Panduan 7 Langkah Praktis Membuat Laporan Keuangan Usaha Laundry

Laporan keuangan usaha laundry adalah jenis laporan keuangan yang disusun oleh pengelola bisnis laundry. Laporan keuangan perusahaan jasa laundry sama dengan jenis usaha yang lain, baik usaha laundry manual, laundry kiloan, atau usaha laundry lainnya.

Dan saya akan tunjukkan cara sederhana, mudah, dan aplikatif, langkah-langkah untuk membuat laporan keuangan usaha laundry, mulai dari pembukuan harian laundry hingga laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca dan laporan cash flow usaha laundry! Mari dimulai dan ikuti langkah demi langkah berikut ini…

 

01: Pengertian Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Laundry

laporan keuangan usaha laundry

A: Pengertian

Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan perusahaan jasa laundry?

Laporan keuangan perusahaan jasa laundry adalah laporan keuangan yang dibuat oleh pengelola usaha laundry  sebagai bahan informasi bagi manajemen, pemilik, investor, dan pemerintah (dalam hal ini kantor pajak)

Ada berapa dan apa saja jenis laporan keuangan perusahaan jasa Laundry?

 

B: Jenis Laporan Keuangan Bisnis Laundry

Ada 5 jenis laporan keuangan menurut PSAK, yaitu:

  1. Laporan Posisi Keuangan atau Neraca perusahaan per tanggal tertentu. Laporan keuangan neraca menunjukkan posisi aset, utang, dan modal perusahaan.
  2. Statement of Profit or Loss atau Laporan Laba Rugi selama periode akuntansi. Laporan keuangan jenis ini menunjukkan performance/kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu, misalnya: satu bulan, satu tahun.
  3. Laporan Perubahan modal selama periode akuntansi. Laporan ini menunjukkan perkembangan modal perusahaan.
  4. Laporan Arus Kas, selama periode akuntansi. Laporan jenis ini menunjukkan aliran kas masuk dan keluar perusahaan selama periode tertentu.
  5. Catatan Atas Laporan Keuangan, yang berisi penjelasan kebijakan akuntansi yang digunakan serta komponen-komponen laporan keuangan.

 

02: Cara Membuat Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Laundry

laporan keuangan laundry excel

A: Langkah-langkah Membuat Lap Keuangan Bisnis Laundry

Bagaimana langkah-langkah membuat laporan keuangan usaha laundry?

Ada 7 langkah mudah dan menyenangkan untuk membuat laporan keuangan perusahaan jasa laundry, yaitu:

  1. Menganalisis dan melakukan pencatatan transaksi-transaksi bisnis ke jurnal umum dan jurnal khusus.
  2. Mem-posting atau memindahkan catatan transaksi dari jurnal umum dan jurnal khusus ke BUKU BESAR.
  3. Menyiapkan Neraca saldo sebelum penyesuaian
  4. Menyiapkan neraca lajur atau kertas kerja akhir periode
  5. Membuat proses penyesuaian dengan jurnal penyesuaian
  6. Membuat Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
  7. Menyusun Laporan Keuangan; Lap Laba Rugi, Lap Perubahan Ekuitas, Neraca, Lap Cash Flow dan CALK

 

B: Laporan Keuangan Excel

Mengapa cara membuat laporan keuangan ini, saya sebut ‘menyenangkan’?

Iya, karena untuk membuat laporan keuangan perusahaan jasa laundry ini, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya banyak, misalnya untuk membeli software pembuat laporan keuangan usaha

Cukup menggunakan Excel yang sudah ada di komputer atau laptop Anda.

Selain itu, bisa Anda lakukan di sela-sela pekerjaan laundry sambil ‘leyeh-leyeh’ mendengarkan musik atau murrotal 🙂

Lalu Excel versi berapa yang bisa digunakan untuk membuat laporan keuangan perusahaan jasa laundry ini?

Tenang saja, ndak harus versi terbaru bro. Jika Anda punyanya Excel 2007, bisa. Apabila Anda punyanya Excel 2010, pun bisa, dan jika Anda punya Excel versi terbaru, itu pun jelas bisa. So cool aja 🙂

Yang lebih enak dan menyenangkan lagi, Anda cukup buat sekali. Dan selanjutnya bisa dijadikan template pembukuan Excel, pembukuan sederhana Excel, atau program laundry Excel.

Mudah dan menyenangkan kan? Okay sip!

Sekarang, yuk diulas satu per satu langkah membuat laporan keuangan laundry…

 

03: Langkah-langkah Membuat Laporan Keuangan Jasa Laundry

contoh laporan keuangan laundry manual

A: Contoh Data Transaksi Perusahaan Laundry

Bagi yang punya usaha laundry dan belum punya laporan keuangan, saran saya dipraktekkan ya, gak cuman ngepoin aja, contoh dan langkah-langkah ini sudah saya lakukan tes dengan triangulasi standar.

Jadi benar-benar work, bukan ngopi paste punya orang (gak percaya, search saja di Google bahan praktek membuat laporan keuangan ini)

Kembali ke topik pembahasan…

Untuk bahan praktek, berikut ini saya berikan contoh transaksi-transaksi bisnis yang dilakukan oleh sebuah perusahaan jasa laundry ‘Bersih”. (Di tahun 2023 ini mungkin sudah ada yang ngopy paste artikel ini, nyante aja bro)

Usaha laundry ‘Bersih” dimiliki dan dikelola oleh Jania Utomo. Gedung dan peralatan kantor yang digunakan adalah sewaan karena sedang menunggu perluasan fasilitas baru. Pekerjaan laundry sebenarnya dikerjakan oleh perusahaan jasa laundry lain dengan harga grosir.

 

B: Langkah Demi Langkah Menyusun Laporan Keuangan

Secara garis besar, proses penyusunan laporan keuangan bisnis laundry sama dengan jenis usaha yang lain, dan begini langkah-langkahnya:

01: Menganalisis Transaksi Bisnis dan Mencatat ke Jurnal

Pada langkah #01 ini kita akan melakukan analisis transaksi-transaksi bisnis yang dilakukan perusahaan jasa laundry dan mencatat hasil analisis tersebut ke dalam jurnal umum dan jurnal khusus.

Berikut ini data-data keuangan dan transaksi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan jasa laundry ‘Bersih’ selama bulan Maret 2019 (dalam ribuan rupiah):

A: Aset dan kewajiban perusahaan per 1 Maret 2019 adalah sebagai berikut:

Kas = Rp 17.200
Piutang usaha = Rp 19.000
Bahan Habis Pakai = Rp 3.750
Tanah = Rp 10.000
Utang Usaha = Rp 8.200

Berdasarkan data-data tersebut, maka modal pemilik dapat dihitung dengan menggunakan persamaan akuntansi dasar sebagai berikut:

Aset = Utang + Modal
Modal =  Aset – Utang
Modal = (Kas + Piutang Usaha + Bahan Habis Pakai + Tanah) – Utang Usaha

Jadi jumlah modal perusahaan adalah sebagai berikut:

Modal = (17.200 + 19.000 + 3.750 + 10.000) – 8.200
Modal = Rp 41.750

 

B: Transaksi bisnis selama bulan Maret 2019 diringkas sebagai berikut:

Tanggal 02:

Jania Utomo menambah investasi di perusahaan jasa laundry-nya dengan setoran tambahan Rp 50.000 di rekening bank perusahaan.

Analisis transaksi:

Transaksi ini menambah kas dan modal.

Pencatatan transaksi:

Bagaimana pencatatan jurnal akuntansinya?

Kas bertambah dicatat di sisi DEBIT, sedangkan bertambahnya modal dicatat di sisi KREDIT. Kedua sisi harus sama nilainya yaitu Rp 50.000. Dan dibuat jurnal khusus sebagai berikut:

Laporan Keuangan Laundry - jurnal umum adalah

 

Tanggal 05:

Membeli tanah untuk digunakan sebagai area parkir dengan membayar tunai Rp 45.000

Analisis transaksi:

Transaksi ini, akan menambah nilai aset tetap tanah, dan mengurangi kas sebesar Rp 45.000

Pencatatan transaksi:

Bertambahnya nilai aset sebesar Rp 45.000 dicatat pada jurnal akuntansi di sisi debit, sedangkan berkurangnya kas dicatat pada sisi kredit, dan berikut ini jurnal pencatatan transaksinya:

laporan keuangan laundry - jurnal umum

Tanggal 10:

Membayar tunai sewa tempat untuk bulan Maret 2019 sebesar Rp 4.500

Analisis transaksi:

Transaksi ini akan meningkatkan beban sewa dan mengurangi kas sebesar Rp 4.500

Pencatatan transaksi:

Peningkatan beban sewa dicatat dalam jurnal khusus pengeluaran uang di sisi debit. Sedangkan berkurangnya kas dicatat pada sisi Kredit. Perhatikan cara pencatatan transaksi berikut ini:

laporan keuangan laundry - rumus jurnal umum

Tanggal 15:

Mendapatkan imbalan atas jasa laundry pada pelanggan yang dicatat sebagai piutang usaha sebesar Rp 15.250

Analisis transaksi:

Transaksi ini menyebabkan kenaikan pendapatan dan piutang sebesar Rp 15.250.

Pencatatan transaksi:

Kenaikan pendapatan dicatat oleh perusahaan di sisi KREDIT, sedangkan kenaikan piutang usaha dicatat di sisi debit. Perhatikan cara pencatatan di jurnalnya berikut ini:

laporan keuangan laundry - Jurnal Piutang

Tanggal 17:

Membayar kreditor untuk melunasi utang usaha sebesar Rp 5.800.000

Analisis transaksi:

Transaksi ini mengurangi nilai kas dan utang usaha sebesar Rp 5.800.000

Pencatatan transaksi:

Penurunan nilai kas dicatat di sisi kredit, sedangkan pengurangan utang usaha dicatat di sisi debit. Berikut ini cara pencatatan transaksinya:

jurnal umum dan jurnal khusus

Tanggal 20:

Membeli bahan habis pakai secara kredit Rp 3.200.000

Analisis transaksi:

Pembelian bahan habis pakai menaikkan nilai persediaan bahan habis pakai, dan utang usaha sebesar Rp 3.200.000

Pencatatan transaksi:

Kenaikan nilai bahan habis pakai dicatat di jurnal akuntansi sisi debit, sedangkan kenaikan utang usaha di sisi kredit. Berikut ini jurnal akuntansinya:

langkah langkah membuat jurnal umum

Tanggal 22:

Menerima kas dari pelanggan atas jasa laundry Rp 22.900.000

Analisis transaksi:

Transaksi ini meningkatkan nilai kas dan pendapatan jasa laundry senilai Rp 22.900.000

Pencatatan transaksi:

Untuk membuat jurnal akuntansi atas transaksi tersebut adalah dengan mencatat kenaikan nilai kas di sisi debit dan pendapatan jasa laundry di sisi kredit. Berikut ini jurnalnya:

cara membuat jurnal umum di excel

Tanggal 25:

Menerima kas atas piutang dari pelanggan Rp 17.250.000

Analisis transaksi:

Transaksi ini menaikkan jumlah kas dan menurunkan piutang usaha sebesar Rp 17.250.000

Pencatatan transaksi:

Untuk mencatat transaksi ini, maka dibuat jurnal akuntansi di mana kenaikan nilai kas dicatat di akun kas di sisi kredit, sedangkan penurunan piutang usaha dicatat di sisi kredit pada akun Piutang Usaha. Cara pencatatan jurnal akuntansinya sebagai berikut:

contoh soal jurnal umum dan buku besar perusahaan jasa

Tanggal 25:

Menerima tagihan bulanan untuk beban laundry bulan Maret 2019, dibayarkan tanggal 5 April 2019 Rp 16.380.000

Analisis transaksi:

Transaksi tanggal 25 Maret ini menaikkan jumlah utang usaha dan beban laundry sebesar Rp 16.380.000.

Pencatatan transaksi:

Untuk mencatat transksi ini maka dibuat jurnal umum, di mana kenaikan jumlah utang usaha dicatat pada akun Utang Usaha di sisi kredit, dan kenaikan jumlah beban laundry dicatat di akun beban laundry di sisi debit. Berikut ini jurnal pencatatannya:

rumus jurnal umum di excel

Tanggal 27:

Membayar beban berikut ini:

  • Beban gaji Rp 6.200.000
  • Biaya pengiriman Rp 1.875.000
  • Beban utilitas, listrik dan air Rp 1.575.000
  • Beban lain-lain Rp 850.000

Analisis transaksi:

Transaksi tersebut menaikkan beban gaji, pengiriman, beban utilitas, beban lain-lain dan menurunkan nilai kas sebesar Rp 10.500.000

Pencatatan transaksi:

Kenaikan beban-beban tersebut dicatat dalam jurnal akuntansi di sisi debit. Sedangkan penurunan nilai kas di catat di akun KAS pada sisi kredit. Berikut ini cara pencatatannya:

contoh soal akuntansi jurnal umum sampai laporan keuangan

Tanggal 30:

Setelah dihitung sisa beban bahan habis pakai sebesar Rp 2.500.000, berarti beban bahan habis pakai yang digunakan adalah Rp 4.450.000.

Analisis transaksi:

Setelah perhitungan ini, maka perlu dilakukan proses penyesuaian melalui jurnal umum penyesuaian terhadap bahan habis pakai. Bagaimana cara membuat jurnal umum penyesuaiannya? Lihat di langkah #6.

 Tanggal 30:

Menarik kas Rp 6.000.000 untuk keperluan pribadi.

Analisis transaksi:

Transaksi ini mengakibatkan penurunan nilai kas dan menaikkan nilai akun prive sebesar Rp 6.000.000

Pencatatan transaksi:

Atas transaksi ini, maka dibuat jurnal akuntansi, di mana penurunan nilai kas dicatat di sisi kredit, dan kenaikan nilai prive dicatat di sisi debit, dan begini cara mencatat transaksi jenis prive:

contoh soal jurnal umum dan jurnal khusus

 

02: Posting Catatan Transaksi dari Jurnal ke Buku Besar

Pada langkah kedua ini, kita akan memindahkan, atau dalam istilah akuntansinya mem-posting catatan-catatan transaksi.

Dari jurnal umum dan jurnal khusus yang sudah dibuat ke buku besar sesuai dengan pos atau akun yang telah ditentukan.

Masih ingat kan, apa itu buku besar?

Sedikit mengingatkan, buku besar adalah kumpulan akun yang diperoleh dari pemindahaan pencatatan transaksi di jurnal. Ada beberapa format penyajian buku besar yang dapat kita pilih sesuai dengan kebutuhan, antara lain:

  • buku besar bentuk 3 kolom
  • buku besar 4 kolom
  • General ledger atau buku besar bentuk T
  • buku besar bentuk skontro

Dan setelah dilakukan pemindahan dari jurnal ke buku besar, berikut ini hasilnya:

1. Buku Besar – Akun Kas

contoh buku besar

2. Buku Besar – Akun Piutang Usaha

buku besar akuntansi

3. General Ledger – Akun Bahan Habis Pakai

buku besar adalah

4. Buku Besar – Akun Aktiva Tetap – Tanah

buku besar bentuk t

5. Buku Besar – Akun Modal

buku besar pembantu

6. General Ledger – Akun Prive

buku besar perusahaan jasa

7. Buku Besar – Akun Utang Usaha

buku besar pembantu utang

8. Buku Besar – Akun Pendapatan Jasa Laundry

buku besar bentuk skontro

9. General Ledger – Akun Beban Laundry

membuat buku besar otomatis dengan excel

10. Buku Besar – Akun Beban Pengiriman

buku besar utama

11. Buku Besar – Akun Beban Sewa

buku besar akuntansi adalah

12. General Ledger – Akun Beban Gaji

buku besar model t

13. Buku Besar – Akun Beban Listrik dan Air

buku besar general ledger

14. Buku Besar – Akun Beban Lain-lain

fungsi buku besar pembantu

15. General Ledger – Akun Beban Bahan Habis Pakai

buku besar bentuk t sempurna

 

03: Menyiapkan Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian

Setelah semua catatan dipindahkan dari jurnal umum dan jurnal khusus ke buku besar, langkah berikutnya adalah menyiapkan neraca saldo, caranya dengan memindahkan tiap saldo akun-akun di buku besar ke neraca saldo.

Tujuan dan fungsi neraca saldo adalah untuk memeriksa apakah proses pemindahan dari jurnal ke buku besar sudah benar.

Indikasinya adalah dengan memeriksa kesamaan jumlah saldo akun di sisi DEBIT dan sisi KREDIT.

Jika jumlah saldo dari dua sisi tersebut tidak sama, maka kemungkinan telah terjadi kesalahan dalam proses pemindahan dari jurnal umum dan jurnal akuntansi ke buku besar. Maka harus diperiksa lagi!

Dan setelah proses pemindahan saldo-saldo akun dari buku besar ke neraca saldo, hasilnya adalah sebagai berikut:

Perusahaan Jasa Laundry ‘Bersih’
Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Maret 2019

neraca saldo sebelum penyesuaian
Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian

 

04: Menyiapkan Neraca Lajur atau Kertas Kerja Akhir Periode

Untuk membuat laporan keuangan perusahaan jasa laundry ini saya menggunakan neraca lajur 12 kolom seperti berikut ini:

Perusahaan Jasa Laundry ‘Bersih’
Neraca Lajur/ Kertas Kerja
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Maret 2019

kertas kerja Laporan Keuangan Laundry
Neraca Lajur Laporan Keuangan Laundry

Neraca lajur 12 kolom ini adalah ringkasan dari proses pembuatan laporan keuangan jasa laundry yang sudah kita lakukan pada langkah-langkah sebelumnya.

 

05: Membuat Proses Penyesuaian dengan Jurnal Penyesuaian

Fungsi jurnal penyesuaian adalah untuk membuat proses penyesuaian pada akun-akun tertentu sebelum dilakukan penyusunan laporan keuangan perusahaan jasa laundry.

Dalam hal ini, jurnal penyesuaian dibuat untuk membuat penyesuaian akun Bahan Habis Pakai.

Pada bulan Maret 2019, bahan habis pakai tersisa sebesar Rp 2.500.000, berarti bahan habis pakai yang digunakan perusahaan adalah senilai:

= Rp. 2.500.000 – Rp. 6.950.000
= Rp 4.450.000

Maka dibuatlah jurnal penyesuaian dengan mencatat akun Beban Habis Pakai di sisi Debit dan akun Bahan Habis Pakai di sisi kredit seperti berikut ini:

contoh jurnal penyesuaian
Penyesuaian persediaan

 

06: Membuat Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

pantai

Neraca saldo setelah penyesuaian adalah neraca saldo yang dibuat setelah dilakukan proses penyesuaian.

Dalam contoh ini adalah melakukan proses penyesuaian terhadap akun bahan habis pakai dan beban bahan habis pakai. Cara untuk membuat jurnal penyesuainnya dapat dilihat pada langkah #05. Dan hasilnya adalah sebagai berikut:

Perusahaan Jasa Laundry ‘Bersih’
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Maret 2019

neraca saldo setelah penyesuaian
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

 

07: Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Laundry

Ada 5 jenis laporan keuangan utama yang harus dibuat oleh perusahaan jasa laundry, yaitu:

1: Laporan Laba Rugi (Statement of Profit or Loss)

Perusahaan Jasa Laundry ‘Bersih’
Laporan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Maret 2019

laporan keuangan laundry - laporan laba rugi
Contoh laporan laba rugi bisnis laundry

Cara menyusun laporan laba rugi ini adalah dengan memindahkan kolom laba rugi pada neraca lajur 12 kolom yang sudah dibuat.

Perhatikan jumlah Laba (Rugi) di laporan laba rugi dengan neraca lajur kolom laba rugi di langkah #04, yaitu 430, sama kan?

Warna merah menunjukkan angka NEGATIF, yang berarti perusahaan jasa laundry “BERSIH” mengalami kerugian sebesar Rp 430 pada bulan Maret 2019.

 

2: Neraca/Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position)

Perusahaan Jasa Laundry ‘Bersih’
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Maret 2019

laporan keuangan laundry - Neraca
Neraca Perusahaan Laundry

Cara membuat neraca perusahaan jasa laundry bersih di atas adalah dengan memindahkan saldo-saldo akun di neraca lajur kolom neraca (langkah #04) ke dalam format laporan neraca.

Perhatikan jumlah saldo aset dan kewajiban+modal adalah sama, yaitu sebesar Rp 107.300.

Nilai ini juga sama dengan saldo neraca lajur kolom neraca pada langkah #04. Benar kan sama?

 

3: Laporan Perubahan Modal (Statement of Changes in Equity)

Perusahaan Jasa Laundry ‘Bersih’
Laporan Perubahan Modal
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Maret 2019

laporan keuangan laundry - Laporan perubahan modal
Laporan Perubahan Modal Perusahaan Laundry

Laporan perubahan modal ini sekaligus sebaga jawaban atas pertanyaan bagaimana cara membuat laporan perubahan modal jika rugi?

Cara membuat laporan perubahan modal jika rugi, prinsipnya sama dengan yang laba.

Jika perusahaan laba, maka akan menambah nilai bersih arus kas dari aktivitas operasi, sedangkan jika perusahaan rugi, maka jumlah kerugian tersebut akan mengurangi nilai bersih arus kas dari aktivitas operasi.

 

4: Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)

Perusahaan Jasa Laundry ‘Bersih’
Laporan Arus Kas
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Maret 2019

laporan keuangan laundry - laporan arus kas
Laporan Arus Kas Perusahaan Laundry

Keterangan:

Jumlah Kas diterima dari pelanggan:

= Rp 22.900 + Rp 17.250
= Rp  40.150

Pembayaran kas untuk beban operasional:

= RP 4.500 + Rp  5.800 + Rp 10.500
= Rp 20.800

Laporan arus kas perusahaan jasa laundry ini dibuat dengan metode langsung.

Dan karena dibuat dengan Excel, maka dikenal juga dengan laporan arus kas Excel.

Perhatikan, ada 3 aktivitas laporan arus kas, yaitu:

  1. Arus kas dari aktivitas operasi, jumlahnya
  2. Cash flow atau Arus kas dari aktivitas investasi, jumlahnya
  3. Arus kas dari aktivitas pendanaan, jumlahnya

Dari laporan arus kas perusahaan jasa laundry di atas, kita bisa membaca bahwa posisi kas akhir periode adalah sebesar Rp 35.500  Jumlah ini SAMA dengan jumlah kas yang dilaporkan di neraca.

“Iya kan”

Kalau tidak sama berarti masih ada yang keliru. Cek lagi!

 

5: Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan perusahaan jasa laundry “BERSIH” merupakan penjelasan kebijakan akuntansi yang dilakukan oleh perusahaan dan informasi penting lainnya berkaitan dengan laporan keuangan.

Apabila Anda ingin tahu dan menguasai proses penyusunan Lapororan keuangan, saran saya baca Pelatihan Komputer Akuntansi Excel.

 

C: Video tentang Jumlah Pendapatan Laundry

Sebenarnya berapa pendapatan usaha laundry, cerita dari salah satu pelaku bisnis ini mudah-mudahan bisa menginspirasi.

Tonton videonya berikut ini…

Bagaimana menurut pandangan anda?

 

04: Kesimpulan

Setiap usaha memerlukan laporan keuangan, untuk mengetahui kondisi sesungguhnya dari perjalanan bisnis dari waktu ke waktu., tak terkecuali bisnis laundry.

Panduan bagaimana langkah demi langkah telah kami sajikan secara lengkap dan detail beserta contoh-contohnya.

Apabila ada hal-hal yang belum jelas dan ingin ditanyakan, silahkan disampaikan pada kotak komentar setelah tulisan ini. Kami akan berusaha untuk menjawab sesuai dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja.

Dan bila Anda ingin memiliki template Excel yang sudah jadi dan langsung bisa dipakai untuk membuat laporan keuangan, segera saja meluncur ke: SOP dengan Accounting Tools sebagai pendukung pelaksanaan SOP Keuangan di lapangan.

Demikian yang dapat saya bagikan tentang 7 langkah membuat Laporan Keuangan Usaha Jasa Laundry. Dan sampai di sini, lengkap sudah proses pembuatan laporan keuangan perusahaan jasa laundry. Semoga bermanfaat. Terima kasih. *****

Note:
Jika Anda mengutip artikel ini, mohon dengan kesadarannya sesama praktisi dunia maya saling menghargai dengan mneyebutkan dan menyertaikan link tautan artikel ini selaku sumber. Thanks

Manajemen Keuangan Profil

Profesional lulusan ekonomi yang menekuni ERP (SAP), Accounting Software, Business Analyst dan berbagi pengalaman pekerjaan Finance & Accounting.