204

11: Pembelian dari PT DJS Rp 1.344.093

14: Pembelian dari PT MAS Rp 6.668.997

17: Pembelian Obat dari PT SOL Rp 7.132.307 dan PT DJS Rp 2.059.209

21: Pembelian obat-obatan dan alat kesehatan dari PT SOL Rp 1.396.507 dan PT MAS Rp 8.925.491

23: Pembelian obat dan alkes dari PT SSI sebesar Rp 4.138.303 dan PT PDA sebesar Rp 4.750.310

28: Pembelian obat-obatan dari PT SOL senilai Rp 635.740 dan dari PT SSI sebesar Rp 1.716.570

Total pembelian sebesar Rp 57.487.945

Penerimaan: Penjualan

Dan berikut ini rincian penjualan dari tanggal 1 sampai 31 Januari 2021:

1: Jum’at, 1 Januari Rp 1.260.000 dan Rp 1.399.000

2: Sabtu, 2 Januari Rp 1.084.500 dan Rp 1.135.500

3: Minggu, 3 Januari Rp 988.500 dan Rp 1.656.000

4: Senin, 4 Januari Rp 1.172.000 dan Rp 1.573.500

5: Selasa, 5 Januari Rp 959.500 dan Rp 1.400.300

6: Rabu, 6 Januari Rp 953.500 dan Rp 1.281.000

7: Kamis, 7 Januari Rp 709.500 dan Rp 833.000

8: Jum’at, 8 Januari Rp 934.500 dan Rp 1.917.500

9: Sabtu, 9 Januari Rp 852.000 dan Rp 807.500

10: Minggu, 10 Januari Rp 1.035.500 dan Rp 1.605.500

11: Senin, 11 Januari Rp 992.000 dan Rp 1.341.500

12: Selasa, 12 Januari Rp 734.500 dan Rp 1.624.000

13: Rabu, 13  Januari Rp 354.500 dan Rp 1.547.500

14:  Kamis, 14 Januari Rp 602.000 dan Rp Rp 1.875.000

15: Jum’at, 15 Januari Rp 860.500 dan Rp 1.472.500

16: Sabtu, 16 Januari Rp 938.700 dan Rp 2.053.500

17: Minggu, 17 Januari Rp 1.272.500 dan Rp 1.000.000

18: Senin, 18 Januari Rp 728.900 dan Rp 1.078.000

19: Selasa, 19 Januari Rp 599.000 dan Rp 1.182.800

20: Rabu, 20 Januari Rp 788.900 dan Rp 887.500

21: Kamis, 21 Januari Rp 847.100 dan Rp 1.587.000

22: Jum’at, 22 Januari Rp 840.000 dan Rp 1.015.000

23: Sabtu, 23 Januari Rp 789.500 dan Rp 1.688.900

24: Minggu, 24 Januari Rp 960.000 dan Rp776.000

25: Senin, 25 Januari Rp 1.198.500 dan Rp 1.106.000

26: Selasa, 26 Januari Rp 629.500 dan Rp 1.535.500

27: Rabu, 27 Januari Rp 825.500 dan Rp 1.077.500

28: Kamis, 28 Januari Rp 906.500 dan Rp 1.666.000

29: Jum’at, 29 Januari Rp 898.500 dan Rp 1.763.500

30: Sabtu, 30 Januari Rp 1.015.500 dan Rp 2.035.000

31: Minggu, 31 Januari Rp 134.000 dan Rp 975.900

Pengeluaran: Biaya-biaya

Berikut ini rincian biaya yang harus dibayar periode Januari 2021:

5: Selasa, 5 Januari: pembelian token Rp 102.500

6: Rabu, 6 Januari: sumbangan Nurul Hayat Rp 200.000 dan pembelian non obat dan alkes Rp 70.400

7: Kamis, 7 Januari: pembelian FSB Rp 576.000 dan pembayaran beban operasional Rp 170.000

8: Jum at, 8 Januari: pembayaran beban operasional Rp 100.000

10: Minggu, 10 Januari: pembelian stik kolest Rp 50.000

11: Senin, 11 Januari: pembayaran listrik Rp 202.500

13: Rabu, 13 Januari: pembelian plastik Rp 69.000

15: Jum’at, 15 Januari: pembayaran iuran kebersihan Rp 100.000

16: Sabtu, 16 Januari: pembelian non-obat Rp 137.000

17: Minggu, 17 Januari: beban operasional Rp 68.000 dan pembelian non-obat Rp 754.000

20: Rabu, 20 Januari: pembelian non-obat Rp 55.000

22: Jum’at, 22 Januari: biaya konsumsi Rp 19.500

23: Sabtu, 23 Januari: Pembelian non-obat Rp 80.000 dan beban non-operasional Rp 17.000

24: Minggu, 24 Januari: Bayar stik Rp 240.000 dan tissue Rp 15.000

25: Senin, 25 Januari: pembelian non-obat Rp 75.000

27: Rabu, 27 Januari: pembayaran non-obat Rp 124.000

Bagaimana cara membukukan transaksi-transaksi tersebut? Yuk teruskan membacanya, jangan kendor!

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.