Proses Praktis Membuat Laporan Keuangan untuk Bisnis Konstruksi dan Jasa Kontraktor

Laporan keuangan perusahaan konstruksi dan kontraktor adalah financial statement yang dibuat oleh perusahaan yang bidang usahanya konstruksi dan kontraktor.

Tujuan laporan keuangan perusahaan konstruksi adalah untuk menyediakan data-data keuangan yang mencerminkan kinerja dan kondisi keuangan perusahaan konstruksi. Data-data keuangan tersebut digunakan oleh manajemen perusahaan, investor dan pemerintah (Dirjen Pajak).

Apa saja jenis laporan keuangan perusahaan konstruksi dan kontraktor? Dan bagaimana cara membuat laporan keuangan tersebut? Ikuti pembahasannya berikut ini…

 

01: Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Konstruksi dan Kontraktor

laporan keuangan perusahaan konstruksi

Sebagaimana jenis perusahaan lain, laporan keuangan jasa proyek konstruksi dan laporan keuangan kontraktor adalah sama, terdiri dari 5 jenis laporan keuangan, yaitu:

  1. Laporan Posisi Keuangan (Statements of Financial Position)
  2. Statements of Profit or Loss atau Laporan Laba Rugi
  3. Laporan Perubahan Modal/ Laporan Perubahan Ekuitas (Statements of Changes in Equity)
  4. Laporan Arus Kas (Statements of Cash Flows)
  5. Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes to the Financial Statements)

Yuk diuraikan sekilas satu per satu ya..

A: Laporan Posisi Keuangan Perusahaan Kontraktor

Laporan Posisi Keuangan atau Neraca adalah jenis laporan keuangan jasa konstruksi yang menyajikan posisi aset, kewajiban, dan modal perusahaan pada saat disusun. Biasanya dibuat pada akhir periode akuntansi, msalnya, per 31 Desember 2020.

B: Laporan Laba Rugi Perusahaan Kontraktor

Laporan laba rugi perusahaan proyek konstruksi  adalah jenis laporan yang menyajikan kinerja perusahaan yang dicerminkan dalam bentuk laba rugi selama periode tertentu.

Misalnya, laba yang diperoleh perusahaan atau kerugian yang dialami perusahaan dalam periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2019.

C: Laporan Perubahan Modal Perusahaan Kontraktor

Laporan perubahan modal perusahaan kontraktor adalah jenis laporan keuanganyang menyajikan perubahan ekuitas perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal tertentu, contohnya laporan perubahan modal untuk tahun yang berakhir tanggal 30 Juni 2020.

D: Laporan Arus Kas Perusahaan Kontraktor

Laporan Arus Kas adalah jenis laporan keuangan kontraktor yang menyajikan cash flow dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, seperti, laporan arus kas untuk periode yang berakhir tanggal 31 Juli 2020.

E: Catatan Atas Laporan Keuangan Perusahaan Kontraktor

Catatan atas laporan keuangan adalah jenis laporan keuangan konstruksi yang menyajikan penjelasan rinci kondisi perusahaan, antara lain: penjelasan umum perusahaan yang berisi waktu berdirinya, legalitas, jenis usaha, alamat, manajemen perusahaan. Kemudian kebijakan akuntansi dan penjelasan komponen laporan keuangan. Selanjutnya, kita akan membahas cara menyusun 5 jenis laporan keuangan perusahaan konstruksi…

 

02: Langkah Terperinci Membuat Laporan Keuangan Bisnis Konstruksi dan Kontraktor

laporan keuangan kontraktor xls

A: Cara Efektif Membuat Laporan Keuangan Perusahaan Konstruksi dan Kontraktor

Proses dan langkah-langkah terperinci menyusun laporan keuangan konstruksi adalah sama dengan langkah-langkah pembuatan laporan keuangan entitas perusahaan lain, yaitu dimulai dari analisis dan pencatatan transaksi-transaksi keuangan ke dalam jurnal akuntansi, baik jurnal umum maupun jurnal khusus. Langkah terakhir ditutup dengan menyusun laporan keuangan kontraktor lengkap.

Untuk memudahkan memahami proses pembuatan laporan keuangan bisnis konstruksi dan kontraktor, saya sajikan secara terperinci langkah demi langkah, mulai transaksi bisnis, dilanjutkan penyusunan buku besar.

Pembuatan buku besar dilakukan setelah proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan ke dalam jurnal akuntansi telah selesai dilakukan. Yuk langsung saja dimulai ya…

 

B: Transaksi Keuangan dan Bisnis Perusahaan Konstruksi

Berikut ini contoh transaksi-transaksi yang terjadi di PT Hebat Banget Konstruksi dan Kontraktor selama bulan Mei 2020:

1: Transaksi tanggal 2 Mei 2020

  • Pembelian Aktiva Tetap – Kendaraan senilai Rp 165.000.000. Dibayar tunai.
  • Pembelian Aktiva Tetap – Alat Kerja sebesar Rp 81.750.000

2: Transaksi tanggal 3 Mei 2020

  • Pembayaran ke pemasok material proyek Rp 9.000.000 dan BBM Rp 1.000.000
  • Biaya Kantor Rp 154.900
  • Pembelian Material Proyek (bahan pembantu) Rp 36.000

3: Tanggal 4 Mei 2020

  • Pembayaran biaya upah tenaga harian Rp 22.000.000
  • Pembelian Material Proyek A Rp 652.500
  • Pengadaan Material Proyek B Rp 110.000
  • Pembelian Material Proyek C Rp 600.000
  • Pembayaran Biaya Proyek D Rp 20.700

4: Transaksi  tanggal 5 Mei 2020

  • Penerimaan Pendapatan Usaha Rp 9.506.000
  • Hutang dari pihak ketiga senilai Rp 970.000
  • Pembayaran Biaya Tol Rp 100.000
  • Biaya BBM Rp 200.000

5: Transaksi tanggal 6 Mei 2020

  • Pembelian Material Proyek A Rp 169.000
  • Biaya Proyek Rp 31.000

4: Tanggal 7 Mei 2020

  • Material Proyek B  Rp 9.000.000
  • Biaya BBM Rp 1.000.000
  • Biaya Lain-lain Proyek  Rp 100.000

5: Transaksi tanggal 8 Mei 2020

  • Material Proyek B Rp 3.000.000
  • Biaya Tol angkut material proyek Rp 100.000
  • Pendapatan Usaha dari penyelesaian proyek Rp 178.672.494

6: Tanggal 15 Mei 2020

  • Hutang pada pihak ketiga Rp 18.231.887
  • Pendapatan Usaha dari penyelesaian proyek Rp 36.260.000
  • Hutang ke Pak Adi Rp 3.700.000

7: Transaksi tanggal 17 Mei 2020

  • Biaya upah tenaga harian proyek konstruksi Rp 2.250.000
  • Beban Proyek Rp 300.000
  • Biaya BBM Rp 250.000

8: Tanggal 18 Mei 2020:

  • Material Proyek (bahan pembantu) Rp 110.000
  • Biaya BBM Rp 100.000
  • Material Proyek C Rp 120.000

9: Transaksi tanggal 19 Mei 2020:

  • Pendapatan Usaha Rp 93.100.000

10: Tanggal 20 Mei 2020

  • Hutang Rp 9.500.000
  • Biaya Kantor (kerumahtanggan) Rp 503.500
  • Biaya Kantor (konsumsi kantor) Rp 153.000
  • Material Proyek konstruksi Rp 9.000.000
  • Biaya BBM (pengangkutan material proyek) Rp 1.000.000

11: Transaksi tanggal 23 Mei 2020

  • Material Proyek B Rp 9.500.000
  • Biaya Tol (pengangkutan material proyek) Rp 500.000
  • Biaya Kantor (makan minum) Rp 101.500

12: Tanggal 25 Mei 2020

  • Biaya Kantor (kerumahtanggaan) Rp 111.500
  • Biaya Kantor (pemeliharaan) Rp 101.500
  • Pendapatan Usaha Konstruksi Rp 9.450.000

13: Transaksi tanggal 30 Mei 2020

  • Material proyek konstruksi baja Rp 3.000.000

 

C: Analisis Transaksi dan Pencatatan Jurnal Akuntansi Perusahaan Konstruksi

transaksi keuangan dan bisnis

Tujuan Analisis Transaksi

Dari transaksi-transaksi keuangan dan bisnis yang dilakukan oleh PT Hebat Banget Konstruksi dan Kontraktor, selanjutnya kita analisis dan catat.

Tujuan analisis transaksi adalah untuk mengetahui akun apa yang terpengaruh dan bagaimana pengaruhnya terhadap aktivitas bisnis. Selain itu untuk memudahkan proses penyusunan laporan keuangan.

 

Membuat Jurnal Akuntansi

Hasil dari analisis transaksi ini kemudian dicatat ke dalam jurnal akuntansi, baik jurnal umum, jurnal khusus, jurnal pembalik, dan jurnal koreksi. Dan berikut ini pencatatan jurnal akuntansi selama bulan Mei 2020:

1: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 2 Mei 2020

[Debit] Pembelian Aktiva Tetap – Kendaraan senilai Rp 165.000.000
[Debit] Pembelian Aktiva Tetap – Alat Kerja sebesar Rp 81.750.000
[Kredit] Kas Bank Rp 246.750.000         

2: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 3 Mei 2020

[Debit] Pembayaran ke pemasok material proyek Rp 9.000.000 dan  BBM Rp 1.000.000
[Dr] Beban Kantor Rp 154.900
[Debit] Pembelian Material Proyek (bahan pembantu) Rp 36.000
[Kredit] Kas Bank Rp 10.190.900           

3: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 4 Mei 2020

[Debit] Pembayaran biaya upah tenaga harian  Rp 22.000.000
[Debit] Pembelian Material Proyek A Rp 652.500
[Dr] Pengadaan Material Proyek B Rp 110.000
[Debit] Pembelian Material Proyek C Rp 600.000
[Debit] Pembayaran Biaya Proyek D Rp 20.700
[Kredit] Kas Bank Rp 23.383.200           

4: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 5 Mei 2020

[Debit] Kas Bank Rp 9.506.000
[Kredit] Penerimaan Pendapatan Usaha Rp 9.506.000

[Debit] Kas Rp 970.000
[kredit] Hutang dari pihak ketiga senilai Rp 970.000

[Debit] Pembayaran Biaya Tol Rp 100.000
[Debit] Biaya BBM Rp 200.000
[Kredit] Kas Rp 300.000

5: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 6 Mei 2020

[Debit] Pembelian Material Proyek A Rp 169.000
[Debit] Biaya Proyek  Rp 31.000
[Kredit] Kas Rp 200.000

6: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 7 Mei 2020

[Debit] Material Proyek B  Rp 9.000.000
[Debit] Biaya BBM Rp 1.000.000
[Debit] Biaya Lain-lain Proyek  Rp 100.000
[Kredit] Kas Rp 10.100.000

7: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 8 Mei 2020

[Debit] Material Proyek B Rp 3.000.000
[Debit] Biaya Tol angkut material proyek Rp 100.000
[Kredit] Kas Rp 3.100.000          

[Debit] Kas Bank Rp 178.672.494
[Kredit] Pendapatan Usaha dari penyelesaian proyek Rp 178.672.494

8: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 15 Mei 2020

[Debit] Kas Bank Rp
[Kredit] Hutang pada pihak ketiga Rp 18.231.887
[Kredit] Hutang ke Pak Adi Rp 3.700.000

[Debit] Kas Bank Rp 36.260.000
[Kredit] Pendapatan Usaha dari penyelesaian proyek Rp 36.260.000

9: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 17 Mei 2020

[Debit] Biaya upah tenaga harian proyek konstruksi Rp 2.250.000
[Dr] Beban Proyek Rp 300.000
[Debit] Biaya BBM Rp 250.000
[Kredit] Kas Rp 2.800.000

10: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 18 Mei 2020

[Debit] Material Proyek (bahan pembantu) Rp 110.000
[Dr] Biaya BBM Rp 100.000
[Debit] Material Proyek C Rp 120.000
[Kredit] Kas Rp 330.000

11: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 19 Mei 2020

[Debit] Kas Rp 93.100.000
[ Kredit] Pendapatan Usaha Rp 93.100.000
(dari penyelesaian proyek konstruksi pabrik)

12: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 20 Mei 2020

[Debit] Kas Bank Rp 9.500.000
[Kredit] Hutang  Rp 9.500.000

[Debit] Biaya Kantor (kerumahtanggan)             Rp 503.500
[Debit] Biaya Kantor (konsumsi kantor) Rp 153.000
[Dr] Material Proyek konstruksi Rp 9.000.000
[Debit] Biaya BBM (pengangkutan material proyek) Rp 1.000.000
[Kredit] Kas Rp 10.656.500

13: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 23 Mei 2020

[Debit] Material Proyek B Rp 9.500.000
[Dr] Biaya Tol (pengangkutan material proyek) Rp 500.000
[Debit] Biaya Kantor (makan minum) Rp 101.500
[Kredit] Kas Rp 10.101.500       

14: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 25 Mei 2020

[Debit] Biaya Kantor (kerumahtanggaan) Rp 111.500
[Debit] Biaya Kantor (pemeliharaan) Rp 101.500
[Kredit] Kas Rp 213.000

[Debit] Kas Rp 9.450.000
[Kredit] Pendapatan Usaha Konstruksi Rp 9.450.000

15: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 30 Mei 2020

[Debit] Material proyek konstruksi baja Rp 3.000.000
[Kredit] Kas Rp 3.000.000          

 

D: Buku Besar Perusahaan Konstruksi dan Kontraktor

Buku Besar Perusahaan Kontraktor

Cara Membuat Buku Besar

Cara paling mudah untuk membuat buku besar adalah dengan memindahkan (posting) hasil pencatatan transaksi-transaksi keuangan dan bisnis dari jurnal akuntansi ke buku besar. Dasar posting adalah jenis account (rekening).

Jadi, pindahkan setiap transksi yang sudah dijurnal ke buku besar sesuai dengan jenis akunnya, misalnya:

  • Transaksi penjualan, pindahkan ke buku besar akun pendapatan.
  • Pembayaran gaji pegawai, pindahkan ke buku besar akun beban gaji
  • Transaksi pembayaran biaya pengiriman, dipindahkan ke buku besar akun beban transportasi. Dan seterusnya.

Posting Buku Besar

Untuk lebih jelasnya, berikut ini buku besar perusahaan jasa konstruksi dan kontraktor setelah dilakukan posting tiap transaksi selama periode tertentu.

1: Buku Besar Perusahaan Konstruksi: Akun Kas dan Akun Aktiva Tetap

Buku Besar Kas
Buku Besar Kas dan Aktiva Tetap

Saldo akun kas = Rp 38.265.281. Saldo akun Aktiva tetap kendaraan = Rp 165.000.000

2: Buku Besar Perusahaan Konstruksi: Akun Aktiva Tetap Alat Kerja dan Akun Hutang

Buku Besar Aktiva Tetap
Buku Besar Aktiva Tetap dan Hutang

Saldo akun aktiva tetap alat kerja = Rp 81.750.000. Saldo akun hutang = Rp 32.401.887

3: Buku Besar Perusahaan Konstruksi: Akun Pendapatan Usaha dan Material Proyek

Buku Besar Pendapatan
Buku Besar Pendapatan dan material proyek

Saldo akun pendapatan usaha = Rp 326.988.494. Saldo akun Material Proyek = Rp 44.297.500

4: Buku Besar Perusahaan Konstruksi: Akun Biaya Kantor dan Biaya BBM

Buku Besar Biaya
Buku Besar Akun Biaya

Saldo akun biaya kantor = Rp 1.125.900. Saldo akun biaya BBM = Rp 3.550.000

5: Buku Besar Perusahaan Konstruksi: Akun Biaya Tol dan Biaya Proyek

Buku Besar Biaya
Buku Besar Akun Biaya

Saldo akun biaya tol = Rp 700.000. Saldo akun biaya proyek = Rp 451.700

6: Buku Besar Perusahaan Konstruksi: Akun Biaya Upah Harian

Buku Besar Biaya
Buku Besar Akun Biaya

Saldo akun biaya upah tenaga harian = Rp 24.250.000

 

E: Neraca Saldo Perusahaan Konstruksi dan Kontraktor

PT Hebat Banget Konstruksi dan Kontraktor
Neraca Saldo
Per 31 Mei 2020

Neraca Saldo Perusahaan Konstruksi
Neraca Saldo Perusahaan Konstruksi

 

F: Laporan Keuangan Perusahaan Konstruksi dan Kontraktor

Setelah kita membuat neraca saldo, selanjutnya kita bisa membuat laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan.

Sebenarnya kita bisa membuat neraca lajur atau kertas kerja akuntansi dahulu sebelum membuat laporan keuangan. Namun dalam contoh ini saya tidak membuat neraca lajur.

Tapi langsung menyusun laporan keuangan setelah proses pembuatan neraca saldo (ada yang menyebut sebagai neraca percobaan  atau trial balance.

Dan berikut ini hasil akhir proses pembuatan laporan keuangan perusahaan konstruksi dan kontrakto:

1: Laporan Posisi Keuangan Perusahaan Konstruksi dan Kontraktor

PT Hebat Banget Konstruksi dan Kontraktor
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Mei 2020

Laporan Posisi Keuangan Kontraktor
Laporan Posisi Keuangan Kontraktor

Dari Laporan Posisi Keuangan perusahaan konstruksi di atas terlihat:

  • Nilai aset = Rp 252.613.394
  • Kewajiban=  Rp 32.401.887
  • Nilai Ekuitas = Rp 252.613.394

2: Laporan Laba Rugi Perusahaan Konstruksi dan Kontraktor

PT Hebat Banget Konstruksi dan Kontraktor
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode Yang Berakhir Tanggal Per 31 Mei 2020

Laporan Laba Rugi Kontraktor
Laporan Laba Rugi Kontraktor

Dari laporan laba rugi perusahaan konstruksi di atas, kita bisa mengetahui bahwa laba perusahaan untuk periode yang berakhir tanggal 31 Mei 2020 adalah Rp 252.613.394

3: Laporan Arus Kas Perusahaan Konstruksi dan  Kontraktor

Cash flow perusahaan konstruksi dan kontraktor dibedakan menjadi 3, yaitu:

  1. Cash flow dari aktivitas operasi, contohnya penerimaan kas dari pelanggan dan pembayaran biaya-biaya.
  2. Arus kas dari kegiatan investasi, misalnya penerimaan kas dari investasi sekuritas dan pengeluaran kas untuk pembelian aktiva tetap.
  3. Cash flow dari kegiatan pendanaan, misalnya pengeluaran kas untuk membayar hutang jangka pendek dan jangka panjang.

Tiga jenis cash flow ini diringkas dan disajikan dalam laporan arus kas.

Dan berikut ini bentuk laporan arus kas (statement of cash flows) perusahaan konstruksi dan kontraktor:

PT Hebat Banget Konstruksi dan Kontraktor
Laporan Arus Kas
Untuk Periode Yang Berakhir Tanggal Per 31 Mei 2020

Laporan Arus Kas perusahaan konstruksi

Laporan Arus Kas perusahaan konstruksi

Laporan Arus Kas perusahaan konstruksi

Note: Laporan Arus Kas perusahaan konstruksiDari laporan arus kas perusahaan konstruksi dan kontraktor di atas, terlihat bahwa:

  • Cash flow dari aktivitas operasi = Rp 285.015.284
  • Arus kas dari aktivitas investasi = Rp (246.750.00)
  • Cash flow dari aktivitas financing = Rp 0

5: Catatan Atas Laporan Keuangan Perusahaan Konstruksi dan Kontraktor

Berikut ini contoh catatan atas laporan keuangan kontraktor:

A: Catatan Laporan Laba Rugi:

1: Penjualan Bersih

Adalah hasil penjualan bersih selama periode ini, terdiri dari:

2: Beban Pokok Penjualan

Adalah beban pokok penjualan untuk produk yang dijual dalam periode ini:

  • Material Proyek
  • Beban Proyek
  • Beban upah tenaga harian proyek

3: Beban Umum dan Administrasi

Adalah beban administrasi dan umum perusahaan, yang terdiri dari:

  • Beban Umum dan Administrasi
    • Gaji
    • BPJS
    • Biaya Kantor
    • Biaya BBM
    • Tol
    • Biaya Parkir
    • Penyusutan Aktiva tetap
    • Biaya Lain-lain

4: Beban Penjualan

Adalah beban penjualan perusahaan, yang terdiri dari

  • Iklan dan Promosi
  • Ekspedisi dan Pengiriman
  • Lain-lain penjualan

5: Pendapatan Non Operasional

Adalah pendapatan bersih perusahaan sehubungan dengan kegiatan di luar kegiatan operasionalnya, terdiri dari:

  • Pendapatan Non Operasiona
    • Pendapatan Bunga

6: Beban Non Operasional

Adalah beban perusahaan sehubungan dengan kegiatan diluar kegiatan operasionalnya, terdiri dari: Beban Non Operasional

  • Beban Adm. Bank

 

B: Catatan Laporan Posisi Keuangan

1: Kas

Adalah jumlah uang tunai yang ada pada kas badan usaha, yaitu:

  • Kas kecil
  • Kas site proyek

2: Bank

Adalah saldo rekening koran badan usaha pada bank, misalnya:

  • BCA
  • Bank Mandiri
  • BNI

Jumlah ini sesuai dengan rekening koran tanggal akhir periode.

3: Piutang Usaha

Adalah saldo sementara piutang badan usaha sehubungan dengan kegiatan operasionalnya

(Daftar piutang usaha lihat lampiran)

4: Persediaan

Adalah nilai persediaan barang yang ada di gudang badan usaha, terdiri dari:

  • Persediaan Bahan Baku
  • Persediaan Barang Dagangan

(Daftar persediaan Barang lihat Lampiran)

5: Biaya Dibayar Dimuka

Adalah saldo biaya-biaya yang dibayar dimuka, misalnya: PPN

6: Aktiva Tetap

Adalah nilai perolehan untuk aktiva tetap yang digunakan oleh perusahaan, terdiri dari :

(Daftar Aktiva Tetap lihat Lampiran)

7: Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Adalah akumulasi penyusutan atas seluruh aktiva tetap atau aktiva tetap per akhir periode

oleh badan usaha, dengan perincian sebagai berikut:

(Daftar Aktiva Tetap lihat Lampiran)

8: Utang Usaha

Adalah saldo utang badan usaha sehubungan dengan kegiatan operasionalnya

(Daftar Utang Usaha lihat Lampiran)

9: Modal Disetor

Adalah besarnya modal yang telah disetor untuk digunakan dalam aktivitas operasionalnya.

10: Saldo Laba

Adalah jumlah Laba Rugi mulai badan usaha berdiri sampai dengan akhir periode yang terdiri dari:

  • Saldo Laba Ditahan
  • Saldo Laba Tahun Berjalan

Bila Anda ingin tahu cara mengatur keuangan keluarga dengan gaji 2 juta dan 4 juta, baca Tabel Perencanaan Keuangan Keluarga.

 

03: Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Konstruksi Tbk

contoh laporan keuangan kontraktor

Berikut ini saya sajikan contoh laporan keuangan konstruksi dan kontraktor, dari salah satu 10 perusahaan kontraktor terbesar di Indonesia, PT Wijaya Karya (Persero), Tbk.

Saya tidak menyajikan semua laporan keuangan secara lengkap, tapi hanya beberapa jenis laporan keuangan, antara lain:

A: Laporan Posisi Keuangan PT Wijaya Karya (Persero), Tbk.

Berikut ini contoh laporan keuangan perusahaan konstruksi dan kontraktor, Laporan Posisi Keuangan atau neraca PT Wijaya Karya (Persero), Tbk periode Maret 2020:

neraca perusahaan konstruksi

neraca perusahaan konstruksi

neraca perusahaan kontraktor

neraca perusahaan kontraktor
Contoh Laporan Posisi Keuangan Perusahaan Konstruksi dan kontraktor

 

B: Laporan Laba Rugi PT Wijaya Karya (Persero), Tbk.

Berikut ini contoh laporan keuangan perusahaan konstruksi dan kontraktor, Laporan Laba Rugi PT Wijaya Karya (Persero), Tbk, periode Maret 2020

Laporan Laba Rugi Konstruksi

Laporan Laba Rugi Kontraktor
Contoh Laporan Laba Rugi Konstruksi dan Kontraktor

 

C: Laporan Arus Kas PT Wijaya Karya (Persero), Tbk.

Berikut ini contoh laporan keuangan perusahaan konstruksi dan kontraktor, Laporan Arus PT Wijaya Karya (Persero), Tbk, periode Maret 2020:

laporan arus kas perusahaan konstruksi

laporan arus kas perusahaan kontraktor
Contoh laporan arus kas perusahaan konstruksi dan kontraktor

 

04: Video: 10 Perusahaan Kontraktor TERBESAR di Indonesia

Dan untuk menambah wawasan tentang perusahaan konstruksi dan kontraktor, saksikan video pendek yang menyajikan 10 perusahaan kontraktor terbesar di Indonesia.

Bagaimana menurut Anda?

 

05: Kesimpulan

Tujuan, fungsi, dan jenis laporan keuangan perusahaan konstruksi dan kontraktor sama juga dengan jenis perusahaan yang lain.

Tujuan laporan keuangan konstruksi dan kontraktor adalah menyediakan informasi keuangan bagi manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang terkait.

Informasi-informasi tersebut antara lain tentang neraca keuangan perusahaan, profit or loss, perubahan ekuitas, dan cash flow.

Informasi-informasi tersebut dibutuhkan untuk mengetahui performance perusahaan dan sebagai bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan penting terkait perusahaan.

Dan bagaimana cara membuat laporan keuangan konstruksi dan kontraktor sudah dijelaskan panjang lebar dari transaksi hingga laporan keuangan lengkap.

Bila Anda ingin membuat laporan keuangan kontraktor Excel sendiri tanpa ribet membuat rumus-rumusnya, saran saya, langsung saja ke: SOP dan Accounting Tools sederhana dan bermanfaat.

Demikian yang dapat saya bagikan tentang laporan keuangan perusahaan konstruksi dan kontraktor beserta step-by-step cara membuatnya.

Semoga bermanfaat. Terima kasih.*****

Note:
Bila mengutip artikel ini mohon disebutkan dan sertakan sumbernya ya. Thanks

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.